Share

Aini dan Arif Kecewa

Dada Safira masih naik turun menahan amarah yang sangat membara dalam dadanya. Ia memandang ke luar jendela mobil. Rintik hujan mulai turun malam itu seiring dengan air mata Safira yang akhirnya keluar juga dengan perlahan.

Perempuan berkaki jenjang itu sangat kecewa pada sang suami yang masih saja tidak bisa tegas pada ibu mertuanya. Ia rasa Sadam memang tidak mau tegas. Kali ini Safira mendapat jawaban yang sebenarnya. Mulai saat ini Sadam bukanlah suami yang baik untuknya. Terasa sangat berat untuk dihadapi karena rasa cinta dan sayang Safira pada Sadam begitu besar. Namun, hatinya sudah hancur berkeping-keping karena balasan Sadam yang malah lebih memilih bersama perempuan lain.

Untuk apa ia mempertahankan rumah tangga yang tidak bisa membuatnya bahagia lagi. Pengorbanannya selama ini ternyata hanya sia-sia, menahan rasa sakit akibat diperlakukan buruk oleh Mirah, diperas tenaga dan uang hasil keringatnya sendiri. Semua itu bentuk pengorbanannnya untuk tetap bersama Sadam. Ia pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status