Share

71. Hello, Baby Lyra!

Penulis: Kennie Re
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Amethyst, tak bisakah kau sedikit lebih lunak terhadap Elle? Bukankah kau mengatakan sendiri bahwa kami adalah pengecualian atas semua takdirmu?” serang William yang datang menemui Amethyst, wanita yang mereka percaya sebagai dewi bulan sembahan mereka.

Tidak semua orang bisa bertemu dengan Amethyst, dan seperti yang William katakan bahwa mereka adalah pengecualian. Bahkan untuk segala ketentuan, keluarga Reynz-Alsen memiliki keistimewaan.

Amethyst yang kali ini tengah menikmati waktu santainya berjemur di taman belakang istananya, hanya melirik ke arah William yang datang dengan protes berikut harapan untuk anggota keluarganya.

“Aku pernah mengatakan itu, tetapi sebelum kutahu bahwa Elle telah melanggar ketentuan dan aturan sebagai elder,” jawabnya.

“Ia masih muda, Amethyst! Wajar saja jika ia menginginkan apa yang dimiliki oleh lainnya. Kau bahkan tidak menghukum Amora saat dia juga melakukan hal yang sama seperti apa yang Elle lakukan.”

William tak tahan untuk tidak menyebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   72. Penawar Racun

    “Lyra menghilang, Ivy,” ucap Emilia dari seberang kala Ivory menghubunginya melalui telepati. Saat itu juga perasaan Ivory seperti hancur berkeping-keping. I atak menyangka harus mengalami hal semacam ini setelah yakin bahwa meski dirinya tak ingin mengasuh dan membesarkan Lyra dengan tangannya sendiri, tetapi ia masih bisa bertemu dengan bayinya itu dan memantau perkembangannya dari kejauhan. Kini setelah mendengar kabar yang begitu mengejutkan dari Emilia, tubuhnya lunglai seakan tak bertulang, melorot ke lantai dan terduduk lesu. Tatapannya nanar ke depan tanpa tahu tujuan, mengingat betapa kejam dirinya yang menjauhkan satu bayi dari lainnya dan kini ia berharap bahwa waktu bisa ia putar kembali dan tetap berpendirian untuk mengasuh Lyra meski bayi itu adalah milik Benjamin bukan Max. Namun, masih bolehkah ia berpikir demikian, sementara sebelumnya ia justru menginginkan Lyra agar menjauh darinya? “A-apakah kau hanya bercanda, Emilia?” tanya Ivory dengan suara parau dan bergeta

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   73. Tipuan Sulap

    Max masih dalam pencarian Lyra yang ia perkirakan mungkin saja berada di tangan Linea. Perkataan Mirielle membuatnya memikirkan seribu satu kemungkinan mengapa Linea membawa Lyra. Tentu saja dengan tujuan itu. Max tak bisa terima, bagaimana pun Lyra hanyalah bayi yang tak mengerti permasalahan antara dirinya dan Linea. Maka tak seharusnya Linea melibatkan bayinya seperti itu. Namun, Linea tak akan pernah mengerti itu, karena cinta pun ia tak bisa berikan dan rasakan. Itu sebabnya Linea tidak pernah bisa setia terhadap Max. Pertanyaannya, mengapa ia bisa setia terhadap Seth? Max kembali ke markas dan menemui Ivory di sana karena ia tahu Ivory pasti sudah menemukan kediaman Linea dan bisa memberikan informasi agar Max bisa mengambil bayinya kembali. Max akan lakukan apa pun asalkan Linea mengembalikan Lyra dan tak lagi mengganggu kehidupannya dan Ivory juga anak-anak mereka. Tiba di markas, Ivory masih terduduk memandang kosong ke deopan. Tampak bahwa wanita itu begitu sedih atas hil

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   74. Kepuasan

    Max masih tak percaya dirinya lagi-lagi tertipu oleh wanita penyihir itu. Perempuan itu telah membawa penawar racunnya tetapi Max tak berhasil membawa Lyra kembali ke dalam pelukannya. Ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Ivory jika nanti mengetahui kebodohan yang telah ia lakukan. Mirielle yang memintanya melakukan itu. Bagaimana mungkin Mirielle memberikan saran yang begitu bodoh? Apakah gadis itu memang dengan sengaja melakukannya ataukah ini juga merupakan ulah Linea? Apa pun bisa terjadi jika berurusan dengan wanita itu dan juga sihirnya. Max melangkah gontai memasuki kediaman kedua orang tuanya, kemudian merebahkan tubuh di atas sofa dan memejamkan mata. Ia tak punyai nyali untuk kembali ke markas yang kini telah ia dan Ivory jadikan sebagai tempat tinggal yang nyaman. Kenyataannya menjadi tidak nyaman ketika mereka membayangkan Lyra tak akan ada di sisi mereka. Tak ada yang tahu di mana keberadaan bayi itu dan apakah Linea benar-benar membawanya atau justru sudah melen

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   75. Menikahlah Denganku

    Max masih seperti biasanya, mencari keberadaan Linea yang ia yakini membawa putrinya. Meski ia tak yakin di mana keberadaan Linea saat ini, Max masih mengusahakan. Ia sudah berjanji pada diri sendiri dan Ivory. Terlebih setelah Benjamin tahu bahwa Ivory dan dirinya telah memiliki bayi, bisa saja pria itu memburu salah satu dari bayi-bayinya. Hari ini ia sudah mencari ke mana-mana keberadaan Linea. Beberapa tempat yang mungkin ia datangi karena merupakan keluarga dan kerabatnya, tetapi tetap tak menemukan hasil. Max pulang dengan tangan hampa dan disambut senyum hangat oleh Ivory. Wanita itu melingkarkan lengan di pinggang sang kekasih, memeluknya dari belakang dan mengecup punggungnya. Sementara itu, Max yang tengah termenung dan memikirkan kondisi Lyra, pada akhirnya terdistraksi akan kehadiran Ivory. Ia mengecup punggung tangan Ivory dan menemukan tanda yang pernah ia buat saat pertama kali bercinta dengan Ivory. Tanda itu masih di sana. “Apakah kau berpikir itu akan hilang setel

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   76. Rencana Linea

    Beberapa bulan berlalu dengan pencarian yang melelahkan bagi Max. Namun, ia tak ingin menyerah begitu saja. Ia percaya suatu saat akan menemukan Lyra dan membawanya kembali pada mereka. Begitu juga Ivory yang mulai bisa turut mengusahakan untuk mencari, karena Isaac dan Mackenzie sudah sedikit lebih besar dan terkadang dijaga oleh pengasuh yang diperkerjakan khusus oleh Max. Tentu saja dengan ketentuan yang mengharuskan mereka menguasai bela diri dan perlindungan, untuk kedua bayinya. Pertumbuhan Isaac dan Mackenzie pun tak bisa dikatakan biasa, karena bagaimana pun mereka adalah bayi serigala yang tentu saja berbeda dengan bayi lainnya yang akan bertumbuh sesuai dengan usia. Mereka bahkan sudah menunjukkan postur tubuh dan perkembangan kecerdasan yang melebihi bayi seusia mereka yang seharusnya masih enam bulan. Mereka sudah selayaknya anak berusia dua tahun. Tak hanya itu saja yang kini menjadi fokus Max, melainkan juga pernikahannya dan Ivory yang akan seger

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   77. Negosiasi

    Mirielle sudah membaik dan ia bisa beraktivitas seperti biasa bahkan menghadiri pernikahan Max. Ia memang menderita sakit cukup lama, seolah Amethyst sengaja memberinya hukuman cukup berat atas kesalahan yang ia lakukan. Namun, ia dan Ronan masih menjalin hubungan karena tak ada satu pun yang bisa menarik hati sang elder muda selain pria itu. “Apakah kau yakin ingin menemui Amethyst, Elle?” tanya Ronan suatu ketika melihat Mirielle sudah siap dan ia berpesan agar Ronan tidak mengikutinya. “Aku harus menemanimu. Siapa yang tahu kalau Amethyst akan menjadi kejam. Nyatanya ia menahan kekuatanmu dan membuatmu sakit cukup lama.” Tujuan Ronan memang baik, karena ia tak ingin ada yang menyakiti Mirielle. Namun, bagi Mirielle, hal itu justru akan membuat sang dewi bulan marah. “Ron, aku menghargai bantuanmu, tetapi kita tak pernah tahu bagaimana karakter Amethyst. Bagaimana pun aku telah melakukan hal yang tidak ia sukai, tak peduli benar atau salah. Jadi ak

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   78. Rumit

    “Max! Mengapa kau menghalangiku saat ingin memberinya pelajaran tadi? Kau tahu ia adalah iblis yang memosisikan diri sebagai Tuhan kita. Apakah kau tahu?” omel Mirielle saat mereka sudah berada dalam perjalanan menuju ke rumah. Tak ada hasil dari perjuangan mereka untuk merayu dan meminta belas kasihan Amethyst. Sayangnya, yang mereka dapatkan hanya gertakan dan ultimatum lain yang justru merusak suasana hati Mirielle. Kini Mirielle justru menyasarkan kemarahannya pada Max yang sejak semula berada di dekatnya dan justru meminta Mirielle untuk bersabar ketika ia hendak meluapkan kemarahan dan protesnya. “Aku hanya berusaha melindungimu, Elle! Dia memiliki kekuatan yang jauh melebihimu. Kau tak bisa begitu mudah melampiaskan emosi sesaatmu,” jawab Max sembari mengemudikan kendaraannya pada kecepatan yang stabil. Konsentrasinya masih tertuju pada jalanan padat yang membuatnya tak memerhatikan Elle. “Jika terjadi sesuatu padamu, aku tidak akan bisa memaa

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   79. Liburan Bulan Madu

    Max sudah menyelesaikan pekerjaannya yang sejak semula bertumpuk karena ia mengambil cuti lebih lama untuk merayakan pernikahannya. Ia dan Ivory belum berniat untuk pergi berbulan madu karena Ivory masih enggan untuk meninggalkan dua bayinya. Ditambah lagi rencananya dan Max untuk menelusuri The Cardinal untuk menemukan Linea dan merebut Lyra kembali ke pelukan mereka. Max sebenarnya tidak mengizinkan Ivory untuk ikut serta mencari Lyra, tetapi tak ada yang bisa menghalangi keinginan sang istri yang begitu keras kepala. Pada akhirnya dengan terpaksa Max mengizinkannya untuk ikut. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil yang bergerak perlahan menyusuri sepanjang jalan Eastonville menuju ke Westmont. Max berencana untuk menemui Markus Odephine, alpha dari Odelius Pack yang menguasai daerah barat dari The Cardinal. Max dan Ivory akan meminta bantuan kawanan Markus untuk membantu menemukan Lyra, karena pencarian mereka sudah berlalu cukup lama tanpa hasil yang

Bab terbaru

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   ENDING (EXTRA PART)

    Beberapa tahun kemudian ... “Apakah kau percaya itu, Max? Kau lihatlah putra-putri kita. Mereka kini berusia delapan belas tahun dan—oh! Apakah kau dulu juga mengalami ini? Usia berapa kau berubah menjadi dewasa?” tanya Ivory saat sadar bahwa si kembar, Isaac dan Mackenzie telah berubah menjadi berusia delapan belas tahun di usia mereka yang kelima. Max tertawa mendengar komentar polos Ivory. Ia lantas meraih wanita itu dalam dekapannya dan mengecup bibirnya sekilas. “Di usia tiga tahun aku berubah menjadi delapan belas tahun dan menjalani pelatihan dari kakek Jeremiah untuk menerima jabatan darinya sebagai seorang alpha Alsenic pack. Apakah kau tidak mengalami itu?” “Apakah aku kelihatan seperti manusia ajaib seperti kalian?” tanya Ivory yang dijawab gelak tawa oleh Max. “Baiklah, artinya usia kita terpaut sangat jauh. Kau seharusnya lebih tua dibanding diriku. Benar begitu, kan?” Ivory mengangguk, kemudian menoleh lagi pada Isaac dan Mackenzie yang telah menghabiskan sarapan mere

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   130.

    Seth tersungkur tanpa daya di atas tanah, pandangan mata sayunya pandangi langit malam di mana bulan purnama tengah benderang menyinari dunia. Seth bisa mendengar lolongan serigala yang memuja Amethyst. Sebagai tanda syukur kemenangan mereka. Hawa panas menggelegak. Keheningan mencekam ini, Seth mati rasa, tidak bisa merasakan tubuhnya lagi. ‘Dad. Katakan padaku. Kalau aku adalah seorang putra dan keturunanmu yang baik.’ Wajah sang ayah yang tersenyum manis berkelebatan di benak Seth saat mendiang menyerunya penuh kasih sayang. Seth masih ingat kenangan itu dengan jelas. Linea berlarian menerjang kubangan-kubangan api yang meratakan tanah, sembari menahan rasa sakit di perutnya yang terasa sangat mengejang, demi apa pun. Melihat Seth menghadapi kematian, membuatnya Linea terseok-seok. Dia menyambar tubuh Seth yang tidak berdaya; merenggang nyawa. “Seth, astaga. Aku mohon, jangan tinggalkan aku. Bagaimana dengan anak-anakku. Dia membutuhkanmu. Jangan pergi, Seth. Kau harus melihat

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   129.

    TAANG!!! Anak panahnya meleset ke arah lain ketika Seth mematahkannya dengan sambaran petir. Terlepas dari tepat sasaran atau tidaknya, Ronan tak peduli. “Lihat aku di sini, Rogue tolol!” ejek Ronan tersenyum miring, dia sengaja benar memancing emosi Seth yang mudah sekali tersulut. “Dasar bodoh! Siapa pun tidak ada yang dapat mengalahkan aku!” amuk Seth terus luncurkan semua serangannya secara brutal. “Kau, Omega tidak berguna! Jangan halangi aku!” DUARR!!! Ronan berlari menghindar ketika serangkaian ledakan api meletus hebat di belakangnya. Melompat dengan langkah kaki panjang, bergerak gesit, cekatan serta lincah. Bermanuver—tak sulit menghindari serangan Seth yang lambat-laun mulai melambat. “Ada apa denganmu? Mengapa kau lamban sekali? Kau bahkan tidak bisa menggoresku sedikit saja!” Ronan terpingkal geli. Sekali lagi, dia melesatkan dua pasang anak panah. “DIAM KAU! Percuma! Serangan panahmu ini tidak akan bisa melumpuhkan aku!” DUARR!!! Ronan melompat tinggi di atas ud

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   128.

    Markus tanpa pikir panjang kembali, menyelamatkan karibnya. Dia menerobos semua ledakan-ledakan petir yang meletus di kanan-kirinya, berlari cepat demi menyelamatkan Alegria yang kepayahan akibat pendarahan. Markus bergegas menyambar Alegria yang terkapar, melompat cepat—menghindari sambaran petir lainnya yang tiada hentinya berdatangan.“Mengapa kau kembali? Bagaimana dengan pasukanmu?” tanya Alegria lemah dan merasa bersalah. Dia diserang oleh gelombang batuk darah.“Masih tanya juga! Tentu saja menyelamatkanmu! Mustahil, meninggalkanmu mati di sana! Pasukanku yang tersisa mereka berhasil ke tempat aman. Rogue itu memang keparat! Bagaimana bisa dia memiliki kekuatan sihir mengerikan seperti ini!?”Markus, Alegria, Marion, William dan semua pasukan yang tersisa berhasil mencapai zona perimeter aman yang sebelumnya telah disiapkan oleh mereka. Menjauhi medan pertempuran yang mustahil mereka hadapi. Mereka mengubah diri ke wujud manusia.

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   127.

    “Menyerahlah saja kau, Seth! Tidak ada jalan keluar atau lari! Sebelum kami semua benar-benar membunuhmu!” kecam Mirielle bersungguh-sungguh dengan ucapannya. “Kau sudah terkepung! Kau harus membayar seluruh kejahatanmu di hadapan Dewi Amethyst!”BZZT!“Kau pikir siapa dirimu?! Karena kau Elder pilihan yang menjembatani Dewi Bulan, kau pikir bisa berbuat segalanya?”Mirielle mencibir setengah meradang. “Tidakkah kau pikirkan semua korban yang telah kau hancurkan hidupnya? Pack yang tidak bersalah atau berdosa! Tidakkah kau memikirkan anak-anak yang kehilangan keluarga mereka? Aku tak paham mengapa kau memilih jalan beracun seperti ini?!”CLASSH!BLARR!“Tidak usah sok memahamiku, Mirielle! Aku tak peduli apa pun! Selama tujuanku tercapai, dendam kematian leluhurku terbalaskan, dan semua kelompok Pack yang kalian agung-agungkan itu hancur selamanya! Justru aku senang menghancurkan kalian semua hingga tidak ada yang ter

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   126.

    Mirielle merintih putus asa. “Max! Jawab aku! Mom! Dad! Ronan, please! Anybody hear me?!”“Elle?! Kau di mana?! Kau baik-baik saja?! Bertahanlah, Elle! Aku bersama pasukan The Cardinal, anggota Pack dan keluarga! Sebentar lagi, sampai! Kau tidak terluka ‘kan? Kami semua cemas sebab tak mendengar kabar apa pun darimu.” Max menjawab dari mind-link. “Katakan kalau kau bersama Lyra sekarang?”Helaan napas lega terdengar dari hidung bangir Mirielle. “Aku tidak bersama Lyra, Max. Aku gagal mendapatkannya. Ini semua karena kekuatan sihirku yang belum pulih sepenuhnya! Seth dan Linea memiliki mantra dinding sihir kuat. Padahal, aku nyaris berhasil. Aku mengacau! Aku baik-baik saja! Max, ada situasi genting! Sebelum kau menyaksikannya secara langsung. Aku ingin kau dengarkan ucapanku dulu.”“Tunggu sebentar, Elle! Aku mengendus bau Ivy dekat sini?! Apa itu jeritan istriku?! SEDANG APA DIA? MENGAPA IVY BISA BERSAMA DENGAN SETH?!!”Sensasi berdenyut

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   125.

    “Sekarang apa maumu?” tanya Linea mengeraskan nada suaranya. Dia menjerit penuh amarah. “Aku telah mengikuti semua perintahmu! Kau bilang ingin dapatkan darah Ivy demi memperkuat kekuatan kita?! Mengapa sekarang kau malah menawannya?! Kau bilang membangun Mansion khusus untuk wanita ini?! Apa kau sudah gila?! Kau mengingkari janjimu, Seth!”Seth tertawa bengis. Tetap mencengkeram tubuh Ivory dalam belitan tangannya. Mereka perlahan-lahan berjalan mundur. “Kau kira siapa dirimu, Linea?! Mengatur atau mengendalikan diriku?! Sudah kubilang berkali-kali jangan konyol! Kita melakukan segalanya sesuai kesepakatan, ingat?! Inilah tujuanku! Mendapatkan Ivy kembali.”Ivory mendesis jijik ketika Seth menjilati ceruk lehernya. Rasanya dia ingin sekali menghajar Seth sekarang juga, tetapi apa dayanya. Kekuatan Seth terlalu kuat untuk dilawan. Semakin Ivory memberontak—semakin Seth mencekiknya. Linea menggeleng. Mulai banjir air mata, mengentakkan kaki menahan b

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   124.

    “Oh! Akhirnya, Benjamin mampu memenuhi kesepakatannya! Senang sekali, kau mengerti maksudku. Maaf, kuharap Watcher yang aku utus, tidak memperlakukanmu dengan buruk, ya? Mendengar kau datang bersama Ivory.” Suara Seth menggema di sela-sela tawa maniaknya. “Woah, ini pencapaian terbesarku, bukan? Aku meminta Benjamin menukar darah Ivory tapi dia malah membawanya kemari. Well done, Ben. Aku tahu kau memang tak akan mengecewakan aku.”Benjamin mendesis sinis. “Cukup basa-basinya, keparat! Aku telah memberikan apa yang kau mau. Lantas, di mana Lyra sekarang?! Berikan kepadaku sekarang juga!”Ivory meraung marah. “Lyra milikku! Seth, jangan berani kau melukai satu helai rambut pun putriku. Bila kau menyakitinya aku bersumpah akan membunuhmu!”Seth terbahak geli. Matanya meneliti Ivory penuh obsesi. “Oh, ayolah. Lyra aman di tangan kami. Jadi, jangan cemas. Selama kalian menuruti semua perintahku, nyawanya terjaga, sayang.”Ivory membuang pandangannya, tidak sudi mendengar kata-kata Seth se

  • Mr. Wolfy and His Siren Mate (INDONESIA)   123.

    “Ini kesempatanku,” ucap Ivory setengah berbisik. “Tidak ada waktu lagi. Aku harus menemui Benjamin segera.”Ivory menimang bayinya sampai mereka tertidur. Menggendong, membaringkan Mackenzie dan Isaac di dalam ranjang bayi mereka. Helaan napas Ivory terdengar penuh beban berat. Dia telah mempertimbangkannya, memikirkan ucapan Benjamin sebelumnya dengan keputusan panjang. Hingga membawa Ivory pada jalan akhir, menyetujui kesepakatannya bersama Benjamin. Ivory tahu keputusannya ini memang gila. Memicu kemarahan terbesar Max, namun apa dayanya. Ivory tidak punya pilihan lain demi menyelamatkan nyawa Lyra, keluarga kecilnya dan menyudahi peperangan melelahkan ini. “Maafkan aku, nak. Aku hanya lelah dengan semua pertumpahan darah, pertempuran, dan pertikaian tiada berujung ini. Mungkin melalui pengorbananku, perang ini bisa dihentikan. Yang Seth inginkan hanya aku, bukan Lyra. Jika menyerahkan diri bisa menyelamatkan semuanya. Maka keputusanku ini sepadan.” Gumam Ivory mengusap puncak k

DMCA.com Protection Status