Share

Wisuda

Author: Hazhilka
last update Last Updated: 2025-02-22 12:52:12

Tak ada hal yang lebih membahagiakan yang dirasakan oleh Jasmine, ketika ia sudah berhasil mewujudkan keinginan mamanya, yaitu menjadikan dirinya seorang sarjana. Walaupun Almarhumah tak sempat melihat dirinya di wisuda.

"Ma, hari ini. Jasmine di wisuda. Mama pasti senang, kan?" gumamnya di depan kaca setelah ia selesai memasangkan atributnya.

Jason dan Astrid tersenyum saat melihat wanita itu keluar dari kamar. kedua orang tua itu menatap haru sekaligus bangga pada wanita yang terlalu banyak mengalami cobaan itu.

"Cantik," gumam Astrid saat melihat Jasmine selesai di dandani oleh Mua yang sengaja di datangkan untuknya hari ini.

"Terima kasih, Bunda. Hari ini Bunda juga cantik," balas Jasmine dengan senyumnya yang manis.

"Makasih, sayang," balasnya kembali.

Sedangkan Jason hanya bisa termangu menatap kagum pada dua wanita yang memberikan semangat hidup di usianya yang tak lagi muda. Setelah kehilangan dua putrinya. Alasan Jason untuk bertahan hidup adalah istrinya, lalu hadirlah Jasmi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Paruh waktu

    Suara dentingan botol yang beradu pada beaker glass kecil terdengar di salah satu sudut ruangan. Seorang wanita yang sedang menggunakan baju khusus tengah menuangkan cairan kimia demi mendapatkan hasil ekstraksi dari tumbuhan liar yang di dapat dari alam.Sudah seminggu ia berada di sana, dari Sebulan berlalu setelah wanita itu di wisuda. Ia mendapatkan kesempatan bekerja sebagai tenaga pekerja paruh waktu atas titah Justin. Lantaran diketahui olehnya, bahwa wanita itu memaksa kehendaknya ingin bekerja demi melanjutkan pendidikannya untuk mengambil alih profesi. Sebelumnya Jason telah melarangnya dan meminta Jasmine untuk menerima segala biaya untuk pendidikannya, hingga Jasmine menyelesaikan kuliah lanjutannya. Namun Jasmine menolaknya."Enggak, Pa. Untuk kali ini biarkan Jasmine bekerja. Jasmine juga pingin ngerasain punya penghasilan sendiri. Selama ini Jasmine cuma terima uang dari papa dan juga uang pensiunan Mama aja,"."Tapi nak, Kamu masih tanggung jawab papa sampai nanti kam

    Last Updated : 2025-02-23
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Dinner atau party, sih?

    Jasmine termangu menatap sosok itu. darahnya berdesir. Hatinya tiba-tiba berdebar ketika pria itu berjalan ke arahnya sambil tersenyum. Seketika Jasmine sadar diri. Langsung saja mengalihkan tatapannya ke arah lain. Tak ingin larut dalam pesona pria itu, yang nantinya akan membuat ia kecewa jika diteruskan.Sementara pria yang sedang berjalan ke arah Jasmine ini hanya tersenyum kecil melihat sang istri yang hampir sebulan tak dilihatnya. Langkahnya berhenti tepat di hadapan Jasmine dan menatapnya dengan raut heran."Kamu kenapa?" tanya pria itu."Pak Justin," desisnya."Eng-enggak kenapa-napa. Pak Justin kapan nyampek?" sahutnya pelan."Baru aja. Ayok, saya antar pulang sekalian," ajak Justin sambil menarik lengan Jasmine, dan membawanya masuk ke mobil, tanpa ada bantahan oleh wanita itu."Gimana kerjaannya?" lancar?" tanya Justin."Alhamdulillah, pak. Bapak sendiri, gimana kerjaannya?"Jasmine balas bertanya."Baik. Anak-anak gimana? Ga nakal, kan?" tanyanya basa-basi. Padahal ia tau

    Last Updated : 2025-02-24
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Dinner atau party

    Entah perasaan apa yang dirasakan olehnya sekarang ini. Sungguh hal yang membuatnya bingung. Satu sisi ia tak mau terhanyut pada sesuatu perasaan yang tak tentu. Mengambil sikap sadar diri adalah langkahnya selalu. Meskipun itu hanya berlaku paling lama seminggu. Namun setelah itu, pikirannya terganggu oleh pesona si duda tampan itu.Seperti malam ini, siapa yang bisa menolak pesona pria itu. Tepat di saat mereka masuk. Sorot mata kebanyakan wanita hanya melihat pada Justin seorang. Sedangkan dirinya hanya sebagai pelengkap dari kekurangannya yang tak memiliki pendamping pada malam ini."Hmm, dia emang ganteng. Wajar aja, sih kalo ibu-ibu, apalagi yang perempuan-perempuan muda pada ngeliatin," gumam Jasmine di hati dengan wajah tertunduk murung.Pasalnya sekarang ini, Ia sering di abaikan oleh pria itu, lantaran seringnya Justin lebih banyak berinteraksi dengan kolega yang ada di sampingnya.Jasmine mulai merasa jengah. Di keramaian pesta yang meriah, tak satupun manusia yang mau meng

    Last Updated : 2025-02-26
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Imajinasi atau mimpi

    Hingar bingar musik dengan beat yang cepat dan cukup kencang di sebuah night club di salah satu hotel mewah di kota Ini. Dentuman musik yang tengah mengalun keras membuat jantung bahkan gendang telinga jasmine serasa mau pecah.Belum lagi lampu yang berkelap kelip dengan tempo yang cepat menari-nari mengikuti irama musik di ruangan ini. Sehingga sangat mengganggu pandangan Jasmine untuk melihat di sekitarnya.Gadis itu meminum minumannya yang telah disediakan Cindy di pesta ulang tahunnya yang ke 21, untuk menghilangkan rasa ketidaknyamanan yang ia rasakan sedari awal ia memasuki ruangan ini.Untungnya minuman tersebut bukanlah sesuatu yang haram disediakan oleh Cindy. Yaitu berupa minuman cola dan minuman ringan lainnya.Hanya saja minuman tersebut tak bisa membasahi kerongkongannya yang terasa kering. Ia butuh air murni."Nih, minum," tawar Retha yang mengeluarkan air mineral berukuran sedang dari tasnya."Makasih, Ta," ucap Gadis itu dengan jemarinya.Jasmine mengambil botol be

    Last Updated : 2025-02-27
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Momen pertama

    Jasmine kembali ke area parkiran yang lain untuk mencari mobilnya Retha yang sebenarnya. Namun dikarenakan ia tak sanggup lagi berjalan, akhirnya gadis itu memilih berjongkok di samping mobil.Gadis itu bersembunyi diantara mobil-mobil yang lain dengan kepala yang masih sedikit berdenyut serta rasa mual yang masih terasa. Ia memuntahkan isi perutnya kembali.Sementara itu, Retha yang baru saja tiba di parkiran dan bersiap-siap membuka pintu mobilnya. Seketika itu juga Ia mendengar seseorang yang muntah dari balik mobilnya.Retha memutari mobilnya untuk memastikan sumber suara yang ia dengar saat ini. Retha terhenyak kaget saat mendapati Jasmine sedang berjongkok sedang memuntahkan isi perutnya."Ya ampun, Jasmine," teriak Retha.Lalu gadis itu sedikit membungkukkan tubuhnya untuk memijit-mijit pelan tengkuk Jasmine agar memudahkan temannya itu meluapkan rasa mual yang menderanya saat ini."Udah enakan?" tanya Retha setelah Jasmine berhenti.Jasmine hanya mengangguk pelan seraya meraup

    Last Updated : 2025-02-28
  • Merebut kembali Cinta Istriku    11 Januari

    "Hmm, kalau boleh tau, Kapan ulang tahun kamu, Cin?" tanya Indra tiba-tiba."Ngapain lu tanya-tanya soal ulang tahunnya bini gue," Jawab Andra sewot."Ceile, cemburu amat, sih. Gue tu cuma nanya soal tanggal dan tahun yang terjadi di tahun itu?" jawab Indra sewot."Emang penting? lagian kan udah lewat, bro. Mereka bertiga pun ga mau di bahas lagi- nya, "cibir Andra."Ya, gue mau mastiin aja, jika emang bener terjadinya di tahun itu. Di tanggal dan bulan berapa kejadiannya. itu aja, kok," sahut Indra"Alah, udah jadi ma...,". Ucapan pria itu terhenti, saat Cindy mengungkapkan dua kata secara tiba-tiba,"11 Januari,"."Ulang tahunku 11 Januari," ucapnya lagi. Lalu melirik Andra sebal lantaran suaminya itu memperdebatkan pada hal yang tak penting."11 Januari. Itu kan waktu aku mengadakan pesta pertunangan dengan Meyriska, istriku. Ya, kan, sayang," ujar Indra lalu menoleh ke Mey, istrinya yang berada di sampingnya."Hmm, Iya. Kenapa?" tanya Mey."Ya. Yang ga datang waktu itu cuma si Ju

    Last Updated : 2025-03-01
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bergelut dengan hati

    Jasmine mengerjap pelan matanya saat matahari masuk dari celah jendela kaca kamar kostnya."Udah pagi. Hmm, Cepat kali pun," keluhnya di hati.Tubuhnya masih terasa lelah dan netranya pun masih mengantuk. Kejadian semalam berefek pada kondisi fisiknya pagi ini. Ia membalikkan tubuhnya membelakangi jendela dengan niat melanjutkan tidurnya. Jasmine masih enggan untuk bangun, apalagi untuk melanjutkan kegiatannya hari ini.Akan tetapi, dikarenakan alarm ponselnya terus berbunyi sebagai peringatan ujian pertengahan semester di jam kedua. Akhirnya gadis itu pun terpaksa bangkit dari tempat tidurnya dengan bermalas-malasan menuju kamar mandi. Jika bukan karena ujiannya, pingin rasanya ia melanjutkan tidurnya hingga siang.Beberapa saat kemudian...Jasmine tiba di kampus lima menit sebelum ujiannya di mulai. Gadis itu pun mampu menyelesaikan ujian pertengahan semester tersebut dalam kurun waktu empat puluh menit. Lalu disusul Retha dan yang lainnya."Jasmine," panggil Retha yang menyusuri la

    Last Updated : 2025-03-02
  • Merebut kembali Cinta Istriku    Insiden konyol

    Pandangan Jasmine kembali tertunduk setelah Merry menuntaskan cerita tentang dirinya untuk yang kedua kalinya. Ia tersenyum kikuk ketika netra semua orang tertuju padanya. Meskipun Merry telah meminta maaf padanya. Namun tetap saja ia merasa kembali seperti maling tertangkap tangan."Biasa tu, Mine. Ga usah canggung gitu. Kan ga sengaja ceritanya. Lagian pun itu cuma di mobil. Masih bisa di bersihkan," ucap Satria yang mengerti arti sikap Jasmine sekarang ini.Namun tidak bagi seseorang, yang kini sedang menatap Jasmine dengan segudang pertanyaan di kepalanya."Bagaimana bisa kisahnya begitu mirip? Benarkah gadis itu?atau jangan-jangan memang benar dia?jika memang benar, kenapa aku tidak menyadarinya sedari dulu? Mengapa aku begitu bodoh?".Ia teringat bagaimana kisah konyolnya di mulai pada saat itu. Dengan mengendarai mobilnya sendiri menuju ke apartemennya. Ia terpaksa pulang dengan hot pants serta singlet yang melekat di tubuh atletisnya.Pria itu gagal menghadiri undangan seora

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Di apartemen rahasianya Midea

    Sebuah maskapai mendarat dengan selamat di kota Jakarta. Baik Justin dan Jason segera turun dan menyegerakan diri kembali ke rumah. Mereka membayangkan jika Jasmine sudah berada di kediamannya Ardiansyah saat ini.Namun kenyataannya, jauh seperti yang mereka bayangkan. Ternyata, Jasmine tak pernah kembali. Jasmine tak pernah muncul di hadapan mereka."Serius, Ma?"tanya Justin saat melihat Mama dan Papanya yang masih berada di Bandara."Mm, Iya. Udah tiga jam Mama nunggu di sini, tapi istri kamu ga nongol-nongol juga. Mama pikir Jasmine pulangnya sama kamu," sahut Mona rada kesal.Justin terdiam seraya memikirkan keberadaan Jasmine yang sebenarnya. Lalu seketika ia teringat akan apartemen rahasia milik Midea."Apakah dia ke situ?"pikirnya. Lalu ia mendekati Arfan dan meminta kunci mobil dari pria itu"Pa, pinjem mobil,". Arfan tanpa bertanya apapun, langsung saja memberikan kunci tersebut ke putranya itu.Justin menerimanya dan berniat segera pergi dari situ. Namun di cegah Mona yang b

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kesempatan

    Matahari menyeruak masuk melalui celah gorden jendela kamar hotel. Cahaya hangat itu menerpa wajah manis dari seorang wanita yang di panggil Jasmine. Pemilik netra hitam pekat itu membuka matanya secara perlahan demi mendapatkan rasa nyaman, saat cahaya itu langsung menerobos mengenai pupil netranya.Netranya menelisik ke segala ruangan, dan tersadar jika Justin telah membawanya ke sini. Apalagi sebuah tangan kekar melingkari perutnya. Ia menyadari jika Justin tengah memeluknya dari belakang. Ia membiarkan sejenak pelukan itu, sebelum rasa amarah membuatnya meradang kembali. Wanita itu memutuskan untuk meninggalkan Justin, lantaran rasa benci menyelimuti hatinya. Jasmine yang kini mengingat dirinya nya juga sebagai Midea. Ingatannya perlahan kembali. Ia mengingat semua hal yang berkaitan dengan Justin.Dadanya terasa sesak. Mengingat rasa sakit yang diberikan oleh suaminya itu. Jalan satu- satunya adalah pergi. Ia muak melihat wajah pria itu. Berbekal pakaian yang telah di siap kan

  • Merebut kembali Cinta Istriku    She is Mine

    "Jasmine," pekiknya saat melihat kondisi istri nya yang begitu memprihatinkan. Betapa murkanya ia, saat melihat tubuh Jasmine hanya di tutupi oleh sehelai selimut saja. Ia menetap pria yang tak lain adalah koleganya sendiri."Mr, Aqio," desisnya geram. Ia mengepal tangannya dan mulai meninju wajah pria itu."Brengsek!" makinya."Kau, Sialan! Berani-beraninya kau merusak kesenanganku dan menyerangku!" hardik pria yang hampir seusia Jason.Keduanya saling beradu ketangkasan fisik. Baik Justin dan Mr. Aqio tak mau mengalah, dan merasa benar atas apa yang mereka lakukan. Mempertahankan yang menjadi miliknya.Justin yang masih memiliki stamina bagus berhasil mendorong dan mengunci pria itu di sudut dinding kamar."She is Mine! That is my wife! Kenapa kau menculiknya, Mister!"teriak Justin di depan wajah Aqio.Aqio tersenyum miring lalu tertawa remeh, dan berkata ketus," Dia milikku, jauh sebelum kamu, Justin!""Kau yang merenggutnya dariku, brengsek!" umpat Aqio, lalu dengan amarah yang me

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Mencari De Jasmine

    Di keheningan malam, Justin terus melajukan mobilnya sembari menatap layar ponselnya, demi memperhatikan posisi mobil yang sedang dibawa Jasmine.Alisnya bertaut memperhatikan mobil yang dibawa Jasmine, tak bergerak sama sekali. Untungnya Jaraknya semakin dekat dengan dengannya. Justin menepikan mobilnya saat melihat Alan, sang asisten, yang tengah memeriksa kondisi mobil sang istri. Segera ia keluar untuk mencari tau mengenai apa yang terjadi."Alan, mana istri saya?"tanyanya saat tak melihat sosok istrinya."Sepertinya ibu di culik, pak," sahut Alan seraya menunjukkan hasil pencariannya melalui daschcam yang terdapat di mobilnya Jasmine.Seketika itu juga ia terhenyak kaget, dan berteriak panik, "Apa!"Tanpa menunggu, ia pun segera mengambil tindakan,"Kerahkan anak buah kamu, Alan!"."Baik, pak," sahut pria itu mantap.Melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi seraya memberitahukan pada Arfan tentang keadaan Jasmine yang sebenarnya."Bagaimana bisa, Justin?" tanya Arfan dari seber

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Wanitaku

    Seminggu Sebelumnya...Seorang pria tengah memperhatikan wajah seseorang yang selama ini dicarinya. Ia tersenyum samar saat mengetahui jika wanita yang ia cari-cari selama ini ada di hadapannya."Mm, jadi kamu ada di sini sekarang," gumam pria itu seraya menatap ke arah wanita yang berada di koridor kantor salah satu koleganya."Dia sedang bermain peran wanita Sholehah ternyata. Baiklah, Sayang. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu. Aku membiarkanmu. Silahkan nikmati kebebasanmu untuk sekarang, tapi setelah itu, ku pastikan kau kembali kepadaku untuk selamanya," ucap pria itu pelan. Lalu menyesap rokoknya kembali.Ia membiarkan wanitanya pergi. Namun ia tak lupa menyuruh orang-orangnya agar terus memperhatikan dan mengikuti kemana wanita itu pergi.Hingga akhirnya, Ia berhasil mengikuti kemana wanitanya melajukan mobilnya di kegelapan malam. Ia memang menunggu waktu yang tepat untuk mengambil miliknya yang kabur karena ulah agency yang di percayainya selama ini.Dengan cekatan anak buahnya

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Sepertinya Midea kembali

    Sakit hati, itu yang dirasakan oleh wanita yang kini mulai mengingat dirinya sebagai Midea. Meskipun tak semua memorinya kembali. Namun serpihan memori akan kekerasan dan kekejaman dari seorang Justin mulai tampak jelas di benaknya.Ia memperhatikan kamar yang berantakan karena ulahnya, tapi ia tak perduli. Jika bisa ia hancurkan dengan menggunakan bom, pasti akan ia lakukan sekarang juga.Namun nyatanya, Ia hanya bisa duduk meringkuk di sudut ranjang. Memperhatikan kamar yang seperti habis perang. Memang pun ia sedang berperang. Perang perasaan. Perasaan yang tak mampu ia ungkapkan lewat kata. Ia hanya bisa melampiaskan dengan barang.Ia tertawa dalam kesedihan yang tak bisa ia ungkapkan. Lelah sudah pasti. Dadanya sakit. Nafasnya terasa Bahkan tangisnya tak lagi bersuara. Matanya terasa berat. Lalu tertidur dengan tubuh meringkuk di sudut ranjang."Apakah ia benar-benar tertidur?". Tentu saja tidak. Jasmine tak benar-benar terlelap dalam pejaman matanya. Pikirannya masih bermain den

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Amarah Jasmine

    "I-iya, Sebenarnya di malam itu Aku lah yang telah...," Justin tak mampu untuk melanjutkan kalimatnya. Berat rasanya mengakui dosanya yang satu ini.Karena dirinya lah Jasmine, Midea menderita, tapi karena keegoisannya saat itu membuat ia tak merasa bahwa dirinyalah iblis yang sebenarnya.Ia menatap Jasmine yang berusaha tenang dan tegar, meskipun didalamnya hancur dan remuk. Ia kembali menundukkan pandangannya. Merasa malu dan bersalah pastinya."Iya, kamu pria itu?benar, kan?" tanya Jasmine memastikan.Justin mengangguk pelan. Tak mampu berucap. Lidahnya terlalu kelu untuk berkata jujur. Keduanya saling diam. Jasmine menatap Justin dengan tatapan yang menahan amarah. Ia tak tau harus bagaimana meluapkannya."Aku minta maaf, Jasmine. Aku pernah cari kamu. Tapi ga pernah ketemu," ucap pria itu tiba-tiba."Aku menyesalinya. Setiap hari aku berdoa dan berusaha agar kita dipertemukan kembali," ungkap pria itu jujur.Sedangkan Jasmine terdiam menatap Justin dengan ujung matanya. Ia belum

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Pengakuan Justin

    Kepalanya kini begitu sesak di penuhi dengan segala pertanyaan yang berhubungan dengan malam itu. "Bagaimana bisa benda ini ada di sini? Bagaimana bisa? Apa kaitannya Justin dengan ini?".Dadanya bergemuruh saat pikirannya mulai berspekulasi pada apa yang di bayangkannya.Suara dengungan terdengar keras di telinga hingga memenuhi ruang kepalanya. Sakit. Itu yang dirasakannya sekarang. Dengungan itu melengking kuat di telinganya bersamaan petir dan guruh yang datang menyambar apa yang di suka.Kepalanya mulai berdenyut nyeri. Satu persatu memori yang tersembunyi muncul di permukaan secara acak. Berputar. Ia berteriak saat tak kuasa menahan hantaman hebat di otaknya. Namun sayangnya, teriakan itu tak cukup terdengar di telinga orang-orang yang berada di rumah itu.Hanya Jasmine seorang. Ia berusaha kuat menahan sakit di kepalanya dengan memeluk kepalanya sendiri."Aaaaaaaaakh,". Kali ini teriakannya lebih kuat melebihi dari yang sebelumnya. Sehingga cukup terdengar di telinga seseorang

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Diary-nya Midea

    Hujan semakin deras seiring petir yang akan menyambar apa saja yang lewat. Mungkin sebagian orang merasa panik dan takut pada cuaca yang tiba-tiba ekstrim tersebut.Namun tidak bagi wanita itu. yang berada di ruangan yang sebagian dindingnya di pasang kedap suara. Sesekali netranya mengarah ke jendela dan mengetahui jika hujan dan petir telah datang bersamaan. Akan tetapi, ia tak perduli. Pikirannya hanya berfokus pada tulisan tangannya Midea. Entah kenapa, Ia merasa seolah-olah dirinya lah yang menulis semua keluh kesah itu.Jasmine termangu pada kalimat terakhir.*Midea adalah sebuah nama yang entah milik siapa di sandangkan pada ku. Yang semenjak aku menyandangnya seluruh hidupku merasa hampa lalu menderita. Benarkah nama ku Midea?? Dan benarkah aku seorang Midea Hasxander?*."karena di saat aku merenung sendiri. Aku merasa aku bukan lah aku"Serr...darah Jasmine berdesir kuat, saat membaca kalimat akhir dari tulisan tangan seorang Midea Hasxander, mantan istrinya Justin."Aku mer

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status