Dz 50. Menemui Dewi BulanSatu hari berlalu di sekte Dewi, di halaman rumah Dewi Yu, Lan Shi dan Diao Yin duduk menikmati keindahan alam, pegunungan bisa di lihat dari sekte Dewi, keluarga Yu melakukan aktivitasnya masing-masing, ada yang berkebun, ada yang mengatur keuangan, semua adalah wanita, di sekte Dewi tidak ada pria kecuali Lan Shi sendiri.Dewi Yu membawakan minuman hangat "Aku dengar wilayah tengah sudah berdiri kerajaan Gerbang Keadilan?""Benar, aku harus menyiapkan semuanya sebelum pasukan Zeus kembali ke dunia persilatan… di tambah lagi aku dengar dunia dewa berselisih dengan Nirvana, sangat sulit mendamaikan semuanya!"Dewi Yu memberikan sebuah peta "ini peta labirin menuju dunia dewa, disana kamu bisa pergi ke makam nenekmu, tapi sebelum itu kamu harus bertemu Dewi bulan!""Aku tidak tahu dimana makam nenek?""Dewi bulan memiliki peta dunia dewa, dan peta ini hanya menunjukkan jalan menuju dunia dewa!""Baik bibi, aku akan kesana!""Iya. Sekarang Yu Yin tidak bisa men
Dz 51. Nirvana (Kota Angin)Lan Shi dan Diao Yin berada di sekte dewa, di halaman rumah ia duduk sendiri sambil melihat pedang kayu, di ujung pedang mengalami retakan, perasaan sedih dan rasa penyesalan membuat pria berambut putih terlihat putus asa, bagaimanapun juga pedang kayu sudah membawa kisah cukup lama dan menjadi penunggu makam selama 500 tahun. Lan Shi melihat anak perempuan di sampingnya."Diao Yin, apakah kamu mengetahui dimana bisa menemukan jenis kayu seperti ini?""Aku tidak pernah melihatnya, tapi aku pernah mendengar kalau ada pohon kehidupan!""Aku juga pernah mendengarnya, tapi aku tidak tahu seperti apa pohon itu!""Ayah… bagaimana setelah ini kita pergi ke Nirvana!""Ide bagus, aku juga ingin pergi kesana?""Hore… akhirnya aku ke Nirvana!"Dewi bulan berjalan menghampiri Lan Shi "apakah kalian akan berangkat sekarang?" "Iya Dewi!""Baiklah, aku akan siapkan gerbang dimensi!" Dewi bulan merapalkan segel tangan, riak energi membentuk sebuah pintu dimensi, dua soso
Dz 52. Kedua kalinyaKota angin terjadi keributan, Lan Shi dan Diao Yin membuat pemimpin besar perampok merah begitu marah, satu sosok anak perempuan berdiri, di sampingnya seorang pria berambut putih duduk manis sambil berdebat dengan pria yang duduk di kuda hitam, semua penduduk kota sudah tidak sabar ingin melihat pertempuran tersebut, semua orang berkumpul di setiap sudut agar bisa menonton pertarungan."Semuanya… bunuh mereka berdua!""Diao Yin, tunjukan kekuatanmu!""Baik ayah!""Serang…!" 100 pasukan berlari sambil mengayunkan senjata, Diao Yin menghilang dari pandangan membuat semua pasukan berhenti, mereka melihat sekeliling."Dimana anak itu?""Dimana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Diao Yin muncul di belakang semua orang, dengan kecepatan tinggi ia menendang di bagian Vital, suara teriakan terdengar menggema ke seluruh tempat kota angin, semua orang tidak berkedip melihat kelincahan anak perempuan bersama Lan Shi."Lihat anak itu? luar biasa
Dz 53. Curahan HatiDi alun-alun kota terlihat pria paruh baya berjalan bersama anak perempuan, sambil menikmati pemandangan kota, Lan Shi melihat penduduk berlalu lalang, di sekitar banyak gadis Nirvana melirik ketampanan pria berambut putih, Diao Yin menarik tangan Lan Shi menuju penjual gaun dan sepatu, Lan Shi melihat ke arah gaun lusuh Diao Yin, tentunya gaun yang digunakan sudah cukup lama."Ayah, belikan aku gaun putih itu dan sepatu kaca itu?""Baiklah ayo!" Lan Shi menghampiri penjual "Bibi, berapa gaun itu dan sepatu kaca ini?""Murah aja, 1000 koin emas!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Mahal sekali!" gumam Lan Shi memeriksa uang di cincin penyimpanan."Baiklah, tolong berikan barang itu!""Hore… baju baru, sepatu baru… hidup baru…!" teriak Diao Yin."Seperti inikah memiliki anak perempuan, sebaiknya aku harus mendapatkan uang banyak setelah ini!" gumam Lan Shi menghela nafas panjang.Diao Yin menggunakan gaun indah dan sepatu kaca, ia berjalan penuh gaya di hadapan Lan Shi, p
Dz 54. Desa Sungai NirvanaLan Shi dan Diao Yin tiba di ibukota, namun ia tidak menemukan keberadaan istana untuk bertemu orang-orang penting, di pagi hari dua sosok berjalan di alun-alun kota, mereka ingin pergi menuju kota kura-kura karena di sana keberadaan ibukota, Lan Shi juga terkejut dengan kabar berpindahnya ibukota, di samping anak perempuan berjubah putih menggunakan sepatu kaca, sosok tersebut adalah Diao Yin."Ayah… apakah kamu tidak membawa makanan saat perjalanan?""Tidak perlu, kalau kita lapar tinggal singgah desa atau kota!""Aku pikir ayah kehabisan uang!""Haha… tidak sayang, ayo kita berangkat!" sahut Lan Shi tersenyum hangat."Em!" Dua sosok melesat terbang, semua prajurit menatap langit dengan perasaan kagum, untuk bisa terbang tentunya memiliki kekuatan besar, namun tidak untuk dua sosok yang memiliki sayap penguasa langit, kilatan cahaya membelah awan mendung, di pagi hari sinar matahari memberikan energi Nirvana.Sambil melakukan perjalanan, Lan Shi melihat h
Dz 55. Sou Yu Pandai Besi Tingkat Tinggi (Desa Sungai Nirvana)Di desa sungai Nirvana, Lan Shi duduk bersama Sou, disisi lain Diao Yin bermain bersama anak-anak penduduk desa, sambil berbagi cerita Lan Shi menikmati makanan hangat, tidak lama setelah itu Sou Yu memperlihatkan sebuah kayu berbentuk persegi panjang, Lan Shi tersedak makanan melihat jenis kayu."Sou Yu, dimana kamu mendapatkan kayu itu?""Oh ini, aku memilikinya… ini kayu terbaik yang pernah aku temukan, dan ini juga yang membuatku bertahan hidup!"Lan Shi memunculkan pedang kayu "pedang ini rusak, dan aku ingin memperbaikinya, apakah kamu mau memberikan kayu itu!""Ini, ambilah…!""Benarkah!""Iya, tenang saja… aku memiliki banyak!""Apa…!"Sou Yu memunculkan 10 batang kayu berbentuk persegi, Lan Shi terdiam membisu tanpa mengatakan apapun, ia begitu penasaran bagaimana bisa Sou Yu memiliki banyak kayu langka seperti milik pedangnya."Lan Shi, apakah pedangmu ini ingin diperbaiki? Aku bisa melakukannya!""Bagaimana cara
Dz 56. Kabar Bahagia Untuk NirvanaTetua Mosi bertemu Lan Shi dan Diao Yin, dua sosok terlihat akur karena pernah berjuang bersama di Medan perang, setelah melihat sayap penguasa langit, siapa lagi kalau bukan anak dalam legenda perang yang tercatat sejarah di kitab Nirvana. Di istana seorang raja bermahkota Nirvana duduk santai sambil menikmati buah-buahan, tidak lama setelah itu Tetua Mosi memasuki aula istana."Hormat Yang Mulia!" "Tetua Mosi, ada apa…. Aku melihat keringat perjuangan mengalir di wajahmu?""Aku memiliki kabar bahagia untukmu!""Hadiah… hahaha, tunjukan sekarang juga!""Masuklah!" ucap tetua Mosi menggunakan pesan mental.Suara langkah kaki terdengar, semua petinggi istana menoleh ke arah pintu masuk, sosok pria berambut putih dan seorang anak perempuan berjalan memasuki aula, semua orang bisa merasakan tekanan mengerikan, kekuatan pria berambut putih setara Raja Hou Tian, sosok agung berdiri lalu berlari ke arah pria berambut."Hormat Putra Mahkota…!" teriak Raja
Dz 57. Kelompok pejuang sejatiMatahari pagi menyinari Nirvana, sosok tampan membuka jendela kamar, sinar cahaya menyilaukan mata, embun membasahi dedaunan bersinar seperti berlian, sosok cantik memeluk dari belakang menyandar kepala bahu Lan Shi, semua orang Nirvana masih melihat terbitnya matahari, tidak seperti dunia persilatan yang terus gerhana matahari tanpa ada akhir."Sayang, aku akan memasak untukmu!" ucap Lan Shi.Venessa mencubit pipi suaminya "Boleh, aku juga merindukan masakanmu!""Aduh… aku sudah besar, tapi kamu masih mencubit pipiku!""Kamu begitu manis!""Ayo!"Dua sosok berjalan ke dapur, di halaman belakang Diao Yin berjalan menuju kediaman putri Sahara."Ayah… apakah kamu sudah bangun!" teriak anak perempuan dari luar.Putri Venessa menatap tajam ke arah Lan Shi "siapa lagi wanita baru yang bersamamu!""Tidak, tidak… dia kelinci putih, hewan kuno yang merubah wujud menjadi seorang anak kecil!""Oh!"Lan Shi menghela nafas panjang "iya… ayah sudah bangun!""Bolehkah
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m