Share

Kekaguman

Raja Wanajaya mengangkat surat itu dan menunjukkannya kepada semua orang yang ada di dalam aula tersebut.

Namun belum sempat penguasa kerajaan Cakrabuana itu berbicara, pintu aula tiba-tiba terbuka. semua pasang mata kepada Bargowo bersama Aji dan Ratih yang memasuki aula.

"Mohon maaf karena hamba sudah menyela, Paduka. Dialah yang bernama Aji, dan gadis itu bernama Ratih. Bersama Rangga dan Bargowo, mereka berempatlah pahlawan bagi Kadipaten Tanjungrejo. jika tidak ada mereka berempat, mungkin saat ini Kadipaten Tanjungrejo sudah dikuasai Pangeran Dananjaya, dan besar kemungkinan kebenaran tentang surat itu tidak akan pernah terkuak," ucap Adipati Hanggareksa memberi hormat. 

"Hormat kami berdua, Paduka." Aji dan Ratih sedikit memundukkan kepalanya memberi hormat.

Raja Wanajaya membalas hormat keduanya dengan anggukan kepala. Setelah itu dia kembali memandang Pangeran Dananjaya dan Senopati Wikrama bergantian.

"Stempel ini adalah stempel yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status