Share

Bab 28

Hari-hari yang di lalui oleh Yuni terasa hambar, tanpa kabar dari Ayah yang sangat di sayanginya.

Pagi itu Suster Diana sedang menemani Yuni yang tengah bersedih.

"Mbak, saya sudah belikan sarapan untuk kita makan bersama. Ayok kita makan yuk." Ajak Suster Diana seraya menarik tangan Yuni.

Yuni mengikuti Suster Diana ke meja makan karena tak enak menolak sarapan yang sudah dibeli.

"Aku kangen ayah Sus. Sekarang Ayah sudah makan apa belum?" Yuni menanyakan tentang Ayahnya pada Suster Diana, untuk mengurangi kegelisahan hatinya selama ini.

Suster Diana mencoba maklum dengan keadaan Yuni, meski Ayahnya Yuni sekarang entah ada dimana Suster Diana kerap mengunjungi Yuni sebagai bentuk memberikan semangat untuknya.

"Mbak, sekarang makan dulu. Setelah ini kita berdoa bersama-sama untuk keselamatan Pak Doni." Ucap Suster Diana seraya mengenggam tangan Yuni yang dingin.

Yuni tidak menjawab dia hanya mengangguk pelan.

Tiba-tiba saja Ponsel Yuni berdering dengan sangat kencang.

Yuni bergegas men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status