Geon Arthur Yildiz. Seorang ahli teknologi persenjataan jenius, pendiri perusahaan Robotik dan persenjataan mutakhir "ASTROGUN", pekerjaan sampingannya adalah sebagai salah satu Neurorobotics engineer terbaik pada Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA ), yang bernaung dibawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon).Setiap orang punya masa lalu namun hanya sedikit yang dapat kita lihat. Sebagian besar kepribadian seseorang saat dewasa dibentuk dari masa kecil dan masa remaja. Empat belas tahun telah berlalu sejak kepergian Anastasya, tapi luka di dalam jiwa Arthur belum sembuh sepenuhnya.Peristiwa itu benar-benar merubahnya menjadi sosok yang gemar menyendiri. Ada ketakutan besar yang menghalanginya untuk menjalin kedekatan apapun dengan seorang wanita. Kepergian Anastasya meninggalkan rasa bersalah yang dalam di hatinya. Setelah kejadian itu, hari-harinya sebagian besar dihabiskan bersama Chen Yuan untuk belajar-dan belajar. Mereka fokus mendalami bidang ilmu rob
Jakarta panas dan sibuk, bermacam kegiatan dan rupa orang berlalu lalang. Arthur dan tim pengamanannya tiba di Jakarta menggunakan pesawat komersil, ia sengaja tidak menggunakan Astro Airbus milik ASTROGUN guna menghindari sorotan media. Karena dengan kehadiran Astro Airbus di Bandara Soekarno-Hatta, dapat mengundang para wartawan berbondong-bondong mengambil gambarnya."Ben Akiro, kita berpisah di sini. Kalian bisa mengawalku dari kejauhan,” perintah Arthur pada Ben Akiro pemimpin tim bodyguard sekaligus saudara sepupunya dari pihak ibu.“Ok, Mr G. Apakah kami perlu mengantarmu ke rumah dengan kendaraan yang sudah disiapkan Doni?’’“Tidak perlu, Kamila sedang dalam perjalanan kemari untuk menjemputku,” tutup Arthur."Baik, Mr G."Arthur kemudian menghubungi Kamila untuk mengabarkan kalau ia sudah turun dari pesawat. Sementara Tim Bodyguardnya mulai menjauh.Kamila, Helen dan Irina keluar dari mobil Alphard Lexus LM350 yang tadi dikemudikan oleh Helen. Sebelum membuka pintu mobil, Kam
Dua hari sudah Arthur di Jakarta. Waktunya ia habiskan untuk menggali informasi tentang Athena-1609 dan menyelesaikan beberapa desain senjata terbaru untuk produk Astrogun selanjutnya. Ia bekerja di kamar dengan santai sambil menyeruput lemon tea yang dibuatkan Bibi Farah.Di antara kesibukannya itu, Arthur tak lupa melakukan kroscek keamanan. Meskipun tim bodyguardnya tetap siaga berjaga-jaga di sekitar rumah, bahkan hingga ke seputar jalanan tempat tinggalnya, Arhur merasa perlu melakukan pemindaian menggunakan drone secara diam-diam. Ia tak ingin menjadi korban penculikan untuk yang kedua kalinya, terlebih lagi ini di Jakarta, ada adik kesayangannya yang harus ia jaga.“Oh, sungguh sial! Mereka begitu cepat,” gerutu Arthur kesal saat layar monitornya menangkap wajah Vivian Benner masuk ke dalam sebuah mobil diikuti empat pria bertampang sangar. Mobil itu melaju membawa Vivian Benner dan teman-temanya pergi dari jalanan di sebelah kanan rumah keluarga Yildiz. Vivian Benner adalah sa
Hari menjelang sore, tampak Arthur sedang sibuk dimeja kerja di dalam kamarnya. Kamar yang bisa dibilang sangat luas dengan penataan minimalis modern.Sebuah ranjang king size berdampingan dengan meja rias minimalis dan lemari pakaian Jumbo di sisi kanan. Di samping jendela kaca besar, ada sebuah aquarium cantik dengan dua ikan peppermint angelfish di dalamnya.Di sisi yang berseberangan dengan ranjang terdapat sebuah meja kerja lumayan besar, cukup untuk Arthur menyelesaikan pekerjaannya sebagai desainer lepas.Ah iya, benar ia pemilik ASTROGUN, namun ia memilih bekerja dibelakang layar untuk sementara waktu. Healing lebih penting. Kursi CEO membuatnya pening.Setelah mengirim file perbaikan untuk upgrade beberapa fitur senjata revolver model baru kepada klien ASTROGUN, Arthur menyeruput kopi hangat buatan Bibi Farah. Tampilannya santai dengan atasan singlet kaos polos berwarna putih bersih, tak mampu menyembunyikan otot-otot Arthur yang kencang, ukurannya sangat proporsional, tidak
Hari menjelang senja, suasana sangat ramai di depan gedung Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta. Hiruk pikuk para wartawan menyeruak dari halaman hingga kejalanan, mereka sedang menunggu kelanjutan drama perseteruan antara dua selebriti ternama, Anitta Jovana dan Aisyah Kamila Yildiz. Tiba-tiba Sebuah Ferrari 488 GTB merah diiringi porsche panamera putih melewati kerumunan mereka. Sontak perhatian dan kamera para wartawan tertuju pada kedua mobil mewah yang tidak sembarang orang bisa memilikinya itu. Kedua mobil mewah itu berhenti tepat di depan gerbang masuk mabes. Sementara para wartawan di luar saling melempar sahutan . "Wah, itu Adam Sinaga, saudara sepupu Kamila!" "Iya, itu mobil-mobil Adam Sinaga." "Oh, iya benar, itu Adam Sinaga CEO "SINAGA GROUP." Ternyata sosok dibalik kedua mobil mewah itu adalah orang yang populer dikalangan awak media. Tentu saja, siapa yang tak kenal Adam Sinaga, putra salah satu konglomerat Indonesia yang baru saja dinobatkan sebagai salah satu oran
"Aku yakin, dia gadis Athena - 1609. Ia tak suka menunggu serangan, ia lebih memilih memulai serangan," gumam Arthur sembari membuka pintu kamarnya. Berulang kali ia memutar video itu, kesimpulannya selalu sama. Setelah semua urusan antara Kamila dan Anitta terselesaikan, Arthur dan Adam membawa Kamila dan teman-temannya pulang ke rumah keluarga Yildiz. Tadi, sesampainya di rumah, Arthur berniat untuk mengintrogasi Helen, tapi ia urungkan karena malam telah larut dan gadis itu terlihat letih. 'Aku akan menanyakan secara langsung apakah dia wanita yang sama dengan yang aku temui di gurun lembah panjshir Afganistan saat aku ditangkap kelompok bersenjata gelap.' Arthur melepas kemejanya begitu saja, lalu menghempaskan tubuhnya di pembaringan. Pikirannya berkecamuk memikirkan bagaimana ia harus memulai pembicaraan dengan Helen. Hal yang sangat mudah bagi orang lain namun adalah hal tersulit buatnya, berbicara dengan seorang wanita secara pribadi. Di gurun, terakhir kalinya ia berbic
"Apakah kamu gadis Navy Seal Athena-1609 yang pernah bertugas di Afghanistan dan terjebak denganku di gurun?" Arthur menunduk, semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Helen, hingga hidung mereka nyaris beradu. Melihat gadis itu hanya diam, Arthur mulai kesal. "Apa kamu tidak mendengarku? Jawab pertanyaanku!" Helen tersentak. "A-apa? Apa yang kamu tanyakan?" Sesungguhnya ia tak mendengar apa yang ditanyakan Arthur sebelumnya, ia terlalu fokus pada bibir sensual dan garis rahang maskulin milik Arthur. "Buka telingamu, dengarkan baik-baik. Apakah kamu SEAL WOMAN dengan kode inisial Athena-1609?" ulang Arthur. Helen terkesiap, kali ini ia mendengar jelas setiap kata yang terucap dari bibir Arthur. Kecurigaan Helen semakin membesar, ia mulai berpikir kalau Arthur adalah seorang mata-mata dari kelompok The Shadows. "Aku tak mengerti pertanyaanmu, enyahlah dari hadapanku!" bentak Helen sembari mendorong dada bidang Arthur dengan keras. Beruntung Arthur masih bisa menjaga keseimbangannya.
Blast!!Blast!! Arthur menembakkan poison airghost sebanyak dua kali dari drone Tiny Beast. Lalu.... PRAAAANKK.....!! terdengar suara kaca mobil pecah. Tak ada suara teriakan kesakitan. Hanya ada tubuh limbung dan bergelimpangan di dalam mobil itu, akibat menghirup racun dari Poison airghost. Seseorang sempat membuka pintu mobil, tapi baru berjalan dua langkah ia terhuyung lalu jatuh tak berkutik. Efek poison airghost, hanya beberapa detik setelah dihirup akan menurunkan tingkat kesadaran hingga level terendah selama dua jam. Sunyi..., tak ada lagi pergerakan. Beberapa menit kemudian datang dua mobil berisikan 5 orang dari tim bodyguard Arthur yang dipimpin oleh Bend Akiro. Mereka turun dari mobil dengan menggunakan masker khusus anti poison airghost. "Para pembuat onar ini, terus saja mengincar Mr. G. Kita habisi saja mereka," rutuk Dave. salah satu bodyguard. "No, Mr. G sudah menghubungi pihak berwenang yang memiliki jabatan tinggi untuk menangani mereka. Kita hanya perlu me
New York City, Negara Bagian New York, Amerika Serikat.Gedung New York Police Departement (NYPD) tiba-tiba berubah gelap dan senyap, tidak ada lagi suara tembakan, ledakan maupun teriakan. Hanya suara erangan kesakitan yang sesekali terdengar memecah kesunyian. Para polisi, pejabat dan staff gedung NYPD yang masih tersisa memilih untuk berdiam sepi. Jiwa mereka terguncang melihat akibat dari keganasan senjata aneh dan misterius yang belum dapat bisa diidentifikasi. Mereka hanya melihat bayangan hitam kecil serupa lalat beterbangan, lalu tiba-tiba saja tubuh-tubuh bergelimpangan di mana-mana, tembok-tembok jebol di sana sini, bahkan dinding plat baja meleleh layaknya benda cair. Lalu, para robot bersenjata tiba-tiba muncul dari segala penjuru, menyingkirkan siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka. Karena suasana yang mencekam dan tidak terkendali, pihak pusat pentagon yang baru mempelajari situasinya, segera mengirim pesan untuk para pejabat, staf dan para personil NYPD aga
*****Astrogan Corporation*****.Di luar gedung megah Astrogan, tampak suasana sangat ramai. Mobil polisi berjajar mengelilingi seluruh halaman, tak ketinggalan beberapa mobil lainnya dari CIA dan pasukan khusus Delta force.Arthur dan Chen tidak melakukan perlawanan sama sekali, mereka menyerahkan diri begitu saja. Padahal jika mereka mau, tentu saja mereka bisa kabur dengan mudah. Kali ini Arthur dan Chen sadar kalau mereka telah melakukan banyak pelanggaran yang di larang negara federal. Bahkan mereka telah menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan dengan mengabaikan surat dari Menteri Pertahanan yang mengundang mereka untuk datang layaknya tokoh terhormat. Itu menambah catatan buruk kedua pentolan Astrogun tersebut. "Arthur, kita bisa kabur dengan mudah selama persediaan nanobots mencukupi," bisik Chen santai, di antara pasukan khusus yang menggiring mereka menuju ke mobil NYPD."Cukup, Chen. Kita akan menyelesaikan ini baik-baik. Kamu tahu, menteri pertahanan sangat ingin bicara d
Pagi yang hangat di musim semi.Arthur dan Chen duduk berhadapan di bar room. Sebuah meja besar memisahkan mereka. Di atas meja itu teronggok selembar kertas berstempel resmi Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon)."Menteri Pertahanan meminta waktumu. Ia ingin berkunjung langsung ke Astrogun atau kamu sendiri yang datang ke kantornya, tentukan waktumu," Chen membuka suara memecah keheningan di antara mereka.Arthur meraih lembaran kertas di atas meja itu lalu meremasnya hingga tak berbentuk, "Aku akan menghadiri pernikahan Kamila dan Adam, aku tak bisa di ganggu," Ketus Arthur tak bersemangat. Pasti hal yang sangat penting, tapi ia tak perduli dan suntuk."Anda terlihat tak bersemangat Mr Yildiz. Apakah ada aral dan rintangan yang menghadang perhelatan semalam?" celetuk Chen usil. Ia melihat saat Arthur membopong Heilen ke kamarnya semalam, seharusnya hari ini Arthur berbahagia, pikirnya.Arthur terdiam dan melu*mat bibirnya sendiri, sedikit kesal mendengar celoteh Chen. Terbayang
Situasi memang kacau di Venue B, namun sebagian tamu tak ingin beranjak. Mereka menganggap ini momen yang sangat langka. Sebab itu banyak dari mereka yang mengabadikannya."Teknologi persenjataan macam apa lagi itu?" desis salah satu dari mereka.Gerald cs memendam amarah yang begitu dalam melihat keadaan Louis. Aaron kakak Louis menghambur tanpa sepatah kata, menghampiri Louis dan menegakkan tubuhnya perlahan.Bersamaan dengan itu Arthur muncul di dampingi Heilen, Bend Akiro dan timnya. Para pria berseragam jas safari hitam yang semuanya memiliki aura pembantai. Heilen melangkah anggun di samping Arthur. Semua mata tertuju pada mereka dengan nyali yang ciut."Orang kepercayaannya saja sedemikian ganasnya, Bagaimana lagi jika ia Astrogun King-nya," orang-orang berceloteh.Chen berdiri tegar menunggu reaksi musuh-musuhnya dengan tubuh lemah Melinda yang bersandar di dadanya. Ia tak menyadari kehadiran Arthur."Apa yang sudah aku lewatkan?" celetuk Arthur memecah ketegangan yang ada.Ch
Disaat Chen membara oleh amarahnya, Arthur sedang berbincang-bincang dengan para eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang pernah menjalin kerja sama dengan Astrogun di Venue E."Hai anak muda, apakah ada hewan peliharaan buasmu yang sedang lepas? berhati-hatilah," tegur sebuah suara yang terkesan riang, sedikit kocak namun syarat makna dan mengandung ancaman besar di dalamnya.Arthur menoleh ke sumber suara yang terdengar begitu dekat di belakangnya. Ia cukup terkejut mendapati Edwin Smith big boss ELEXTRA yang berdiri santai menunggu reaksinya."Mr Smith, senang bertemu dengan anda senior, "sahut Arthur sopan kepada pria yang seumuran dengan Alexander Yildiz ayahnya itu.ELEXTRA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mobil canggih berbasis AI dan bertenaga listrik, mirip Tesla." Geon Arthur Yildiz, kami sangat terkesan dengan anda dan Astrogun. Bahkan orang tua ini adalah salah satu pengagummu. Tapi bisakah anda tak mengganggu ELEXTRA dengan hewan-hewan buas peliharaan
New York CityIringan tiga super car memasuki mansion Arthur di New York sore ini.Chen dan Melinda keluar dari salah satu super car, sisanya adalah para bodyguard."Mansion ini seperti istana dan dia tinggal sendirian di sini, kasihan sekali," gumam Melinda."Sekarang dia ditemani Heilen, kekasihnya. Berkenalanlah nanti dengannya,""Oh, Heilen itu nama seorang wanita kan?""Hahahhaha, tentu saja. Dia bukan gay seperti yang kalian gosipkan.""Baguslah. Awalnya ku kira kalian pasangan,""Apa yang kamu pikirkan?! Itu hal paling gila yang pernah ku dengar. Aku tak bisa melupakan jeritan indahmu kemarin malam, ataukah itu tak cukup untuk membuktikan aku penikmat wanita?" goda Chen sembari memperlambat langkahnya agar Melinda tak tertinggal."Kamu sangat berpengalaman, terimakasih atas service-mu yang memuaskan dan membuat pengalaman pertamaku jadi begitu berkesan,"tukas Melinda tak mau kalah." Hei, kau?! "Chen dibuat kesal dengan kalimat Melinda yang provokatif.Awas, berhati-hatilah Me
New York‘’Waah…, ini kelihatan lezat sekali. Benar-benar mengundang laparku,’’ pekik Heilen riang, tapi netranya tak bisa berpaling dari Arthur yang baru saja menyelesaikan adonan sayur, daging dan telur.Ia sedang memasak atau sedang menggodaku?batin Heilen.Arthur mengenakan celana drawstring cotton yang nyaman sebagai bawahan, atasannya hanya selembar apron tanpa selembar baju sama sekali, sehingga menampakkan guratan otot-otot bak pahatan dewa yunani di tubuhnya yang atletis, pinggangnya yang kokoh menyiratkan sebuah kekuatan, membuat Heilen membayangkan sesuatu yang indah.“Sabarlah tunggu aku sebentar, kita makan bersama,’’ keluh Arthur.‘’Apakah ini sebuah peraturan?aroma masakanmu membuatku kelaparan’’ gerutu Heilen manja sembari mengelus-elus bagian perutnya, bibirnya mengerucut.“Iya,’’ cetus Arthur seraya menahan tawanya melihat kelakuan childish Heilen.‘’Tdak peka’’ lanjut Heilen lagi dari meja makan. Sementara Arthur masih menyajikan makanan yang baru saja masak.Se
Chen meraih selimut dan menutup tubuh polos Melinda yang tak berdaya di ranjangnya."Maafkan aku, Mel," Chen berkata dengan raut wajah penuh penyesalan."kamu tidak bersalah, bukankah kita bersenang-senang." jawab Melinda datar."Mengapa tak bilang kalau ini yang pertama buatmu,""Apa itu penting?"Chen terdiam, tak tahu apa yang harus di katakan atau dilakukannya. Untuk pertama kalinya ia meniduri seorang gadis virgin, sensasinya sangat berbeda, seperti ada sesuatu yang mengikatnya pada gadis ini. Ditambah lagi rasa bersalah yang menderanya."Bisa minta tolong ambilkan pakaianku, aku mau kembali ke kamarku," pinta Melinda tegar, berakting seolah-olah tak pernah terjadi apapun."Apa ini yang kamu bilang pakaian?" tanya Chen ketus sembari mengangkat crop top dan mini skirt yang tadi dikenakan Melinda."harusnya ini ada di bak sampah," lanjutnya seraya melempar dua helai kain itu ke lantai begitu saja."Hei, itu brand terkenal dan mahal,"pekik Melinda." I don't give a f*u*c*k!" (Aku t
Astrogun Corpdua hari kemudian.Jeff dan Melinda melewati hari-hari dengan cemas pasca peretasan oleh entitas yang tidak diketahui di Astrogun.Beberapa hari sudah berlalu dari peristiwa itu, semua berjalan tetap normal dan tidak terjadi hal buruk seperti yang Melinda dan Jeff khawatirkan.Sean dan Phillips yang telah pulih seratus persen dari efek zat sarin dan ricin juga tak bisa memberi keterangan lebih jauh. Mereka hanya mengingat suara smartdoor yang terbuka, lalu mereka pingsan tak sadarkan diri.Tak ada jejak apapun yang tertinggal dari sang peretas.Melinda baru saja kembali dari meeting kecil dengan beberapa orang kepala staff. Ia hendak kembali ke ruang kerjanya.Melinda melihat Jeff berjalan menuju ruang Cyber Securuty System. Buru-buru Melinda mempercepat langkahnya untuk mengejar Jeff."Jeff," panggil Melinda, Jeff menoleh dan menghentikan langkahnya."Mel G, hufffh.., " sahut Jeff sembari menarik nafas berat."Apakah ada temuan baru?" tanya Melinda sembari membenarka