“Di mana titiknya Thom?” tanya Gerald begitu turun dari mobil. Gerald segera berlari meninggalkan Mr Kang dan dua pengawalnya di belakang. Hatinya sudah gelisah dan khawatir, dua wanita yang baru masuk masuk dalam kehidupannya, dan membuat warna baru dalam hari-harinya tidak dia ketahui keadaannya.
“Di sini Bos,” jawab Thomas menunjuk pintu bernomor 102. Gerald dan Thomas diikuti seorang petugas keamanan dan seorang petugas kebersihan. Mereka mencurigai Gerald dan Thomas akan membuat keributan.
Mr Kang pun mendekat dan membantu Gerald menjelaskan situasinya. Dia pun menunjukkan kartu pengenal sebagai pemilik dua kamar di sana. Dan tidak di sangka-sangka oleh Gerald, kamar 102 adalah milik Mr Kang.
Dengan segera, Mr Kang menempelkan kuncinya. Meski awalanya Mr Kang tidak percaya dan mendebat pelacak Thomas, Mr Kang menurut untuk membuktikan pelacak Thomas.
Gerald dengan tidak sabar mendorong pintu, begitu masuk, terdengar guma
Masa liburan Ginny telah usai, empat minggu lebih bersama Gerald dan Debora memberinya kenangan termanis dan terburuk. Ginny diantarkan ke Tokyo untuk bersekolah lagi. Debora sempat khawatir dengan kondisi kejiwaan Ginny, atas peristiwa penculikan Dokter Irfan, bersama Gerald, Debora membawa Ginny ke ahli jiwa. Tak di sangka Ginny cepat melupakan peristiwa itu, dan apa yang di khawatirkan Debora tidak terjadi pada Ginny. Sebenarnya, justru Deboralah yang membutuhkan perawatan, karena masih terus terbayang dengan perlakuan Dokter Irfan padanya. Saat akan berhubungan dengan Gerald, Debora tidak mau melihat milik Gerald. Dia bisa menjerit sekencangnya, jika melihat bukti keperkasaan Gerald yang menegang. Gerald menyadari keanehan Debora, namun Debora tidak pernah mau berkonsultasi, karena merasa dirinya baik-baik saja. “Gee, kalau Ginny di sini, aku bisa kesepian. Apa yang akan aku lakukan?” tanya Debora pada Gerald. Mereka sedang mengantar
Pak Yanto telah membawa Debora ke kantor Gerald. Sambil berurai air mata Debora langsung turun dari mobil, menuju ruangan Gerald. Debora tidak memperdulikan lagi sapaan staf kantor depan, dan pegawai yang berpapasan dengannya.“Anda tidak boleh masuk Kak, Bos sedang rapat!” kata seorang wanita muda yang menggantikan Sovie.Debora mengusap air matanya dan mundur dari pintu ruangan Gerald. Ingin rasanya dia menerobos masuk, dan meluapkan kemarahannya pada Gerald. “Thomas di mana?”“Pak Thomas sedang keluar. Anda siapa da nada perlu apa?” Belum selesai bertanya, Pak Yanto yang berdiri di belakang Debora memberi kode pada sekertaris baru untuk diam.“Nona, silahkan tunggu Bos di ruangan saya. Bos sedang mendapat tamu penting,” kata Thomas yang tiba-tiba muncul.“Thomas, bukankah aku harus pergi sendiri? Kenapa nunggu Bos kamu?”“Bos berubah pikiran, jadi Bos akan ikut Nona.
Gerald membaca isi pesan dalam bahasa jepang, yang terkirim ke nomor Tuan Subono. “Apa maksudnya ini Tuan?” tanya Gerald bingung. Dalam pesan tertulis, anak harus membayar hutang orang tua!“Ini pesan dari Namura, tunangan Letha,” jawab Tuan Subono kemudian menunduk. “Aku ayah yang egois. Selalu memaksa Letha memenuhi keinginanku. Adanya Ginny adalah bentuk kegagalanku sebagai seorang ayah. Letha tidak berani melawan keinginanku secara langsung,” kata Tuan Subono meratapi kegagalannya.“aku memaksanya menikah dengan Namura, karena obsesiku untuk bisa hidup tenang dan usahaku berhasil di kota ini. Namura memberikan semuanya, keamanan dan kemudahan untuk memasarkan produk-produk yang ku jual.”“Tuan. Mohon jangan diingat lagi masa lalu itu,” kata Gerald menenangkan Tuan Subono. “Maaf jika saya membuat masalah semakin rumit.”Tuan Subono menatap Gerald dengan sedih. “Seandain
Seorang wanita menunggu dalam mobil dengan tersenyum senang, melihat tiga orang pria yang bersamanya membawa buruan mereka keluar dari rumah sakit mendekat padanya. "Tidak ada yang bisa menghalangi aku untuk memiliki Gerald!" gumam wanita itu dengan senang. Tidak ada kecurigaan dari pegawai rumah sakit dan orang-orang yang berpapasan dengan tiga pria yang membawa Debora dan Ginny. Dengan cepat seroang pria yang bebas, membuka pintu mobil memasukkan Debora dan Ginny ke bagian belakang mobil. “Semua aman ‘kan?” tanya seorang wanita dengan senyum kemenangan. “Aman, tidak ada yang curiga. Ketua pasti akan sangat senang,” jawab seorang pria yang kemudian menjalankan mobilnya. “Siapa sebenarnya mereka itu, Mu?” tanya seorang pria yang lain. “Anak kecil itu anak dari wanita yang dulu akan dinikahi ketua kalian tapi sudah tidur dengan kekasihku, jadi ketua kalian marah. Kalau wanita itu, dia merebut hati keka
Dengan mantap dan tekad yang bulat tuan Subono mendatangi rumah keluarga Shi No Namura. Rumah besar dengan dengan gaya modern di kelilingi tembok pagar yang tinggi dan sebuah pintu besi baja sebagai pintu utama akses ke rumah salah satu keluarga berkuasa di Tokyo.Orang tua Namura adalah pemilik bisnis hiburan dan juga seorang Yakuza yang terkenal kejam. Namura mewarisi seluruh kekayaan keluarga Shi. Sebagai pewaris tunggal yang dimanjakan, Namura lebih kejam dari sang ayah. Selir-selir ayahnya ada tujuh orang, namun terurus dengan baik. Berbeda dengan Namura yang hanya mengambil madu dari tiap bunga yang baru mekar, kemudian membuangnya seperti sampah, dan di gantikan bunga lainnya.Letha, dahulu menjadi salah satu wanita yang di sukai Namura. Untuk itu Namura menawarkan kekayaan pada Tuan Subono yang saat itu hanya seorang staf biasa di kantor perwakilan Indonesia di Tokyo, hanya untuk memiliki Letha. Namura jatuh cinta pada Letha pada pandangan pertama.Flash
“Nyonya, apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Geral begitu membuka pintu kamar rawat inap Ginny. Gerald masuk tanpa mengucap salam dan mengetuk pintu, karena begitu panic setelah mendapat kabar Debora dan Ginny tidak ada di kamar. “Gerald, saya juga tidak tahu bagaimana dan kapan kejadiannya. Saya ke sini memang mereka sudah tidak ada, pukul sebelas kami sampai di sini. Dan pukul tiga tadi, baru kami tahu kalau tidak ada pemeriksaan untuk hari ini, saat Dokter berkunjung tadi.” Gerald mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian mempersila kan Hito untuk duduk di kursi. Hito memutuskan untuk menemani Geradl saat Gerald memberi tahu, Debora dan Ginny menghilang. “Dimana Tuan sekarang Nyonya?” tanya Gerald setelah melihat ke sekeliling, tidak ada kakek Ginny. “Dia bilang ingin menyelesaikan masalah dengan Namura. Dia yakin, jika menghilangnya Ginny dan Debora ada hubungannya dengan dia.” “Namura? Namura dari keluarga Shi
Laju mobil yang di kemudikan Hito sudah tidak terkendali. Tuan Subono yang di belakang hanya tinggal memejamkan mata dan berdoa dalam hati, tidak bisa berteriak untuk protes.Mobil baru melambat saat memasuki pelabuhan.“Mau ke mana mereka?” tanya Hito melihat mobil Namura yang justru menuju ke rawa-rawa tempat dermaga lama.“Itu ke pembuangan sampah bangunan,” jawab Tuan Subono.“Tapi dermaga lama ada di sana juga ‘kan?” tanya Hito meyakinkan dirinya sendiri.“Kita berhenti di sini saja Hito, jaga jarak!” seru Gerald sambil menatap ke sekeliling. Begitu mobil berhenti, Gerald langsung keluar dari mobil. Melihat runtuhan tembok yang sudah ditumbuhi ilalang, Gerald berlari mendekatinya untuk bersembunyi, sambil mengintai keadaan.Namura terlihat turun dari mobilnya bersama seorang pria bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam, dan memakai banned merah di lengan kanannya. Namura di sambut
Namura melihat Debora yang terkejut melihat wanita yang baru saja memuaskan dirinya, membuatnya tersenyum. Mumu memang sangat pandai bersandiwara.“Kak Mumu!”“Iya, kaget ya,” jawab Mumu sambil membetulkan kimononya. “Aku yang memintanya untuk membawa mu ke sini. Dulu Letha yang, sekarang kamu yang di pilih Gerald. Dan itu tidak akan aku biarkan! Harusnya aku yang di samping Gerald bukan kamu!” kata Mumu penuh kebencian di depan Debora.Debora merasa bingung dengan jawaban Mumu. Apa Mumu juga kekasih Gerald? Pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benak Debora, karena Gerald tidak sepenuhnya menceritaka masa lalunya.Namura yang berdiri di belakang Debora, menatap tubuh Debora intens. Lekukan tubuh Debora menggoda dirinya. “Kamu mau menggantikannya di ranjangku manis?” tanya Namura setengah berbisik di tengkuk Debora.“Saya wanita bersuami Tuan, tidak sepantasnya anda berkata begitu pada saya,&rdquo