Lima menit kemudian di dalam mobil Nick. Saat ini Eve tengah merubah posisi jok yang sedang didudukinya, ia merebahkan tubuhnya di sana."Jadi kamu jatuh cinta sama laki-laki ganteng itu?" tanya Nick ingin memperjelas curahan hati Eve yang baru saja ia dengar.Eve yang saat ini sedang menatap langit-langit mobil itu pun langsung menghela napas panjang "Bukan, aku bukan jatuh cinta. Aku ini hanya ...." Ia tak bisa melanjutkan kalimatnya."Benar kan, sudah aku bilang itu namanya jatuh cinta. Tapi wajar saja sih kalau kamu suka dengan laki-laki ganteng, aku saja juga mau pada dia, andai dia mau padaku," canda Nick. "Tapi bukannya wajar kalau kamu jatuh cinta pada dia? Itu malah lebih bagus, kalian kan memang sudah resmi."Eve pun langsung melirik tajam ke arah sahabatnya yang sedang menyetir tersebut. "Sebenarnya dari tadi kamu dengerin nggak sih." Eve mengerucutkan bibirnya."Dengar-dengar, ya tapi kan kita tidak tahu pasti pikirannya, kamu saja tidak terus terang pada dia," sah
"Iya," sahut Keanu dengan santai sambil memakai pakaiannya karena ia baru saja selesai mandi dan sekarang sedang berada di dalam ruang ganti."Astaga Key, are you crazy?""Gila? Maksud kamu?" Keanu balas bertanya pada orang yang ada di dalam panggilan tersebut."Tentu saja kamu gila, bisa-bisanya kamu meninggalkan dia di pinggir jalan sendirian. Kamu tahukan bahaya bagi seorang wanita kal-""Tunggu," sela Keanu. "Jangan samakan dia dengan wanita lainnya. Dia bisa mengalahkan beberapa laki-laki sekaligus jika dia mau," imbuhnya."Key otak kamu tertinggal di mana? Oke, mungkin saja dia bisa bela diri atau apalah. Tapi kalau orang-orang itu menggunakan senjata atau obat untuk membius dia, dia bisa apa?" Orang yang ada di dalam panggilan tersebut menghirup napas dalam-dalam lalu kembali berkata, "Lagi pula Key kamu itu suaminya, itu tanggung jawabmu untuk menjaganya. Walaupun kata kamu dia bisa menjaga dirinya, tetap saja itu tanggung jawabmu ...(bla-bla-bla)"Dan di saat Leon menceramahi
Keanu mengangguk saat mendengar ucapan wanita di dekatnya tersebut. "Kamu benar," sahut Keanu, kemudian mengganti pandangannya menatap ke arah jalanan."Yang sabar ya," ujar Alexa sambil menepuk-nepuk pundak Keanu memberi semangat.Setelah itu mereka berdua pun kembali ke apartemen bersama, hingga akhirnya mereka berpisah di lorong tempat kamar apartemen mereka berada."Kalau Eve sudah kembali tolong kabari aku ya," ujar Alexa sambil melambaikan tangannya dan masuk ke dalam kamar apartemennya.Dan setelah itu Keanu pun membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam kamar apartemennya sambil menghela napas panjang."Di mana dia sekarang," gumam Keanu sembari melangkahkan kakinya masuk ke bagian lebih dalam apartemen itu.Setelah melakukan berbagai kebiasaan sembari menelpon anak buahnya untuk mencarikan data tentang Nick. Kemudian ia pun rebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya."Dia di mana sekarang, kenapa dia tidak merespon panggilanku," ucap Keanu sembari mengecek daftar panggilan dan
Eve pun langsung mengambil selimut, yang entah kenapa ia langsung membungkus tubuhnya dengan selimut tersebut seolah sedang bersembunyi. Sesaat kemudian dengan cepat ia memundurkan tubuhnya hingga sampai di sisi lain ranjang yang berbatasan dengan dinding."Kamu kenapa ke sini? Maksudku, siapa yang memberitahu kamu kalau aku ada di sini?""Memangnya aku salah ke sini?" tanya laki-laki yang saat ini sedang duduk di kursi yang entah sejak kapan ada di dekat ranjang tempat Eve saat ini."Tidak salah sih, tapi bagaimana kamu bisa tahu kalau aku ada di sini?" lalu ia mengarahkan pandangannya ke sekitar. "Di mana Nick?" tanyanya langsung mencari sahabatnya, pemilik kamar apartemen tersebut."Dia keluar sedang mencari makan dan pakaian," jawab Keanu dengan santai."Ooo ...," sahut Eve sembari mengangguk-ngangguk mendengar jawaban Keanu tersebut.'Jadi dia menyuapnya,' pikir Eve yang tentu saja tidak kaget mendengar hal itu.Setelah itu ia pun melepas selimut yang beberapa saat lalu sempat ia
"kamu tidak tahu alasan dia menangis?" tanya Nick balik."Tidak. Katakan,apa yang terjadi."Nick pun langsung menghela napas panjang dan mundur beberapa langkah sembari menarik pintu masuk kamar apartemennya itu hingga terbuka lebar."Silahkan masuk, Tuan," ujarnya kemudian."Katakan apa yang terjadi!" Keanu menatap tajam ke arah Nick yang baru saja bersikap sopan padanya.Nick pun melirik ke arah lain ketika mendengar ucapan Keanu tersebut. Dari gelagatnya, Keanu bisa menebak kalau laki-laki melambai di hadapannya itu sedang mencoba mencari jawaban untuk mengelabuinyaSrrk! Keanu dengan cepat mencengkeram kerah kaos merah muda Nick."Katakan yang benar," ujarnya sembari menarik kerah kaos Nick dengan kuat."Aku tidak mungkin membocorkan hal itu karena itu semua rahasia sahabatku. Tapi tentu saja dia menangis karena Anda, Tuan Keanu.""Karena aku," gumang Keanu yang cukup bingung mendengar hal itu karena ia sangat yakin jika semalam dia tidak mengatakan apa pun yang bisa membuat hati
Tentu saja semua orang pun kembali menyorot ke arah orang yang bertanya tersebut."Anda tidak perlu tahu siapa saya, Anda hanya perlu menjawab pertanyaan saya saja. Atau jangan-jangan Anda takut jika kedok Anda terbongkar," sahut laki-laki tersebut dengan tenang."Kedok, kedok yang mana yang Anda bicarakan?" tanya Eve balik, menyerang orang yang tentu saja tidak diundang tersebut. "Saya hanya ingin tahu nama Anda karena saya tahu pasti banyak saingan dari perusahaan kakek mertua saya.""Sudah jangan berbelit-belit, jawab saja pertanyaan itu." Orang tersebut terlihat mulai tak sabar.Keanu pun langsung menyahut, "Biarkan aku yang menjawab pertanyaan ini. Istriku ini, Everia Swan. Setelah aku membawanya ke rumah sakit pasca keracunan, keadaannya masih lemah. Dia membutuhkan waktu pemulihan untuk bisa beraktifitas seperti biasa."Semua orang yang ada di ruangan itu pun langsung memperhatikan jawaban dari Keanu tersebut."Kalau untuk kenapa tidak aku sendiri yang mencabut laporan itu, kar
Eve pun tersenyum aneh ketika melihat wanita tersebut masuk ke dalam apartemen mereka begitu saja dan langsung memeluknya."Syukurlah kamu kembali dengan selamat. Semalam kamu ke mana?" tanya wanita tersebut seolah benar-benar mengkhawatirkan Eve.Eve pun langsung melirik ke arah Keanu yang baru saja bergeser karena tetangga mereka tersebut berlari memeluk Eve."Kamu semalam ke mana saja?" tanyanya lagi sambil melepaskan pelukannya."Aku ..., dari mana kamu tahu kalau aku tidak pulang?" tanya Eve balik dengan tatapan menyelidik."Tentu saja aku tahu. Semalam aku ke sini dan kamu tidak ada, di sini hanya ada Keanu saat itu. Dan setelah aku tanya-tanya, akhirnya kami pun mencari kamu bersama-sama," terang tetangga baik hati (dalam tanda kutip) mereka itu.Eve pun terdiam selama beberapa saat mendengar ucapan wanita di depannya tersebut."Jadi semalam kamu mencari aku bersama dengan Keanu, Lex?" tanya Eve memastikan semuanya."Tentu saja aku mencari kamu bersama dengan Keanu semalam. Apa
"Eh tunggu-tunggu!" Eve langsung melepas pelukannya. Ia menatap Keanu dengan aneh. "Jangan-jangan tadi bukan hantu."Tuingg! Keanu dengan santainya menoyor kening Eve, lalu bangun begitu saja dari kursi yang didudukinya."Hantu di apartemen ini, itu kamu," ujarnya sembari melangkah melewati Eve."Ha." Eve membuka mulutnya lebar, tak menyangka akan mendapat ucapan seperti itu.Sesaat kemudian ia pun menyusul langkah Keanu. "Kamu kan yang menepuk pundakku tadi?" tanya Eve memastikan.Namun Keanu seolah tak memperdulikannya dan terus melangkah hingga berada di depan kulkas."Key, jawab dong!" Eve mulai kesal dengan tingkah Keanu.Dan setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Keanu pun selesai mengambil benda dari dalam kulkas, lalu menutup kulkas tersebut dengan santai dan kemudian berbalik."Key!" Eve mulai memaksa."Apa?" tanya Keanu sembari menatap Eve dengan tatapan aneh."Kamu kan yang menepuk pundakku tadi?"Mendengar pertanyaan tersebut Keanu pun kembali terdiam sembari menatap ist
Setelah beberapa saat menahan, rasa sakit di perut Eve meningkat. Ia pun segera melambaikan tangannya pada salah seorang pelayan di pesta itu dan menyuruhnya untuk memanggil Keanu."Tuan," panggil Pelayan tersebut pada Keanu yang saat ini sedang berbincang dengan beberapa kliennya."Ya?" sahut Keanu sambil berbalik menatap ke arah Pelayan tersebut."Tuan, Nyonya Eve mencari Anda," ucap Pelayan tersebut dengan cepat.Mata Keanu terbelalak mendengar hal itu. Ia tanpa berpikir panjang langsung meninggalkan para rekan bisnisnya begitu saja dan melangkah ke tempat Eve."Kamu kenapa?" tanya Keanu sambil melihat Eve yang saat ini sedang meringis manahan sakit dengan keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya."Sakit Key," jawab Eve lalu menghela napas panjang mencoba meringankan rasa sakitnya.Keanu pun dengan cepat menggendong tubuh istrinya, membawanya melewati para tamu undangan yang langsung saja heboh melihat hal itu."Tuan, saya akan memanggilkan ambulans," ujar satpam hote
Setelah beberapa saat mendengarkan pembicaraan Keanu, pengacara dan Polisi dengan wajah tercengang, kemudian Gustafo mundur beberapa langkah ketika Keanu berjalan mendekati sel tempatnya ditahan sementara ini."Kamu yang menjebakku!" teriak Gustafo menunjukkan sisi lain dirinya."Ya, aku memang menjebakmu Paman," sahut Keanu dengan tenang. "Terima kasih selama ini sudah memberiku banyak pelajaran, aku tidak akan melupakan kebaikan Anda," ujarnya sambil membungkukkan badannya di depan Gustafo."Kamu, dasar manusia tidak tahu balas budi!" maki Gustafo dengan mata membulat karena tak terima jika dirinya saat ini sudah benar-benar kalah. "Aku pasti akan membalasmu dan seluruh keluargamu."Keanu yang saat ini kembali berdiri tegap di depan Gustafo pun menghela napas panjang. "Sudahlah Paman, berhenti bicara konyol," tukas Keanu. "Aku sudah membekukan semua anak buahmu, bahkan rekeningmu sudah berada dalam pengawasan. Aku harap setelah ini kamu bisa merenungkan semua perbuatanm
Setelah itu Keanu pun dengan cepat memanggil beberapa orang yang sudah membawa penawar racun untuk Tuan Howgins. Awalnya Tuan Howgins terkejut karena mendegar banyak orang di sekitarnya tanpa ia bisa melihat orang-orang tersebut. Ia pun langsung menolak untuk diobati karena waspada."Kakek, mereka akan memberikan kamu penawar racun," ucap Keanu sambil menatap Tuan Howgins dari samping."Racun, racun apa?" tanya Tuan Howgins yang terkejut mendengar hal itu."Sudahlah biarkan saja jika dia tidak ingin dibantu. Jika dia terus seperti itu, tentu saja akan lebih baik," sahut Tuan Alex yang saat ini berdiri dengan santai di dekat Keanu."Diam kamu!" sergah Tuan Howgins tanpa tahu di mana Tuan Alex berada."Baiklah Key, lakukan saja seperti yang kamu inginkan. Tapi di mana Gustafo dan apa yang terjadi tadi?" tanyanya yang juga penasaran karena mendengar suara ribut di luar ruangannya tadi."Setelah ini, saya akan menceritakan semuanya pada Anda," jawab Keanu dengan tenang.Tuan Gus
Seperti yang sudah direncanakan, siang ini Keanu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tuan Howgins. Seperti kemarin, ia masih bersama anak buahnya yang selalu menemaninya.Ia berjalan dengan tenang, hingga akhirnya membuka pintu kamar tempat Kakeknya dirawat."Sedang makan?" tanya Keanu ketika baru saja masuk ke sana.Mendengar suara Keanu, Tuan Howgins pun langsung memberi tanda pada Gustafo agar berhenti menyuapinya. "Kamu Keanu?" tanya Tuan Howgins sambil menatap ke arah lain.Keanu berpura-pura terkejut melihat hal itu, ia dengan cepat menatap ke arah Gustafo dengan penuh tanda tanya. Gustafo yang melihat tatapan dari Keanu pun segera berdiri dari kursinya dan kemudian melangkah ke arah Keanu setelah meletakkan makanan Tuan Howgins di atas nakas. "Kondisi Tuan Besar makin memburuk, sepertinya penglihatannya mulai terganggu," bisik Gustafo pada Keanu.Keanu pun langsung mengepalkan tangannya, lalu menghembus panjang dan kemudian mengangguk tanda mengerti apa yang Gus
Tiga jam lebih berlalu, saat ini Keanu sedang berada di depan sebuah rumah sakit yang berada cukup jauh dari perusahaan. Tak lama kemudian munculah wanita istimewa yang sudah lebih dari lima belas menit ditunggunya."Key," panggil wanita tersebut bersama seorang laki-laki di belakangnya.Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Keanu, Keanu pun langsung menatap ke arah laki-laki di belakang wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sambil berkomentar, "Jadi dia orang yang kamu pilih?""Key, jangan mulai," protes Eve. Keanu pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Eve. "Aku itu penasaran sekali, kenapa kamu tidak mau menerima orangku dan malah memilih orang-orang Papa?""Itu karena ... pertama, dia sudah terbukti bisa diandalkan. Kedua, orang-orang kamu membuatku malu.""Malu?""Mereka itu mengawalku seperti seorang tahanan," Eve menunjuk wajah Keanu. "Jangan bilang kalau kamu memang menyamakan aku dengan tahanan?" Eve mendebat. Ia sengaja tak mau kalah. Jika t
"Kenapa tidak?" tanya Keanu sembari mengerutkan dahinya menatap Gustavo yang saat ini terus berekspresi tenang."Kondisi tuan tidak memungkinkan untuk membawanya ke luar negeri, lebih baik dia dirawat di sini, seperti itu yang saya dengar dari dokter," jawab Gustafo.Keanu menghela napas panjang mendengar keterangan Gustavo. "Setelah ini aku harus kembali ke tempat proyek untuk membantu mencari Leon," ucap Keanu yang berpura-pura resah memikirkan masalah Leon dan juga kakeknya secara bersamaan.Lalu sebuah tepukan di pundak Keanu membuatnya mengangkat wajahnya dan menatap kembali ke arah Gustafo. "Tenang saja, saya yakin Tuan Howgins tidak akan kenapa-napa. Saya akan membantu menjaganya di sini," ucapnya seolah sedang menenangkan Keanu.Lalu sesaat kemudian Keanu pun menyungging senyum di wajahnya. "Terima kasih Paman, aku berhutang banyak pada kamu," ujarnya.Setelah membicarakan beberapa hal tentang kegelisahan Keanu terhadap —karangannya— masalah hilangnya Leon pada Gustafo, dan Gu
Eve pun langsung mengganti ekspresi terkejutnya dengan sebuah senyum. "Aku terkejut karena tidak sadar sejak kapan Paman ada di belakangku," jawab Eve dengan lebih santai."Maaf jika mengejutkan Anda, Nona," jawab Gustafo sambil memberikan senyuman yang selalu ditunjukkannya.Eve pun mengangguk mendengar ucapan Gustafo. "Oh iya Paman, Kakek sedang apa sekarang?" tanya Eve berpura-pura tetap santai walaupun sebenarnya ia sedang sangat berhati-hati."Dokter baru memeriksanya.""Hem," gumam Eve untuk menanggapi keterangan Gustafo sambil melangkah kembali."Ah iya Paman, apa Paman tahu kabar terbaru Dokter Leon? Soalnya Keanu tak mau menjawab saat kutanyai."Gustafo yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Eve pun menyahut dengan tenang, "Maaf Nona saya tidak begitu tahu, tapi kabar terakhir yang saya dengar, tim yang dikirim masih terus melakukan pencarian."Eve pun mengangguk-ngangguk mendengar hal itu. "Kasian Yualit, aku berharap Dokter Leon bisa segera ditemukan," ujarnya."Be
Keesokan paginya. Saat ini Eve dan Keanu sedang berada di ruang makan, menunggu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk mereka."Harusnya kamu bilang saja," gerutu Eve sambil mengusap-usap pipinya yang masih memerah, bekas cubitan Keanu semalam."Siapa yang menyuruh kamu berpikir sekonyol itu," sahut Keanu sambil tersenyum hangat menatap Eve yang masih bermuka masam."Ya ... tadi malam aku kan memang tidak melihat seorang pun saat kamu membawa aku ke sana," ucap Eve yang merujuk pada kamar di rooftop semalam."Itu karena aku memang menyuruh mereka untuk pergi," terang Keanu. "Aku pikir kamu tidak akan nyaman kalau ada orang di rumah ini saat kita me—""Key," potong Eve. "Kamu semakin lama semakin tidak tahu malu," komentarnya."Terima kasih pujiannya, ini semua juga berkat ajaran kamu," sahut Keanu dengan ringan."Tidak, aku ini bukan orang yang mes—" Eve memutus kalimatnya karena merasa apa yang ingin ia katakan ini salah."Jangan malu untuk mengakui," ledek Keanu yan
Setelah beberapa saat berbicara dengan kedua orang tua Mac, akhirnya Keanu dan Eve pun berpamitan untuk meninggalkan restoran tersebut."Kamu sangat sopan pada mereka?" tanya Eve yang saat ini sedang berjalan pelan di samping Keanu."Kita baru bertemu dan kamu menanyakan hal lain," sahut Keanu dengan ketus.Eve pun mengangkat sisi kanan bibirnya menanggapi kalimat suaminya tersebut."Kenapa hanya diam?" tanya Keanu.Sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan sebuah tuntutan itu pun langsung membuat Eve menghela napas berat. "Baik. Bagaimana kabar kamu, lama tidak bertemu. Apa kamu sudah melupakan aku?" Pertanyaan itu membuat Keanu langsung menarik tangan Eve dan membuat mereka berdua berhenti setelahnya. "Aku sangat merindukan kamu," jawabnya lalu mengecup kening Eve.Mata Eve membulat ketika mendapat kecupan di tempat umum seperti itu. Wajahnya pun langsung memerah karenanya. "Ini tempat umum Key," ucap Eve sambil mencubit lengan suaminya itu dan kemudian melangkah mening