Sepertinya memang takdir, takdir yang menuntunnya hingga seperti ini. Waktu benar-benar berjalan sekerlip mata. Setelah mengetahui kalau separuh gulungan kertas yang Alken temukan merupakan bagian yang hilang dari gulungan kertas yang berada pada tangan Yelena, Revel dan Aquila segera menyatukannya. Sempurna. Siapa yang menyangka kalau bagian yang mereka cari ternyata ada di tangan Alken? “Mungkin saja saat terjadi persetuan antara pemimpin saat itu dengan para penyihir, dalam keadaan yang kacau, mantra penting ini tak sengaja tercecer, sebagian berhasil diamankan menuju kerajaan barat, sebagiannya hilang entah ke mana- yang ternyata terpendam di bawah penjara di kekaisaran timur.” Alken membuat kesimpulan. Pertemuan dadakan diadakan, hanya ada Aquila, Alken, Revel, dan Yelena. Aquila segera mengabari Revel setelah mengetahui kalau bagian yang dicari telah ditemukan. Awalnya Revel merasa sangsi dan terusik akan keberadaan Alken, pria itu terus-terusan memberikan tatapan waspadan
Revel memang memanfaatkan dendam Hyacinth demi kepentingannya, tapi itu semua dilakukannya demi tujuan yang lebih besar. Tepat lima hari setelah eksekusi Madam Charlotte yang dilakukan di depan umum, Hyacinth bangkit dari keterpurukannya, kembali membangun kekuatan dan mengumpulkan anggota dari kelompok penyembah kekuatan yang memiliki idealisme sama dengannya. Jumlah anggotanya lebih banyak dari yang Revel kira, dan mereka memiliki tingkat kesetiaan yang tinggi kepada Madam Charlotte. Revel bahkan sempat bertanya-tanya bagaimana bisa Madam Charlotte melakukannya. Hyacinth memiliki dendamnya sendiri, ia melakukannya atas kesadarannya sendiri untuk Madam Charlotte, sedangkan Revel hanya menyetir kapan dan di mana Hyacinth sebaiknya memulai penyerangan. Segala risiko yang akan menimpa, mereka akan menanggungnya masing-masing. *** Satu hari sebelum pemberontakan. Seluruh anggota mengelilingi Revel yang sedang mengarahkan perincian rencana, pria itu menggelar sebuah denah istana pad
Setelah selesai menjelaskan pembagian tugas beserta rincian rencananya, suasana menjadi lebih sunyi, terlalu sunyi sehingga Revel dapat merasakan sebuah langkah kaki yang berhenti tepat di balik pintu ruangan ini. Matanya membulat, melihat ekspresi rekan-rekannya yang berada pada ruangan ini, Revel yakin dirinya bukan satu-satunya yang menyadari hal ini. Ada orang lain yang berada pada tempat ini dan telah mendengar perbincangan rahasia mereka! Revel tidak akan membiarkannya lolos. Bruk! Pintu terbuka kencang seperti dibanting, muncul sosok yang tak disangka-sangka akan memunculkan batang hidungnya pada tempat itu. Sosok yang membuat waktu seolah terasa terhenti. Pangeran Iluka! “Ternyata benar dugaanku kalau kalian sedang merencanakan pemberontakan.” Pangeran Iluka merupakan sosok yang berbahaya, semua orang tahu kalau ia adalah orang yang sangat setia terhadap sang kakak sehingga rela mengorbankan dirinya untuk membuat Zero terlihat bersinar. Kehadiran Pangeran Iluka di sin
“Selamat atas kejayaan anda, Yang Mulia.” Marquis Farang, pria tua yang menjadi pendukung setia Zero tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk menghadiri pesta perayaan yang digelar sekaligus untuk mencari muka di hadapan Putra Mahkota. “Kekaisaran ini akan bertambah kuat dengan tangan anda, saya dapat merasakannya.”“Terima kasih atas ucapannya, Tuan Marquis.” Zero menjabat tangannya. “Selamat menikmati jamuan yang ada selama saya menyapa tamu-tamu yang lain.”Zero melenggang pergi, sejauh mata memandang, tamu yang ikut merayakan keberhasilannya hanyalah orang-orang yang selama ini secara terang-terangan menjadi pendukungnya, termasuk Marquis Farang yang baru saja menyapanya.Zero menyadari kalau belakangan ini Marquis Farang semakin gencar untuk terlihat bagus di matanya, tentu saja, karena pria itu sedang berusaha untuk memperkuat pondasinya di tengah gempuran generasi muda yang ingin merebut posisinya. Marquis Farang sedang berusaha mempertahankan fraksinya yang secara
Perbedaan jumlah yang ada memang sangat mempengaruhi, pasukan Hyacinth terus-terusan mengalami kemunduran, kalau terus begini, hanya tinggal menghitung waktu mereka akan mengalami kekalahan.Hyacinth terluka berat, luka tusuk yang diterimanya sungguh berakibat fatal.Tinggal menghitung waktu, pada detik-detik terakhir, ketika matahari tak lagi menampakkan cahayanya sedikitpun, muncul dua orang yang bergerak secepat kilat menebas semua musuh yang ada, disertai dengan pasukan mereka yang saking banyaknya dapat mengimbangi jumlah pasukan istana.Mereka pasti utusan Revel. Kalau begini, Hyacinth dapat beristirahat dengan tenang.Woosh! Hanya dengan beberapa entakan, musuh itu tumbang semua.Bahkan, saking cepatnya, mereka yang menjadi serangan sasaran itupun tak mampu melihat siapa yang menyerangnya, hal terakhir yang mereka lihat hanyalah bola mata semerah darah yang terasa dingin dan menusuk.Woosh! Dari arah berlawanan, pria berambut merah menumbangkan banyak prajurit dalam waktu yang
“Selamat malam, Tuan Mike.” Suara sapaan yang terdengar layaknya bisikan itu membuat Mike seketika membulatkan matanya. Ini suara yang terdengar familiar. “Kita berjumpa lagi.” “K- kau!” Sosok yang saking cepat gerakannya hingga terlihat seperti sekelebat bayangan hitam ternyata merupakan salah satu kenalannya di masa lalu. “S- San?!” Tak ada waktu untuk terus terkejut, Mike segera bersiap, mengerahkan seluruh kekuatannya karena ia tahu lawan yang harus ia hadapi bisa dikatakan setara dengan Xander. San, wanita pemimpin pasukan bayaran yang bermarkas di daerah perbatasan dan sempat beberapa kali terlibat perseteruan dengan Xander mendadak ada di sini, di tempat ini, di istana dan memihak pada orang-orang kekaisaran. “APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?!” Mike berteriak marah, menggunakan pedangnya untuk memberi serangan berarti dan mempraktekkan semua Teknik yang ia miliki. San menyeringai. “Itu sapaan yang agak agresif, Tuan Mike.” Bunyi yang terdengar ketika kedua pedang teradu ter
Gerbang Timur. Baron Michael mendapat tugas untuk menyapu bersih rute melalui gerbang ini. Dibantu dengan kekuatan militer miliknya, sejauh ini ia tak menemukan rintangan yang berarti. Suara pedang besi yang saling beradu terdengar begitu keras, berulang-ulang. Bugh! Kombinasi serangan itu diakhiri dengan tendangan telak yang tak dapat dihindari, Baron Michael hampir selesai membuka jalan. Suara ayunan pedang yang terkena tangkisan perisai besi yang terdengar memekakkan telinga, seruan dan teriakan para prajurit, darah yang mengalir, entah sejak kapan ia sudah terbiasa dengan hal-hal memuakkan ini. Kalau melihat ini semua, ia jadi teringat bertahun-tahun sebelumnya, masa di mana ia mengacungkan pedangnya demi melindungi istana, berkebalikan dengan hal yang sekarang dilakukannya. Elisha. Itulah nama yang membuatnya membulatkan tekad untuk melakukan ini. *** “Kali ini pun, pasukan yang dipimpin Tuan Michael berhasil membawa kemenangan.” “Bangsa Perister berhasil sepenuhnya dit
Sssttt.Hanya dengan satu jari yang diarahkan dekat ke bibir, Aquila sudah mengerti apa maksudnya.Iluka memberi pertanda, tak jauh dari tempat mereka berdiri, ada beberapa kesatria yang sedang berjaga. “Kalian lanjutkan perjalanan tanpa aku, biar aku yang mengurus mereka.”“Kalau melalui jalan ini, kalian akan segera sampai ke tempat Tuan Alken, setelahnya ia yang akan menunjukkan tempat penyegelan itu. Aku akan berusaha menahan mereka di sini.” Lanjut Iluka.Sebagai respons, Aquila mengangguk tegas. Kali ini, Yelena sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.Tak ingin membuang waktu, mereka segera bergegas.***“Apa benar ini tempatnya?” Yelena menatap sangsi, sedikit meragukan Aquila yang kini menjadi penunjuk jalan. Yelena tahu, Aquila sempat menetap di istana untuk beberapa waktu ketika ia masih menjadi calon putri mahkota, tapi, istana tempat Aquila menetap kala itu berbeda dengan tempat yang sekarang sedang mereka lalui.“Seharusnya lewat sini.” Aquila tetap memaksimalkan tingkat ke