Dengan gaun putih bersih dan juga kain fiel yang di buka, Thea pun turun dari mobil. Hari ini adalah hari dimana dia akan mengucap janji suci di hadapan Jesus. Bisa saja Romo di panggil ke rumah dan mereka melangsungkan janji suci, tanpa harus kegereja. Tapi Thea tidak mau, dia ingin datang ke greja dan meminta restu kepada Tuhan untuk memberkati pernikahannya.
Seperti kali ini Thea di himpit oleh kedua orang tuanya dan juga kedua saksi. Jangan lupakan Aqilla yang berjalan di belakang Thea saat ini. Thea pun digiring masuk dan di depan pintu greja, disana sudah Adriell yang berdiri dengan gagahnya, dengan baju putih polos tanpa warna. Dari atas hingga bawah pun warna sama. Sama-sama putih, Thea baru tau kenapa Adriell ngotot ingin pernikahannya berwatna putih. Dia ingin pernikahannya sakral dan seperti di negeri dongeng, bahagia untuk selamanya.
Dia tersenyum dan hal itu mampu membuat Thea gugup. Bahkan kalau saja tangan Da
Thea menatap cowok di sampingnya yang masih terlelap. Mungkin karena capek mengingat acara semalam sampai jam 12 malam. Di tambah lagi Thea dan juga Adriell harus berdebat dulu, masalah kamar dan juga malam pertama.Malam itu----Setelah acar selesai Adriell dan juga Thea masuk ke dalam kamar Thea. Tentu saja hal itu langsung membuat Thea menatap Adreill heran."Lo mau ngapain?" tanya Thea heran."Ngapain gimana maksud lo?" jawab Adriell bingung."Maksud gue lo mau ngapain masuk ke kamar gue. Gue kan mau ganti baju." jelas Thea dam membuat Adriell menghela nafasnya kasar.Ini orang lupa apa sih sampai masuk kamar aja harus di tanya ngapain? Pikir Adriell."Lo pikir gue juga enggak ganti baju apa? Gue juga mau ganti baju terus tidur." jawab AdriellThea melonggo dia
Hari pertama setelah menikah Thea harus bangun pagi menyiapkan sarapan, seragam sekolah miliknya dan juga milik Adriell. Memasukan beberapa buku ke dalam tas miliknya dan juga milik Adriell.Lalu Thea pun masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi lebih dulu. Setelah itu membangun Adriell yang tidurnya udah kayak kebo, susah di bangunin."Driell bangun udah pagi." ucap Thea sambil mengoyangkan tubuh Adriell untuk terbangun.Adriell yang merasa tergangu dalam tidurnya pun, menepis tangan Thea dan menarik selimut tebalnya agar menutup tubuhnya.Thea berdecak sebal dia juga tidak tinggal diam. Dia pun langsung menarik selimutnya dan mencubit pipi Adriell."Sakit The, apaan sih lo main cubit aja." dumel Adriell dengan mata tertutup."Bangun makanya, enggak bangun gue cubit lagi nih pipi lo."Adriell mendengus dengan mata t
"Lo belum cerita sama gue The soal malam itu." kata Aqilla.Siang ini setelah jam istirahat yang pertama Aqilla dan Thea pun, berada di taman belakang sekolah ini. Mereka tidak pergi ke kantin, yang katanya Thea lagi malas aja ke kantin yang nampak ramai.Dia di sini duduk menghadap lapangan basket sekolah ini, sambil menatap Gio yang sedang bermain basket dengan teman-temannya.Thea tersenyum saat dia pertama kali bertemu dengan Gio. Saat dia mengikuti MOS dan meminta tanda tangan kapten basket sekolah ini.Waktu itu Gio juga menyuruh Thea bernyanyi di hadapan Gio, kalau dia ingin tanda tangan dari Gio.Dan mau engak mau, dengan suara fals Thea pun bernyanyi lagu dari mata turun ke hati. Thea pikir Gio akan mencemoh atau menghina suaranya. Tapi dia malah memuji suara Thea yang katanya bagus dan merdu.Dia baik hati saat semua anak di hukum
Setelah Doa Pagi Thea dan juga Adriell pun langsung menuju meja makan. Setelah sarapan mereka langsung berangkat ke sekolah.Setelah menikah tidak banyak yang di lakukan oleh Thea. Dia hanya makan, tidur dan bekerja seperlunya saja, tanpa harus mengurus rumah dan masak. Yang terpenting kebutuhan Adriell terpenuhi.Adriell juga sekarang udah bekerja di kantor Papi nya sebagai staff magang. Tapi yang setiap bulan di gaji. Walau pun anak, tapi Adriell mau memulai dari nol. Tidak langsung jadi CEO atau manager di perusahaan sang Papi.Thea mendukung dia juga kadang jualan online, untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Apa lagi dia mengambil barang semua dari toko baju Maminya, yang memiliki cabang di salah satu mall elit di ibukota.Adriell juga enggak masalah tentang hal itu, yang penting Thea enggak kecapekan saja. Kalau pun sampai sakit, mungkin Adriell orang pertama yang meminta Ashley untuk stop
"Omma ngasih hadiah tiket liburan." kata Adriell tiba-tiba .dengan pelan Thea pun menoleh ke arah Adriell, yang berdiri di ambang pintu, dengan tangan satu yang masuk ke saku celana. Sedangkan satunya lagi memegang dua buah tiket yang di jadiin kipas .Liburan di jam sekolah bukanlah mau Thea. Sebentar lagi mereka akan ujian kenailam kelas, dan absensi mereka cukup banyak yang alpha. Apa lagi alpha selama satu minggu acara nikah kemaren.Walau pun menjadi menantu pemilik sekolah, Thea enggak mau seenaknya sendiri. Apa lagi Adriell juga sudah mulai bekerja, jadi enggak mungkin juga tiket itu akan berlaku."Tiket liburan?" ulang Thea. "Mending tiketnya lo kasih Mami sama Papi aja, kita bentar lagi ujian, terus lo juga kerja. Kayaknya itu tiket enggk bakal berlaku deh Driell." jawab Thea."Kenapa? Ini tiket dari Oma. Tiket honeymoon kita lo nolak? Ini negara gue
"The bangun The."Adriell membangunkan Thea yang tertidur lelap di sampingnya. Apa lagi selimut tebal yang membungkus tubuhnya, hingga menyisakan beberapa helai rambut saja.Mungkin efek cuaca dingin, makanya Thea nyenyak dalam tidurnya. Mungkin Thea belum terbiasa dengan hawa dingin, atau enggak dia alergi dingin. Mengingat cuaca indonesia sangat panas, walau pun dingin tak sedingin disini yang akan turun salju beberapa hari lagi."Apaan sih Driell gue masih ngantuk." jawab Thea dengan suara khas orang tidur.Adriell tersenyum dan menyibakkan selimut Thea. Tapi kembali di tarik lagi oleh Thea hingga menutip kepalanya."The bangun dulu ini jan enam, lo enggak mau Doa Angelus bareng gue?" kata Adriell.Thea yang mendengar kata Doa Angelus pun, langsung bangkit dari tidurnya. Walau selimut itu masih membungkus tubuhnya.&nbs
Seperti hari-hari kemaren Thea bangun setelah Doa Angelus.Ya tadi jam enam dia bangun, lalu berdoa setelah itu dia kembali tidur.Tapi saat tangan kecil Thea meraih kasur sampingnya yang kosong, membuat Thea membuka mata sekaligus.Ranjang sampingnya kosong dan di pastikan Adriell sudah bangun lebih dulu. Dia selalu begitu saat disini, dia bangun lebih awal dan menyiapkan semuanya. Sedangkan dirinya seperti kata Adriell hibernasi enggak bangun-bangun.Cuaca disini tidak terlalu dingin seperti di Los Angeles. Salju pun sedikit hangat, tapi tetap saja bagi Thea ini dingin sekali.Thea bangun dan menatap bantal, yang dia tiduri tadi mengeluarkan bulu-bulu. Ya Thea baru tau kalau di Indonesia bantal berisikan drakon atau kapas. Lah disini malah di isi bulu-bulu yang lembut, dan membuat leher Thea enggak mau pisah dari bantal.Menatap sekeliling, dan enggak ada Adrie
Kali ini mereka memilih pergi ke Sun Valley, Idaho. Awalnya Thea menolak apa lagi disana pasti dingin banget. Tapi kata Adriell kalau enggak terbiasa, Thea akan hibernasi beneran di dalam apartemen dan tidak melakukan apapun."Abang gue ada disini enggak?" kata Thea konyol.Adriell tertawa, "Amerika luas, ya kali gue harus tau semua. Di negara mana Abang lo tinggal, kuliah dimana gue juga enggak tau." jelas Adriell dan membuat Thea mengangguk."Apa yang lo lakuin selama tinggal disini" tanya Thea yang mulai kepo dengan dunia Adriell.Adriell menoleh dan mengacak rambut Thea, yang tertutup kupluk rajut berwarna putih. Apa lagi penutup telinga berwarna putih bulu-bulu menambah kesan cute di diri Thea"Enggak ada, gue cuma sekolah, main, abisin waktu di luar rumah. Sampe oma bilang kalau gue harus pulang ke indonesia." jelas Adriell."Cuma itu