Home / Urban / Mutiara Hati Yang Terabaikan / 40. Rani melemparkan tuduhan

Share

40. Rani melemparkan tuduhan

Author: mic.assekop
last update Last Updated: 2024-11-17 19:09:07

Setelah menguntit dari tadi dan melakukan pengawasan dari jauh, pada akhirnya Rani pun tahu bahwa sepertinya memang ada yang tidak beres.

‘Erika sangat dekat dengan Dennis. Apa hubungan di antara mereka berdua? Padahal bukankah Erika sudah punya suami?’

Tidak puas mengintai dari jauh, Rani pun beranjak dari sana dan menuju kantin sekolah. Dia sengaja dan pura-pura tidak tahu tentang keberadaan Dennis dan Erika di sana, padahal dia bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan.

Rani begitu fokus mendengarkan apa yang saat ini dibicarakan oleh dua orang itu.

Erika tadi ditawari makan oleh Dennis tapi dia menolak. Dia cuma pesan minum saja. “Alhamdulillah hari ini lancar dan tidak ada masalah,” kata Erika pada Dennis.

Mendengar itu, Dennis bernapas lega. “Syukurlah kalau begitu. Semoga antum betah dan nyaman ya dengan dua kelas yang antum ajar.”

Erika menganggukkan kepala. “Aamiin.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   41. Rencana menjatuhkan Erika

    Rani menerbitkan senyum sebelah seraya agak memicingkan mata. “Jika kau tidak mau dituding yang tidak-tidak, ya jangan buat orang lain curiga dong! Dan jika kau tidak merasa berselingkuh, ya biasa saja lah! Jangan cemas dan takut seperti itu!” cecar Rani terus saja memberikan tekanan pada Erika. Tadinya Erika bersikap biasa saja dan tidak terlalu serius. Hanya saja Rani tak berhenti dari tadi mengeluarkan kata-kata kebencian. Tuduhan berselingkuh itu sungguh tidak berdasar. Kecuali jika Rani melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Dennis dan Erika sedang berbuat mesum di suatu tempat. Barulah dia boleh mengatakan hal demikian. Tapi buktinya tidak ada sama sekali. Kedekatan antara Erika dan Dennis dalam batas kewajaran dan tidak ada hal yang mencurigakan. Mereka berdua tapi masih berada di tempat umum dan tidak berduaan di tempat sepi. Erika paham batasan-batasan dalam bicara dengan pria yang bukan mahrom-nya. Hanya saja, Rani tak akan

    Last Updated : 2024-11-18
  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   42. Insting seorang istri

    Sementara itu, Raden sibuk bekerja seperti biasa. Dan seperti biasa juga, isi kepalanya masih diliputi tentang bagaimana caranya mendapatkan uang ratusan juta dalam waktu cepat untuk melunasi semua utang dan keluar dari jeratan masalah. Selama dua bulan terakhir ini masih saja main judi tapi kecil-kecilan. Dia tidak bisa meninggalkan total kebiasaannya tersebut. Selain memang karena kebiasaan buruk waktu dulu, hal itu juga memaksa dia untuk melakukannya lantaran sebuah tuntutan. Dia terpaksa menghabiskan banyak waktu bermain judi demi meraup uang banyak dalam waktu relatif cepat. Meskipun sudah berminggu-minggu menggeluti dunia kelam seperti itu, dia juga tak kunjung mendapatkan apa yang dia harapkan selama ini. Uang ratusan juta yang dia cari tak juga dia dapatkan hingga detik ini. Dan parahnya, karena tidak ada tempat pinjaman lagi dan uang gajinya tak tersisa sama sekali, dia terpaksa mengkhianati Ricko bosnya sendiri supaya bisa kelu

    Last Updated : 2024-11-19
  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   43. Mobil baru

    Ketika Erika bisa bicara dengan Raden di kamar, dia tidak bisa untuk tidak bertanya soal mobil baru tersebut. Sebagai istri, dia punya hak untuk bertanya. “Kak Raden, berapa duit gaji mu memangnya sehingga kau bisa beli mobil baru dan cash?” Raden duduk di kursi sambil mengangkat kaki. “Rupanya kau masih peduli padaku, Erika? Kau mau tahu memangnya gajiku berapa di sana? Ha? Aku pikir tidak perlu kau tahu. Sudahlah, intinya gajiku sangat besar, puluhan juta sebulan. Jadi wajar dalam waktu lima bulan kerja aku bisa langsung beli mobil baru.” Kemarin-kemarin Raden memaksa Erika agar menerima duit darinya. Duit pinjaman sekaligus nafkah. Tapi Erika selalu saja menolaknya. Begitu Erika melihat ada pencapaian besar yang tak terduga, dia wajar merasa curiga. Dia punya firasat jelek terhadap suaminya meski sebisa mungkin dia berusaha berpikir positif. Jarang ada pekerja yang bisa beli mobil tanpa mencicil hanya dalam waktu bebera

    Last Updated : 2024-11-20
  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   44. Hasutan jahat

    Di sekolah, Rani semakin kegerahan saat melihat Erika begitu dibangga-banggakan. Guru baru yang semestinya dipuja-puja itu adalah dirinya, bukan malah wanita tamatan SMA yang ringkih itu! Kebencian darinya terhadap Erika semakin kentara dan sulit dilepaskan. Maka dari itu, dia punya rencana buat membuat Erika terluka dan sakit, seperti apa yang dia rasakan sekarang. Rani mencari tahu informasi tentang suaminya Erika dari berbagai media dan sumber. Tak cuma sampai di situ, Rani juga sempat sekali mengintai pergerakan Erika sehingga dia pun tahu di mana Erika tinggal. Alhasil, dari segenap upaya yang telah dia jalankan, akhirnya dia pun bisa menghubungi Raden via telepon. “Apa benar kau suaminya Erika?” tanya Rani yang sedang santai di rumahnya. Dia tahu kalau saat ini Raden sedang bekerja. “Iya benar. Aku suaminya Erika. Kau siapa? Ada keperluan apa?” Rani menerbitkan senyum sebelah yang sangat jahat, lalu dia berkata denga

    Last Updated : 2024-11-21
  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   45. Pertengkaran lagi

    Raden tidak ragu atas apa yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Erika menjalin kedekatan dengan pria bernama Dennis itu tidak cuma dalam satu atau dua waktu saja, melainkan terlalu sering. Di dalam ruangan, di luar, di kantin. Rani bisa memfoto dan merekam sejumlah kejadian yang mana saat itu Erika dan Dennis memang sedang ada keperluan. Sebetulnya dua orang itu tidak saling pegang atau bahkan berbuat mesum. Sama sekali tidak. Cuma mengobrol sebatas antara sesama rekan, tidak lebih dari itu. Tapi karena foto dan video tersebut terlalu banyak, maka Raden pun kemudian berkesimpulan bahwa kuat dugaan istrinya memang berselingkuh. Meski, hati kecilnya tidak percaya kalau istrinya setega itu. Ya, Raden bakal menjadikan ini sebagai alat buat menyudutkan istrinya lebih dalam lagi. Setelah pembicaraan telepon dan proses pengiriman file itu selesai, tidak ada pembicaraan lanjutan antara Raden dan Rani sebab Rani sudah kelar

    Last Updated : 2024-11-22
  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   46. Bertemu Laura

    Selain cuma bisa menangis ketika bersujud mengadu pada Tuhannya, Erika lantas ingin menemui Laura malam hari itu. Dia sungguh tidak kuat jika mesti bermalam malam ini bersama Raden. Maka dia putuskan untuk menginap di rumah Laura malam hari ini. Begitu dia telah sampai di sana, dia disambut baik oleh sahabatnya itu, dan tidak perlu ditanyakan lagi apa masalahnya sebab Laura sudah tahu kira-kira apa masalahnya. Tidak lain dan tidak bukan, tentu saja adalah Raden. Hanya saja, Erika sama sekali tidak pernah menceritakan borok dan jahat suaminya pada siapa pun. Betapa pun sedih dan kecewanya dia, tidak pernah sama sekali dia mengghibahi suaminya sendiri, tidak pernah dia membicarakan kejahatan suaminya pada siapa pun. Namun, ketika Laura penasaran ingin tahu apa akar masalahnya, Erika cuma mengatakan sedikit saja. “Ada orang lain yang berusaha merusak rumah tangga kami. Orang itu menghasut dengan cara mengatakan pada suamiku kalau ana menjali

    Last Updated : 2024-11-22
  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   47. Sahabat terbaik

    Pria yang dimaksud sudah sempat mengirimkan foto pada CV taaruf, dan Laura cukup suka dengan wajahnya. Jika saja pria itu tertarik pada Laura, maka tentu saja Laura berkenan agar proses taaruf ini dilanjutkan. Hanya saja, harapan Laura tersebut pun sirna lantaran si pria cukup terang-terangan mengatakan bahwa dia cuma mau mencari istri yang guru juga. Dengan kata lain, istri idamannya tentu saja berpendidikan yang cukup dan cerdas tentu saja. Laura sebenarnya tertarik pada pria tersebut. Dia pun sempat memberikan penjelasan singkat bahwa dirinya meskipun tidak berpendidikan cukup dan profesinya bukanlah guru, namun setidaknya dia sudah bercadar, belajar agama, dan pastinya bisa menjadi istri yang taat pada suami. Laura merasa sudah ideal dan siap menjadi seorang istri dan sekaligus ibu. Sebisa mungkin dia meyakinkan pria itu bahwa dirinya layak dan pantas. Namun, si pria tetap tidak mau melanjutkan proses taaruf tersebut meski Laura telah memberikan pe

    Last Updated : 2024-11-23
  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   48. Rekan menyebalkan

    Pada saat Erika sudah sedikit tenang dan melupakan fitnah dari suaminya tentang kedekatannya dengan Dennis, waktu berada di sekolah pagi hari itu, tiba-tiba saja si sumber masalah malah mengangkat kembali topik yang baru saja terbenam. Rani menghadang Erika yang hendak menuju ruang guru. Dia menerbitkan senyum sebelah yang hangat tapi sebenarnya jahat. “Selamat pagi, Erika!” Erika senyum dan membalas. “Selamat pagi, Bu Rani. Semoga hari mu baik hari ini.” Namun, Rani malah jutek dan mengawasi wajah Erika dengan pandangan lain. “Kau agak berbeda hari ini. Kau berkantung mata. Merah pula mata mu itu. Kau seperti habis begadang semalam. Atau jangan-jangan kau habis menangis yang banyak ya semalaman.” Erika memang sedikit berbeda hari ini. Tapi tidak terlalu begitu tampak. Dia memang membawa suasana hati yang buruk, cuma kekusutan itu tidak terlalu nampak di wajah.

    Last Updated : 2024-11-24

Latest chapter

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   65. Siapa wanita dimaksud?

    Mayoritas atau bahkan semua pria ingin punya istri cantik dan fisiknya bagus. Dan Dennis tidak mungkin bisa membohongi dirinya bahwa dia mau punya istri yang enak dipandang. “Istri yang cantik bisa buat pria betah di rumah. Dan kalau pria sudah merasa puas, ketika berada di luar rumah, dia tidak akan berani macam-macam, dia tidak akan melirik wanita lain.” Canda Dennis dan tidak mau terlalu serius ketika menjawab pertanyaan Erika. “Memang tidak ada jaminan bahwa pria akan pasti selamat ketika berada di luar. Tapi setidaknya begitu dia mendapatkan istri yang cantik dan bikin betah di rumah, peluang untuk berzina di luar akan jauh lebih berkurang.” Jawaban dari Dennis lebih diplomatis dan memang dari dirinya sendiri. Dan tentu saja jawaban tersebut sebenarnya mewakili dari sekian banyak pria di dunia ini. Mendengar jawaban tersebut, Erika cuma bisa menahan senyum kemudian menanggapi. “Tapi cantik itu

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   64. Ide Erika

    Raden bisa membaur dengan baik bersama warga sekitar. Lebih dari itu, pencapaian bagi dirinya sendiri tentu saja dia telah berhasil mengubah hidupnya kembali pada jalan yang benar. Meski dia masih menjadi buronan dari bos besar narkoba, namun setidaknya dia berhasil keluar dari kubangan lumpur maksiat yang telah menyeretnya pada banyak perkara dosa. Ketika malam hari dan sedang sendiri di beranda rumah milik temannya, Raden lantas teringat dengan sosok yang lebih dari tiga tahun ini menemani hidupnya. Dia teringat dengan Erika, istri yang selama ini selalu peduli padanya. Dia membatin, “Erika, maafkan aku karena selama ini aku kerap menyusahkan dan menyakiti mu. Maafkan aku.’ Mulai detik ini Raden berjanji akan menemui istrinya lagi. Dia mengakui bahwa dirinya memang salah besar karena telah menyiakan orang yang sangat baik pada dirinya. Dia menyesal telah membohongi istrinya dan bahkan berniat ingin menceraikan pula.

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   63. Mengubah cara pandang

    Pokok kesembilan adalah bersabar dalam mengemban ilmu dan mengamalkannya. Raden berkata, “Seseorang tidak akan meraih ilmu kecuali dengan kesabaran. Baik sabar dalam menuntut ilmu, mengamalkan, maupun menyampaikannya.” Para ulama bersabar dalam menahan lapar, sedikit tidur, dan berjalan kaki ribuan kilo meter dalam proses belajar. Selanjutnya Raden masuk pada pokok kesepuluh, yakni berpegang teguh pada adab-adab ilmu. “Ibnu Qayyim berkata : Adabnya seseorang adalah kunci kebahagiaan dan kesuksesannya. Dan tidak beradab merupakan kunci kehancuran dan kebinasaannya.” “Seorang ulama berkata : Dengan adab engkau akan memahami ilmu.” “Ibnu Sirin berkata : Dahulu mereka mempelajari adab layaknya mereka mempelajari ilmu.” Bahkan dari para salaf mendahulukan untuk mempelajari adab sebelum mempelajari ilmu. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mempelajari adab

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   62. Ceramah pertama

    Meski Raden merasa berat menerima permintaan tersebut, namun karena terus didesak, akhirnya dia pun menerimanya. Dia berusaha menguatkan diri dan menumbuhkan kepercayaandiri. “Insya Allah, semoga Allah mudahkan.” Pak Syarif sontak mengucapkan kata syukur. “Alhamdulilah.” Karena Raden tidak tahu kapan dia akan pergi dari kampung ini, maka dia bilang pada Pak Syarif supaya jadwal mengajar dia dipercepat saja. Mungkin bisa jadi tiga hari lagi, atau satu pekan lagi dia mesti meninggalkan kampung ini.*** Keesokan paginya. Tepatnya pada hari Minggu di masjid. Lebih dari lima puluh jamaah pria dan wanita dari berbagai kalangan usia telah hadir di sana. Pak Syarif sebagai salah satu ketua di kampung tersebut telah meminta kepada masyarakat sekitar untuk menghadiri sebuah kajian. Maka sebagian masyarakat pun berbondong-bondong untuk pergi. Dan baiknya Pak Syarif, dia mengeluarkan uang sekitar satu juta untuk membeli k

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   61. Ditawari menjadi penceramah

    Keberadaan Raden di sana telah membuat suasana baru dalam beribadah dan itulah yang semestinya terjadi. Tidak ada maksud apa pun sebelumnya dari Raden untuk mencari perhatian atau pun dengan sengaja ingin menata ulang sesuatu yang telah lama terjadi. Pastinya ini adalah kehendak dari Yang Maha Kuasa. Setidaknya dengan ini dia telah melakukan sesuatu yang benar dan sesuai dengan tuntunan. Lebih dari itu, setelah terpuruk karena ditimpa masalah yang amat berat, kini dia kembali mendapatkan ketenangan dan juga hidayah untuk kembali pada jalur yang benar. “Aku cuma menyampaikan kebenaran,” tuturnya pada semua orang di sana. Mayoritas orang-orang di masjid tersebut bersyukur atas kehadiran Raden yang telah meluruskan apa yang selama ini bengkok. Pasalnya urusan agama bukanlah sesuatu yang dianggap enteng, jika ada suatu kebenaran yang datang, entah itu dari siapa berasal, maka sudah barang tentu semestinya diterima.

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   60. Diskusi agama

    Kemudian Raden membuat analogi sederhana. Ada orang tua yang mewariskan sebuah rumah pada anaknya dan berpesan pada anaknya tersebut untuk tetap menjaga rumah itu tanpa melakukan perubahan apa pun sama sekali. Orang tua itu melarang anaknya melakukan perubahan sedikit pun. Cukup tinggal dan menjaganya saja. Tidak lebih dari itu. Namun, karena anaknya mereka sok pintar dari orang tuanya dan punya pemikiran lebih baik, akhirnya dia pun mengubah warna cat rumah, membongkar, mengganti pajangan, merombak isi di dalamnya, sehingga rumah tersebut sangat berbeda dari pada sebelumnya. “Kalian sebagai orang tua suka dengan anak yang suka berinovasi seperti itu?” tanya Raden. Mereka semua serempak menggeleng. Tidak ada satu pun dari mereka yang setuju. Seperti itu juga dalam beragama. Nabi telah mewariskan sesuatu yang sempurna pada umatnya. Ketika kita menerima segalanya, lantas apa hak kita untuk mengub

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   59. Kehidupan Raden mulai berubah

    Raden memimpin shalat berjamaah di masjid tersebut. Tak pernah terpikir di benaknya sama sekali setelah melewati masa-masa kelam dan penuh dosa akhirnya Allah memberikan hidayah dan keberkahan padanya. Jika Allah hendak membuat hamba berada pada jalan yang lurus, maka tidak ada satu pun yang bisa menghalangi. Sekarang hidayah dan pertolongan itu pun datang dan Raden tidak akan menyiakannya. Tentu saja hal yang saat ini dia lakukan menjadi pemicu untuk dia segera bangkit dari keterpurukan. Tidak ada tempat berserah diri dan meminta tolong, kecuali hanya pada Allah semata. Usai memimpin shalat maghrib berjamaah tadi, Raden membalik badan dan duduk menghadap jamaah, lalu berdzikir dengan suara kecil. Hal yang dia lakukan tentu tak biasa seperti yang biasa dilakukan masyarakat sekitar. Biasanya mereka melakukan dzikir dan doa bersama. Namun malam ini ceritanya sedikit berbeda, dan itu tentu saja membuat mereka bertanya-tanya.

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   58. Erika punya ide

    “Coba kalau kemarin Anti kasih lihat foto Dennis pada ana. Mungkin ceritanya bakal beda,” ujar Erika. “Kan kemarin ana pernah mau lihat wajah pria terakhir yang jadi kenalan Anti.” Laura mengangguk. “Benar sih. Coba waktu itu ana kasih lihat fotonya. Hm. Tapi kok bisa kebetulan gitu yah.” “Qadarullah. Jadi, Ukhti masih kesal sama ana?” Cepat Laura menggelengkan kepala. “Tidak. Tidak lagi. Untuk apa pula ana kesal sama Ukhti?” “Baguslah kalau begitu.” Erika punya ide, dan mudah-mudahan idenya nanti berhasil. *** Sementara itu, di suatu tempat yang cukup jauh, Raden sedang berusaha menghilangkan kegelisahan dan keresahan di hati saat dia masih saja berada pengejaran bosnya. Tidak disangka kehidupannya bakal jadi berantakan seperti sekarang. Jika saja waktu itu dia tidak terjerat judi online, jika saja waktu itu dia tidak bekerja di tempa

  • Mutiara Hati Yang Terabaikan   57. Yang sebenarnya terjadi

    Ketika sudah berada di kosnya, Erika mencoba menelepon Laura bermaksud menanyakan kenapa tiba-tiba dia hari ini tampak berbeda. Tapi Laura tidak mengangkat telepon itu sama sekali. Begitu Erika mengirimkan chat, Laura pun tidak juga membalasnya. Hal itu membuat Erika lantas semakin bertanya-tanya, kira-kira apakah gerangan yang membuat Laura begitu jutek padanya. Saat ini Erika tidak punya sahabat yang sangat dekat selain Laura. Tidak ada tempat curhat bagi Erika kecuali hanya pada Laura seorang. Namun kini Laura tidak menanggapinya sama sekali. Karena penasaran, akhirnya keesokan harinya dia berkeinginan mengunjungi rumah Laura selepas dari pulang mengajar. Mulanya Laura tidak menerima kehadiran Erika di rumahnya, tapi tidak mungkin juga Laura mengusirnya. “Ada apa mau main ke sini?” tanya Laura dengan cuek. Erika senyum dan berkata, “Maaf, Laura. Ada sesuatu yang ingin ana bicarakan. Bisakah minta waktunya

DMCA.com Protection Status