Beranda / CEO / Merebut Hati CEO Tampan / Aib Yang Terbongkar

Share

Aib Yang Terbongkar

Penulis: Piki
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-06 13:28:10
Di part sebelumnya hampir saja terjadi pernikahan dengan kedua kubu konglomerat. Namun sayangnya ada pria misterius yang membuat keonaran pada acara tersebut. Kini, pria tersebut tengah melepaskan amarahnya yang sepertinya sudah ia pendam sedari dulu.

Para ajudan mulai bergerak dan hendak menyingkirkan pria tersebut akan tetapi Reyhan berteriak dan menyuruh para ajudan agar melepaskan pria itu. Reyhan merasa penasaran mengapa pria tersebut datang ke rumahnya? Selain itu juga, hal ini merupakan kesempatan Reyhan untuk membatalkan secara mentah-mentah pernikahan yang hampir dilaksanakan.

“Terimakasih sudah memberikanku kesempatan hai pemuda muda” ujarnya dengan tersenyum puas. Lalu matanya melirik kearah Putri Gaulya. Ia mulai menyapa Putri Gaulya dengan ramah, “Hai Putri Gaulya... Apa kamu masih ingat terhadapku? Ah! Aku yakin memorimu masih sangat aktif dan tidak mungkin melupakan kejadian dulu yang enak itu” ujarnya sambil tersenyum sinis.

“Ada apa ini sebenarnya ini? Nyonya Ratu, Tua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Merebut Hati CEO Tampan    Mantan Suami Belum Move On

    Siska tersadar dari pingsannya lalu ia ingin beranjak dari tempat tidur namun gerakannya terhenti ketika merasakan sakit di bagian rahim yang amat menusuk. Bertepatan dengan itu, Wilona masuk ke dalam dan mendapati tantenya telah siuman. “Tante, jangan dulu bergerak” ujar Wilona pelan, dirinya tidak ingin Tantenya kenapa-kenapa.“Bagaimana kata dokter?” tanya Siska secara tiba-tiba. Wilona menghela nafas lalu berkata, “Tante baik-baik saja” ujar Wilona yang membuat Siska bernafas lega.“Tapi... Yang di dalam rahim tidak bisa diselamatkan” ujar Wilona sambil menunduk.“Apa?!” sorot mata Siska kini begitu tajam. Ia langsung paham dengan apa yang Wilona katakan barusan. Kini, Siska terisak dan menggelengkan kepalanya secara berulang kali.Wilona menenangkan Tantenya dan mengatakan bahwa pelaku yang telah menggugurkan kandungannya telah di tangkap polisi. Namun, Siska mengatakan bahwa kalaupun si pelaku telah di tahan namun bisakah pelaku tersebut dapat mengembalikan janinnya lagi? Wilona

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Merebut Hati CEO Tampan    Pembunuh Bayaran

    Gragin berjalan menuju ke arah rumahnya yang berada di dekat toko sembako. rumahnya yang berukuran kecil seperti tidak terlihat diantara sisi kiri dan kanan dengan gedung-gedung toko besar menutupnya. Gragin masuk dari pintu dan mulai menuju ke kamar tidur. Nampaknya malam ini Gragin begitu merasa lelah. Energinya telah terkuras habis ketika berada di rumah Tuan Harizon.Ia mulai tertidur dengan pulas hingga seseorang masuk ke dalam rumahnya. Ada dua orang yang kini berjalan menuju ke kamar Gragin. Mereka berdua memakai topeng penutup mata agar wajah aslinya tidak di kenali oleh orang lain termasuk Gragin. Mereka membuka pintu kamar tidur dan mendapati seorang pria berbadan besar tersebut tengah tertidur. Keadaan rumah yang selalu sepi, karena Gragin hidup seorang diri. Membuatkan mereka mudah masuk ke dalam rumah.“Apa kita habisi sekarang?” tanya salah satu dari penjahat tersebut.“Kita bekap dulu mulutnya biar tidak bersuara!” perintah rekannya yang lagi satu.Sesuai dengan yang dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06
  • Merebut Hati CEO Tampan    Sebuah Penyesalan

    Reyhan mengetuk pintu rumah Wilona namun rumah itu terlihat sedang sepi. “Kemana perginya mereka?” tanya Reyhan para dirinya sendiri. “Ah... Aku punya nomor handphone Tante Siska” Reyhan mulai menghubungi Siska, sayangnya ponsel milik Siska saat ini tengah berada di dalam mobil. Sehingga Wilona tidak dapat memberikan informasi apapun kepada Reyhan. Sedangkan ia lupa memberikan nomor ponselnya kepada Reyhan karena saking acuhnya dengan keadaan.“Kenapa tidak diangkat? Ah... Aku tidak tahu nomor handphone Wilona!!!” seru Reyhan dengan khawatir. Entah mengapa perasaannya begitu cemas terhadap mereka. Lalu, Reyhan kembali teringat saat Wilona mengatakan bahwa Siska tengah keguguran. Dengan cepat Reyhan langsung menebak rumah sakit yang paling dekat dari rumah Wilona. Ia pun segera masuk ke dalam mobil dan segera menuju ke arah rumah sakit terdekat.Disisi lain, Sekali lagi Wilona harus menenggak pil pahit di lubuk hatinya. Di keluarga Wilona hanya Siskalah yang teramat baik padanya dan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Merebut Hati CEO Tampan    Dilema

    Syahnaz teringat kembali dengan perkataan Aris yang menyuruhnya untuk memilih sebuah keputusan. Di teras rumah Syahnaz sedang duduk sambil memegangi kepalanya yang terasa berputar-putar. Dari dalam ruangan, terlihat Bram sibuk mencari batang hidung istrinya hingga menuju ke teras rumah dan ia melihatnya juga.“Sayang...” Bram menyapa syahnaz dan duduk di sampingnya tidak lupa juga Bram memeluk pinggang syahnaz dengan pelukan mesra.Syahnaz menoleh ke arah suaminya dengan ekspresi wajah masam seakan tidak menyukai kehadiran Bram di sampingnya. “Kamu lagi apa?” tanya Bram.Terdengar suara nafas yang terkontrol lalu Syahnaz pun mengatakan bahwa ia ingin sendiri dan jangan diganggu. Bram mengira istrinya hanya bercanda kepadanya karena memang baginya Syahnaz gemar memberikan kejutan-kejutan yang diluar kehendak.“Ngapain masih duduk?” tanya Syahnaz dengan ketus sambil membuang muka ke arah lain. Bram terdiam mematung lantaran kali ini istrinya memang tidak ingin di ganggu. “Baiklah Sayan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Merebut Hati CEO Tampan    Gairah Mas Bram

    Wilona telah bekerja di kantor perusahaan milik Reyhan. Tanpa Wilona sadari, sedikit demi sedikit hidupnya kini mulai berangsur membaik. Terutama pada perekonomian yang sempat jatuh kini mulai berkembang lagi. Hal ini juga tidak luput dari campur tangan Reyhan. Dia memberikan Wilona mobil perusahaan dan mengangkat Wilona menjadi sekretaris pribadinya. Rasanya, Wilona tidak akan pernah melupakan jasa kebaikan yang pernah Reyhan berikan padanya.Terlebih semua penghuni di perusahaan tempat Wilona bekerja pun pada ramah-tamah. Setiap kali Wilona berpapasan dengan mereka dengan ramah mereka selalu menyapanya dan begitupun juga sebaliknya. Pekerjaan yang nyaman, lingkungan dan fasilitas yang memadai, teman bekerja yang baik dan ramah, apalagi kenal akrab dengan bos tentu akan membuat siapapun merasa ingin di posisi Wilona yang sekarang namun tidak mau jadi Wilona yang dulu.Kini, genap sudah satu bulan Wilona bekerja dengan lingkungan yang positif. “Selamat siang, Bu Wilona” sapa Misya, kar

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Merebut Hati CEO Tampan    Cinta Itu Bukanlah Nafsu Sesaat

    Wilona berbelanja ke supermarket dengan seorang diri. Karena hari ini tanggal merah maka kantor perusahaan pun sedang libur. Wilona membeli beberapa keperluan dapur yang bisa aku stok hingga satu minggu. “Ah... Akhirnya sudah cukup” gumamku dalam hati.Wilona mendorong keranjang supermarket yang berisi barang-barang belanjaannya ke kasir. Dengan cepat kasir mengecek harga dan Wilona pun membayar setelah dikasih tau total belanjaannya. Wilona membeli tas supermarket agar dirinya tidak kewalahan membawa barang belanjaannya. Setelah itu, Wilona menuju ke arah mobil dan tidak lupa membayar uang parkir.Terlihat pak satpam mengucapkan terimakasih kepada Wilona dan Wilona hanya tersenyum sekilas. Wilona pun mulai menyetir mobil dan pergi. Di lain sisi, Aris tengah berada di teras rumah yang aku lupa mengunci pintunya. Lumayan lama Aris menunggu karena Wilona mampir sedikit di salah satu rumah teman. Lalu saat ini aku sedang menuju ke rumah.Setelah sampai Wilona melihat Aris dan begitupun se

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Merebut Hati CEO Tampan    Lamaran Yang Tidak Direncanakan

    Reyhan mengajak Wilona ke rumah kedua orang tuanya dengan maksud memperkenalkan Wilona kepada mereka. Wilona merasa belum siap itu itu dan menolak secara halus. Reyhan tidak menyerah dengan penolakan Wilona hingga akhirnya Wilona pun mengiyakan. Sesampainya di rumah, Reyhan mengajak Wilona berjalan berdampingan.“Reyhan” sapa Nyonya Fitrya ketika melihat putranya kembali.Nyonya Fitrya memeluk erat tubuh putranya karena saking rindunya menahannya berminggu-minggu. Reyhan tersenyum lalu ia pun memperkenalkan Wilona. Nyonya Fitrya teringat dengan Wilona yang wajahnya tidak asing lagi.“Bukannya kamu yang pernah datang ke rumah saya ketika terjadi tragedi yang di perbuat salah satu ajudan kami?” tanya Nyonya Fitrya pada Wilona.“Iya, itu benar dan sekarang Tante saya telah meninggalkan saya selamanya akibat kehilangan janin yang beliau inginkan” ujar Wilona sedih.Nyonya Fitrya tidak dapat berkata-kata dia hanya diam. Lalu Reyhan pun menanyakan keberadaan papanya pada mamanya. Nyonya Fitr

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Merebut Hati CEO Tampan    Salah Sasaran

    Syahnaz tidak ingin dilenyapkan oleh Aris. Ia juga terlalu bucin sehingga tidak ada jalan pikirannya untuk berhenti berselingkuh dengan Aris meskipun Aris telah kasar terhadapnya beberapa kali. Malahan saat ini ia ingin membuktikan kepada Aris bahwa ia bisa melenyapkan adiknya sendiri. Perlahan-lahan Syahnaz menuju ke arah dapur. Terlihat seorang pembantu tengah membuat teh. Dalam hatinya, Reyhan sangat menyukai teh hangat. “Pembantu itu pasti sedang membuatkan teh buat Reyhan. Ha ha... Baguslah lebih cepat lebih baik” gumam Syahnaz senang.Pembantu itupun keluar sebentar karena ada yang menelepon telepon rumah. Padahal, yang menelponnya adalah Syahnaz sendiri. Setelah dirasa sudah aman, Syahnaz langsung masuk ke dalam dapur dan dengan cepat menuangkan racun tikus ke secangkir teh. “Rasakan kamu Reyhan... Aku lebih sayang harta ketimbang nyawamu” gumam syahnaz kegirangan.Setelah selesai menaburkan racun tikus, syahnaz pun pergi karena ia tidak ingin ada orang melihat keberadaannya d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09

Bab terbaru

  • Merebut Hati CEO Tampan    Akhir Dari Rencana (Tamat)

    Rahandi membelokkan mobilnya ke arah kiri sementara Reyhan tetap mengikutinya. Hingga mobil Rahandi berhenti ketika suasana di sekeliling dipastikan sepi dari pemukiman. Terlihat sisi kiri ada banyak hutan dan didepannya ada lapangan kosong. Seakan Rahandi telah mempersiapkan sesuatu hal buruk pada Reyhan.Rahandi maupun Viona turun dari mobil dan secara terang-terangan memperlihatkan wajah mereka. Seakan mereka menantang Reyhan. Tanpa basa-basi, Rahandi pun memanggil Reyhan dengan suara angkuh.“Saya tau kau telah mengikuti saya sedari tadi. Kau... Putra pewaris dari kakakku Tuan Harizon!” seru Rahandi.“Cepat kau maju dan tunjukkan wajah kau!” tantang Rahandi pada Reyhan.Tidak berselang lama, Reyhan keluar dari persembunyiannya. Rahandi maupun Viona tersenyum sinis seakan mereka sedang meremehkan kehadiran Reyhan.“Rupanya kau cukup pemberani wahai keponakanku” ujar Rahandi.“Hai, apa kamu masih menganggap aku kakakmu? Upz... Aku memang kakak sepupu kamu karena Papa kamu dan Papa a

  • Merebut Hati CEO Tampan    Jenazah Syahnaz

    Reyhan sebelumnya sedang berdiri di pintu dapur. Melihat Viona begitu pucat, Reyhan pun menanyakan hal itu. Viona tertawa canggung karena dirinya tidak mungkin berkata hal yang sebenarnya. Dengan berbohong, Viona pun mengatakan bahwa salah satu temannya sedang masuk di rumah sakit. Reyhan melihat bola mata maupun bibir yang diucapkan oleh kakaknya terlihat bertolak belakang. Namun, Reyhan mengiyakan saja.Dengan cepat, Viona pun bergegas pergi. Sementara itu, tanpa Viona sadari Reyhan juga diam-diam mengikutinya. Selama diperjalanan, Viona mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga membuat Reyhan sedikit kewalahan untuk mengejar kakaknya tersebut. Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, Reyhan tidak ingin melepaskan Syahnaz yang sedang terburu-buru itu. Reyhan merasa hilangnya Wilona dan Reyna ada hubungannya dengan Syahnaz.Di lain sisi, Wulan mengantar Wilona ke rumah Reyhan. Sampai di sana, tidak ada Reyhan namun ada beberapa teman-teman Reyhan yang belum pulang dari sana

  • Merebut Hati CEO Tampan    Pertemuan Tak Disengaja

    Ketika dokter mengatakan bahwa Reyna hanya mengalami syok ringan, membuat Wulan merasa lebih tenang. Dirinya tidak habis pikir jika Reyna tidak bisa diselamatkan, Wulan pasti benar-benar tidak apa bisa memaafkan dirinya sendiri. Sementara itu, Wilona masuk ke dalam ruangan UGD. Wilona hanya ingin melihat anak itu secara langsung dengan waktu yang lebih lama. “Kenapa aku seperti tidak asing melihat anak ini?” gumam Wilona dalam hati.Wilona meraih tangan Reyna dengan lembut seakan mereka memiliki ikatan batin. Seketika saja Wilona merasa pusing di kepalanya dan terlihat bayangan-bayangan tidak jelas kini muncul begitu saja. Di lain sisi, Wulan masih duduk di luar dengan maksud untuk menenangkan dirinya. Viona melintas dan mereka tidak sengaja saling berpapasan satu sama lain. Wulan yang melihat Viona, seketika dendamnya muncul. Dia berdiri lalu langsung menjambak rambut Viona dengan beringas hingga Viona meringis kesakitan. Andai saja Wulan tahu bahwa wanita yang saat ini dia lawan b

  • Merebut Hati CEO Tampan    Detik-detik Melahirkan

    Anisa segera dibawa ke ruang operasi karena kini akan segera melahirkan. Bram dalam pikiran kacau, antara marah ataupun haru semuanya menjadi satu dalam hari yang sama. Reyna diam namun dalam hatinya mendoakan Anisa dan bayi yang dikandung Anisa dapat terselamatkan. Dokter yang telah memeriksanya meminta keputusan kepada bram selaku suami dari Anisa.“Kondisi istri anda sangat lemah dan kami takut air ketubannya kering jika terlalu lama tidak ditindaklanjuti. Apakah anda mengizinkan kamu untuk melakukan tindakan operasi pada pasien?” tanya dokter pada Bram.“Apapun itu dok, asalkan anak saya baik-baik saja” ujar Bram dengan tegas.Bram tidak memikirkan Anisa dan seketika itu juga cintanya telah kandas begitu saja. Viona telah berhasil membuat gram berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Viona hanya bisa tersenyum ketika melihat situasi yang sangat indah menurut dirinya. Viona meminta izin untuk keluar dari ruangan kepada Bram sementara Reyna mencoba mengikuti kemana pe

  • Merebut Hati CEO Tampan    Racun

    Sebelum Reyhan berangkat bekerja, Viona sudah menyiapkan susu dan roti tawar di meja. Sembari menunggu Reyhan datang, Viona mencoba mengatur senyumannya semanis mungkin. Viona masih berpura-pura menjadi Syahnaz dan ia berniat untuk menghabisi nyawa Reyhan.Setelah menunggu beberapa menit, Reyhan pun lewat dan Viona menyapanya. Matanya terlihat berniar seakan hari ini merupakan hari yang ia tunggu-tunggu sejauh hari.“Reyhan, ayo saran pagi” ajak Viona.“Maaf kak, aku lagi buru-buru” ujar Reyhan yang berjalan ke depan. Viona yang tidak terima lantas berdiri dan mengejar adiknya itu.“Tunggu... !” teriak Viona.Reyhan memberhentikan langkahnya karena Viona kini berada di depan dirinya. Reyhan mengernyitkan dahi seakan memikirkan tingkah laku kakaknya.“Ayo dong kita sarapan pagi!” ajak Viona yang kini terlihat memaksa dan menarik tangan Reyhan agar duduk di kursi.Viona menaruh susu tersebut di samping Reyhan agar Reyhan meminumnya. Dengan santai Reyhan meraih susu itu dan memberikannya

  • Merebut Hati CEO Tampan    Wilona Sedikit Beruntung

    Wulan dan Wilona telah sampai di rumah Wulan. Wulan mempersilahkan Wilona untuk masuk ke dalam rumahnya dan mengajaknya untuk duduk terlebih dahulu di ruang tamu. “Bu Wilona mau minum apa?” tanya Wulan terlebih dahulu kepada Wilona.“Aku minta air putih saja” ujar Wilona yang masih kebingungan.“Baik, Bu. Aku ke dapur dulu” ujar Wulan.Setelah Wilona sendirian di ruang tamu, dia hanya bisa menatap beberapa foto yang terpanjang di tembok. Terlihat, foto seorang wanita sedang menggendong seorang bayi mungil yang lucu dan imut. Wilona dapat mengenali wajah wanita itu yang kini sedang bersamanya. Ya, foto itu adalah Wulan. Namun, Wilona kembali teringat ketika Wulan mengatakan bahwa dirinya tinggal seorang diri. Lantas, Siapa dan dimana anak itu? Wilona nampaknya mulai bertanya-tanya tentang hal itu. Bukan tanpa alasan, Wilona seakan melihat wajah si bayi seperti tidak asing dimatanya. Tidak lama kemudian, Wulan kembali dengan membawa hidangan. Dia memberikan Wilona air putih dan bebera

  • Merebut Hati CEO Tampan    Mantan Sekretaris

    “Lepaskan aku!” teriak seorang Wanita yang diikat kedua tangannya. Wanita itu tidak lain adalah Syahnaz yang asli.“Inilah akibatnya kalau kamu melanggar perintah!” paman Rahandi berdiri tepat di wajah Syahnaz.Syahnaz menggelengkan kepalanya dan menangis. Ia menasihati papanya agar segera menyerahkan diri ke kantor polisi. Alih-alih Rahandi mau mendengarkan nasihatnya putrinya, yang ada malah menamparnya dengan keras.“Anak tidak berguna!” seru Rahandi.“Tapi untungnya kamu memiliki kembaran yang bisa Papa andalkan” ujarnya.“Pa, mengapa Papa seperti ini? Dulu, aku menjadi jahat itu juga karena didikan Papa. Sekarang aku sadar... Aku telah berbuat dosa dan aku menyesali semua perbuatanku” ujar Syahnaz.“Dulu Papa memuji kelicikanmu. Sekarang kamu telah menjadi wanita lemah... Papa berharap Viona akan menggantikan posisimu yang dulu” ujar paman Rahandi sembari berlalu.Di tempat yang berbeda, Viona yang kini menyamar sebagai Syahnaz tengah asyik bermain ponsel hingga ia tidak sadar ba

  • Merebut Hati CEO Tampan    Reyhan Jatuh Sakit

    Hari sudah gelap dan kini Reyhan sudah berada didepan rumah. Sementara Syahnaz menghampirinya dengan tersenyum lebar. Setelah Reyhan sudah dekat dengan dirinya, Syahnaz pun menyapa.“Habis darimana kamu?” tanyanya santai.Reyhan tidak menggubris dan memilih masuk kedalam rumah. Terlihat, Syahnaz mengernyitkan dahinya ketika dirinya diacuhkan oleh Reyhan. Lalu dia menutup kembali pintu tersebut dan menuju ke dalam kamar tidur. Reyhan merebahkan tubuhnya ke kasur. Wajahnya lesu dan matanya menatap atap langit. Tak terasa butiran air mata jatuh membasahi pipinya. Reyhan yang hampir tidak pernah menangis kini berhasil mengeluarkan air matanya.Dia menatap foto pengantin yang terlihat begitu mesra. Reyhan ingat ketika itu ia begitu bahagia bersama diriku di hari istimewa mereka. Namun kini, semuanya pudar. “Wilona, dimana kamu berada? Maafkan aku bila aku tidak sempat menolongmu waktu itu. Wilona sungguh tidak becus menjadi seorang suami hiks” gumam Reyhan.Malam ini, Reyhan tidak bisa ter

  • Merebut Hati CEO Tampan    Identitas Paman Rahandi

    Sudah satu bulan lamanya Wilona tinggal bersama ibu Tuti dan Adi. Selama satu bulan itu juga aku tidak kunjung mengingat ingatan Wilona kembali. Hingga ibu Tuti berkata secara terang-terangan kepada Wilona, beliau ikhlas bila menganggap Wilona sebagai anaknya. Hal itu berarti, Wilona harus mengikhlaskan masa lalu yang tidak Wilona ingat dan kembali membuka lembaran baru. Antara senang dan sedih kini bercampur aduk dihati Wilona. Senang karena ibu Tuti begitu baik padaku dan sedih karena Wilona meninggalkan keluarga kandung Wilona. Ibu Tuti menyisir rambut Wilona yang hitam dan lebat. Dia memuji rambut Wilona yang katanya bagus dan Wilona hanya membalasnya dengan senyuman terbaik. Wilona yang tidak ingat nama sendiri kini telah memiliki nama yang baru. Yakni Andini, nama yang anggun dan Wilona menyukainya. Ibu Tuti telah selesai mengikat rambutku dan sekarang menyuruh Wilona untuk beristirahat. Sementara dirinya kembali sibuk dengan urusan pertanian. Sebenarnya Wilona ingin membantu i

DMCA.com Protection Status