Share

Part 16A

last update Last Updated: 2021-12-01 16:47:24

Jangan Larang Aku Menikah!

Part 16 : Pengakuan Om Parto

Pagi sangat cerah, matahari menyapa bumi dengan hangat. Beda dengan hati Winda. Jiwanya nelangsa memikirkan kapan gelar perawan tua berakhir.

"Winda!" sapa Pak Zainuddin. Dia melihat Winda duduk termenung di teras rumah.

Winda menatap bapaknya dengan sorot mata sendu. Hari-harinya selalu diwarnai dengan tetesan air mata.

"Bapak tidak bekerja hari ini?" tanya Winda. Ia menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.

Pak Zainuddin mengernyitkan kening. Tidak biasanya Winda bertanya seperti itu. Dia heran mendengar pertanyaan putrinya.

"Masuk siang," jawab Pak Zainuddin dengan datar.

Pak Zainuddin meneguk kopi hangat. Sebenarnya dia tidak suka kopi, tapi kali ini dia mencoba minum kopi.

"Pak tolong aku!"

Winda memohon dan bersimpuh di hadapan bapaknya.

"Tolong carikan pria yang mau menikahi aku sesuai permintaan ibu. Aku sudah lelah dan t

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 16B

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 16 : Pengakuan Om PartoMereka berdua berdebat perihal kamu siapa. Tidak ada satu pun yang mengalah. Mereka berdua masih fokus dengan sakit yang mereka rasakan.Pak Zainuddin sudah berdiri tepat di hadapan Om Parto. Sementara Bu Nadya mengekor di belakang suaminya."Kamu siapa?" tanya Ahmad kembali."Om Parto calon suami Winda! Besok pagi mereka melangsungkan resepsi pernikahan, cuma dia lah yang sanggup memberi mahar enam ratus juta dan uang bulanan dua puluh juta kepadaku. Kamu itu pria tak punya apa-apa!" jawab Bu Nadya dengan lantang.Dia mengedipkan matanya kepada Om Parto agar mengaku. Sementara netranya masih menatap ke arah Pak Zainuddin. Bingung menyapa dirinya, antara mau mengakuinya dengan jujur atau tidak.Ahmad terbakar api cemburu, hatinya panas. Dia memukul Om Parto sampai babak belur."A-ampun! A-ampun! Saya tidak maling. Saya

    Last Updated : 2021-12-01
  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 17A

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 17: Winda Pingsan"Ahmad, kawal ketat dia! Jangan sampe tua bangka ini kabur sebelum memberikan bukti yang kuat."Ahmad masih mengunci tangan Om Parto. Mereka berjalan keluar menuju halaman rumah."Pak! Biarkan saja dia pergi. Buat apa bapak mencari bukti sampai buka akun sosial media orang. Mana mungkin aku menjual putri semata wayang kita kepada tua bangka seperti Om Parta!"Bu Nadya buang badan, takut kalau dirinya ketahuan belangnya. Sementara Om Parto sudah muak dengan pengakuan Bu Nadya."Kita lihat saja siapa yang benar dan siapa yang salah."Tidak berapa lama, Om Parto dan Ahmad sudah berada di hadapan Bu Nadya dan Pak Zainuddin."Ini buktinya, bapak calon mertua!" Om Parto memberikan gawainya agar dilihat Pak Zainuddin.Mata bapak mau keluar dari sarangnya melihat sebuah status yang ditulis oleh nama akun istrinya.[Cari Jodoh. Jika ada pria yang mampu m

    Last Updated : 2021-12-01
  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 17B

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 17: Winda PingsanKepala Bu Nadya pusing rasanya mau pecah memikirkan semua masalah yang datang silih berganti.Tiba-tiba, ada suara kaca pecah berasal dari kamar Winda."Apa yang terjadi?" tanya Pak Zainuddin.Pak Zainuddin berlari menuju kamar Winda. Seketika dia berhenti, "Ahmad! Jangan biarkan Om Parto dan istriku lari dari rumah ini. Aku ke dalam kamar Winda dulu.""Ba-baik, Pak."Pintu kamar winda dibuka Pak Zainuddin. Dia terkejut melihat Winda sudah terjerembab di lantai."Winda ...!" teriak Pak Zainuddin.Pak Zainuddin membopong Winda kewalahan."Hei, tua bangka! ini semua gara-gara kau! Tolong hidupkan mobilmu! Bawa Winda ke rumah sakit. Dia pingsan karena tidak makan dan minum."Om Parto bingung, "Lah! Kenapa gara-garak

    Last Updated : 2021-12-01
  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 18A

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 18: Bu Nadya Menyesal'Ahmad, kenapa tidak mengasih kabar iya? Ada apa gerangan? Apa jangan-jangan dia tidak selamat dari Bu Nadya yang super galak?' ucap Tante Lusy dalam hati sambil menyetir mobil. Dia sedang di perjalanan menuju kampung Ahmad.Pertanyaan itu muncul seketika di benak Tante Lusy.'Lebih baik aku coba menelpon Ahmad. Kalau seperti ini aku nggak bisa tenang,' ucapnya sambil mencari kontak Ahmad. Dia berhenti sejenak di pinggir jalan raya.Suara dering sangat jelas, tapi tidak ada sama sekali jawaban dari Ahmad."Hm, kenapa tidak dijawab sama, Ahmad? Apa jangan-jangan dia sudah dibantai wanita tidak ada hati itu?" ucap Tante Lusy.Otaknya traveling ke mana-mana. Sudah enam panggilan tidak terjawab. Akhirnya Tante Lusy melanjutkan perjalanan menuju kampung Ahmad. Sudah berada di pusat kota, tinggal dua puluh menit lagi agar sampai ke tujuan."Lebih baik kus

    Last Updated : 2021-12-01
  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 18B

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 18: Bu Nadya MenyesalBu Nadya mengamati wajah Tante Lusy. Ternyata Ahmad dari keluarga yang mapan. Pikiran Bu Nadya traveling, serasa menyesal menolak Ahmad sebagai calon menantu.'Apa jangan-jangan dia orang kaya?' tanya Bu Nadya dalam hati."Ahmad!" panggil Bu Nadya. Dia mau bicara, tapi malu dan bingung mulai dari mana. Dia hanya meneguk salivanya dengan kasar."Iya, Bu."Ahmad menghela napas setelah Winda berada di jok tengah."Nggak jadi, nanti saja setelah sampai di rumah sakit," balas Bu Nadya sembari berjalan menuju mobil Tante Lusy. Matanya membulat dan mulutnya menganga, mobil yang disetir tantenya Ahmad kekuatan baru dan harganya pasti mahal."Hei Wanita jahat seperti kamu mau ngapain ikutan masuk ke dalam mobil mewahku?" sindir Tante Lusy dengan memasang wajah tidak sedap dipandang

    Last Updated : 2021-12-01
  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 19A

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 19: Tante Lusy Marah"Banyak sekali ceritamu. Bilang saja karena mau jadi menantu idaman."Pak Zainuddin perlahan turun dari dalam mobil. Pergi melangkah gontai menuju apotik yang sudah jauh lewat.Panas terik matahari membuatnya silau dan merasa gerah. Panas kali ini sangat luar biasa, hanya sebentar saja berjalan, keringatnya sudah mengalir, sehingga bajunya basah.Tidak butuh waktu lama, obat yang ingin dibeli ada. Dia membayar total nominal tagihan belanjanya."Alhamdulillah, obat asma istriku tersedia di apotik ini."Setelah selesai proses transaksi. Pak Zainuddin berjalan gontai menuju mobil. Ahmad dan Tante Lusy menunggu di dalam mobil. Gerah membuat wajahnya lecek."Maaf, kalau sudah lama menunggu," ucap Pak Zainuddin sembari masuk ke dalam mobil."Santai saja, Pak," ucap Ahmad.Pak Zainuddin menutup

    Last Updated : 2021-12-01
  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 19B

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 19: Tante Lusy Marah"Ibu calon mertua," seru Om Parto."Om Parto, sisa uangnya mana? Aku ingin membeli emas rupiah ke pasar besok," ucapnya sambil meluruskan badannya. Baru saja Bu Nadya sadar, sudah mikirin emas rupiah."I-ini ibu calon mertua. Silahkan saja diambil buat biaya berobat Winda."Om Parto menyodorkan kembali amplop coklat yang berisi uang tunai sepuluh juta dan sisanya berbentuk cek."Anggap saja ini uang jajan."Sementara Pak Zainuddin hanya diam, sudah muak dengan melihat ulah istrinya juga ulah Om Parto yang baiknya kelewatan karena ada maunya. Andai saja cerai itu boleh dalam agama tanpa sebab, Pak Zainuddin sudah menceraikan istrinya. Namun, tidak ada alasan kuat untuk menceraikan Bu Nadya. Pak Zainuddin mengelus dada ketika istrinya bertingkah aneh."Tante! Ayo kita lanjut

    Last Updated : 2021-12-01
  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 20A

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 20: Beli Es Tak punya Uang"Pak Zainuddin nggak ada sama sekali penasaran? Setidaknya mengajak Bu Nadya ke rumah sakit buat check up. Jika memang beliau benar-benar mempunyai penyakit asma. Kalau sudah di periksa, hasilnya sudah tahu. Bapak nggak mati penasaran."Mendengar penuturan Tante Lusy, Pak Zainuddin mengukir senyum simpul. Jiwanya nelangsa, mengingat perjuangan buah hatinya yang selalu bersabar menghadapi segala cobaan."Ada, tapi belum sempat. Aku sibuk kerja, pulang kerja sampai rumah sudah lelah. Apalagi akhir-akhir ini lembur dan schedule tidak jelas, hari ini masuk malam besok masuk pagi."Ahmad hanya seorang pendengar saja. Dia memandang ke depan, perjalanan menuju rumah sakit rasanya sangat membosankan dan jalannya jelek. Sampai saat ini, Winda belum ada sama sekali sadar membuat jiwanya semakin nelangsa."M

    Last Updated : 2021-12-01

Latest chapter

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 26E

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 26: Pak Zainuddin Masuk ICUBaru saja Ahmad mengancam dokter gadungan itu, malah dia langsung kabur."Argh ... Sial! Licik sekali dia."Ahmad berlari mengejar dokter tersebut. Namun, tidak dapat. Dia ketinggalan jejak akibat kakinya terpeleset dan dia hampir jatuh."Ahmad ... Ahmad .... Kamu kira bisa melawanku," ucap Bu Nadya.Bu Nadya mengukir senyum dan dia merasa senang misinya berhasil."Kenapa ibu senyam-senyum?" tanya dokter.Bu Nadya lupa kalau di sampingnya masih ada dokter yang sesungguhnya."Ti-tidak apa-apa. Aku cuma heran saja melihat tingkah Ahmad, Dok," balas Bu Nadya.Dokter heran kenapa Bu Nadya senyam-senyum. Seketika otaknya berpikir untuk mengancam Bu Nadya."Kalau hasil rekaman CCTV berhasil kami putar. Dengan hasil rekaman itu kami bisa mengetahui identitas dokter gadungan itu, maka semuanya bakalan terbongkar siapa dala

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 26D

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 26: Pak Zainuddin Masuk ICUDi ujung lorong rumah sakit, Bu Nadya mengkode dokter itu agar tidak mengaku kalau dia adalah suruhannya."Sa-saya ...." ucap dokter tidak beraturan."Cepat jawab! Kau itu dokter apaan?" amuk Winda. Emosinya sudah tidak terkontrol sama sekali.Winda menarik baju dinas dokter itu. Sesekali ia memukul dada bidangnya."Winda, nggak usah buang-buang tenaga kepada orang yang nggak bermanfaat. Pokoknya, bapak sudah selamat dari marabahaya," ujar Tante Lusy sembari mengelus pundak Winda.Winda melepaskan baju dokter itu. Tidak ada satu orang yang mengenal dokter gadungan itu."Silahkan masuk ke dalam jika mau membesuk bapak! Saya permisi," ucap dokter yang bertugas menyelamatkan Pak Zainuddin.Winda dan Tante Lusy masuk ke dalam ruangan. Sementara dokter gadungan itu menunduk malu dan ada rasa takut kalau dirinya ketahuan

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 26D

    Jangan Larang Aku Menikah! Part 26: Pak Zainuddin Masuk ICU Di ujung lorong rumah sakit, Bu Nadya mengkode dokter itu agar tidak mengaku kalau dia adalah suruhannya. "Sa-saya ...." ucap dokter tidak beraturan. "Cepat jawab! Kau itu dokter apaan?" amuk Winda. Emosinya sudah tidak terkontrol sama sekali. Winda menarik baju dinas dokter itu. Sesekali ia memukul dada bidangnya. "Winda, nggak usah buang-buang tenaga kepada orang yang nggak bermanfaat. Pokoknya, bapak sudah selamat dari marabahaya," ujar Tante Lusy sembari mengelus pundak Winda. Winda melepaskan baju dokter itu. Tidak ada satu orang yang mengenal dokter gadungan itu. "Silahkan masuk ke dalam jika mau membesuk bapak! Saya permisi," ucap dokter yang bertugas menyelamatkan Pak Zainuddin. Winda dan Tante Lusy masuk ke dalam ruangan. Sementara dokter gadungan itu menunduk malu dan ada rasa takut kalau dirinya ketahuan dokter gadungan.

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 26C

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 26: Pak Zainuddin Masuk ICUSuara pintu ruangan ICU terbuka. Winda, Ahmad dan Tante Lusy menatap ke arah pintu. Memastikan siapa yang keluar dari dalam."Maaf, permisi mengganggu waktunya."Salah satu petugas keluar dari dalam ruangan ICU."Bagaimana perkembangan keadaan bapakku, Dok?" tanya Winda serak.Air matanya mengalir kembali setelah beberapa menit surut."Mohon maaf, saya pribadi dan perwakilan dari petugas tim medis mohon maaf kalau pasien tidak bisa diselamatkan. Karena racun yang ada didalam tubuh beliau sangat parah.""Maksudnya, Dok?!" tanya Tante Lusy.Winda semakin terisak, ia tidak menyangka bapaknya akan pergi selamanya. Padahal, ia belum menunaikan janjinya kepada Pak Zainuddin memberikan cucu."Aku minta tolong, Dok. Lakukan yang terbaik buat bapak. Aku tidak mau kehilangan bapakku, Dok," ucap Winda panik.Air matanya jatuh

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 26B

    Jangan Larang Aku Menikah! Part 26: Pak Zainuddin Masuk ICU "Kabar bapak masih belum ada, Tan. Kita masih menunggu informasi dari dokter. Sampai sekarang belum ada sama sekali dokter dan petugas lainnya keluar dari dalam ruangan," jelas Winda dengan nada sedih. Netranya berembun, Winda tidak sanggup menahan air matanya yang terus meronta. Akhirnya jatuh juga tanpa pamit. "Kita berdoa saja, Win! Semoga Allah memberikan kesehatan kepada bapak juga kepada kita semua." Tante Lusy memeluk Winda. Dia memberi support kepada Winda agar kuat dalam menghadapi cobaan yang datang silih berganti. "Te-terima kasih, Tan." Winda tidak tahu lagi harus bagaimana. Deru bercampur haru. Bu Nadya yang melahirkannya saja rasanya seperti orang lain. Tidak sedikitpun menyayanginya. Apalagi memberi kasih sayang kepada Winda. "Win! Kamu nggak boleh sedih dan lemah! Semua pasti bisa kamu lewati. Jangan putus asa. Ok!" nasehat Ta

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 26A

    Jangan Larang Aku Menikah! Part 26: Pak Zainuddin Masuk ICU Tidak ada sama sekali Om Parto dan Bu Nadya menjawab. "Ok! Semua bukti sudah aku rekam. Aku tidak boleh lengah atas kejadian ini." Tante Lusy membiarkan Om Parto dan Bu Nadya pergi sesuka hati. Dia fokus pada inti permasalahan makanan yang dia pesan di katering tempat langganannya. Langkah demi langkah Tante Lusy ayunkan kakinya. Dia tidak peduli kepada pengunjung lain yang sedang melintas di setiap lorong rumah sakit. 'Lihat saja nanti siapa yang bakalan menang dalam permainan ini?' ucap Tante Lusy dalam hati sambil berjalan. Sesampainya di depan pintu kamar Winda, Tante Lusy memegang gagang pintu dan membukanya. 'Ceklek' Tante Lusy membuka pintu kamar Winda. Lalu dia masuk ke dalam. "Lah! Kemana mereka pergi? Perasaanku tadi mereka ada di ruangan ini." Tante Lusy merogoh ponsel miliknya di dalam ta

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 25D

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 25: Winda Curiga Kepada IbunyaTante Lusy masih belum percaya atas tragedi yang terjadi. Dia mengedipkan mata lalu menarik napas dalam-dalam."Maaf aku belum familiar dan kenal dengan catering yang ibu maksud. Aku baru satu minggu tugas di sini."Jantung Tante Lusy hampir copot mendengar perkataan Reza. Setelah mendengar semua apa kata Reza, baru dia tenang sedikit."Bagaimana dengan hasil laboratoriumnya, Dok?" tanya Tante Lusy lagi.Jiwa penasarannya meronta-ronta. Sudah lima menit dia di dalam ruangannya Reza, tapi tidak ada sama sekali dokter Reza menyampaikan hasil Lab-nya."Hasilnya ada racun yang membuat konsumen sakit perut dan apabila nggak segera ditangani, konsumen tersebut bisa jadi meninggal," jelas Reza."Ma-maksudnya, Dok? Aku nggak paham!"Tante Lusy membetulkan duduknya, dia merekam perkataan Reza tanpa izin terlebih dahulu."Kalau

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   Part 25C

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 25: Winda Curiga Kepada Ibunya'Sial! Kenapa aku kesannya membela Ahmad. Padahal dari dulu aku nggak suka sama dia,' ucap Bu Nadya dalam hati.Bu Nadya berkacak pinggang, dia berpikir keras mencari alasan bagaimana caranya agar Om Parto tidak berang."Ma-maksud aku nggak seperti itu, Om Parto."Bu Nadya ngeles dan mengelus punggung Om Parto."Pokoknya, ibu calon mertua kudu tanggungjawab atas ...."Om Parto menjeda ucapannya, hampir saja dia keceplosan. Dia menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Matanya menyalang takut ketahuan."Om Parto! Maksudnya tanggungjawab atas apa? Apa jangan-jangan biang kerok semua ini kalian berdua?" tuduh Ahmad dengan sedikit mengancam agar Om Parto mengaku.Sejak dahulu, Ahmad sudah menaruh curiga kepada Bu Nadya dan Om Parto.

  • Minta Mahar Jutaan Rupiah, Akhirnya Perawan Tua   25B

    Jangan Larang Aku Menikah!Part 25: Winda Curiga Kepada IbunyaAhmad dan dokter berjalan menghampiri Pak Zainuddin yang sudah terbaring di atas brangkar."Dokter! Tolong selamatkan Bapakku. Aku mau menikah soalnya, Dok."Winda tidak sabar. Ia tidak mau kalau pernikahannya gagal dan gagal terus menerus."Sabar, saya mohon jangan panik. Biarkan saya bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepada saya," ucap dokter Faisal.Dokter Faisal mengecek keadaan suhu Pak Zainal. Ruangan terasa hening dan hampa. Hanya suara jam dinding yang terdengar di atas nakas."Sepertinya beliau keracunan makanan. Makanan apa saja yang dikonsumsi beliau satu kali dua puluh empat jam?" tanya dokter Faisal.Winda terkejut mendengar perkataan dokter Faisal. Seketika mulutnya menganga."Ini tidak mungkin!" ucap Winda sambil memeluk tubuh Pak Zainuddin.Om Parto

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status