No 65. Jendral Seno & Jenderal Kun (Gelombang Keuda) Pertempuran gelombang pertama terjadi begitu singkat, 1000 pasukan yang dipimpin Jenderal Gurun tewas begitu saja terkena jebakan ranjau dari dalam tanah, sekarang dua jenderal di pihak Pangeran Wu Ming mulai bergerak mengatur pasukan, gelombang kedua tersebut membuat Helena memperlihatkan wajah serius, Jia Jilin mengerti apa yang harus dilakukan."Jia Jilin… sekarang mereka berjumlah lebih banyak, gunakan mesin panah dan bidik di bawah gerbang kota, letakan juga tepat di tengah gerbang kota, satu lagi? perintahkan prajurit untuk membunuh musuh yang sudah melewati gerbang kota!" perintah Helena."Baik!" Jia Jilin mengibarkan dua bendera kecil berwarna merah, saat itu juga semua prajurit bergerak sesuai rencana. Disis lain jenderal Kun dan Jenderal Seno menarik pedangnya."Pasukan… Serang!""Serang…!" teriak 2000 prajurit. "Surang….!"Beberapa prajurit melompat dari kuda dan membiarkan kuda masuk melewati gerbang kota logam."Tida
No 66. Dentingan pedangPertempuran sudah terjadi, semua orang dari pihak Lan Shi memulihkan kondisi selagi dinding batu masih berdiri, sudah tiga jam Mei Mei membantu Tong dengan cara mengalirkan energi api jiwa, wajah anak perempuan terlihat pucat karena kelelahan, prajurit berlarian menaiki gerbang kota, beberapa sosok kuat sudah bersiap untuk bertempur habis-habisan."Ayah… aku sudah tidak kuat lagi.. energiku hampir habis!"Lan Shi melihat ke arah Tong "setelah ini, bawa Mei Mei kerumah!""Baik!" Lan Shi memunculkan panah emas "pasukan… bersiap!""Hoi… teriak 100 orang!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" dinding batu hancur.Semua orang menarik anak panah, Tong membawa Mei Mei ke kediaman."Lepaskan, aku mau bertempur!""Jangan, kamu akan mati… pulihkan energimu dahulu!""Baiklah!"Gerbang kota kembali memanas, Lan Shi dan semua orang terus menarik anak panah untuk menghabisi musuh yang ingin memanjat gerbang kota, pangeran Wu Ming melihat ke arah beberapa sosok kuat."Siapa yang
No 67. Dinding Kota Logam Lima hari berlalu, semua orang menyaksikan langsung pertarungan dua sosok antara Jia Jilin melawan kaisar obat, dua sosok bertarung dengan wajah serius, di sekujur tubuh dipenuhi luka, darah mengalir di setiap luka dan terlihat seperti keringat, di atas gerbang 100 prajurit juga berjuang mati-matian tanpa memperdulikan rasa sakit dan lelah."Kaisar obat… aku adalah guru Lan Shi, asalkan kamu tahu, kami dunia persilatan sudah mengalami perang besar yang tidak terhitung jumlahnya… kematian adalah penghormatan… tapi aku tidak akan membiarkan orang yang ingin menggunakan muridku sebagai alat perang!""Jia Jilin… guru lemah sepertimu, apakah pantas menjadi guru untuk Lan Shi!""Kami tidak tahu apa-apa, kebanggaan seorang guru ketika muridnya berkembang melebihi dirinya sendiri!""Kalau begitu, ayo kita lihat siapa yang pantas untuk hidup!" sahut Kaisar obat."Aku harap tubuhku bisa bertahan menggunakan jurus itu!" gumam Jia Jilin menarik energi berwarna emas deng
No 68. Pasukan Anti BadaiPertempuran panjang terjadi di kota logam, semua orang kembali bersiap untuk menghadang serangan dari pangeran Wu Ming, suhu panas dari dinding logam masih bisa dirasakan, semua prajurit menggunakan alas kayu agar tidak kepanasan saat menginjakkan kaki di atas gerbang, perlahan matahari pagi menerangi benua kaisar, merasa sudah aman pangeran Wu Ming memerintahkan 5000 pasukan yang tersisa untuk maju."Pasukan!" teriak pangeran Wu Ming."Hoi…!" "Dapatkan kemenangan hari ini!""Hoi…!" Dengan penuh semangat 5000 pasukan berteriak keras, semua Prajurit mengangkat senjata mereka, wajah semua prajurit di pihak Lan Shi memucat melihat serangan yang akan datang begitu besar, detak jantung berdebar kencang membuat kaki lemas berdiri, perasaan putus asa menghantui semua orang.Pangeran Wu Ming mengangkat tombak "Semuanya… tunjukan kepada dunia persilatan bagaimana kekuatan kita!""Aaaaaaaaaaa…!" Wu Ming menatap tajam ke arah pria berjubah biru di atas gerbang."Lan
No 69. Keringat PerjuanganPertempuran besar terjadi di depan gerbang kota logam, kedatangan pasukan dunia persilatan membuat semua musuh berhasil ditekan, meskipun jumlah yang sedikit berbeda antara 3000 pasukan dunia persilatan vs 5000 pasukan benua kaisar, tapi semua petarung dunia persilatan sudah menjadi seorang kaisar, di atas langit manusia batu memeluk tubuh kasar api."Trak!" tulang-tulang kaisar api patah."Sekarang matilah!" ucap manusia batu. "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Sosok kaisar api hancur menjadi butiran cahaya, korban dari pihak pangeran Wu Ming terus berjatuhan, Dewi Yu memperlihatkan aura membunuh ke arah pangeran Wu Ming, pemuda berjubah putih merangkak mundur dengan wajah ketakutan, tidak lama setelah itu sebuah belati menusuk di bagian kepala.Dewi Yu melepaskan belati "itulah akibatnya berani datang!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" leluhur Wu terlempar menghantam tanah.Kakek kaisar mengatur nafas lelah, baru kali ini ada orang memasak sosok tua menggunakan
No 70. Duel Pedang Tingkat KaisarPertempuran berhenti saat Lan Shi dan Kaisar buta menggunakan kekuatan puncak di pertarungan hidup dan mati, depan gerbang kota gejolak energi mengancam semua orang agar tidak mendekat, langit bergemuruh dengan badai petir berwarna emas, kabut awan turun hujan membuat keadaan semakin mencekam, meskipun hujan turun drastis tapi suhu udara begitu panas akibat api pelangi yang menyelimuti pedang kaisar Lan."Pesona Pedang Nirvana!" teriak Lan Shi terbang dengan kecepatan tidak wajar.Kaisar buta memegang erat pedangnya "Mata Pedang Benua Kaisar!""Yeaaaaaaaaaa…!" teriak dua sosok."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Angin hembusan kencang membuat rambut hitam Lan Shi terurai dihembus angin kencang, begitu juga dengan kaisar buta, dua sosok memperlihatkan wajah penuh amarah, sambil mendorong pedang sekuat tenaga, dua sosok saling berpandangan memberikan serangan mental, bola mata Lan Shi diselimuti petir emas, bola mata kaisar buta bersinar kemerahan."Puncak K
No 71. Satu Malam Kehadiran Diao Chan membuat Helena tidak bisa bicara atau menentang perkataannya, di tambah lagi lencana tertinggi milik dewa Lou, Dewi Yu dan Luna kembali ke dunia persilatan untuk meminta seluruh pasukan dunia persilatan datang ke benua kaisar, dua sosok sudah melesat terbang meninggalkan kota logam, tidak lama setelah itu prajurit berlari memasuki aula utama."Lapor… ada serangan menuju kemari!" "Siapa yang datang menyerang?" tanya Helena. "Pasukan Pangeran Yao Zhi!" Helena melihat ke arah semua orang "Semuanya, bersiap untuk pergi meninggalkan kota logam, Angsi bawa penduduk kota menuju kota mati. Hou Jin, Jian Sen, A'hong, kerahkan semua pasukan untuk menyerang kota pohon… kita buat mereka jera!" "Siap laksanakan!" Semua orang berbalik pergi melakukan tugas yang sudah diberikan, Angsi dan Jia Jilin membawa semua menuju kota mati, sedangkan Hou Jin, A'hong, dan Jian Sen menyiapkan seluruh pasukan untuk menyerang kota pohon, Mo Sin menggendong Lan Shi yang t
No 72. Kota Pohon Runtuh Semua orang sudah berhasil keluar dari kota pohon, yang tersisa hanya Diao Chan belum keluar, tidak lama setelah itu kota pohon runtuh membuat ledakan keras, semua orang mundur lebih jauh, cantik Diao Chan berhasil keluar dengan kecepatan tinggi, ia menghela nafas panjang ketika hampir mati tertimbun pohon besar."Syukurlah aku berhasil keluar!"Kaisar King Bin berhenti bertarung lalu melihat ke arah kota pohon."Sialan… kota pohon hancur, bagaimana aku bisa menjelaskannya kepada pangeran Yao Zhi!""Haiya… seperti kami membatalkan niat untuk menguasai kota ini!" sahut Kakek kaisar."Sebaiknya aku mundur terlebih dahulu!" gumam Kaisar King Bin menghilang dari pandangan."Sialan, kamu ingin melarikan diri!" Helena mengangkat tangan "tidak perlu dikejar… sebaiknya kita segera kembali ke kota mati, sebentar lagi matahari pagi akan terlihat!""Baik!"Helena melihat ke arah Hou Jin "perintahkan semua orang untuk segera kembali ke kapal!""Baik!"Semua prajurit nai
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m