Share

Tuduhan Aaraf

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kayshilla berjalan riang sembari menenteng tasnya, ia menuju ke gerbang untuk menunggu Aaraf yang akan menjemputnya.

"Mbak! Mbak ...."

"Hey! Mbak baju hitam ...!"

Kayshilla sontak menghentikan langkah saat mendengar suara bariton tersebut. Ia menelisik penampilannya dan orang-orang di sekitar, hanya ia yang mengenakan abaya hitam.

"Huh ... kamu dipanggil kok malah jalan terus, sih? Nggak nengok, nggak berhenti, nggak apa!" Pria muda itu memegangi lutut dengan napas tersengal.

Sedangkan Kayshilla hanya menatap bingung. "Ada apa, ya, Kak?" tanyanya.

Pria itu menegakkan tubuh, bulir keringat masih jatuh di wajahnya. Ia terlihat sangat kelelahan mengejar Kayshilla.

"Aku di suruh Dosen kasih buku ini ke kamu." Ia menyodorkan dua buah buku paket kepada Kayshilla.

Wanita cantik itu langsung meraihnya dengan menganggukkan kepala. "Maaf, Kak, aku tadi nggak tahu. Aku pikir Kakak panggil siapa."

"Nggak papa. Oh, iya." Pria itu mengulurkan tangan seakan mengajak Kayshilla berkenalan. "Perkenalka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
kapok lu Aaraf
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Merebut Hati Suamiku   Permintaan Aaraf

    "Ada apa, Kay?"Kayshilla tidak bergeming, tangannya terus memasukkan baju ke dalam koper. "Kayshilla!" sentak Aaraf saat istrinya tidak kunjung menjawab."Saya kangen sama Umik. Setidaknya kalau di Jember tidak ada yang menyakiti saya, Mas."Pria itu menggelengkan kepala. "Kamu boleh pulang, tapi jangan mendadak seperti ini. Apa alasan yang akan kamu berikan pada Abah dan Umik nanti?""Ada banyak alasan, Mas. Yang tidak ada itu alasan saya tetap bertahan dalam rumah tangga ini," sahut Kayshilla dengan suara yang sangat lirih.Aaraf terdiam. Ia sadar sikap buruknya selama ini, tetapi dirinya tidak menyangka Kayshilla akan berpikiran pergi.Apa yang akan ia katakan kepada Abah dan Umik? Yang ada malah hanya menambah masalahnya dengan Abah.Kayshilla menantu kesayangan, kalau Abah dan Umik tahu Aaraf memperlakukannya dengan tidak baik, dua paruh baya itu pasti akan sangat kecewa padanya."Jangan pergi, Kay. Aku mohon."Wanita cantik itu langsung bangkit dan menatap tajam ke dalam manik

  • Merebut Hati Suamiku   Bingung Judul

    "Bantu aku belajar mencintai kamu dan melupakan masa lalu, Kay."Kayshilla menggelengkan kepala dengan perlahan. "Saya nggak yakin bisa melakukannya, Mas. Lebih baik kamu belajar sendiri, agar kamu juga tahu apa itu artinya perjuangan."Kayshilla langsung meraih ponsel dan berlalu keluar kamar meninggalkan Aaraf dalam kebimbangan. Semalam ia pergi mencari ketenangan, tetapi pagi ini bisa-bisanya Aaraf mengusik ketenangan batinnya.Sedangkan Aaraf, pria itu masih terpaku bahkan saat Kayshilla sudah menutup pintu.Perjuangan seperti apa maksudnya?Apa perjuangan melupakan Ayrani sebagai cinta pertamanya?Atau perjuangan menerima perjodohan ini dan mencintai sang istri?'Perjuangan seperti apa yang kamu maksudkan, Kay? Sedangkan selama ini aku sudah mati-matian menekan egoku,' batin Aaraf.Aaraf langsung mengambil ponsel guna menghubungi Danang, tidak seberapa lama kemudian akhirnya panggilan telepon tersebut tersambung."Halo, Gus," sapa Danang di seberang telepon."Batalkan meeting pag

  • Merebut Hati Suamiku   Perubahan Aaraf

    Mobil mewah itu melaju membelah jalanan raya yang tampak lenggang, dua puluh menit kemudian mobil tersebut berbelok ke sebuah hotel mewah yang terletak di tengah kota. Aaraf turun lebih dulu, kemudian ia berjalan mengitari mobil menuju pintu Azriya dan membukakannya."Kita ngapain ke sini, Mas?""Sudah, kamu nanti juga akan tahu." Wanita cantik dengan balutan gamis berwarna hijau muda itu menurut saja saat suaminya menggandeng tangannya untuk masuk. Aaraf menuju resepsionis untuk mengambil kartu akses, selanjutnya ia menuju lift dan sampailah pada kamar di lantai paling atas."Mas, kamu sewa lantai paling atas?" Kayshilla menyapukan pandangan ke sekitar saat ia baru saja keluar dari lift."Iya. Dari sini pemandangannya lebih bagus, apalagi kalau malam hari.""Tapi pasti mahal banget."Aaraf terkekeh pelan, ia menempelkan kartu akses ke pintu dan lantas membukanya. "Ayo masuk, Kay."Kayshilla menurut. Ia semakin terkejut saat mendapati ranjang yang dihias dengan kelopak mawar, juga ka

  • Merebut Hati Suamiku   Mengikis Jarak — Mahesa dan Ayrani

    Kayshilla berdiri dengan kedua tangan menungku pada pembatas balkon. Netranya memandangi langit malam yang cerah dengan banyak bulan dan bintang di sana. "Cantik, ya." Kayshilla tertegun saat tiba-tiba Aaraf berdiri di sampingnya. Beberapa saat lalu pria itu mengantarkan piring sisa makan malam ke luar, tetapi kenapa sudah kembali?"Tadi aku taruh depan kamar terus telepon pegawainya. Jadi aku nggak perlu turun biar kamu nggak nunggu kelamaan," jawab Aaraf seolah tahu isi hati istrinya.Sedangkan Kayshilla hanya mengangguk, tanpa Aaraf tahu di hatinya tumbuh banyak bunga bermekaran. Inti tubuhnya menghangat menyadari Aaraf yang begitu peka."Kamu suka?""Suka banget, Mas.""Syukurlah kalau begitu. Aku senang kalau kamu suka.""Kamu menyiapkan ini sendirian, Mas?"Aaraf mengangguk. "Aku merasa bersalah saat menolak tawaran Umik bulan madu. Kalau dipikir-pikir kita memang membutuhkannya agar bisa semakin dekat."Hening! Wanita cantik itu tidak bergeming. Ia hanya diam dengan kepala men

  • Merebut Hati Suamiku   Luka Penolakan

    "Bagaimana tadi, Nduk?" tanya Izza — istri Paman Zaki.Ayrani baru saja sampai di rumahnya dan Mahesa langsung pulang setelah mengantar, wanita itu langsung menemui Bibinya yang tengah berkutat di dapur menyiapkan pesanan kue tradisional."Alhamdulillah Ayah dan Ibunya Mas Mahesa baik, Bi. Mereka menerima Ayrani di sana, tadi kamu juga ngobrol banyak hal.""Syukurlah kalau begitu." Izza menghela napas lega, bagaimanapun ia menginginkan keponakannya mendapatkan pasangan hidup yang baik."Tapi Ayrani tetap merasa canggung, Bi. Sungkan saja duduk di tengah-tengah orang kaya, apalagi saat tadi mereka membicarakan tamu undangan. Huh ... mereka undang banyak orang, sedangkan Ayrani hanya sedikit. Agak malu sebenarnya, Bi. Tapi Ayrani juga sadar, Ayrani hanya gadis biasa yang jarang bergaul."Izza mengelus lembut bahu keponakannya tersebut. "Kamu sungkan karena belum terbiasa, Nduk. Perbedaan itu hal wajar, namanya juga kita orang nggak punya disandingkan dengan orang kaya. Tapi semua itu sa

  • Merebut Hati Suamiku   Isi Hati Abah dan Putranya

    Tiba saatnya Aaraf dan Kayshilla menghadiri acara ulang tahun perusahaan yang ke-empat. Pasangan itu sudah siap dengan setelan senada mereka, juga banyak bingkisan untuk beberapa kolega."Iya, mungkin tiga puluh menit lagi aku sampai." Aaraf berbicara dengan seseorang di seberang telepon.Kayshilla yang masih menata bingkisan tak ayal menoleh, keningnya lantas mengerut saat melihat penampilan Aaraf yang acak-acakan.Kancing baju tidak rapi, dasi dipakai asal, belum lagi rambut tidak disisir. Tanpa membuang waktu, Kayshilla langsung membenahi penampilan suaminya. Aaraf langsung menahan napas lantaran kaget, tetapi ia juga senang. Pasalnya kemarin mereka berdua saling diam dan hari ini Kayshilla memperhatikannya. Meskipun tanpa sepatah katapun, tetapi ia tahu sang istri peduli dengannya.Aaraf mematikan sambungan telepon, kemudian ia menatap Kayshilla yang masih membenarkan dasinya."Makasih, Kay," ucap Aaraf saat Kayshilla sudah selesai."Sama-sama, Mas. Sekarang tinggal sisiran, masa

  • Merebut Hati Suamiku   Iri Pada Masa Lalu

    Ayrani membaca pesan dari Aaraf dengan lelehan air mata yang tiba-tiba mengalir. Ia ingat empat tahun lalu dirinya yang tidak paham apa-apa, tetepi selalu menjadi tempat Aaraf mencurahkan keluh kesahnya tentang perusahaan."Aku ikut bahagia, Gus." Ayrani langsung menghapus pesan tersebut, ia merasa tidak perlu membalas. Ayrani sadar bahwa keputusannya menemani Aaraf dulu adalah keinginannya sendiri, ia tidak menyalahkan kalau dirinya tidak ikut menemani di saat Aaraf sukses. "Keberhasilan perusahaan ini membuat hubungan njenengan sama Abah Yai baik, Gus. Semoga suatu saat nanti, Abah Yai dan Bu Nyai semakin bahagia dengan membaiknya hubungan njenengan dengan Ning Kayshilla," gumamnya dan lantas beranjak tidur.•Keesokan harinya.Dapur ndalem sudah disibukkan dengan persiapan syukuran atas keberhasilan perusahaan Aaraf. Hari ini akan ada makan besar, bahkan beberapa santri sampai dipanggil untuk membantu di ndalem.Hari sudah sore, semua makanan sudah siap. Acara akan dilaksanakan m

  • Merebut Hati Suamiku   Bertemu Devano

    Semalam Kayshilla tidur cepat dan bangun saat jam menunjukkan pukul tiga pagi, wanita itu lekas beranjak ke kamar mandi guna mengambil wudhu, baru kemudian ia menunaikan salat tahajud. Seusai salam, ia tersentak saat menoleh dan mendapati suaminya tengah duduk di sofa.Aaraf memandang Kayshilla tanpa berkedip, bahkan bibir itu mengulas senyum manis. Sedangkan Kayshilla langsung mengalihkan wajah dan mulai berdzikir."Padahal aku ingin jamaah tahajud, Kay. Tapi ternyata kamu bangun lebih dulu.""Saya kebangun, Mas. Mas kalau mau salat silakan saja," sahutnya tanpa menoleh.Aaraf lekas beranjak menuju kamar mandi, pria itu terlihat melangkah pelan dari ujung netra Kayshilla. Jujur saja Kayshilla merasakan perih di ulu hati, apalagi saat mengingat tadi Aaraf memuji seseorang di masa lalunya.'Entah sebesar apa perjuangan Ayrani dulu, sampai suamiku tidak bisa menghapus bayang-bayangnya,' batinnya.Tidak seberapa lama kemudian Aaraf sudah keluar dari kamar mandi, saat itu juga Kayshilla b

Bab terbaru

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Ending

    Semua orang mengucap syukur dokter menyatakan kondisi Shaynala sudah baik-baik saja, meskipun wanita itu tetap harus rawat inap sampai kondisinya benar-benar stabil.Arsen terus menggenggam tangan sang istri, bibirnya terus meminta maaf atas kesalahannya yang telah membuat Shaynala seperti ini."Tidak apa-apa, Mas. Saat itu aku juga sedang kalut, jadi tidak berpikir dulu kalau mau bertindak," ujar Shaynala dengan suara lirih."Aku akan menebus semua kesalahanku, Dek. Dengan apapun caranya, aku akan membuatmu bahagia."Shaynala mengangguk, entah sudah yang ke berapa kalinya Arsen mengatakan hal seperti itu.Ia melihat penyesalan besar di mata suaminya, bahkan kedua mata elang itu masih memerah karena terlalu banyak menangis."Sekarang kamu harus fokus untuk kesembuhanmu, Dek. Nanti kita akan memulainya dari awal, aku berjanji akan selalu jujur dan terbuka dan berusaha hal seperti ini tidak akan terulang lagi," jelas Arsen yang membuat Shaynala langsung mengangguk."Mama sudah dibunuh D

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 199

    Tujuh hari berlalu dan Aaraf baru kembali ke rumah sakit untuk melihat putrinya. Selama tujuh hari sebelumnya, ia menyiapkan acara doa untuk kematian Kaindra. Namun, setiap hari pria paruh baya itu tetap berinteraksi melalui video call agar tahu kondisi putrinya.Namun, baru saja menginjakkan kakinya di depan ruang rawat Shaynala, Aaraf dikejutkan dengan tangis semua orang yang ada di sana."Ada apa ini?" Aaraf langsung memeluk tubuh Kayshilla. "Ada apa, Kay? Kenapa semuanya menangisi?""Dokter tadi mengatakan tubuh Shaynala menunjukkan reaksi yang menolak jantung barunya, Bi. Shaynala kejang-kejang, Ummi takut melihatnya. Ummi takut ..," jelas Kayshilla yang sontak membuat Aaraf melongo."Bukankah kata dokter, sejak kemarin aman?" tanya Aaraf dengan suara lirih."Iya. Tapi pagi tadi saat Ummi mau menyeka tubuhnya, Shaynala kejang-kejang." Kayshilla menangis tertuju pilu di dalam pelukan Aaraf, hal itu tak ayal juga membuat Aaraf turut menitikkan air mata.Sementara Arsen terus berdir

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Mendapatkan Donor Jantung

    Kondisi Kaindra semakin memburuk, bahkan pria itu sempat kejang-kejang. Kayshilla baru saja tiba bersama keluarga Danang, wanita paruh baya itu sampai pingsan beberapa kali memikirkan kondisi Shyanala dan Kaindra."Ndra, kamu dengar Abi?" bisik Aaraf, saat ini ia berada di dalam ruangan Kaindra karena dokter menyuruhnya masuk beberapa saat lalu.Kaindra terus memanggil-manggil Abinya, matanya terbelalak ke atas dengan napas yang seperti orang tengah mengorok."Laa ilaha illallah," bisik Aaraf tepat di telinga Kaindra.Pria itu mengikuti dengan napas tersengal, bibirnya bergerak hebat dengan keringat basah yang mulai membasahi pelipis.Aaraf menggenggam punggung tangan Kaindra, sebelah tangannya lagi mengelus lembut kening yang terasa panas. Sambil bibirnya terus membisikkan kalimat tauhid."Syahadat, Ndra. Di dalam hati tidak apa-apa," bisik Aaraf yang langsung diangguki oleh Kaindra.Kaindra tampak mengambil napas dalam, terdengar serak dan seperti sangat kesakitan.Aaraf menguatkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wasiat Terakhir Kaindra

    Aaraf tidak kuasa menahan beban tubuhnya saat mendengar penjelasan panjang tentang kejadian yang menimpa putrinya tadi, kedua matanya semakin deras mengalirkan cairan bening, dengan seluruh hatinya yang hancur berkeping-keping.Bibirnya terus memanggil-manggil nama Shaynala, membuat siapapun tidak tega melihatnya."Kenapa putriku harus mengalami seperti ini?" gumam Aaraf. "Dia tidak salah apa-apa, dia tidak tahu apa-apa. Tapi malah menjadi korban."Arsen menundukkan tubuh yang masih bersimpuh di bawah Aaraf, ia seperti tidak punya keberanian untuk mengangkat kepala.Hanya kata maaf yang keluar dari bibirnya, meskipun tidak mendapat sahutan dari Aaraf."Shaynala ..," bisik Aaraf.Pria paruh baya itu memejamkan kedua kelopak mata, detik berikutnya ia membuka lagi mata yang terpejam dan menatap ke arah Arsen."Bangunlah, Nak. Ini bukan salahmu, Abi paham kamu dijebak," ucap Aaraf sambil membantu menantunya untuk berdiri.Arsen semakin tergugu saat Aaraf dengan enteng merangkul tubuhnya, p

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 196

    PLAKK!Wajah Arsen terhantam ke samping saat Rafael menamparnya dengan kencang, tanpa rasa iba Rafael mengangkat kasar dagu putranya dan kembali melayangkan bogeman mentah hingga membuat darah segar mengucur deras dari hidung."Papa kecewa sama kamu!" desis Rafael.Beberapa saat lalu Rafael memang mencari Arsen karena Adele yang mengatakan bahwa Kayshilla mencari putrinya. Kata Kayshilla, Shyanala pergi tidak lama setelah Arsen meninggalkan rumah dan sampai malam belum ada kabar.Tanpa pikir panjang Rafael langsung melacak keberadaan Arsen dan menyusul ke rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan Arsen dengan Kinara. Beruntung Rafael masih sempat bertemu Diego di gang masuk rumah itu, sehingga pria paruh baya itu langsung menyetop mobil Diego dan menginterogasinya."Apa yang akan kamu jelaskan pada mertuamu sekarang, hah?! Bagaimana bisa kamu tidak sadar kalau istrimu sedang mengikuti? Sekarang... papa tidak bisa lagi melindungi kamu, Sen," ucap Rafael.Arsen tidak menyahut, waja

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Tertembak

    Hujan turun tanpa diduga, Shaynala tetap nekat menerobos hujan tanpa peduli bajunya basah."Dek!" Arsen tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya sontak berteriak."Aaargh ... lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh!" Shaynala berusaha melepaskan tubuhnya, tetapi pelukan Arsen sangat erat.Wanita itu meneteskan air mata, bersatu dengan lebatnya air hujan yang rasa dinginnya semakin menusuk kulit. Udara malam menjadi saksi betapa panasnya hati pasangan tersebut, kedua insan itu sama-sama terluka dengan keadaan yang terus memicu masalah."Lepaskan aku, Mas, lepaskan aku ...," bisik Shaynala di sela-sela isak tangisnya. "Aku nggak bisa seperti ini terus, aku terluka saat tahu kamu akan punya anak dari perempuan lain. Mamamu juga meminta kita bercerai, Mas."Arsen tersentak dan tanpa sadar pelukannya sedikit melonggar, membuat Shaynala dengan mudah melepaskan diri.Shaynala berjalan cepat, tanpa peduli tanah basah yang mengotori sepatunya."Aku mencintaimu, Dek! Aku tidak akan mencerai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekecewaan Shaynala

    David berlari menuju ruang UGD, ia segera menemui Dokter yang ada di sana dan menanyakan bagaimanakah kondisi Kaindra."Benturan yang dialami pasien menyebabkan adanya pendarahan serius di dalam otak, Pak. Pasien juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, dan terdapat banyak luka lecet. Kami baru saja memberikan transfusi darah karena pasien kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini," jelas dokter.David mengangguk dengan lesu, ia duduk di sana dengan tatapan kosong yang terarah ke depan.Ia sudah menganggap Kaindra seperti seorang kakak, Kaindra sering membantunya bahkan memberikan banyak bonus di luar bonus perusahaan.Mendengar kondisi orang yang ia sayangi yang sedang kritis di dalam sana, membuat David merasa tidak berdaya. Meskipun ia terkenal tegas, tetapi ketika menyangkut keselamatan Kaindra, ia juga bisa menjadi rapuh."Mungkin nanti akan ada operasi kecil, Pak. Mohon Bapak menghubungi anggota keluarga lain untuk mengurus persetujuan operasi tersebut," kata Dokter.Se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kecelakaan

    Mobil milik Arsen baru saja berhenti di halaman luas Pesantren Al-Mubarok. Sesuai janjinya, dua minggu sekali ia akan datang ke sini untuk mengunjungi istrinya.Ia langsung duduk di sofa ruang tamu, menemani Abi mertuanya yang duduk sendirian di sana. Pria paruh baya itu terlihat tidak bersemangat, padahal Arsen tahu perusahaannya sudah berjalan stabil."Abi kemarin bertemu dengan Kaindra, Sen. Abi tidak bisa tenang," ucap Aaraf dengan suara lirih.Hening! Arsen tidak menyahut."Kaindra sibuk terus dan belum bisa ditemui, malah hari ini rencananya dia pergi ke luar kota lagi untuk pertemuan bisnis." Pria paruh baya itu menghela napas kasar. "Abi juga tidak enak mengganggu waktunya. Segan, Sen. Abi 'kan pernah mengecewakan dia," lanjutnya."Satu bulan lagi hari pernikahannya, pasti Kaindra akan mengundang Abi. Mungkin itu bisa jadi waktu yang tepat untuk Abi berbincang dengan Kaindra," sahut Arsen.Aaraf tampak berpikir. "Apakah Kaindra akan mengundang Abi? Sedangkan kemarin Abi bilang

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 192

    "Kita akan menginap di sini, Tante?" tanya Larissa."Iya, rumahnya Arsen juga tidak jauh dari hotel ini. Jadi cocok sekali kalau kita menginap di sini untuk sementara waktu," sahut Kinara.Larissa mengangguk setuju. Di usia kandungannya yang sudah memasuki sembilan bulan, Larissa tidak bisa banyak protes dan hanya bisa menurut saja. Yang terpenting nanti kebutuhannya dan anaknya terjamin."Wanita itu masih di luar kota, Tante?"Kinara menoleh ke arah Larissa dengan kening mengernyit. "Maksud kamu Shaynala?""Iya, Tante. Dia," sahut Larissa yang sontak membuat Kinara tergelak."Sampai sebegitunya kamu nggak mau menyebut namanya, La." Kinara menjeda ucapannya barang sejenak. "Iya, dia masih di luar kota. Dan ini menjadi kesepakatan bagus untuk kita mengawasi Arsen."Wanita paruh baya itu memang menempatkan beberapa anak buah di sekitar kediaman Arsen untuk mengawasi Arsen dan mendapatkan banyak informasi."Tapi kalau kita langsung muncul, apa Arsen tidak akan marah? Dia 'kan membenciku,"

DMCA.com Protection Status