Share

196. Godaan Memikat (Lima)

"Mau aku bantu untuk membakarnya?"

          Apalah daya, dia selalu datang saat Kiana tidak memiliki pundak untuk bersandar. Kiana tidak bisa menyembunyikan perasaan yang kali ini lebih terluka. 

"Rael!" ucap Kiana, lirih. "Apa yang yang kau lakukan di sini? Bibirku kenapa?" tanya Kiana. 

           Rael tersenyum tanpa menunjukkan seluruh wajahnya. Sampai detik ini, Kiana tidak tahu seperti apa wajah Rael jika ia menyibakkan rambutnya.

"Kenapa harus mempertanyakan keadaanku? Keadaanmu sendiri, bagaimana?" tanya Rael.

"Aku? Tentu baik-baik saja."

           Mau berusaha seperti apapun, Rael tidak akan bisa dibohongi. Ia bahkan bisa mendengar aliran darah yang mengalir pada setiap syaraf.

"Lukamu itu baru. Siapa yang memukulmu?" tanya Kiana. Setidaknya, ia ingin mendengar cerita orang lain sehingga ia bisa melupakan luka hatinya meski hanya sejenak.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status