Share

Mencari Tahu

 Kaisar memagut bibir Erika dengan lembut tanpa paksaan, tapi jelas terasa menuntut. Lelaki itu terlalu banyak pikiran, sehingga rasanya perlu melampiaskannya.

 “Kai,” bisik Erika dengan napas terengah.

 “Kenapa?” tanya Kaisar sebelum menyesap leher Erika, sampai meninggalkan bekas.

 “Kita belum makan malam,” jawab Erika serius. Karena efek sakit, dia jadi mudah lapar.

 “Kau tidak perlu melakukan apa pun, Sayang. Cukup mendesah saja untukku dan biar aku yang bekerja keras,” jawab Kaisar kini menatap wajah kekasihnya dengan tatapan lembut.

 Panggilan sayang dan tatapan lembut itu sudah cukup untuk membuat Erika menyerah. Entah kenapa rasanya belakangan ini dia mudah sekali terhanyut dengan gombalan Kaisar, tapi hari ini Erika sedang tidak ingin mencari tahu.

 Perempuan itu yang pada akhirnya kembali menempelkan bibir mereka. Dia juga yang mulai menggebu-gebu, tapi s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status