No 60. Mo Sin ( Ahli Strategi Tersembunyi )Semua penduduk sudah melakukan perjalanan menuju kota mati, mereka juga membawa biji-bijian untuk ditanam kembali, Angsi dan Jia Jilin membawa beberapa pasukan untuk mengawal penduduk desa, semua orang bergerak pada waktu malam hari agar tidak menimbulkan kecurigaan musuh, di bawah rembulan malam Lan Shi duduk bersama putrinya Mei Mei, dua sosok terlihat akur dengan candaan."Ayah… setelah aku besar, aku pastikan tidak ada orang yang bisa melawanku!""Mei Mei, kamu harus latihan!" "Tentu saja, apa lagi aku sudah mendapatkan warisan kakek Lou…!""Haha… jangan sombong begitu, kamu masih belum bisa mengalahkan Zhi Xiang!""Hanya saja badannya terlalu besar, waktu itu aku hampir mematahkan kakinya!""Haha… jangan, kalau ibu Venessa marah bagaimana?""Biarkan saja!"Helena berjalan menghampiri Lan Shi "hei… kapan kamu akan berangkat menuju kota pohon kehidupan?""Iya, ini aku akan segera berangkat!""Ayo!"Helena menarik gaun Mei Mei "Eh… gadis
No 61. Mengatur StrategiLima hari berlalu di kota pohon, Lan Shi dan Mei Mei mendapatkan kabar dari prajurit di penginapan, kalau kekuatan pangeran Yao Zhi cukup kuat dan memiliki banyak pertarungan tingkat tinggi, dua sosok berjalan di alun-alun, tidak berapa lama mereka bertemu dengan Mo Sin, pria paruh baya berlari menghampiri Lan Shi dan Mei Mei."Tuan, aku sudah menyelesaikannya!""Cepat sekali, sekarang dimana sayap itu?""Ada di rumahku, ayo kita kesana!""Em!""Hore… sekarang aku bisa terbang!" Empat sosok berjalan menuju kediaman Mo Sin, tidak butuh waktu lama mereka sudah dirumah kayu, Mo Sin mengajak dua sosok di sampingnya untuk memasuki ruangan khusus, setelah berada di dalam terlihat sepasang sayap terbuat dari kain, kerangka terbuat dari logam emas, di bagian sayap kanan dan kiri terlihat sebuah tabung kecil sepanjang 30 cm."Ini apa?" tanya Lan Shi."Oh, ini senjata rahasia yang berisi 300 jarum emas setiap tabung ini, tekan tombol tengah di bagian dada, setelah itu
No 62. Strategi Pihak Pangeran Yao ZhiHelena meminta Dewi Yu untuk pergi ke dunia persilatan, ia akan menjemput tiga jendral perang dan pasukannya, sebelum itu Helena sudah menandai beberapa titik yang menjadi incarannya. Satu hari berlalu, Dewi Yu dan Luna sudah melakukan perjalanan menuju dunia persilatan, di teras rumah Lan Shi duduk bersama Helena, dua sosok mengobrol sambil melihat Mei Mei bermain."Lan Shi?""Iya?""Apakah kamu masih ingat dengan nama wanita Freya?""Tentu saja?" "Setelah perang surga terjadi, aku mengambil wilayah kerajaan Mu, saat tiba disana aku tidak melihat ada satupun prajurit, aku juga tidak melihat keberadaan Freya!""Waktu itu dia meninggalkan pertempuran dengan satu kapal yang berisi prajurit pemberontak, aku tidak ragu mereka pergi kemana?""Aku juga tidak tahu kemana wanita itu, sedangkan benua-benua di belahan dunia hanya ada beberapa wilayah!""Kemana dia? Dia bilang setelah perang ingin menemuiku, tapi sampai sekarang tidak terlihat?""Aku tau d
No 63. Kegaduhan tiga Jendral dunia persilatanPangeran Yao Zhi memberikan sumberdaya kepada pihak pangeran Wu Ming, ia memberikan satu permintaan yaitu meminta Wu Ming menyerang kota logam, tapi pangeran Yao Zhi sebenarnya berencana untuk mendapatkan kota pedang yang dikuasai pangeran Wu Ming. Semua pihak di benua kaisar mengalami krisis sumberdaya, kecuali pihak Lan Shi dan pangeran Yao Zhi."Helena, aku merasakan gejolak darah suci… mungkin tidak lama lagi ada musuh yang akan datang!" ucap Lan Shi."Itu bagus, aku ingin melihat siapa yang berani bermain-main!" "Maksudnya?""Lan Shi, semua pihak mengalami krisis sumberdaya? Hanya orang bodoh yang akan melakukan penyerang tanpa persiapan… orang yang akan datang menyerang kota ini? Pastinya orang yang di permainan oleh satu pihak lain, dan orang yang mempermainkannya pasti memiliki tujuan, kemanapun mereka melangkah? Disitulah jejak kaki terlihat!" Lan Shi berkeringat dingin "Bagaimana kamu mengetahuinya!"Helena melepaskan cangkir
No 64. Serangan musuh di kota logamKota Logam semua orang melakukan persiapan untuk menahan serangan yang akan datang, Helena memiliki firasat kalau ada musuh yang menyerang kota logam, gerbang kota terbuka sepenuhnya untuk memancing musuh bergerak tanpa berpikir, di depan gerbang sudah di siapkan jebakan khusus yang bisa menewaskan kelompok paduan musuh dalam satu kali gerakan.Semua prajurit bersembunyi di atas gerbang kota, mereka akan bergerak sesuai perintah dari Helena, di pesisir pantai Angsi menunggu kedatangan pasukan dunia persilatan, agar tidak menimbulkan kecurigaan musuh, Angsi akan membawa semua orang melewati jalur hutan, sebelum itu? semua pasukan yang berjaga di kota mati sudah diperintahkan untuk kembali ke kota logam. "Lapor… semuanya sudah siap!" "Tunggu perintah dan tetap berjaga!" ucap Helena."Baik!"Di kursi singgasana kayu Lan Shi dan Mei Mei duduk sambil mengobrol."Ayah… aku ingin ikut bertarung!""Sayang, kamu tetap disini… diluar banyak musuh!""Iya!"J
No 65. Jendral Seno & Jenderal Kun (Gelombang Keuda) Pertempuran gelombang pertama terjadi begitu singkat, 1000 pasukan yang dipimpin Jenderal Gurun tewas begitu saja terkena jebakan ranjau dari dalam tanah, sekarang dua jenderal di pihak Pangeran Wu Ming mulai bergerak mengatur pasukan, gelombang kedua tersebut membuat Helena memperlihatkan wajah serius, Jia Jilin mengerti apa yang harus dilakukan."Jia Jilin… sekarang mereka berjumlah lebih banyak, gunakan mesin panah dan bidik di bawah gerbang kota, letakan juga tepat di tengah gerbang kota, satu lagi? perintahkan prajurit untuk membunuh musuh yang sudah melewati gerbang kota!" perintah Helena."Baik!" Jia Jilin mengibarkan dua bendera kecil berwarna merah, saat itu juga semua prajurit bergerak sesuai rencana. Disis lain jenderal Kun dan Jenderal Seno menarik pedangnya."Pasukan… Serang!""Serang…!" teriak 2000 prajurit. "Surang….!"Beberapa prajurit melompat dari kuda dan membiarkan kuda masuk melewati gerbang kota logam."Tida
No 66. Dentingan pedangPertempuran sudah terjadi, semua orang dari pihak Lan Shi memulihkan kondisi selagi dinding batu masih berdiri, sudah tiga jam Mei Mei membantu Tong dengan cara mengalirkan energi api jiwa, wajah anak perempuan terlihat pucat karena kelelahan, prajurit berlarian menaiki gerbang kota, beberapa sosok kuat sudah bersiap untuk bertempur habis-habisan."Ayah… aku sudah tidak kuat lagi.. energiku hampir habis!"Lan Shi melihat ke arah Tong "setelah ini, bawa Mei Mei kerumah!""Baik!" Lan Shi memunculkan panah emas "pasukan… bersiap!""Hoi… teriak 100 orang!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" dinding batu hancur.Semua orang menarik anak panah, Tong membawa Mei Mei ke kediaman."Lepaskan, aku mau bertempur!""Jangan, kamu akan mati… pulihkan energimu dahulu!""Baiklah!"Gerbang kota kembali memanas, Lan Shi dan semua orang terus menarik anak panah untuk menghabisi musuh yang ingin memanjat gerbang kota, pangeran Wu Ming melihat ke arah beberapa sosok kuat."Siapa yang
No 67. Dinding Kota Logam Lima hari berlalu, semua orang menyaksikan langsung pertarungan dua sosok antara Jia Jilin melawan kaisar obat, dua sosok bertarung dengan wajah serius, di sekujur tubuh dipenuhi luka, darah mengalir di setiap luka dan terlihat seperti keringat, di atas gerbang 100 prajurit juga berjuang mati-matian tanpa memperdulikan rasa sakit dan lelah."Kaisar obat… aku adalah guru Lan Shi, asalkan kamu tahu, kami dunia persilatan sudah mengalami perang besar yang tidak terhitung jumlahnya… kematian adalah penghormatan… tapi aku tidak akan membiarkan orang yang ingin menggunakan muridku sebagai alat perang!""Jia Jilin… guru lemah sepertimu, apakah pantas menjadi guru untuk Lan Shi!""Kami tidak tahu apa-apa, kebanggaan seorang guru ketika muridnya berkembang melebihi dirinya sendiri!""Kalau begitu, ayo kita lihat siapa yang pantas untuk hidup!" sahut Kaisar obat."Aku harap tubuhku bisa bertahan menggunakan jurus itu!" gumam Jia Jilin menarik energi berwarna emas deng
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m