Bab 69. Kamu bukan anakkuTiga sosok berjalan keluar gua, mereka melanjutkan perjalanan menuju ibukota, sebelum itu sebuah keluarga kecil dengan nama Di baru berhasil dibuat, mereka juga menyiapkan simbol keluar yaitu sebuah Roda dan di tengah sebuah pedang, pemimpin keluarga adalah Di Hui atau An Hui.Pagi hari embun membasahi dedaunan, suhu udara masih begitu dingin, tulang-tulang seperti membeku, Di Lan memainkan apinya untuk menghangatkan tubuh, tidak berapa lama mereka melihat sebuah gerbang ibukota, tiga sosok mendarat kaki memasuki antrian pengunjung."Perkenalan diri kalian dan untuk apa datang ke kota?""Kami dari negeri yang jauh ingin mendapatkan izin menuju pusat empat kerajaan!""Oh… silahkan masuk!""Terimakasih!" Di Lan, dan dua sosok di sampingnya memasuki gerbang kota, mereka berjalan menuju istana, pemandangan kota begitu indah, membuat siapa saja merasa kagum, kota 1000 sungai adalah kota yang rata-rata penduduknya menggunakan perahu kecil, tidak berapa lama Istana
Bab 70. Desa Air TerjunDua jam berlalu setelah kepergian Lan Shi, Dewa Lou tiba di Istana, semua orang berlutut memberikan hormat, Dewa Lou atau Ayah Lan Shi mendapatkan laporan kalau ada orang yang mengacau di Istana, semua Jendral berbaris, sosok agung berjubah emas menatap tajam ke atau semua jendral, keringat dingin di rasakan saat itu juga."Jelaskan apa yang terjadi?""Ada dua orang dan satu anak menerobos masuk!""Apakah kalian tahu siapa mereka?""Kami tidak mengenali mereka, tapi kami berhasil memberikan perlawanan, mereka baru saja pergi dua jam lalu!""Dimana Anin Shi?""Ada di kamar!""Bereskan semua kerusakan!""Baik Yang Mulia!"Dewa Lou berjalan menuju aula, saat di depan aula ia melihat jejak energi tersisa, tubuh dan jiwa terguncang saat mengetahui pemilik jejak energi Dewa pedang, raut wajah berubah menjadi serius, semua Jendral kebingungan melihat perubahan tiba-tiba. "Kenapa Yang Mulia begitu panik!""Aku tidak mengetahuinya?""Ini energi Lan Shi, dan disini Ener
Bab 71. Keluarga Di Hui Penari PedangSetelah merasakan putus asa untuk bertemu kedua orang tua, Lan Shi kembali tersenyum dengan cara terbarunya yaitu menjadi seorang penari pedang agar bisa masuk ke pusat empat kerajaan. Satu hari berlalu, semua orang menyiapkan barang-barang, niat membangun rumah dibatalkan demi memenuhi kebutuhan seorang penari pedang.Su Yang dan Di Hui berencana pergi ke kota terdekat, mereka ingin memesan jubah baru, topeng, alat musik, sedangkan Lan Shi dan Diao Chan menunggu di desa air terjun, dua sosok berjalan meninggalkan desa."Kami pergi dulu…!""Hati-hati!" "Jangan lupa bawa pulang makanan enak!""Tenang saja!" ucap Di Hui dari kejauhan.Perlahan dua sosok sudah tidak terlihat, Diao Chan melihat ke arah Lan Shi, ia mengajak pergi ke air terjun."Mungkin disana sangat indah!""Iya, aku ingin menyentuh air!" —-----Lan Shi dan Diao Chan sudah berada di air terjun, mereka melihat pelangi terbentuk dari jatuhnya air."Aku ingin tercebur!" "Aku juga!" T
Bab 72. Pertemuan Yang MengharukanGejolak energi spiritual tingkat dewa membuat semua hewan di hutan berlarian, Dewa Chu Ren memperlihatkan kekuatan andalan setelah mendapat tendangan tak terkalahkan dari sosok cantik Diao Chan, 29 anak buah dipaksa mundur lebih jauh, mereka menggigit jari melihat serangan yang diberikan Diao Chan. Diao Chan melihat telapak tangannya "Energiku mulai menjadi pasir, setidaknya aku memiliki waktu 10 menit untuk mengalahkan orang ini!" Formasi geometri lingkaran berukuran besar berputar melawan arah jarum jam, sosok naga mengaung keras memecahkan telinga, semua orang dari empat kekaisaran melihat ke arah langit, disisi lain semua Petarung tangguh tersasar kalau jurus tersebut adalah milik Dewa Chu Ren adik Dewa Lou."Siapa yang membuat dewa Chu Ren menggunakan jurus itu!""Pastinya orang itu juga sangat kuat sampai memaksa Dewa Chu Ren menggunakan jurus terkuatnya!"Di istana satu sosok duduk di singgasana, satu prajurit berlari masuk lalu berlutut."L
Bab 73. PertemuanKerinduan terdalam tanpa ada dasar yang bisa dilihat, membuat beberapa orang di sekitar ikut meneteskan air mata, selama beberapa tahun perpisahan yang tidak diinginkan membuat keduanya saling merindukan, air mata mengalir deras di wajah anak berusia 12 tahun, disisi lain Dewa Lou memeluk erat tubuh Putranya."Saudaraku aku begitu terharu!" ucap Su Yang memeluk Di Hui. "Ini keajaiban…!" Tiga sosok melepaskan pelukan, Dewa Lou mengusap rambut Lan Shi."Kamu sudah tumbuh besar!""Ayah tampan sekali""Em… sebaiknya ke rumahku saja untuk bercerita sambil menikmati makanan? Bagaimana?" ucap Su Yang."Em!""Ayo!"Semua orang menuju Desa Air terjun, setelah berada di desa semua orang dikejutkan kehadiran Dewa Lou, mereka berlutut memberi hormat."Hormat yang mulia!""Hormat yang mulia!""Hormat yang mulia!""Terimakasih, bangunlah!""Disana rumahku!" Su Yang menunjuk ke rumah gubuk tua."Iya!"Semua orang sudah berkumpul di meja makan, sambil menikmati makanan Dewa Lou me
Bab 74. Gold immortal bodyHari-hari terus berlalu, tidak terasa sudah satu bulan melakukan pelatihan untuk pertunjukan tarian pedang dan atraksi, di pinggir air terjun sosok anak menghafalkan gerakan indah dari pencerahan yang didapatkan dari Dewa Pedang, Diao Chan juga berhasil membeli sebuah pedang di acara lelang satu minggu lalu, merasa lelah semua orang duduk beristirahat."Aku merasa fisikku sudah cukup untuk menerobos ke tahap delapan!" ucap Lan Shi."Lakukan saja, aku akan membantumu!" sahut Diao Chan. "Baik!" Su Yang tersentak kaget "Wah, Lan Shi ingin menerobos... bahkan aku saja tidak memiliki kekuatan!" "Hehe… tapi aman juga sangat hebat dalam seni pedang!""Ayo!" "Em…!" Lan Shi duduk bersila merapalkan sebuah segel tangan."Formasi Segel Tingkat Delapan Gold immortal body!"Diao Chan berdiri mengamati perubahan pada fisik "ini sedikit beresiko karena dia masih terlalu muda untuk membuka segel tubuh fisik Gold immortal body, aku harus membantunya mengontrol kekuatan
Bab 75. Berangkat Menuju Utara KerajaanMatahari pagi mulai terlihat, suhu udara masih menusuk tulang, di pagi itu Lan Shi mengusap mata mengantuk, ia melihat sekeliling, semua orang masih tertidur pulas, Lan Shi membuka jendela, sinar matahari menyilaukan mata, kupu-kupu pagi melintas di depan jendela lalu menghinggap di tangan pemuda, kupu-kupu mendekati cincin ruang, ia mencium aroma wangi 1000 aroma."Kupu-kupu, bunga 1000 aroma tidak boleh disentuh… sangat langka, ini saja…!" ucap Lan Shi memberikan bunga obat.Kupu-kupu menghinggapi bunga, Lan Shi melamun melihat bunga di depannya, ia teringat sosok cantik di Nirvana, meskipun Putri Venesa cerewet namun Lan Shi menyukai sikapnya tersebut, ia merindukan putri Venesa."Hm… aku harap bisa bertemu lagi di masa depan, Putri maafkan aku pergi tanpa membawamu… tapi kenapa aku merindukannya ya?!" "Kamu jatuh cinta!" Lan Shi tersadar dari lamunan "Hehe… Paman Su Yang!""Em… ayo kita bangunlah mereka!" "Oke!"Lan Shi menggoyang tubuh D
Bab 76. Kota BangsawanEmpat sosok mengelilingi tempat sekitar, mereka mencari keberadaan jasad Ratu Sue Wei, sebelum itu sebuah kitab dan peta lama ditemukan, peta sekarang dan peta masa lalu sangat berbeda, itu dikarenakan guncangan alam mematahkan kerangka bumi mengalami perubahan gratis, sedangkan kitab yang ditemukan memberitahu semua cerita sebenarnya dari perang besar.Perang kuno sudah terjadi dua kali dalam sejarah hidup dunia persilatan, semua orang bersaing demi mendapatkan keabadian, kitab yang membahas pedang Kuno era pertama ada di tangan Dewa Lou, sedangkan Kitab kedua berada di tangan Lan Shi. Era kekacauan sudah terjadi empat kali, waktu tersebut dimana semua orang tidak memiliki pemimpin, mereka memperebutkan wilayah dan menunjukkan kekuatan untuk bisa menjadi Raja, setelah kerajaan terbentuk, pedang besar sudah tidak bisa ditahan, jumlah korban tidak terhitung jumlahnya, penduduk tidak bersalah ikut terbunuh.Langit tertawa dan bumi menangis, lautan indah kebiruan
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m