Bab 75. Berangkat Menuju Utara KerajaanMatahari pagi mulai terlihat, suhu udara masih menusuk tulang, di pagi itu Lan Shi mengusap mata mengantuk, ia melihat sekeliling, semua orang masih tertidur pulas, Lan Shi membuka jendela, sinar matahari menyilaukan mata, kupu-kupu pagi melintas di depan jendela lalu menghinggap di tangan pemuda, kupu-kupu mendekati cincin ruang, ia mencium aroma wangi 1000 aroma."Kupu-kupu, bunga 1000 aroma tidak boleh disentuh… sangat langka, ini saja…!" ucap Lan Shi memberikan bunga obat.Kupu-kupu menghinggapi bunga, Lan Shi melamun melihat bunga di depannya, ia teringat sosok cantik di Nirvana, meskipun Putri Venesa cerewet namun Lan Shi menyukai sikapnya tersebut, ia merindukan putri Venesa."Hm… aku harap bisa bertemu lagi di masa depan, Putri maafkan aku pergi tanpa membawamu… tapi kenapa aku merindukannya ya?!" "Kamu jatuh cinta!" Lan Shi tersadar dari lamunan "Hehe… Paman Su Yang!""Em… ayo kita bangunlah mereka!" "Oke!"Lan Shi menggoyang tubuh D
Bab 76. Kota BangsawanEmpat sosok mengelilingi tempat sekitar, mereka mencari keberadaan jasad Ratu Sue Wei, sebelum itu sebuah kitab dan peta lama ditemukan, peta sekarang dan peta masa lalu sangat berbeda, itu dikarenakan guncangan alam mematahkan kerangka bumi mengalami perubahan gratis, sedangkan kitab yang ditemukan memberitahu semua cerita sebenarnya dari perang besar.Perang kuno sudah terjadi dua kali dalam sejarah hidup dunia persilatan, semua orang bersaing demi mendapatkan keabadian, kitab yang membahas pedang Kuno era pertama ada di tangan Dewa Lou, sedangkan Kitab kedua berada di tangan Lan Shi. Era kekacauan sudah terjadi empat kali, waktu tersebut dimana semua orang tidak memiliki pemimpin, mereka memperebutkan wilayah dan menunjukkan kekuatan untuk bisa menjadi Raja, setelah kerajaan terbentuk, pedang besar sudah tidak bisa ditahan, jumlah korban tidak terhitung jumlahnya, penduduk tidak bersalah ikut terbunuh.Langit tertawa dan bumi menangis, lautan indah kebiruan
Bab 77. Acara Hiburan MalamLan Shi dan yang lainnya sedang duduk bersama Putri Sahara dan dewa Qin, dua sosok tersebut adalah orang yang berpengaruh di kota bangsawan, Lan Shi memberitahu tujuannya datang ke kota bangsawan, yaitu ingin menampilkan pertunjukan dan menghibur semua orang, dengan senyuman penuh arti putri Sahara memberikan izin kepada mereka."Terimakasih… Malam ini kami akan memulai acara tarian dan hiburan lainnya!""Aku akan menonton… Perkenalkan aku putri sahara!""Lan Shi!""Diao Chan!""Di Hui!""Su Yang!""Lan Shi?" ucap putri Sahara."Iya, Lan Shi!""Apakah ini pasanganku, ibu bilang namanya Lan Shi!" gumam putri Sahara."Lan Shi, apakah kamu putra Anin Shi!""Aku tidak tahu, aku yakin dia ibuku tapi ibuku sendiri aku bukan putranya!" jawab Lan Shi yang sudah kecewa dengan ibunya.Diao Chan dan Di Hui menghela nafas, mereka bisa melihat kesedihan yang menimpa Lan Shi."Haiya, cucuku… jangan ingat itu sekarang!""Kenapa bisa!""Maaf putri, sebaiknya tidak membahas
Bab 78. Surat PertunanganKota bangsawan dibuat heboh dengan pertunjukan tari pedang, kedatangan Dewi bulan mengagetkan semua orang, walikota menepuk jidatnya karena tidak sempat memberikan sambutan hangat, ia meminta maaf agar tidak di jatuh hukuman, namun Dewi bulan mengabaikan walikota dengan mengatakan untuk tidak mengganggunya.Sosok anak bertopeng berlutut bertumpu di satu pedang, tiga sosok di belakang memainkan alat musik, suara gendang memecahkan keheningan, penonton bersorak gembira."Tarian Pedang Pembukaan!" ucap Lan Shi mengalirkan Api biru ke pedangnya.Lan Shi melakukan gerakan Indah, setiap ayunan dan gerak kaki terlihat mulus seperti air mengalir, setiap gerakan meninggalkan jejak cahaya biru, Putri Sahara mematung melihat kemampuan anak di depannya, Lan Shi hanya menggunakan energi api tanpa menggunakan spiritual.Gerakan indah semakin cepat, Dewi bulan bisa menyadari arti dari gerakan yang dilakukan, ditambah alunan musik mengharukan, jiwa pedang dirasakan semua ora
Bab 79. Pulang.Tiga tahun berlalu.Selama tiga tahun Di Hui, Diao Chan, dan Lan Shi berkelana mengelilingi Empat kekaisaran, namanya sebagai penari pedang sudah terkenal di segala penjuru, namun tidak banyak orang yang tahu kalau Lan Shi adalah putra Dewa Lou, empat sosok sudah seperti keluarga sendiri, seiring waktu berjalan Lan Shi sudah tubuh remaja, tingkat kultivasi masih tetap sama berada di tingkat delapan tubuh fisik dan spiritual.Selama tiga tahun perjalanan mereka begitu lancar tanpa ada hambatan, itu dikarenakan Prajurit khusus Dewi bulan melindungi secara diam-diam. Di puncak gunung batu beberapa sosok berdiri, Dewa Lou sedang bertemu dengan putranya Lan Shi. "Lan Shi, sudah tiga tahun aku tidak melihatmu.. perkembanganmu cukup bagus, tapi itu masih sangat kurang... perang besar akan segera terjadi, pasukan seberang samudra mulai memperlihatkan pergerakan… apakah kamu mau pulang ikut ayah?!"Lan Shi terdiam, ia sebenarnya lebih betah menjadi penari ke kota-kota besar, i
Bab 80. Pertemuan BesarKepulangan Lan Shi membuat semua orang bertanya-tanya apakah Lan Shi benar-benar anak kandung Dewa Lou dan Anin Shi, sambutan hangat diterima Lan Shi dan tiga sosok di sampingnya, namun setelah beberapa saat keributan terjadi, Pangeran Ren Shili yang juga anak kandung Dewa Lou tidak setuju atas kedatangan Lan Shi, secara terang-terangan ia menolak di depan semua orang."Aku tau kalau Lan Shi adalah putra mahkota, tapi aku juga anakmu… aku tidak ingin dia ada disini!" Dewa Lou terdiam, ia berusaha bersikap adil di depan semua orang. "Lan Shi, apakah kamu tidak tahu selama ini aku yang membantu ayah menjalan tugas Aliansi… semua orang disini mengetahui itu, aku berkeliling empat kerajaan demi menjalankan tugasku, aku tidak mengharapkan jabatan Raja atau status Putra Mahkota dan aku tidak percaya kalau kamu adalah Lan Shi yang sebenarnya!" "Kamu hanyalah sampah, anak jalanan yang hidup lepas tanpa tahu aturan… kamu juga mengaku sebagai Anak Dewa Lou dan Ratu An
Bab 81. Tinggal bersama pelayan SirenDi dalam kamar Lan Shi berendam di air obat, ia memikirkan ibunya yang hilang ingatan dan bagaimana cara agar bisa mengembalikan ingatan yang hilang, di luar rumah besar, Pelayan cantik sedang berjaga agar tidak ada yang masuk. Perasaan sedih karena dilupakan ibu kandung membuat Lan Shi tidak tenang selama tiga tahun terakhir, matahari terbenam di gantikan sinar bulan, Lan Shi menyudahi berendam di air obat, ia mengambil aduk lalu menggunakan jubah Alkemis."Sebaiknya aku bermain kecapi untuk menenangkan jiwa!" ucap Lan Shi membawa kecapi ke teras rumah.Pelayan menoleh ke belakang "Pangeran, apakah kamu sudah selesai!" "Iya, sekarang aku ingin bermain kecapi!""Wah… aku tidak menyangka kalau pangeran bisa memainkan alat musik!""Hehe… !"Lan Shi meletakan kecapi lalu memainkan sebuah melodi jiwa kesepian, suara kecapi terdengar, semua orang di kediaman sekitar keluar dari rumah, mereka mencari dimana asal melodi, setiap petikan menggetarkan jiwa
Bab 82. Pertempuran di kota bintang (Nirvana)Kaisar Nirvana membebaskan semua tahanan untuk ikutan bertempur melawan pasukan gabungan dari beberapa Sekte, wilayah Nirvana terbelah menjadi dua belah pihak, sebelum itu Dewa Lou datang ke Nirvana untuk memberitahu bahwa Lan Shi sudah kembali, kaisar Nirvana mengajak Dewa Lou menjalin hubungan, namun ditolak begitu saja.Alasan dewa Lou menolak kerjasama karena Aliansi Empat Kekaisaran juga mengalami ancaman dari musuh, kalau menerima hubungan kerjasama hanya menjadi beban bagi dewa Lou. Pihak kerajaan Nirvana; Pasukan kerajaanAliansi Bendera Hitam Putih: Han FeiSekte Pedang NirvanaSeks Nirvana AbadiSekte Nirvana JiwaSekte Nirvana KultivasiAliansi Pedang Darah: Tou SeSekte Prajurit NirvanaSekte Pertahanan NirvanaSekte Pilar Langit NirvanaSekte Nirvana FormasiSedangkan yang menjadi lawan adalah pasukan aliansi gerhana dan akademi obat. Sudah beberapa kali Kaisar Nirvana melancarkan serangan ke Akademi obat namun digagalkan pas
DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le
DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa
DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR
DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc
DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d
DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m