Share

Kesempatan Untuk Sadam

Mendadak Mirah sangat kesal dan tidak terima dengan ucapan Aini. Ia menurunkan kedua tangannya. Raut wajahnya yang sejak tadi meremehkan pasangan suami istri itu berubah masam.

“Dengar baik-baik! Kami, terutama saya selalu memperlakukan anak kalian yang tidak jelas itu dengan baik. Seharusnya ia bersyukur tinggal di rumah ini bukannya menuduhku memperlakukannya dengan buruk,” geram Mirah membulatkan bola matanya.

“Safira sudah menceritakan semuanya pada kami. Anda benar-benar tega pada menantu sendiri, istri dari anakmu sendiri. Safira diperas tenaganya untuk mengerjakan semua pekerjaan di rumah ini sampai-sampai harus kehilangan calon bayinya. Belum lagi Anda selalu mempermalukannya di depan orang lain. Satu hal lagi yang membuat saya tidak habis pikir, Anda malah mengenalkan perempuan lain pada suaminya dan itu sangat menyakiti hati anak kami,” tegas Aini menggebu seraya menahan air mata yang terus mendesak keluar membayangkan perih dan menderitanya hidup Safira selama tinggal bersa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status