Share

289. Menggoda

Author: Sabrina Angelitta
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Raina terlihat sangat tidak nyaman. Ia begitu cemas dan dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Renza yang baru saja kembali, langsung memeluknya.

'Dia gemetaran. Apa yang terjadi?' batin Renza.

Tubuh Raina sampai dingin. Renza tidak langsung bertanya. Ia menggendong Raina dan membawanya masuk ke dalam kamar.

"Maaf karena meninggalkanmu terlalu lama," ujar Renza.

"Aku takut." Tangan Raina meremas kerah kemeja Renza. Menyalurkan ketakutannya melalui reaksi tubuh.

Tak bisa dijelaskan dengan kata. Mana mungkin Raina mengatakan ia takut kalau Naura dan Aretha akan bertengkar dengan pasangan mereka karena dirinya.

"Apa yang terjadi?" tanya Renza.

"Aku takut kau pergi tanpa bicara padaku. Iya ... Aku hanya takut itu," jawab Raina.

Renza menurunkan Raina di atas ranjang. Ia mengambil kaos miliknya yang ada di lemari. Saat ini, Renza bahkan memakai kemeja Delice karena pakaian miliknya sudah tidak ada ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mikayla Azahra
wkwkwkw eren kok lucu banget sihhh.... biasa kan zavier yg suka si godain sekarang malah kebalik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Money And The Power   290. Rencana Rahasia

    Malam yang panjang dan tegang telah usai. Semua orang sudah berkumpul di ruang santai tanpa terkecuali. Kiana sudah beberapa hari tidak menemui siapapun. Ia juga membiarkan Kumey bebas menjalani kehidupannya. Kiana masih mengenakan baju tidur yang lucu. Rambutnya setengah berantakan dan wajahnya tanpa riasan sedikitpun.Tap ... Tap ... Tap ... Kiana turun dari tangga. Semua kepala menoleh padanya. Namun, Kiana sangat acuh dan tidak menyapa satu orangpun di sana. Kiana mengusap matanya. Ia mengerutkan keningnya sembari menatap semua orang. Semuanya terlihat kelelahan, tapi Kiana tetap tidak peduli."Kiana!" panggil Delice. "Ambil sampah itu dan buang keluar," pinta Delice."Siapa?" tanya Kiana. "Aku, Ayah?" tanya Kiana lagi sembari menunjuk dirinya sendiri."Iya. Buang sampah itu dan jemput seseorang untukku," pinta Delice."Kalian terlihat lelah. Apa yang terjadi? Kenapa bangun sepagi ini kalau masih l

  • Money And The Power   291. Permainan Baru

    Jordan datang ke salah satu penjara. Tempat yang beberapa tahun lalu pernah menjadi rumahnya. Jordan menyembunyikan senyumnya. Penampilannya seperti biasanya. Kemeja yang dipadukan dengan celana yang senada, juga kacamata yang menempel di atas hidungnya. Jordan datang khusus untuk menemui seseorang yang akan ia keluarkan dari tempat terkutuk itu. Tentu saja, Jordan tidak akan melakukan apapun tanpa rencana."Apa yang membawa Tuan Jordan ke sini? Apalagi, Anda datang seorang diri tanpa pengawal khusus saat bertemu dengan kriminal sepertiku," ujarnya. Seorang wanita muda, saat ini berhadapan dengan Jordan. Dia sudah berada di dalam penjara selama dua tahun karena keliarannya. Bahkan setiap hari, dinding penjara itu bertambah percikan darah baru."Nona Celine, mohon perhatikan tata bicara Anda," ujar Jordan. "Saya akan menjamin kebebasan Anda dengan sebuah syarat. Bagaimana?" sambungnya."Ayah yang memintamu untuk datang?" Celine

  • Money And The Power   292. Pertemuan Rahasia

    Saat ini, ada dua orang sedang berhadapan. Bertemu di salah satu tempat terpencil yang jarang sekali ada orang lain di sana. Tempat paling sepi, hanya terdengar suara-suara hewan kecil saat malam hari.Tempat itu menjadi tempat persembunyian yang sering digunakan. Dua orang yang saling berdebar, bertemu dengan membawa sebuah kerahasiaan."Apa begitu menyenangkan mempermainkan perasaan orang lain?" Suara lembut, namun bergetar karena menahan rasa yang hampir meledak dari dadanya."Apa aku terlihat seperti itu bagimu?" balasnya.Wajah yang sering kali dilihat namun tidak pernah ditatap. Wajah yng tidak asing tapi sekarang menjadi sangat tidak dikenali karena identitas asli yang terbongkar."Bagaimana sekarang aku harus memanggilmu? Tuan muda? Rael? Atau ...""Kenapa kau tidak memanggilku suami?" celetuk Rael."Heuh!" Kiana tersenyum pahit. Kiana maju selangkah. "Suami? Apa kau layak?" ucap Kiana."Kau datang denga

  • Money And The Power   293. Perginya Kiana

    "Aku tidak melihat Kiana padahal sudah dua hari ini aku merindukannya," kata Ken. Mereka sangat sibuk sampai tidak ada yang menyadarinya. Kiana tidak keluar dari kamarnya selama dua hari. Kiana seperti hilang tanpa suara dan jejak."Aku menghampirinya tapi Kiana menolak, Ken. Dia membutuhkan waktu untuk sendiri," jawab Naura.Sesibuk apapun itu, Naura sebagai seorang ibu sangat mengerti keadaan Kiana. Ia terus menghampiri meski Kiana juga selalu menolak untuk bicara."Dua hari terakhir, aku memang tidak mengganggunya sama sekali. Aku membiarkannya bebas untuk memiliki waktu menata kembali hidupnya," ujar Kiana. "Kalau kau khawatir, aku akan mendatanginya lagi," sambungnya."Tidak perlu," tolak Ken. "Aku akan melihatnya sendiri," lanjutnya.Ken baru kembali London karena perjalanan bisnis. Orang yang pertama kali ingin ia lihat saat lelah menempel pada tubuhnya adalah Kiana. Putri yang sangat ia cintai selama ini.Kea

  • Money And The Power   294. Mulai Mencari

    Naura menyusul Delice yang sedang emosi. Langkah Delice sangat cepat masuk ke dalam kamar. Reaksi Delice tidak seperti biasanya. Apa karena live saat itu merupakan clue dan kali ini Kiana terjerat lagi dengan HG Group?"Delice, ada apa denganmu?" teriak Naura. Delice tidak mempedulikan Naura. Ia membuka laci dan mengambil empat pistol yang langsung ia pasang di sekitar tubuhnya."Delice!" bentak Naura. Delice memutar tubuhnya. Ia menatap sekeliling kamar, lalu mengecup bibir Naura."Tolong jelaskan pada Renza kalau aku minta maaf padanya. Dari awal sampai akhir, aku mempercayainya," bisik Delice. Suara Delice sangat lirih. Ia bicara tanpa memiliki kebebasan, padahal di kamarnya merupakan ruangan kedap suara."Kenapa kau berbisik seperti ini?" balas Naura. Bahkan bibirnya tidak terlihat bergerak."Tolong jaga mansion. Penjaga kita sedang kacau. Ada penyusup yang menyamar. Naura, aku akan mencari Kian

  • Money And The Power   295. Putra Yang Berkhianat

    Bommm!Bommm!Bommm!Terdengar suara ledakan dari luar mansion Hamid Gul, ketika mereka saling berseteru dengan pendapat masing-masing."Saya akan mengeceknya," ujar Pak Aaron.Delice menghalangi Pak Aaron dengan melintangkan lengannya. Amarah Delice sudah sampai pada puncaknya."Ken, sepertinya itu mobil yang kita bawa," ujar Delice. "Aku tahu kalau kau ingin menemui seseorang. Pergilah," sambungnya."Bagaimana denganmu?" tanya Ken."Jangan khawatir. Aku punya rencana sendiri," gertak Delice.Ken keluar dari mansion. Benar saja tebakan Delice kalau ledakan itu dari mobil yang mereka pakai. Kobaran api tidak terlalu besar karena sudah melahap habis semua body mobil."Setelah sekian lama, akhirnya aku harus menghadapi orang dengan serius lagi."**Delice tidak bisa membiarkan Rael lemah dan pasrah dengan keadaannya sendiri. Rael harus memiliki semangat hidup supaya ia bertanggu

  • Money And The Power   296. Melindungi

    Orva membulatkan matanya. Oscar yang belum pulih dari cidera sebelumnya, tiba-tiba saja sudah bersiap dengan pakaian seadanya."Kak, apa yang kau lakukan?" pekik Orva.Orva sedikit mendorong Oscar supaya Oscar kembali istirahat di atas ranjang. Luka yang di alami oleh Oscar cukup fatal. Membuat Oscar harus memulihkan diri dalam jangka waktu lebih lama dari perkiraannya sendiri.Oscar mngusap ujung kepala Orva sembari tersenyum. "Bersiaplah. Nona membutuhkan kita," ujar Oscar."Kak, biar aku saja. Kau harus istirahat sampai benar-benar pulih," kata Orva. Ia sangat khawatir karena hanya Oscar keluarga satu-satunya yang ia miliki."Orva, kita memiliki tugas penting. Kepercayaan Nona, tidak boleh kita abaikan. Kau tahu, bukan? Sejak kita menerima pekerjaan sebagai pelindung Nona, kita harus melindunginya dengan mempertahankan nyawa kita. Apa kau sudah mengerti?"Dulu, Oscar bukankah orang yang sepeduli itu dengan orang lain. Ia tidak

  • Money And The Power   297. Tawanan Malang

    'Berapa lama aku tidak sadar?' batinnya. Sekujur tubuhnya terasa nyeri. Untuk membuka mata saja rasanya sulit. Napasnya begitu berat. Kiana hanya bisa mengatur napasnya supaya tidak lekas habis karena oksigen yang ada di dalam ruangan tempat ia berada sangat minim. Kondisi Kiana sangat lemah dan juga memprihatinkan. Kiana seperti seorang tawanan yang beberapa saat lalu dijual dengan harga tinggi. Seorang Nona kaya dan memiliki kekuasaan telah membelinya. Ingatan Kiana terpecah belah. Tubuhnya semakin tidak bisa dikendalikan lagi. Kedua tangan Kiana di rantai. Sebelah kakinya juga dijerat oleh rantai yang cukup kuat. Kiana hanya bisa terdiam untuk menghemat tenaganya. Entah berapa lama ia sudah terjebak di dalam ruangan gelap dan juga pengap tersebut. Ruangan yang sama seperti tempat penyiksaan."Hah!" Kiana menghela napasnya. "Kalau setiap hari aku mendapatkan luka yang baru, aku bisa mati," gumam Kiana. Be

Latest chapter

  • Money And The Power   316. End

    Generasi pertama naik ke atas panggung. Mereka jalan gontai tanpa membawa kesadaran seolah-olah mata mereka terpaksa terbuka dan seluruh tubuh mereka dipaksa untuk bergerak.Mereka mendekati Kiana dengan senjata yang mereka genggam. Tubuh mereka tercabik-cabik, hancur dan darah segar masih mengucur dari luka yang mereka dapatkan.'Bajingan itu menyiksa mereka sampai seperti ini?' batin Kiana.Kiana memenangkan pertandingan pertama. Para VVIP lemah lunglai tergeletak penuh luka di atas panggung.Kiana menggigit bibirnya sendiri. Ia merasa terlambat dan sangat berdosa. Seharusnya, dalam permainan gila tersebut tidak seharusnya melibatkan banyak orang. Jika HG Group menginginkannya, Kiana tidak akan menolaknya.Melihat generasi pertama yang kokoh dan kuat menjadi ternoda, hati Kiana sangat terluka. Tubuhnya yang sudah lelah, juga luka lama yang terbuka kembali, membuatnya semakin memanas.Pertarungan tersebut membuatnya gila dan semakin bergairah. Kiana yang menghadapi VVIP tidak serius,

  • Money And The Power   315. Kebenaran 2

    Kiana mengerutkan keningnya. Bau amis darah segar dari celine membuatnya sedikit mual. Kiana memperhatikan tangan Celine yang membekas darah kering."Mora, acara sebentar lagi di mulai. Seharusnya kau sudah bersiap. Kenapa kau belum mengenakan seragammu?" tanya Celine sembari menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang berada di dalam ruang ganti khusus untuk Kiana."Saya hanya sedikit bingung," jawab Kiana."Apa yang kau bingung kan?" tanya Celine. Ia membersihkan pisau lipat tersebut. "Apa kau ingin membuatku marah?" lanjutnya sembari memberikan tatapan tajam yang tak terkontrol."Maafkan saya, Nona Celine."Di depan mata Kiana, ada beberapa kalung berlian, anting, gelang dan jumlahnya cukup banyak. Perhiasan untuk pria dan wanita yang jika di pakai akan menutupi tubuh Kiana.'Apa yang harus aku lakukan dengan ini?' batin Kiana."Kau kenakan berlian itu tanpa terkecuali. Tidak ada yang boleh tertinggal," ujar Celine. "Aku tidak menyewa model untuk memperagakannya karena acara malam ini

  • Money And The Power   314. Kebenaran

    Sam tidak mungkin menentang elitisan Gracia. Ia tidak mungkin membiarkan Gracia melewati pedihnya jalan hidup yang akan membakar telapak kakinya setiap ia melangkah maju."Lakukan apa yang kau inginkan. Aku akan berada di belakangmu sebagai pendukung," ucap Sam.Gracia beranjak dari tempatnya. Ia menghampiri Tuan Don yang terkekang oleh rantai yang melilit pada tangan dan kakinya. Mereka bertiga berada di ruangan yang sama sehingga mudah untuk mencari celah kabur."Hei, Pak tua!" teriak Gracia. "Kalau kau membohongiku, aku pastikan kepalamu langsung terlepas dari lehermu!" ancam Gracia."Hahaha ..." Tuan Don terkekeh geli. Ia menertawakan dirinya yang sudah dibodohi oleh Naura, juga dua orang yang menjaga kepercayaan tapi menjadi tertuduh. Bukankah itu konyol? Pikir Tuan Don."Aku akan menempatkan kalian berdua di posisi tertinggi perusahaanku. Kalian bisa melakukan apa saja untuk dendam atau membuktikan kualitas kalian," ucap Tuan Don."Kali ini, aku percaya padamu. Kalau kau membuatk

  • Money And The Power   313. Pengkhianat

    Rael keluar dari perusahaan miliknya. Ia mendapatkan sebuah kesan pribadi tanpa nama. Sejenak, kisah-kisah kelam kembali terlihat Dan terkenang dalam benaknya."Apa yang akan akan Anda lakukan, Tuan?" tanya Tuan Aaron. Meski ia menilai semuanya rumit, tapi Tuan Aaron sama sekali tidak memiliki pikiran untuk pindah kepercayaan atau Tuan."Alu harus menyelesaikan tugasku dengan baik sampai akhir," jawab Rael."Anda akan bergabung lagi dengan tujuh jenius yang Anda besarkan?" tanya Tuan Vidor. "Bukankah mereka sudah sudah mengkhianati Anda? Bagaimana mungkin Anda masih masih percaya pada mereka?" imbuhnya."Aku tidak berpikir kalau mereka berkhianat. Mereka hanya melakukan apapun yang membuat hati mereka senang. Lagi pula, berTuankan aku yang cacat seperti ini, tidak akan mendapatkan keunggulan dan juga nama baik." Santai, tapi terdengar ada kekecewaan di dalam kalimat Rael. Di tambah lagi dengan dengan ekspresi wajah Rael yang tersakiti."Saya mengerti. Saya akan mengikuti Anda sampai a

  • Money And The Power   312. Psychopath

    Ugh ... Ugh ... Ugh ...Uhuk ... Uhuk ... Uhuk ...Generasi pertama yang dijebak oleh Jordan karena menolak, mereka dijadikan tawanan yang akan memeriahkan puncak acara yang akan menghina harga diri mereka.Mereka semua terbatuk-batuk. Tubuhnya lebam-lebam bahkan ada punggung mereka hampir dibuat meleleh karena disulut oleh besi panas.Argh! Argh! Argh!Teriakan kesakitan itu menjadi nilai plus bagi Jordan. Ia puas karena mereka yang tidak menurut pada akhirnya bisa menjadi mainannya yang berharga."Bajingan kau, Jordan!" teriak Gerald yang tertangkap.Jordan hanya melepaskan Serchan meski Serchan menolak. Ia tidak ingin mengambil resiko karena yang Jordan tawarkan adalah kerjasama dengan bangsawan Inggris, bukan pengamdian dari Serchan. Dua hal tersebut sudah berbeda. Jika Jordan menangkap bangsawan Serchan, tentu saja ia akan dimusuhi oleh Inggris dan itu adalah sesuatu yang bisa dikatakan sebagai mimpi buruk."Bedebah sialan! Meski kau menjadikan kami meleleh bersama api, kami tida

  • Money And The Power   311. Penyelamatan Nyonya Dum

    Naura mendapatkan pesan singkat dari Delice. Ia harus memecahkan kode supaya bisa membaca pesan dari Delice.Naura menyipitkan matanya. "Dum? Siapa?" gumam Naura.Naura mendengarkan pesan suara yang terkirim melalui pesan pribadi yang akan otomatis terhapus beberapa detik setelah selesai di dengarkan.Naura tidak bisa melakukannya sendiri. Demi Rael, Delice menelusuri seluk beluk keberadaan Tuan Don. Untuk meruntuhkan sebuah menara, Delice harus menghancurkan pondasinya.Naura mendengarkan dengan saksama. Semua hal yang Delice sampaikan. Delice tidak akan membuat pesan pribadi hapus otomatis jika apa yang ia sampaikan tidaklah penting."Sayang, aku akan menjelaskan intinya secara singkat. Aku harap kau bisa mengerti. Aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskannya secara langsung padamu. Yakinlah! Kalau kau melakukan sesuai yang aku rencanakan, kau akan berhasil hingga akhir tanpa terluka."Delice menjelaskan dengan rinci apa yang terjadi. Bagaimana awal mulanya sampai ia bertekad selam

  • Money And The Power   310. Kekuasaan Jordan

    Gedung tua yang ada di Rusia menjadi tempat pilihan yang cukup akurat untuk menjalankan semua rencana Jordan. Satu per satu tamu yang ia undang sudah mulai berdatangan.Tamu-tamu tersebut menatap heran ke arah gedung yang setengah rusak karena akibat kebakaran hebat beberapa bulan yang lalu.Mereka terdiri dari generasi awal yang membentuk organisasi damai. Jordan mengusik kedamaian yang sudah mereka perjuangkan."Mereka sudah datang tanpa terkecuali. Hah! Tingkat keyakinan yang aku miliki mencapai batasannya," ujar Jordan.Rion menjadi pengikut Jordan, begitu juga dengan Brandon. Mereka memiliki perhitungannya sendiri karena tali kekang HG Group sepenuhnya berada di tangan Jordan."Aku tidak tahu siapa yang menolak dan siapa yang menerima," ucap Jordan."Ah!" pekik Brandon tiba-tiba.Jordan mengundang mereka hanya mengandalkan persiapan insting dadakan. Tidak ada rencana bahkan persentase yang dibayangkan saja tidak ada. Bukankah Jordan terlalu berani untuk mempertaruhkan nyawanya se

  • Money And The Power   309. Pilihan

    Brak!"Kiana!" teriak Leon.Kiana melirik tajam. Ia sangat menunjukkan rasa tidak sukanya pada Leon yang masuk ke dalam kamar pribadinya saat Kiana baru saja merebahkan tubuhnya."Apa kau tidak memiliki sopan santun?" Kiana membalas bentakan Leon dengan kalimat pertanyaan yang tidak kalah sadis."Aku dengar kalau membunuh Zaila dan Rai, bahkan kau memberikan kelingking Rai sebagai bukti. Kiana, apa kau sudah gila?" bentak Rai.Kiana menyibakkan selimut yang baru saja menutupi tubuhnya. Kiana ingin istirahat sejenak untuk memulihkan diri dari beberapa darah yang keluar dari luka barunya."Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau kesulitan berdiri?" tanya Leon. Ia langsung mendekati Kiana untuk mengecek kondisinya.Kiana menepis tangan Leon. "Singkirkan tanganmu itu!" ujar Kiana."Aku memang tidak bisa memaksamu untuk bercerita, tapi aku yakin kalau kau bertarung hebat dengan Rai sebelum berhasil membunuh Zaila dan Rai. Kenapa kau membunuhnya?" tanya Leon lirih.Leon duduk di atas ranjang Ki

  • Money And The Power   308. Perasaan Yang Sama

    Tubuh Delice seperti menggigil kedinginan. Aura yang terpancar dari orang bertopi yang menyerangnya seperti tidak asing. Orang tersebut bahkan hanya diam dan tidak menyerang Delice lagi setelah Celine meninggalkannya."Kenapa tidak menyerang lagi? Kenapa hanya mematung, hah?" tantang Delice."Kenapa aku harus menyerang saat aku tidak ingin?" balas Kiana.Suara Kiana memang tidak asing bagi Delice. Sejenak, ingatan Kiana mulai merasukinya. Namun, Kiana menahan rasa sakit yang saat ini menyerangnya.Sret!Delice membuka paksa topi yang menutupi wajah Kiana. Rambut Kiana yang tertutup oleh topi juga menjadi tergerai karena penyangga hilang.Delice seperti diberikan kejutan yang tidak bisa ia bayangkan. Kiana, putri tercinta yang sedang ia cari ternyata berada di depan matanya."Kiana!" pekik Delice.Delice tidak ingat kalau beberapa menit yang lalu Kiana melukainya dengan luka yang cukup dalam. Meski luka tersebut bukan apa-apa bagi Delice, tapi tentu saja lukanya terasa berbeda karena p

DMCA.com Protection Status