Share

Mandi Bersama

Penulis: Murninulis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-27 12:53:31

Debora sudah bersiap di dalam pesawat Gerald, sejak satu jam yang lalu. Namun si empunya pesawat belum juga muncul batang hidungnya. Rasa kesal mulai menyelimuti hatinya. Hari pertama bekerja dengan Gerald sudah bad mood.

Tepat satu jam tiga puluh menit menunggu, Gerald pun akhirnya datang. Dengan wajah angkuhnya dia memasuki pesawat di mana Debora dan Rama berdiri di samping pintu menyambutnya.

“Ambilkan aku air dingin!” seru Gerald sambil duduk di kursi, dan melepas satu kancing jasnya.

Debora yang mengiringi di belakangnya segera menjawab. “Makanannya juga tuan?” tanya Debora dengan lembut.

“Nanti saja, aku mau air dingin dulu.”

Debora pun mengangguk dan mengambilkan segelas air dingin di dapur. Irisan buah, juga dia siapkan dalam piring dengan wrapping plastic bening.

Debora meletakkan air dingin dan irisan buah itu di meja depan kursi empuk Gerald. Tidak ada ucapan terima k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Arogant tapi Pengertian

    Debora mundur dari punggung Gerald, dengan sangat terpaksa melepas satu persatu kancing baju seragamnya. Helaan dapas kasar yang Debora hembuskan terdengar di telinga Gerald, membuat Gerald tersenyum menang.“Cepatlah, aku tidak punya banyak waktu!” seru Gerald sambil memainkan air yang mulai merendam tubuhnya. Gerald melirik pada Debora yang justru terpaku saat tersisa satu kancing lagi, dari baju motif batik mega mendung berwarna biru.“Ahh, sudahlah!. Lama,” seru Gerald kemudian keluar dari Jacuzzi, hanya dengan memakai celana dalamnya. Sontak saja Debora terkejut dan menjerit, sambil berbalik badan. Gerald hanya mengulum senyum dengan reaksi Debora.Gerald segera mengambil handuk dan mengurungkan niatnya untuk berendam. Gerald masuk lagi dalam kamarnya dan memilih untuk tidur di atas ranjangnya.Perlahan Debora keluar dari kamar mandi, setelah merapikan bajunya lagi. Dilihatnya Gerald sudah tertelung

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-28
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Jujurlah Padaku, Bora!

    Dengan penuh semangat Debora berangkat ke pelabuhan dengan taksi, untuk naik kapal ferry menuju Singapura. Perjalanan kurang lebih satu jam untuk menyeberang membuat Debora tidak sabar lagi untuk bertemu Pancawati.Dua jam kemudian Debora pun sampai di rumah sakit tempat Pancawati di rawat. Saat memasuki rumah sakut untuk ke lift menuju kamar Pancawati, sosok pria berkaos putih dengan celana denim, mencuri perhatiannya. Sosok pria yang tidak asing baginya dari cara berjalan. Debora segera mempercepat langkahnya, bahkan setengah berlari di lobby rumah sakit menuju lift begitu tahu pria itu juga akan masuk lift.“Tunggu!” seru Debora dengan nafas terengah menahan pintu lift yang akan tertutup.Seorang pria berkacamata berdiri di belakang dua orang wanita menatapnya terkejut. “Bora,” panggil pria itu.Debora masuk begitu seorang wanita menahan pintu lift. Debora pun segera

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-29
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Love In The Car

    Mereka berdua sampai di depan pelabuhan. Debora dan Dokter Irfan tidak langsung turun dari mobil. Dokter Irfan masih menunggu Debora tenang dan tidak menangis lagi.“Aku akan mengantarmu sampai hotel jika kamu masih menangis Bora,” kata Dokter Irfan membelai wajah Debora yang tertunduk.“Tidak perlu Fan, aku bisa sendiri. Lebih baik kamu kembali ke rumah sakit dan jaga teman kamu,” jawab Debora. Debora takut jika Gerald melihatnya bersama Dokter Irfan, dan akan membuat Gerald marah.“Aku akan kembali sekarang. Terima kasih Fan,” kata Debora lagi sambil mengusap matanya. “Bora,” kata Dokter Irfan mencegah Debora untuk keluar dari mobilnya. Suaranya terdengar pilu dan penuh harap. “Biarkan aku mengantar kamu,” ucapnya lagi.Begitu Debora keluar dari mobil, Dokter Irfan pun memarkirkan mobilnya, kemudian berlari mengejar Debora ke l

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Amarah Gerald, Merasa di Khianati Debora

    Gerald terpaku melihat layar note booknya. Adegan dewasa seorang wanita dengan suara desahan yang mengundang gairah, di dalam mobil.“Sialan gadis itu. Berani-beraninya dia melawanku,” ucap Gerald dengan penuh amarah. Gerald ingin sekali mendatangi dan menyeret wanita yang ada dalam adegan dewasa itu. Namun sayang, Gerald harus menghadiri peresmian salah satu gerai supermarketnya.“Thom, selidiki Dokter sialan itu. Dia harus tahu, Debora milikku.”“Baik Bos,” jawab Thomas cepat, meski ada tanya dalam hatinya. Sejak kapan, Debora menjadi milik Gerald, dan sejak kapan Gerald menjadi perduli pada wanita.Gerald mengetahui apa yang terjadi pada Debora dan Dokter Irfan, dari kamera dan perekam suara yang ada di jam tangan Debora yang terhubung langsung pada note book Gerald. Maksud hati, Gerald ingin melindungi Debora, namun dirinya harus melihat adegan penuh nafs

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-01
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Pesta Mewah di Atas Kapal

    Debora terduduk di sudut kamar, tidak sanggup melihat peperangan panas Gerald dengan gadis panggilannya. Debora berusaha menutup mata dan telinganya, namun suara mereka yang saling berteriak merasuk di telinga luarnya, menyalurkan gelombang ke gendang telinga dan berubah menjadi getaran untuk masuk ke dalam telinga bagian dalam. Getarannya terespon juga oleh saraf matanya hingga membentuk bayangan-bayangan erotis yang seolah nyata, meski dia sudah menutup mata dan menyembunyikan kepalanya menunduk di sela tubuh dan kedua lututnya.Tubuhnya bergetar, karena siksaan mental yang Gerald berikan begitu terasa menyakitkan dari pada siksaan fisik yang bisa segera diobati. Terbayangkan bagaimana seorang wanita normal dalam artian tidak memiliki ganguan mental, suka atau kecanduan dengan pornografi, dipaksa melihat adegan seksual secara langsung. Ada rasa jijik, takut dan marah yang menjadi satu.Debora yang terisak sampai tidak menyadari

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Fantasi Debora Bertelepon

    Dalam pesta, Debora tidak dapat menolak saat diajak bersulang dengan anggur merah oleh pasangan Kang setelah makan malam. Meski sudah dilarang oleh Gerald, saat Debora mengacungkan gelas kedua, Debora tetap meminumnya, dengan alasan menghormati tuan rumah dan menunjukkan kegembiraannya.Karena tidak biasa minum, setelah menghabiskan dua gelas Debora merasa pusing. Debora tidak mampu berdiri tegak, sendirian. Gerald yang tidak pernah meninggalkan Debora, membawa Debora untuk keluar dari ruangan menuju ke dek bagian atas dari kapal mewah itu, sebuah kolam renang kecil, melengkapi kemewahan kapal mewah itu. Gerald membawa Debora duduk di pinggir dek, di samping kolam. Menikmati malam yang cerah dari tengah laut menuju Singapura.“Kapal ini bergerak ke mana Tuan?” tanya Debora saat menatap ke depan mereka, pemandangan kota Singapura.“Singapura. Sebentar lagi kita sampai di Marina,” jawab Gerald tanpa m

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Memilikimu

    Debora sudah terlelap dalam selimutnya, saat Gerald masuk ke kamar. Gerald mengusap kepala Debora, dan memandangnya dengan iba.“Lelaki seperti itu yang membuatmu jatuh cinta,” ucap lirih Gerald kemudian menghela nafas panjang. Gerald sudah mengetahui, rahasia terbesar Dokter Irfan.Gerald kemudian berbaring di samping Debora, setelah berganti kaos dan celana piyama berbahan sutera. Dengan tenang, Gerald tidur dan tanpa mengganggu Debora lagi. Gerald biarkan Debora bermimpi indah sebelum gadis itu tahu siapa kekasihnya yang sebenarnya.“Letha, izinkan aku merawat anak kita. Aku berjanji, akan menyanyanginya sepenuh hati,” seru Gerald dalam tidurnya hingga membuat Debora terbangun. Jam di ponselnya masih menunjukkan pukul tiga pagi. Sebutir air mata lolos dari mata Gerald yang terpejam. Gumaman yang tidak jelas, Gerald ucapkan dengan raut muka sedih. Debora tidak dapat mendengarnya dengan jelas kata-kata yang diucapk

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)    Harusnya Malam Pertama

    Dua jam setelah prosesi pernikahan, Gerald langsung membawa Debora terbang ke Jepang. Legalitas pernikahan dan restu kedua orang tua sudah di tangan, meski dokumen pernikahan belum tercetak. Gerald sudah memiliki Debora sepenuhnya, tapi tidak dengan hati Debora, yang masih mencintai Dokter Irfan. Gerald pun tahu itu, namun bukan menjadi masalah besar baginya, karena Debora dalam keadaan sadar menandatangani perjanjian pernikahan mereka.“Lihatlah, kanal berita online sudah memeberitakan pernikahan kita, kamu sudah memulai rencana balas dendam kamu,” kata Gerald menunjukkaan situs berita online dari ponsel pintarnya.Debora menatap layar ponsel Gerald, bersamaan juga dengan masuknya notifikasi pesan dari beberapa akun media sosial miliknya yang banjir ucapan selamat dari teman-temannya disertai potongan gambarnya melakukan prosesi pernikahan. Orang-orang yang penasaran dengan Debora, ramai-ramai mengikuti akun sosial media Debora.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-05

Bab terbaru

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Kecelakaan

    “Lepas, Fatma.” Dengan kasarnya Bachtiar melepaskan tangan Fatmasari dari lengannya. Tubuh Fatmasari terdorong dan membentur dinding tangga.Bachtiar tidak mempedulikan Fatmasari, dengan langkah cepat dia mengejar Debora yang sudah keluar dari restoran. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan lagi, jika dia ketinggalan.“tunggu, Nak. Papa masih mau bicara!” seru Bachtiar tergopoh – gopoh.Debora masuk dalam mobil, begitupun Pancawati. Mereka sudah tidak sabar lagi untuk pergi dari restoran itu.“Papa untuk apa mengejar mereka? Papa mau tinggal dengan mereka?” seru Manda penuh amarah.“Iya, Papa mau tinggal dengan mereka,” jawab Bactiar dengan keras sambil terus berjalan menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan. Mobil Gerald telah berjalan meninggalkan restoran, tidak mungkin lagi baginya untuk mengejar dengan kakinya.“Papa memang tidak pernah Sayang dengan Manda,” seru M

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Permohonan Seorang Ayah

    Bachtiar merasa begitu senang mendapat kesempatan untuk mendekati Debora dan Pancwati lagi. Dia tahu jika keputusan Debora sangat berpengaruh pada kebaikan Gerald dan Pancawati. Untuk itu Bactiar akan membujuk Debora untuk memberinya kesempatan memperbaiki diri menjadi ayah yang baik untuk Debora.‘Kalau Debby bisa menerimaku lagi, Gerald pasti tidak akan segan lagi untuk memberiku kekayaan. Wati saja sekarang begitu cantik dan terawat,’ gumam Bachtiar dalam hati, ‘hmm …, dia juga sudag memekai perhiasan mahal sekarang, artinya dia sudah hidup enak dalam perlindungan Gerald,’ batin Bachtiar lagi dengan menyeringai dan membayangkan akan hidup enak, dan lebih terhormat lagi bersama Pancawati sebagai mertua dari seorang Gerald.“Mau ke mana lagi Babe?” tanya Gerald menuntun Debora yang kembali masuk ke restoran.“Masuk lagi Gee, biar cepat selesai. Aku sudah malas bertemu dengan orang itu dan keluarganya. Seola

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Pembelaan Seorang Ibu

    Debora masih khawatir dengan Pancawati, meski sang Ibu sudah nampak di depan matanya. Debora tidak ingin sang Ibu terpedaya dengan ucapan Bachtiar.“Gee, kita duduk di sana aja yuk!” ajak Debora pada Gerald menunjuk sebuah bangku kosong yang tak jauh dari Pancawati dan Bachtiar berada.“Jangan Babe, kita di sini saja, kalau terjadi sesuatu yang membahayakan Ibu, baru kita mendekat,” jawab Gerald memaksa Debora untuk duduk di meja yang di pilih Gerald, “tenang saja, enggak akan terjadi apapun pada Ibu,” kata Gerald lagi menenangkan Debora yang masih khawatir.Baru sebentar Gerald dan Debora duduk, dari ujung restoran terdengar teriakan Pancawati yang marah pada Bachtiar.Semua pengunjung restoran ikut menoleh pada meja sepasang pria dan wanita yang sudah tak lagi muda itu.Pancawati terlihat mengancam Bachtiar, bahkan tangan Pancawati pun selalu menepis tangan Bachtiar yang akan menyentuh tangannya.Debora

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Membuntuti Pancawati

    Debora tidak menemukan ibunya di rumah. Seluruh sudut rumah Gerald sudah dia hampiri, namun belum juga menemukan Pancawati.“Mami, cari siapa?” teriak Ginny dari balkon kamarnya saat melihat Debora keluar dari taman samping rumah.“Lihat nenek, engak sayang?” jawab Debora sekaligus bertanya balik pada Ginny tentang keberadaan Pancawati.“Tadi Ginny lihat Nenek naik taxi Mi, pergi sendirian,” jawab Ginny dengan polosnya.Debora segera masuk ke rumah, mendengar jawaban Ginny. Ruang tengah menjadi tujuannya untuk mencari ponselnya yang seingat dirinya dia letakkan di atas meja untuk di tambah daya, di samping televisi.Debora menelepon Pancawati dengan rasa khawatir, tidak biasanya sang ibu pergi tanpa pamit padanya. Pesan pun tidak di tinggalkan oleh Pancawati di ponselnya.“Ada apa Babe? Gelisah banget, sampai enggak dengar aku jalan,” tanya Gerald mengecup kepala Debora yang berdiri di pinggir

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Bad Mood

    Manager Manda, paham betul jika Manda sedang cemburu pada Debora. Mood Manda yang sedang buruk setelah di tolak seorang produser film, juga Manda yang baru di selingkuhi kekasihnya, melihat Debora begitu beruntung, pasti membuat Manda marah.Sang Manager mengikuti Manda dan berusaha mengajak Manda untuk keluar dari toko, sebelum Manda mempermalukan dirinya sendiri.“Kamu pergi sana, tidak perlu ikut campur urusanku!” seru Manda dengan kencang, membuat para pengunjung toko menatap pada Manda.Gerald dan Debora pun langsung mendongak ke arah Manda, yang berdiri empat meter di depannya.“Manda,” gumam Debora menyerahkan sebuah kaos dalam pada Gerald. Debora ingin berdiri untuk menghampiri Manda.“Duduk saja di sini. Bukan urusan kita Babe,” kata Gerald menahan Debora agar tidak mendekati Manda.“Begitukah?” tanya Debora meminta pendapat.“Iya. Biarkan saja. Ayo pilih lagi, mana

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Dia Milikku

    Gerald menyambut Debora dan membantunya menuruni dua anak tangga terakhir dengan mengulurkan tangannya. Sungguh sikap seorang pangeran pujaan, yang begitu perhatian pada istrinya. Dengan tersenyum manis Debora mengucap terima kasih. Debora berjalan ke meja dapur, mendekati satu piring besar kue pukis yang dia inginkan. “Kamu beli berapa sih Gee. Banyak banget!” tanya Debora sambil mengambil piring yang lebih kecil untuk membagi kue pukisnya. “Hmm, seratus lima puluh ribu, dagangannya langsung habis aku beli,” jawab Gerald dengan tersenyum bangga. Kue pukis dengan harga dua ribu perbuah, dia borong semua. “Tadi dapat bonus lima Babe.” Debora tersenyum, tidak heran lagi dengan cara suaminya mengabiskan uang. “Enak ‘kan Josh?” “Hmm. Iya, enak. Santannya terasa, manisnya pas dan tidak eneg. Dengan selai nanasnya jadi segar,” jawab Joshua setelah menghabiskan satu potong kue. “Iya. Dulu aku sering beli di situ kalau mau berangkat terbang. U

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Gerald Norak

    Meski Debora yakin Gerald akan mengizinkan dirinya menerima tamu di rumah, apalagi jika orang-orang yang selalu baik dengan dirinya juga sang ibu. Namun, demi melegakan sang ibu, yang tetap merasa tidak enak hati pada Gerald, hanya karena rumah itumilik Gerald, Debora pun menelepon Gerald. “Belum ada satu jam aku pergi, kamu sudah meneleponku, kangen ya, Babe?” tanya Gerald dengan wajah sumringah keluar dari mobilnya, menerima panggilan telepon Debora. Debora tersenyum mengakui, dirinya memang sudah merindukan Gerald, terlepas dari dirinya yang ingin memberi kabar akan mengundang tetangga kontrakannya ke rumah. “Pasti lagi tersenyum sekarang ya,” kata Gerald menggoda Debora dengan hembusan nafas Debora yang terdengar oleh Gerald. Gerald sudah sangat hafal apapun tentang Debora. “Ada apa Babe?” “Aku mau minta izin Gee,” jawab Debora sambil tersenyum senang. “Untuk?” tanya Gerald sambil terus melangkah memasuki lobby gedung kantornya. “T

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Dimanjakan

    Gerald tidak dapat menyangkal lagi jika hatinya telah terpaut pada Debora, dia rela memberikan seluruh jiwa dan raganya pada wanita yang telah mengandung anaknya itu. Gerald begitu memanjakan Debora, membuat Debora terkadang geli sendiri. Perlakuan Ginny pada Debora pun seolah tidak mau kalah dengan daddy-nya. Seolah mereka sedang berlomba untuk menyenangkan hati Debora. “Kalian ini, jangan manjakan aku seperti ini Gee. Nanti aku jadi pemalas. Tidak kamu, tidak Ginny. Ibu juga sama saja,” protes Debora saat Gerald melayani semua kebutuhannya. Bahkan satu minggu pertama sejak Debora di rumah, Gerald semakin sering di rumah dari pada ke kantor. Gerald dengan setia menemani Debora. Menggendong Debora saat waktunya mandi, dan menjadi tugas Ginny untuk menyisir rambut Debora. “Aku tahu kamu bukan pemalas, aku manjakan kamu, karena aku sayang kamu dan anak kita,” jawab Gerald dengan senyum. “Ginny juga sudah tidak sabar ingin lihat adiknya ‘kan. Jadi

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Bersiap Menyambut George

    Gerald tak melepaskan pandangannya dari Debora sejak aktivitas panas mereka di kamar mandi. Dia berada di dekat Debora dengan sabarnya. “Gee, geli deh, dengan sikap kamu yang seperti ini,” kata Debora merasa risih teus di perhatikan oleh Gerald dengan pandangan mesum.“Aku ‘kan kangen kamu,” jawab Gerald dengan senyum menyimpan sejuta keinginan.“Tadi ‘kan sudah puas. Berapa kali coba, hah!” tanya Debora heran. “Ini dipasang lagi ‘kan gara-gara kamu, yang tidak bisa kontrol barang kamu,” imbuh Debora sambil memegang selang oksigennya. Debora merasa sesak, karena jantungnya yang bekerja terlalu berat dengan aktifitas gila yang Gerald lakukan padanya tanpa henti, selama satu jam di kamar mandi.“Maaf,” jawab Gerald dengan senyum dan mencium tangan Debora.Kondisi Debora yang baru sadar dari koma di paksa untuk melayani nafsu Gerald yang Debora kira hanya sebent

DMCA.com Protection Status