Beranda / Urban / Mutiara Hati Yang Terabaikan / 37. Pagi yang penuh tangis

Share

37. Pagi yang penuh tangis

Pagi harinya di mushala dekat rumah.

Pagi yang cerah dengan udara yang sejuk.

Pagi yang indah karena mentari baru tampak dari salah satu ufuk.

Namun, kesejukan dan keindahan pagi itu tak diiringi dengan suka cita oleh para anak-anak kecil yang sudah sekitar dua tahun ini diajar dan dididik oleh Erika. Wajah mereka tampak muram dan masam saat tahu kabar bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka diajar.

Anak-anak kecil tersebut tidak bisa menahan rasa sedih meskipun mereka memang terlalu kecil. Mereka tidak terima saat tahu bahwa guru mengaji kesayangan mereka lantas tidak akan mengajar lagi mulai hari ini dan seterusnya.

Erika berdiri di hadapan mereka. “Mulai hari ini kalian bisa mencari tempat belajar lain ya. Masih banyak TPA dan juga guru lainnya yang dekat-dekat sini.”

Namun, mereka belum bisa menerima kepergian Erika begitu saja.

Satu dari puluhan mereka berdiri sambil men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status