Dz 117. Memperebutkan Hati EsRapat Penting sudah selesai, dunia persilatan masih kekurangan bahan material, dari beberapa pihak memburu logam dan tambang-tambang untuk membuat persenjataan perang dan peralatan tempur, sebelum perang surga terjadi membuat semua pihak terus meningkatkan kekuatan, tidak ada waktu untuk duduk bersantai. Dua bulan berlalu.Tidak terasa waktu sudah dua bulan, Lan Shi dan yang lainnya sudah tiba di dataran Es, kucing besar terus melesat lebih jauh menyusuri dataran Es, disisi lain beberapa pihak juga sudah tiba di dataran Es, sekarang semua orang menuju titik terdalam dataran Es, kilatan cahaya menghiasi langit di beberapa tempat, suhu dingin membuat bulu tangan membeku.Beberapa jam kemudian dari kejauhan terlihat warna-warni diselimuti energi Es, Lan Shi meminta kucing besar untuk berhenti di balik Gunung Es, di sisi lain beberapa sosok kuat juga bersembunyi, semua orang bisa merasakan satu sama lain keberadaan energi asing."Ayah, apakah itu hati Es?""
Dz 118. Kilatan cahaya di langitPertarungan terjadi di dataran Es, kekuatan besar membuat badai angin dan gemuruh petir mengamuk, kilatan cahaya seperti tak ada ujungnya, dua sosok di langit bertarung dengan wajah serius. Angsi melawan Zues, di tengah pertarungan terjadi badai pedang, badai panah jiwa suci, lima naga suci mengamuk, badai Api."Tiga formasi panah jiwa!" ucap Ratu Lien.Lima naga suci mengelilingi Ren Shili "Teknik Bertahan!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Ledakan beruntung terdengar ganda, dataran Es mengalami retakan dimana-mana, keadaan sudah benar-benar kacau, Lan Shi melemparkan sebuah kubus ke arah Zhi Xiang berada, pemuda berjubah putih menangkap kubus."Bangunkan dia, setelah itu dapatkan hati Es!" ucap Lan Shi menggunakan pesan mental.Dewa Ashura terbang ke arah Zhi Xiang dan kucing besar "Kalian berdua harus mati!"Lan Shi memunculkan sayap emas, 20 kerangka sayap pecah menjadi 20 pedang terbang lalu menghentikan langkah Dewa Ashura."Sialan..!""Ratu Lien, cepat
Dz 119. Kasih sayang seorang adikLan Shi berhasil memukul mundurkan Ratu Lien dan Dewa Ashura, sedangkan Angsi berhasil mendorong mundur Zues meninggalkan kucing besar, singa raksasa dan seorang pemuda melesat terbang menuju Nirvana, mereka tidak tahu dimana Lan Shi dan Angsi, rasa khawatir terlihat jelas di wajah Zhi Xiang, beberapa jam kemudian kucing besar dan Zhi Xiang sudah tiba di Nirvana."Sebaiknya kita segera kediaman Jia Jilin!""Iya, tapi ayah!""Jangan beritahu, yakinlah ayahmu tidak sendirian!""Maksudnya?""Di dunia batin ayahmu ada beberapa jiwa tertidur, jadi dia tidak akan apa-apa!""Iya!"—-------Di lautan luas dua sosok saling berpandangan satu sama, lonjakan energi memperlihatkan tingkat kultivasi 20 Lord of heaven and earth, perdebatan terjadi antara Angsi dan Zues."Zues, yang akan membunuhmu bukan aku? Tapi Lan Shi yang akan membalaskan dendam Lou!""Sama saja, kalian semua harus mati… manusia memang gila dengan ambisinya… suatu saat aku yakin dunia ini akan h
Dz 120. Menyerap Hati EsDi tengah lautan Lan Shi melesat terbang menuju Nirvana, langkahnya berhenti saat melihat sosok cantik Freya melayang di kehampaan, keringat dingin mengalir deras saat melihat raut wajah di depannya, energi spiritual mengalir di pedang kembar, sosok cantik begitu ingin Yue Fei tinggal bersama."Sepertinya dia mendengar cerita dari ayahnya kalau aku ada di pertarungan sebelumnya, tapi sekarang aku tidak punya waktu… aku harus menyerap energi hati Es sebelum perang surga terjadi, aku juga perlu meningkatkan pedang kaisar!" gumam Lan Shi."Yue Fei, sekarang aku tidak akan membiarkanmu pergi!" bentak Freya."Freya, aku tidak memiliki waktu… maafkan aku!" ucap Lan Shi melesat terbang dengan kecepatan tinggi.Freya memunculkan sayap emas, setelah itu mengejar pria berambut putih, Lan Shi melihat dimensi Nirvana, wajahnya memucat melihat sosok cantik berjubah putih dengan corak angsa emas di samping gerbang, Venessa menghilang dari pandangan lalu muncul di hadapan Fr
Dz 121. Menempa ulang pedang kaisarLan Shi sudah selesai menyerap hati Es, di teras rumah dua sosok duduk menikmati secangkir teh, di atas meja sebuah catur batu putih tersusun rapi, Lan Shi menceritakan bentrok di dataran Es, sosok tua menganggukan kepalanya mendengar cerita Lan Shi, untuk saat ini hanya Jia Jilin yang berhasil mencapai tahap 20 Lord of heaven and earth."Lan Shi, sebaiknya kamu fokus berlatih… biar Nirvana yang menjaga dunia persilatan!""Baik guru, sekarang aku ingin memurnikan pedang!""Apa… apakah kamu memiliki material tingkat tinggi?"Lan Shi memunculkan satu emas kuning "cuma satu!""Emas Kuning Telur, luar biasa aku baru pertama kali melihatnya… sebaiknya kamu murnikan sekarang!""Iya guru!"Lan Shi berjalan menuju halaman rumah, setelah itu duduk bersila, pedang hitam di keluarkan, pria berambut putih melelehkan emas kuning menjadi cairan, Roh pedang Sou Yu menarik semua emas kuning telur bergabung dengan pedang hitam, Jia Jilin memasang energi pelindung sa
Dz 122. Persiapan sebelum perangDi halaman rumah Lan Shi duduk berkultivasi, di teras rumah sosok cantik memainkan melodi kecapi untuk membantu penyerapan energi alam, sepasang kekasih begitu mencintai tanpa ada kata ingin berpisah, tapi mereka tahu kalau ada tugas yang harus diselesaikan, setelah berkultivasi Lan Shi berencana untuk kembali ke dunia persilatan.Setiap kali berkultivasi empat tubuh bayangan keluar dengan sendirinya, Lan Shi memberikan empat buah topeng dan jubah hitam untuk bayangannya sendiri, empat tubuh bayangan membantu menyerap atau memulihkan kondisi. Tubuh bayangan memiliki jiwa tersendiri namun di bawah kendali pikiran Lan Shi.—------Dunia persilatan. Ratu Sahara menerima bahan material dari Ratu Anin Shi, ia langsung memerintahkan semua pandai besi di kerajaan untuk bekerja, di sisi lain Helena juga sudah kembali ke istana, ia menyaksikan semua orang bekerja sama membuat armor pernah dan persenjataan, sebelum itu sosok cantik menjelaskan jenis armor yang
Dz 123. Strategi Tiga Gelombang Tiga Roda FormasiDunia persilatan gampar dengan kabar kalau Kaisar Lan akan segera kembali, semua orang bergerak untuk menyambut kedatangan sosok tertinggi, istana megah memperlihatkan barisan prajurit khusus yang melakukan penjagaan, semua pelayan istana berlarian menyiapkan bahan makanan, tidak lama setelah suara desingan angin memperlihatkan satu sosok terbang dengan kecepatan tinggi."Itu Yang Mulia… Berkumpul!" teriak Hou Jin.Sayap emas membawa Lan Shi dengan kecepatan maksimum, langit terbelah akibat kibasan sayap penguasa langit, Armor emas melindungi tubuh dari gesekan udara, semua orang berlutut saat melihat sosok berjubah emas."Ramai sekali… ada acara apa?" gumam Lan Shi."Hormat!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Semua orang di pusat wilayah kerajaan berlutut, Lan Shi menyimpan kembali armor dan sayap penguasa langit, ia mendaratkan kaki di depan halaman istana."Terimakasih… kalian semua berbangunlah!"Sosok cantik berjalan menghampiri Lan Shi,
Dz 124. Kesedihan Ren ShiliLan Shi sudah kembali ke dunia persilatan, semua orang melakukan aktivitasnya masing-masing, pria berambut putih berkultivasi di kediaman Ratu Sahara. Di tengah kabar bahagia semua orang, di tengah lautan satu sosok pria dengan satu tangan duduk di atas perahu kecil, sekarang ia tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini, Ren Shili melihat sebuah kalung pemberian Ratu Lien."Ibu, kalau aku bukan putramu lagi… lalu siapa ibuku?" "Meskipun aku sudah berada di kegelapan malam, tapi hatiku masih memiliki cahaya untuk melangkah maju… kalau semuanya ingin aku pergi? Akan aku lakukan, tapi sebelum itu jangan pernah cari aku lagi!" ucap Ren Shili melemparkan kalau giok ke lautan.Pria dengan satu tangan terdiam membisu, luka di hati sudah tidak mampu mengalirkan air mata, Ren Shili hanya tertawa melihat penderitaan hidupnya, semua orang membencinya, rasa putus asa begitu kuat, selama beberapa hari Ren Shili mengingat ucapan ibunya."Kamu bukan lagi Putraku!" ucap R
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m