Home / Sci-Fi / Mr Genius / 4. Mencari Bayangan

Share

4. Mencari Bayangan

Author: Zaida Snow
last update Last Updated: 2022-11-17 23:08:06

Dua hari sudah Arthur di Jakarta. Waktunya ia habiskan untuk menggali informasi tentang Athena-1609 dan menyelesaikan beberapa desain senjata terbaru untuk produk Astrogun selanjutnya. Ia bekerja di kamar dengan santai sambil menyeruput lemon tea yang dibuatkan Bibi Farah.

Di antara kesibukannya itu, Arthur tak lupa melakukan kroscek keamanan. Meskipun tim bodyguardnya tetap siaga berjaga-jaga di sekitar rumah, bahkan hingga ke seputar jalanan tempat tinggalnya, Arhur merasa perlu melakukan pemindaian menggunakan drone secara diam-diam. Ia tak ingin menjadi korban penculikan untuk yang kedua kalinya, terlebih lagi ini di Jakarta, ada adik kesayangannya yang harus ia jaga.

“Oh, sungguh sial! Mereka begitu cepat,” gerutu Arthur kesal saat layar monitornya menangkap wajah Vivian Benner masuk ke dalam sebuah mobil diikuti empat pria bertampang sangar. Mobil itu melaju membawa Vivian Benner dan teman-temanya pergi dari jalanan di sebelah kanan rumah keluarga Yildiz. Vivian Benner adalah salah satu kaki tangan dari The Shadows yang menculikya dulu.

Hmm…, aku tahu kalian pasti kembali dan aku tidak akan melepaskan kalian. Arthur bermonolog. Setelah itu ia menghubungi Ben Akiro untuk memberitahukan adanya bahaya yang mengintai dan memperingatkannya supaya lebih waspada.

“Tetap aktifkan minibot drone untuk memantau kehadiran mereka. Jangan sampai mereka lolos!” tukas Arthur murka. Bagaimana tidak, komplotan penjahat itu sungguh bernyali mengejarnya hingga ke Jakarta.

“Siap Mr G. Oya, apakah kami perlu mengaktifkan Alexus?” tanya Ben melalui alat komunikasi nirkabel yang menghubungkannya dengan Arthur.

“Tidak perlu, belum saatnya. Aku juga ingin sedikit bermain-main dengan mereka. Aku ingin menguji ketangguhan minibomb yang ada pada minibot drone. Okay, laksanakan pekerjaan kalian dengan baik,” tutup Arthur.

“Baik, Mr G.”

Baru saja Arthur menutup pembicaraan dengan Ben Akiro, panggilan masuk dari Chen Yuan mencuri perhatiannya. Arthur segera mengangkat panggilan itu.

"Apa mungkin dia orangnya? Menurutku kau terlalu cepat mengambil kesimpulan,” cecar Chen.

"Hmmm... aku masih dalam tahap mencurigai saja, karena keduanya punya suara dan gaya bicara yang sama," ucap Arthur membalas suara Chen Yuan di telepon.

"Segera kirimkan aku data yang bisa kau dapatkan, biar kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," tukas Chen Yuan antusias

"Tunggu sebentar, tadi aku sudah bilang pada Kamila kalau ruang kerjanya aku pinjam. Aku yakin biodata para pegawainya ada di sana. Oke bro, aku akan menghubungimu lagi nanti,"

"Ok." Keduanya mengakhiri percakapan.

Suasana rumah telah lengang. Hanya ada satpam Agus dan bibik Farah serta dua asisten rumah tangga lainnya yang sedang sibuk menjalankan tugas masing-masing.

Arthur bergegas menuju ke ruang kerja Kamila yang letaknya tepat disebelah ruang tidur adik manjanya itu. Netranya langsung terbentur pada foto keluarga berukuran besar yang tergantung di dinding. 'Ah, itu Mama, Papa, Kamila dan aku waktu masih tinggal di Kensington Garden Palace.' Kerinduan menyeruak di dalam hatinya seketika. 

Arthur mulai membongkar lemari berkas kepegawaian dan memindai dengan netranya satu-persatu. Berkas kepegawaian tidak banyak sehingga memudahkan Arthur mendapatkan berkas Heilen yang dia cari. Heilen tercatat mulai bekerja sebagai asisten pribadi Kamila 1 April 2021.

Arthur sedikit tidak puas dan mengulang lagi membaca Cv Helen. Tidak sesuai prediksinya sama sekali dan terihat seperti sebuah identitas palsu menurutnya.

Ckrekk! Arthur mengambil gambar CV itu, lalu mengirimnya kepada Chen Yuan. Bagaimanapun ada yang janggal dengan berkas lamaran kerja Helen. Satu-satunya yang tidak melampirkan Foto copy KTP , Ijazah dan Transkrip Nilai. Lain kali aku akan menanyakan langsung pada Kamila mengenai hal ini, pikirnya.

Arthur keluar dari ruang kerja Kamila. Tujuan selanjutnya adalah kamar Helen. Seorang ahli senjata canggih sepertinya hanya membutuhkan sebuah kawat usang untuk membobol pintu yang terkunci itu.

Kamar Helen tidak luas namun ia mengaturnya dengan sangat rapi. Sebuah meja rias mungil disamping single bed justru hanya digunakan untuk memajang beberapa foto. Hmmm foto balita cantik dan menggemaskan, desis Arthur dalam hati. Kali ini kecurigaannya mulai goyah.

Jika yang di foto ini adalah putri Helen sudah pasti dia bukan seorang anggota Navy Seal. Pandangan Arthur beralih pada tumpukan kertas di dalam laci, ia berharap menemukan sesuatu yang meunjukkan kalau Helen adalah seorang warga Amerika Serikat. Sebab, tanpa kewarga negaraan Amerika Serikat sudah pasti tidak akan bisa menjadi seorang tantara Navy Seals.

Setelah merasa cukup, Arthur beranjak keluar dari kamar itu, rasanya tidak ada hal-hal yang dapat memperkuat kecurigaannya, nihil. Ia berjalan gontai, memperbaiki kembali sistem kunci pada pintu kamar Heilen untuk menutupi jejak.

Benar perkataan Yuan ia terlalu cepat menyimpulkan. Di dunia ini banyak orang memiliki kesamaan rupa dan suara. Semua hanya kebetulan tegas hatinya , namun masih ada keraguan disisi lain.

Gawainya berdering . Ia berjalan ke halaman belakang lalu membaringkan tubuh pada sofa bed di teras. Banyak tanaman hijau menyegarkan di sekeliling halaman belakang ini, mampu mengurangi ketegangannya tadi. Ternyata sebuah panggilan dari Alexander Yildiz ayahnya.

"Halo."

"Halo Papa."

"Bagaimana kabar kalian?"

"Alhamdulillah, kami sehat dan baik-baik saja. Bagaimana kabar Mama dan Papa di Swiss?"

"Papa dan mama Alhamdulillah sehat dan yang pasti bahagia mendengar kabar baik dari kalian"

"Hmm... begini Nak, bagaimana dengan pekerjaanmu di DARPA?"

"Maaf Pa, Aku belum ingin menandatangani kontrak baru yang bersifat jangka panjang dengan mereka. Aku ingin kontrak kerja yang tidak mengikat. Untuk sementara aku akan bekerja lepas sampai aku kembali aktif di DARPA ataupun ASTROGUN."

"Papa dan mama akan menerima apapun keputusanmu, kamu sudah dewasa dan bisa memilih yang terbaik buatmu nak. Hanya saja kalau boleh papa dan mama kasih saran....," ucap Alexander terputus. Sepertinya ia sangat berhati-hati dalam percakapan dengan putra kesayangan dan kebanggaannya ini.

"Silakan pa, katakan saja...," sambut Arthur

"Bagaimana kalau kamu terima saja tawaran kontrak dari Bapak Menteri Pertahanan Indonesia yang kemarin papa kirim. Papa rasa isi kontraknya sangat menguntungkanmu nak. Mereka akan merahasiakan identitasmu dan sudah pasti akan memberikanmu perlindungan 24 jam penuh, dengan begitu papa dan Mama bisa lebih tenang di swiss. "

"Baik papa, Arthur harus mempertimbangkannya dulu. Nanti aku akan hubungi papa kembali."

"Hmmm..., pikirkan baik-baik. Papa merindukan kalian. Salam untuk adikmu Papa dan mama akan kirimkan hadiah ultahnya segera."

"Baik pa."

Percakapan Ayah dan anak yang cukup kaku. Ada rindu namun beku. Keakraban berkurang namun kasih sayang tak pernah hilang, itulah ayah dan anak laki-lakinya.

Tak terasa sudah pukul tiga belas tepat. Arthur masih tertidur di sofa bed teras belakang. Perut laparnya seperti alarm yang membuatnya terbangun. Ia kemudian beranjak ke dalam menuju meja makan. Bibi Farah yang melihatnya langsung tergopoh gopoh menyiapkan makan siang.

"Mana Kamila Bi? Katanya tadi akan pulang pukul dua belas," tanya Arthur

"Hmm, belum pulang. Coba ditelepon toh adiknya sebentar."

"Baik Bi, nanti setelah makan," sahut Arthur sopan. Ia menghabiskan makan siangnya perlahan namun pasti. Perutnya benar-benar kroncongan sedari tadi.

Selepas makan siang tak lupa ia menghubungi kamila namun tak ada jawaban. Ia putuskan untuk membersihkan diri dan berendam yang lama di bathtube. Untuk pertama kalinya ia merasakan kesegaran dan kebugarannya benar-benar kembali.

Bayangan gadis SEAL berwajah hijau masih menari-nari dibenaknya. Tak sadar kadang ia tersenyum sendiri mengingat semua kegilaan yang mereka alami di gurun. Bahkan ciuman liar dan bodoh itu adalah kontak fisik paling intim yang pernah terjadi antara dirinya dengan seorang wanita. Dan kenyataan bahwa gadis itu telah mendonorkan terlalu banyak darahnya untuk menyelamatkan Arthur yang hampir sekarat, seperti sebuah ikatan bagi mereka berdua.

Dimanakah dia sekarang? Bisik hatinya. Mengapa ia begitu merindu. Sampai kapan? Hampir dua tahun masih dengan rasa dan harapan yang sama, “Ahhh...,” desahnya tak terkendali. Ia menyalakan shower dan membiarkan air menghujam seluruh wajah dan tubuhnya. Seperti inikah rasanya, sungguh-sungguh menyiksa, keluhnya perih.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alvin Ms
drama berlanjut dengan percintaan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mr Genius   5. Femme Fatale

    Hari menjelang sore, tampak Arthur sedang sibuk dimeja kerja di dalam kamarnya. Kamar yang bisa dibilang sangat luas dengan penataan minimalis modern.Sebuah ranjang king size berdampingan dengan meja rias minimalis dan lemari pakaian Jumbo di sisi kanan. Di samping jendela kaca besar, ada sebuah aquarium cantik dengan dua ikan peppermint angelfish di dalamnya.Di sisi yang berseberangan dengan ranjang terdapat sebuah meja kerja lumayan besar, cukup untuk Arthur menyelesaikan pekerjaannya sebagai desainer lepas.Ah iya, benar ia pemilik ASTROGUN, namun ia memilih bekerja dibelakang layar untuk sementara waktu. Healing lebih penting. Kursi CEO membuatnya pening.Setelah mengirim file perbaikan untuk upgrade beberapa fitur senjata revolver model baru kepada klien ASTROGUN, Arthur menyeruput kopi hangat buatan Bibi Farah. Tampilannya santai dengan atasan singlet kaos polos berwarna putih bersih, tak mampu menyembunyikan otot-otot Arthur yang kencang, ukurannya sangat proporsional, tidak

    Last Updated : 2022-11-17
  • Mr Genius   6. Terpaksa muncul di depan publik

    Hari menjelang senja, suasana sangat ramai di depan gedung Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta. Hiruk pikuk para wartawan menyeruak dari halaman hingga kejalanan, mereka sedang menunggu kelanjutan drama perseteruan antara dua selebriti ternama, Anitta Jovana dan Aisyah Kamila Yildiz. Tiba-tiba Sebuah Ferrari 488 GTB merah diiringi porsche panamera putih melewati kerumunan mereka. Sontak perhatian dan kamera para wartawan tertuju pada kedua mobil mewah yang tidak sembarang orang bisa memilikinya itu. Kedua mobil mewah itu berhenti tepat di depan gerbang masuk mabes. Sementara para wartawan di luar saling melempar sahutan . "Wah, itu Adam Sinaga, saudara sepupu Kamila!" "Iya, itu mobil-mobil Adam Sinaga." "Oh, iya benar, itu Adam Sinaga CEO "SINAGA GROUP." Ternyata sosok dibalik kedua mobil mewah itu adalah orang yang populer dikalangan awak media. Tentu saja, siapa yang tak kenal Adam Sinaga, putra salah satu konglomerat Indonesia yang baru saja dinobatkan sebagai salah satu oran

    Last Updated : 2022-12-11
  • Mr Genius   7. Siapa dirimu?

    "Aku yakin, dia gadis Athena - 1609. Ia tak suka menunggu serangan, ia lebih memilih memulai serangan," gumam Arthur sembari membuka pintu kamarnya. Berulang kali ia memutar video itu, kesimpulannya selalu sama. Setelah semua urusan antara Kamila dan Anitta terselesaikan, Arthur dan Adam membawa Kamila dan teman-temannya pulang ke rumah keluarga Yildiz. Tadi, sesampainya di rumah, Arthur berniat untuk mengintrogasi Helen, tapi ia urungkan karena malam telah larut dan gadis itu terlihat letih. 'Aku akan menanyakan secara langsung apakah dia wanita yang sama dengan yang aku temui di gurun lembah panjshir Afganistan saat aku ditangkap kelompok bersenjata gelap.' Arthur melepas kemejanya begitu saja, lalu menghempaskan tubuhnya di pembaringan. Pikirannya berkecamuk memikirkan bagaimana ia harus memulai pembicaraan dengan Helen. Hal yang sangat mudah bagi orang lain namun adalah hal tersulit buatnya, berbicara dengan seorang wanita secara pribadi. Di gurun, terakhir kalinya ia berbic

    Last Updated : 2022-12-13
  • Mr Genius   8. Serangan Mendadak

    "Apakah kamu gadis Navy Seal Athena-1609 yang pernah bertugas di Afghanistan dan terjebak denganku di gurun?" Arthur menunduk, semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Helen, hingga hidung mereka nyaris beradu. Melihat gadis itu hanya diam, Arthur mulai kesal. "Apa kamu tidak mendengarku? Jawab pertanyaanku!" Helen tersentak. "A-apa? Apa yang kamu tanyakan?" Sesungguhnya ia tak mendengar apa yang ditanyakan Arthur sebelumnya, ia terlalu fokus pada bibir sensual dan garis rahang maskulin milik Arthur. "Buka telingamu, dengarkan baik-baik. Apakah kamu SEAL WOMAN dengan kode inisial Athena-1609?" ulang Arthur. Helen terkesiap, kali ini ia mendengar jelas setiap kata yang terucap dari bibir Arthur. Kecurigaan Helen semakin membesar, ia mulai berpikir kalau Arthur adalah seorang mata-mata dari kelompok The Shadows. "Aku tak mengerti pertanyaanmu, enyahlah dari hadapanku!" bentak Helen sembari mendorong dada bidang Arthur dengan keras. Beruntung Arthur masih bisa menjaga keseimbangannya.

    Last Updated : 2022-12-13
  • Mr Genius   9. Sang Perancang Senjata Jenius

    Blast!!Blast!! Arthur menembakkan poison airghost sebanyak dua kali dari drone Tiny Beast. Lalu.... PRAAAANKK.....!! terdengar suara kaca mobil pecah. Tak ada suara teriakan kesakitan. Hanya ada tubuh limbung dan bergelimpangan di dalam mobil itu, akibat menghirup racun dari Poison airghost. Seseorang sempat membuka pintu mobil, tapi baru berjalan dua langkah ia terhuyung lalu jatuh tak berkutik. Efek poison airghost, hanya beberapa detik setelah dihirup akan menurunkan tingkat kesadaran hingga level terendah selama dua jam. Sunyi..., tak ada lagi pergerakan. Beberapa menit kemudian datang dua mobil berisikan 5 orang dari tim bodyguard Arthur yang dipimpin oleh Bend Akiro. Mereka turun dari mobil dengan menggunakan masker khusus anti poison airghost. "Para pembuat onar ini, terus saja mengincar Mr. G. Kita habisi saja mereka," rutuk Dave. salah satu bodyguard. "No, Mr. G sudah menghubungi pihak berwenang yang memiliki jabatan tinggi untuk menangani mereka. Kita hanya perlu me

    Last Updated : 2022-12-15
  • Mr Genius   10. The beginning

    The beginning Flash back on! 13 Desember 2019 DARPA Pusat, Virginia, Amerika Serikat Pertemuan Rahasia Para petinggi untuk membahas tentang penggunaan Robot Humanoid dengan Hyper Artificial Intelegence (HAI) atau kecerdasan buatan tingkat tinggi dilaksanakan dengan menghadirkan utusan dari berbagai pihak yang berkepentingan. Para petinggi DARPA, PENTAGON dan pihak Pemerintahan dari Gedung Putih, juga wakil dari para ilmuwan tak ketinggalan hadir dalam pertemuan tersebut. Geon Arthur Yildiz datang sebagai salah satu wakil dari ilmuwan neurorobotics engineer DARPA. Setelah melewati adu pendapat yang alot dan menegangkan, akhirnya kesepakatan dapat juga dicapai. Hasil Pertemuan :Penggunaan robot humanoid dengan Hyper Artificial Intelegence sebagai robot perang (robot warrior) untuk sementara ini adalah dilarang, karena alasan kemanusiaan. Adapun pengembangannya masih diizinkan dengan catatan pengembangan tersebut dibawah pengawasan Lembaga pemerintah yang berwenang. Sebagian

    Last Updated : 2022-12-16
  • Mr Genius   11. Dalam Belenggu The Shadows

    Dalam gelap, bermunculan sosok-sosok hitam, mereka langsung membopong tubuh Arthur. Gerakan mereka begitu cepat dan tepat, sangat mengenal seluk beluk ruangan di dalam laboratorium itu. Bahkan mereka membawa tubuh Arthur melewati sebuah lorong yang menuju pintu keluar rahasia. Pintu yang hanya diketahui oleh orang-orang dalam DARPA. . . . . Beberapa jam kemudian.... "Bangunkan dia!" Arthur terlonjak kaget saat merasakan wajahnya basah oleh bulir-bulir air yang dipercikkan seseorang yang masih terlihat samar-samar dalam pandangannya. Sosok tinggi besar, berkulit hitam, tampak dingin dan sangar, berdiri di hadapan Arthur. "Selamat datang Mr. G. Semoga anda suka dengan sambutan kecil kami." Arthur masih merasa sedikit pening, "Ternyata kau rupanya Robert Kanumba, pecundang!" desis Arthur dengan rahang mengeras. Wajah Robert Kanumba semakin dingin mendengar kalimat Arthur. "Mmm..., aku puas melihatmu ta berdaya seperti ini Mr G." Arthur tak tahu berapa lama ia pingsan. kini len

    Last Updated : 2022-12-18
  • Mr Genius   12. Terdampar di Lembah Panjshir Afghanistan

    Arthur terdiam, jika sudah menyangkut keselamatan kedua orang tua dan adiknya, ia tak berani bertaruh. "Baiklah, aku berikan apa yang kalian minta," ucap Arthur akhirnya. Dalam hatinya merutuk kesal, dia sudah berupaya keras untuk menyembunyikan identitas pribadi dari publik demi keamanan orang-orang terdekatnya, tapi The Shadow berhasil menguak semua itu."Hmmm..., keputusan yang tepat. Terimakasih anak baik. Hahahahaha...! Gustavo, pasangkan masing-masing satu gelang minibom di lengannya." Robert Kanumba menarik rambut Arthur dengan kasar.Salah satu personil The Shadow mengerjakan perintah Robert dengan cekatan. Sebuah gelang baja kini telah melingkari kedua pergelangan tangan Arthur. Gelang ini bisa diledakkan kapan saja oleh pemegang kontrol ledaknya. Posisi Arthur kian terpuruk, mau tidak mau harus mengikuti semua keinginan Robert Kanumba."Andai saja sejak awal kau membawa ASTROGUN untuk bekerja di bawah perintah Barbara Clarkson, pasti kau tidak akan berakhir seperti ini, Mr

    Last Updated : 2022-12-19

Latest chapter

  • Mr Genius   87. WE ARE KING AND QUEEN!

    New York City, Negara Bagian New York, Amerika Serikat.Gedung New York Police Departement (NYPD) tiba-tiba berubah gelap dan senyap, tidak ada lagi suara tembakan, ledakan maupun teriakan. Hanya suara erangan kesakitan yang sesekali terdengar memecah kesunyian. Para polisi, pejabat dan staff gedung NYPD yang masih tersisa memilih untuk berdiam sepi. Jiwa mereka terguncang melihat akibat dari keganasan senjata aneh dan misterius yang belum dapat bisa diidentifikasi. Mereka hanya melihat bayangan hitam kecil serupa lalat beterbangan, lalu tiba-tiba saja tubuh-tubuh bergelimpangan di mana-mana, tembok-tembok jebol di sana sini, bahkan dinding plat baja meleleh layaknya benda cair. Lalu, para robot bersenjata tiba-tiba muncul dari segala penjuru, menyingkirkan siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka. Karena suasana yang mencekam dan tidak terkendali, pihak pusat pentagon yang baru mempelajari situasinya, segera mengirim pesan untuk para pejabat, staf dan para personil NYPD aga

  • Mr Genius   86 The nano bots

    *****Astrogan Corporation*****.Di luar gedung megah Astrogan, tampak suasana sangat ramai. Mobil polisi berjajar mengelilingi seluruh halaman, tak ketinggalan beberapa mobil lainnya dari CIA dan pasukan khusus Delta force.Arthur dan Chen tidak melakukan perlawanan sama sekali, mereka menyerahkan diri begitu saja. Padahal jika mereka mau, tentu saja mereka bisa kabur dengan mudah. Kali ini Arthur dan Chen sadar kalau mereka telah melakukan banyak pelanggaran yang di larang negara federal. Bahkan mereka telah menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan dengan mengabaikan surat dari Menteri Pertahanan yang mengundang mereka untuk datang layaknya tokoh terhormat. Itu menambah catatan buruk kedua pentolan Astrogun tersebut. "Arthur, kita bisa kabur dengan mudah selama persediaan nanobots mencukupi," bisik Chen santai, di antara pasukan khusus yang menggiring mereka menuju ke mobil NYPD."Cukup, Chen. Kita akan menyelesaikan ini baik-baik. Kamu tahu, menteri pertahanan sangat ingin bicara d

  • Mr Genius   85. Baby Sitter tampan

    Pagi yang hangat di musim semi.Arthur dan Chen duduk berhadapan di bar room. Sebuah meja besar memisahkan mereka. Di atas meja itu teronggok selembar kertas berstempel resmi Kementerian Pertahanan Amerika (Pentagon)."Menteri Pertahanan meminta waktumu. Ia ingin berkunjung langsung ke Astrogun atau kamu sendiri yang datang ke kantornya, tentukan waktumu," Chen membuka suara memecah keheningan di antara mereka.Arthur meraih lembaran kertas di atas meja itu lalu meremasnya hingga tak berbentuk, "Aku akan menghadiri pernikahan Kamila dan Adam, aku tak bisa di ganggu," Ketus Arthur tak bersemangat. Pasti hal yang sangat penting, tapi ia tak perduli dan suntuk."Anda terlihat tak bersemangat Mr Yildiz. Apakah ada aral dan rintangan yang menghadang perhelatan semalam?" celetuk Chen usil. Ia melihat saat Arthur membopong Heilen ke kamarnya semalam, seharusnya hari ini Arthur berbahagia, pikirnya.Arthur terdiam dan melu*mat bibirnya sendiri, sedikit kesal mendengar celoteh Chen. Terbayang

  • Mr Genius   84. I want you

    Situasi memang kacau di Venue B, namun sebagian tamu tak ingin beranjak. Mereka menganggap ini momen yang sangat langka. Sebab itu banyak dari mereka yang mengabadikannya."Teknologi persenjataan macam apa lagi itu?" desis salah satu dari mereka.Gerald cs memendam amarah yang begitu dalam melihat keadaan Louis. Aaron kakak Louis menghambur tanpa sepatah kata, menghampiri Louis dan menegakkan tubuhnya perlahan.Bersamaan dengan itu Arthur muncul di dampingi Heilen, Bend Akiro dan timnya. Para pria berseragam jas safari hitam yang semuanya memiliki aura pembantai. Heilen melangkah anggun di samping Arthur. Semua mata tertuju pada mereka dengan nyali yang ciut."Orang kepercayaannya saja sedemikian ganasnya, Bagaimana lagi jika ia Astrogun King-nya," orang-orang berceloteh.Chen berdiri tegar menunggu reaksi musuh-musuhnya dengan tubuh lemah Melinda yang bersandar di dadanya. Ia tak menyadari kehadiran Arthur."Apa yang sudah aku lewatkan?" celetuk Arthur memecah ketegangan yang ada.Ch

  • Mr Genius   83. Night Fury

    Disaat Chen membara oleh amarahnya, Arthur sedang berbincang-bincang dengan para eksekutif dari beberapa perusahaan besar yang pernah menjalin kerja sama dengan Astrogun di Venue E."Hai anak muda, apakah ada hewan peliharaan buasmu yang sedang lepas? berhati-hatilah," tegur sebuah suara yang terkesan riang, sedikit kocak namun syarat makna dan mengandung ancaman besar di dalamnya.Arthur menoleh ke sumber suara yang terdengar begitu dekat di belakangnya. Ia cukup terkejut mendapati Edwin Smith big boss ELEXTRA yang berdiri santai menunggu reaksinya."Mr Smith, senang bertemu dengan anda senior, "sahut Arthur sopan kepada pria yang seumuran dengan Alexander Yildiz ayahnya itu.ELEXTRA adalah salah satu perusahaan yang memproduksi mobil canggih berbasis AI dan bertenaga listrik, mirip Tesla." Geon Arthur Yildiz, kami sangat terkesan dengan anda dan Astrogun. Bahkan orang tua ini adalah salah satu pengagummu. Tapi bisakah anda tak mengganggu ELEXTRA dengan hewan-hewan buas peliharaan

  • Mr Genius   81. Go Publik

    New York CityIringan tiga super car memasuki mansion Arthur di New York sore ini.Chen dan Melinda keluar dari salah satu super car, sisanya adalah para bodyguard."Mansion ini seperti istana dan dia tinggal sendirian di sini, kasihan sekali," gumam Melinda."Sekarang dia ditemani Heilen, kekasihnya. Berkenalanlah nanti dengannya,""Oh, Heilen itu nama seorang wanita kan?""Hahahhaha, tentu saja. Dia bukan gay seperti yang kalian gosipkan.""Baguslah. Awalnya ku kira kalian pasangan,""Apa yang kamu pikirkan?! Itu hal paling gila yang pernah ku dengar. Aku tak bisa melupakan jeritan indahmu kemarin malam, ataukah itu tak cukup untuk membuktikan aku penikmat wanita?" goda Chen sembari memperlambat langkahnya agar Melinda tak tertinggal."Kamu sangat berpengalaman, terimakasih atas service-mu yang memuaskan dan membuat pengalaman pertamaku jadi begitu berkesan,"tukas Melinda tak mau kalah." Hei, kau?! "Chen dibuat kesal dengan kalimat Melinda yang provokatif.Awas, berhati-hatilah Me

  • Mr Genius   80.EXISTENSIALISM

    New York‘’Waah…, ini kelihatan lezat sekali. Benar-benar mengundang laparku,’’ pekik Heilen riang, tapi netranya tak bisa berpaling dari Arthur yang baru saja menyelesaikan adonan sayur, daging dan telur.Ia sedang memasak atau sedang menggodaku?batin Heilen.Arthur mengenakan celana drawstring cotton yang nyaman sebagai bawahan, atasannya hanya selembar apron tanpa selembar baju sama sekali, sehingga menampakkan guratan otot-otot bak pahatan dewa yunani di tubuhnya yang atletis, pinggangnya yang kokoh menyiratkan sebuah kekuatan, membuat Heilen membayangkan sesuatu yang indah.“Sabarlah tunggu aku sebentar, kita makan bersama,’’ keluh Arthur.‘’Apakah ini sebuah peraturan?aroma masakanmu membuatku kelaparan’’ gerutu Heilen manja sembari mengelus-elus bagian perutnya, bibirnya mengerucut.“Iya,’’ cetus Arthur seraya menahan tawanya melihat kelakuan childish Heilen.‘’Tdak peka’’ lanjut Heilen lagi dari meja makan. Sementara Arthur masih menyajikan makanan yang baru saja masak.Se

  • Mr Genius   79. Melacak Jejak

    Chen meraih selimut dan menutup tubuh polos Melinda yang tak berdaya di ranjangnya."Maafkan aku, Mel," Chen berkata dengan raut wajah penuh penyesalan."kamu tidak bersalah, bukankah kita bersenang-senang." jawab Melinda datar."Mengapa tak bilang kalau ini yang pertama buatmu,""Apa itu penting?"Chen terdiam, tak tahu apa yang harus di katakan atau dilakukannya. Untuk pertama kalinya ia meniduri seorang gadis virgin, sensasinya sangat berbeda, seperti ada sesuatu yang mengikatnya pada gadis ini. Ditambah lagi rasa bersalah yang menderanya."Bisa minta tolong ambilkan pakaianku, aku mau kembali ke kamarku," pinta Melinda tegar, berakting seolah-olah tak pernah terjadi apapun."Apa ini yang kamu bilang pakaian?" tanya Chen ketus sembari mengangkat crop top dan mini skirt yang tadi dikenakan Melinda."harusnya ini ada di bak sampah," lanjutnya seraya melempar dua helai kain itu ke lantai begitu saja."Hei, itu brand terkenal dan mahal,"pekik Melinda." I don't give a f*u*c*k!" (Aku t

  • Mr Genius   78. A night to remember

    Astrogun Corpdua hari kemudian.Jeff dan Melinda melewati hari-hari dengan cemas pasca peretasan oleh entitas yang tidak diketahui di Astrogun.Beberapa hari sudah berlalu dari peristiwa itu, semua berjalan tetap normal dan tidak terjadi hal buruk seperti yang Melinda dan Jeff khawatirkan.Sean dan Phillips yang telah pulih seratus persen dari efek zat sarin dan ricin juga tak bisa memberi keterangan lebih jauh. Mereka hanya mengingat suara smartdoor yang terbuka, lalu mereka pingsan tak sadarkan diri.Tak ada jejak apapun yang tertinggal dari sang peretas.Melinda baru saja kembali dari meeting kecil dengan beberapa orang kepala staff. Ia hendak kembali ke ruang kerjanya.Melinda melihat Jeff berjalan menuju ruang Cyber Securuty System. Buru-buru Melinda mempercepat langkahnya untuk mengejar Jeff."Jeff," panggil Melinda, Jeff menoleh dan menghentikan langkahnya."Mel G, hufffh.., " sahut Jeff sembari menarik nafas berat."Apakah ada temuan baru?" tanya Melinda sembari membenarka

DMCA.com Protection Status