Saka harus menyelesaikan para Tenggoran yang tersisa, mereka menggelinding dan memantul di tanah. Kecepatan mereka cukup cepat. Jumlah yang tersisa dari Tenggoran masih tersisa 29 Tenggoran. Saka harus menyelesaikan mereka semua dengan cepat. Dia harus menaiki lantai selanjutnya dari menara.Woosh!Saka mampu menghabisi mereka, dan menghindari serangan Tenggoran yang lain. Efek slow diberikan, dan Saka menghabisi mereka dengan serangan pedangnya. Gerakan Tenggoran yang melambat langsung dihantam dengan Pedang Halilintar, dan defensif mereka tak mampu menghadapi kekuatan energi dari Pedang Halilintar yang kuat.Brush! Boom!Tersisa sepuluh Tenggoran, mereka masih melambat dan menuju ke arah Saka. Saatnya mengakhiri mereka semua.”Tusukan Halilintar!”Tusukan halilintar dikeluarkan. Fokus dan energi pedang membesar ke depan dan menggapai semua Tenggoran karena besarnya energi pedang yang menusuk mereka semua. Serangan tusukan pedang itu bahkan membuat seluruh Tenggoran seperti diserang
Saka terus menghindari serangan dari delapan kaki Dark Spider dengan skill God Speed. Serangan-serangan itu begitu teratur, dan seolah tak memberi waktu bagi Saka untuk melihat celah dari kelemahan Dark Spider.Delapan kaki kuat dan tajam, Saka harus menangkis semua serangan kaki-kaki itu dengan pedangnya.Klang! Klang! Klang!Saka bahkan mendapatkan kesempatan, dan menebas tubuh bagian bawah Dark Spider. Namun, serangan pedangnya tak menggores apapun dari kulit Dark Spider. Saka segera bergulingan kembali dengan cepat, karena kaki-kaki tajam itu kembali menyerangnya.Cukup sulit!Namun, bukan permainan namanya jika mudah diselesaikan. Jika tak ada tantangan, maka tidak ada Player terkuat dalam sebuah permainan. Mereka akan memilih jalan kekuatannya sendiri-sendiri. Saka harus bertahan sedikit lagi dan menemukan celah kelamaha Dark Spider.Dark Spider memang kuat dan armor yang tebal, tapi hal itu hanya menjadi bahan uji coba untuk Pedang Halilintar yang terus menyedot kekuatan dari i
Perjuangan Saka meningkatkan kekuatannya kini menjadi sinkron. Saka memahaminya. Di dalam Universal Chaos, Saka terus menaikkan level dan skillnya. Sedangkan di dunia nyata, Saka terus melatih kemampuan fisik dan juga konsentrasinya. Hybrid dari dua dunia telah membuat Saka menjadi lebih kuat bersamaan, dan itu sangat menguntungkan baginya.Meskipun, Saka masih belum percaya bahwa hal ini adalah kenyataan. Sesuatu yang tidak mungkin tentang gambaran permainan dan dunia asli. Keduanya bisa disatukan dalam hal penggabungan pelatihannya. Ini benar-benar aneh![”Kamu tidak perlu heran, hal itu terjadi karena aku juga ikut keluar bersamamu. Orang lain bisa berlatih dan naik level di dunia ini. Mereka menjadi ahli dalam bidangnya, ketika mereka menekuni suatu kegiatan atau pekerjaan mereka. Namun, mereka hanya tidak bisa melihat, apakah sudah ada perkembangan yang terlihat dalam window.”]Saka mulai mengerti bahwa semua orang juga naik level. Mereka, para manusia yang melakukan berturut-tur
Para Orc yang tubuhnya tinggi besar menerjang ke arah Saka dan rekan timnya. Mereka tidak takut apapun, tujuan para Orc hanyalah menghabisi manusia atau Player yang datang. Mereka memegang senjata yang berbeda dan melompat ke arah para Player.”Hati-hati semua!” teriak Thomas.Tim Player sadar akan kekuatan dari para Orc itu. Namun, mereka masih bisa mengatasinya dengan level mereka. Namun, mereka harus memperhitungkan King Orc yang pasti jauh lebih kuat.Woosh! Klang!Pertarungan tak bisa dihindarkan, Saka sejak tadi bertarung tapi di bagian belakang. Dia diminta Mina untuk di belakang bersamanya. Thomas meminta Saka di belakang karena, melihat levelnya yang paling kecil yaitu level 51 sedangkan mereka semua sudah di atas level 60. Saka diminta tidak menjadi beban bagi Tim tersebut.Saka menuruti kata-kata Thomas. Dia pun berada di dekat Mina dan melindunginya. Salah satu Orc Spartan menembus bagian belakang, dan melompat ke arah Mina yang memegang tongkatnya.”Menjauh dariku!” teria
Misi di lantai 14 cukup menantang dan berbeda. Saka akan dipasangkan secara acak dengan Player lainnya. Tim terbentuk dari dua orang Player. Dua orang Player bekerjasama untuk mengalahkan musuh yang harus mereka kalahkan untuk naik ke lantai selanjutnya.Tidak masalah! Saka akan berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan monster yang akan menjadi ujian di lantai 14.Saka memegang tombaknya, dia menunggu untuk dipasangkan dengan Player yang akan menjadi satu tim dengannya. Siapa pun yang akan dipasangkan dengannya, Saka tidak peduli. Dia hanya membutuhkan kekuatan untuk naik level lebih cepat, dia harus menaiki hingga akhir dari semua lantai dalam menara ini.Pedang Halilintar nampaknya masih bosan di lantai bawah di dalam menara ini. Dia pun meminta izin pada Saka untuk shut down. Dia menyimpulkan bahwa di lantai bawah ini, Saka dapat menyelesaikan semua ujiannya dengan mudah. Tak perlu keterlibatan Pedang Halilintar dan mengajarkan pertarungan strategi pada Saka.[”Aku akan diam saja d
Benar-benar menyusahkan!Terkadang tim memang melengkapi, tapi jika mereka terlalu percaya diri, maka hal itu bisa membuat segalanya menjadi bencana. Selena yang merasa musuhnya mudah dikalahkan, kini dia di ambang kematian.Serangan Spear hitam dalam jumlah banyak mengarah pada Selena. Saat dia terjebak dalam ketidakberdayaan, barulah dia meminta tolong dan ketakutan jika harus kalah.”Tidak! Aku tidak mau Log out! Aku harus lulus di ujian lantai ini!” teriak Selena.Seseorang bermain game, pada akhirnya tidak hanya sekedar omongan besarnya. Mereka harus bisa membuktikan omongannya itu dengan skillnya.Saka harus menolong segera, dia mengayunkan pedangnya untuk menahan serangan sihir dari Dark Magician yang mengarah pada Selena.[Pusaran Badai diaktifkan]Serangan dari pedang Saka, mampu menghancurkan semua spear hitam yang mengarah padanya dan player Selena. Saka tidak terpengaruh oleh ilusi dan ledakan energi menghempaskan semua spear hitam. Hanya tersisa Dark Magician.Dark Magici
Latihan pagi, dan Saka melakukannya dengan rutin. Saka lari cukup jauh, dan dia kembali untuk berolahraga untuk menguatkan fisiknya. Kemudian, dia akan melakukan latihan pernapasan untuk mencoba menyatu dengan energi di alam, sekaligus menenangkan energi yang sudah dilepaskan saat latihan fisik sebelumnya.Saka melanjutkan latihan berpedang, tusukan dan tusukan. Pedang Halilintar juga memberikan saran akan hal itu. Tusukan yang selalu dilakukan, skill puncak akan membuat segalaya menjadi legenda. Mereka yang paham pada satu titik serangan, maka mereka akan mencapai puncak dengan hal itu.Pedang Halilintar terus memandu Saka dalam menggunakan pedangnya. Latihan pun selesai, Saka pulang ke rumah. Dia berlatih di belakang rumahnya. Saka menemukan Ibunya, Irma sedang duduk di kursi ruang tengah.Saka duduk di sebelah Ibunya, bu Irma pun tersenyum pada Saka.”Apakah kamu akan main Game lagi, Puteraku?” tanya bu Irma. Dia mulai mengerti kenapa Putera pertamanya itu selalu bermain game. Dia
Tiga Player melawan Kretos, dua rekan timnya adalah player penyihir Mona dan Player tank Daus. Ketiganya langsung berhadapan dengan Kretos yang memiliki delapan kaki kuat, dan tubuh bagian atasnya adalah mausia yang memakai panah. Dia dipenuhi energi kegelapan.Daus maju lebih dulu, dia menahan Kretos dengan kekuatan pedang besarnya. Tank memang menjadi pembuka saat pertempuran. Namun, tim yang lainnya harus paham bahwa Tank menahan musuh, sedangkan anggota yang lain melepaskan damage kuat dan mengakhiri musuhnya.Timing harus tepat dalam melakukan kerjasama tim. Namun, Saka harus cepat. Saat Tak menghadang Kretos, Saka melesat dan mengarahkan pedangnya ke arah Kretos. Kretos sedang terkena efek stun dari kekuatan Daus sebagai tank.”Player Saka, kamu harus hati-hati! Jangan mati konyol! Teriak Mona dari arah belakang. Namun, Saka sudah tahu bahwa ini kesempatan terbaiknya. Dia tidak punya banyak waktu untuk bersantai, dia harus cepat naik level.”Tusukan Halilintar!”Energi besar yan