Share

Bab 59

Penulis: Arizah Karimah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 19:14:30
Jam tangan pintar Daniel kembali berbunyi. Eleanor meneleponnya. Setelah pulang, dia tidak melihat seorang pun di rumah. Daniel melepas jam tangan itu dan menyerahkannya kepada Harry. Harry segera mengangkat telepon dan memanggil dengan gembira, "Mama."

"Harry, di tempat asing begini, kamu kabur ke mana lagi?" Suara Eleanor terdengar tegas di telepon.

Harry dengan cepat memutar otaknya dan menjawab, "Mama, aku lihat kalian belum pulang, jadi aku bosan sendirian. Aku keluar sebentar untuk main, tapi sebentar lagi aku pulang. Jangan khawatir, ya."

Eleanor hampir tertawa karena kesal. Kenapa anaknya suka sekali berkeliaran seperti ini?

"Kamu di mana? Biar kujemput."

"Nggak usah! Aku bisa pulang sendiri. Jangan khawatir, Mama. Aku tutup dulu ya." Setelah itu, Harry buru-buru menutup telepon karena takut Eleanor bertanya lebih jauh.

"Gimana? Apa Mama percaya?" tanya Daniel.

"Sepertinya dia percaya," jawab Harry.

"Aku turun untuk lihat situasinya dulu." Daniel keluar dari kamar untuk memerik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 60

    Yoana membawa sepiring buah-buahan dan hendak naik ke lantai atas. Namun, ketika melihat Jeremy turun, dia langsung tersenyum dan memanggil, "Jeremy."Jeremy sama sekali tidak menghiraukannya dan berjalan keluar tanpa menoleh. Awalnya, dia sudah melarang Yoana tinggal di rumah, tetapi Yoana terus bertahan dengan memanfaatkan dukungan dari Bella.Melihat sikap Jeremy, Bella merasa sangat kesal. "Jeremy, sampai kapan kamu mau bersikap seperti ini sama Yoana? Apa kamu perlu sampai bersikap seperti itu cuma karena seorang anak haram?"Jeremy menghentikan langkahnya dengan alis yang mengerut dalam. Dia berbalik dengan ekspresi dingin dan memperingatkan, "Kalau kudengar kata 'anak haram' lagi di rumah ini, orang itu akan kuusir sekarang juga.""Kamu!" Bella begitu marah hingga hampir terperanjat dari kursi rodanya.Yoana buru-buru melangkah maju dan mencoba menenangkan Bella. "Bibi, tenang dulu. Suasana hati Jeremy lagi buruk hari ini. Dia bukan sengaja mau buat Bibi marah."Saat itu, Basti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 61

    "Pertanyaan apa?""Kamu suka Paman Charlie nggak?"Eleanor tertegun sejenak. "Kenapa aku harus suka sama dia?""Paman Charlie suka sama kamu."Eleanor dikagetkan oleh ucapan Harry. Charlie suka sama dia? Charlie tidak menyiksanya saja sudah patut disyukuri."Anak-anak jangan ngomong sembarangan," sergah Eleanor."Aku nggak ngomong sembarangan. Aku lihat surat cinta yang ditulisnya untukmu. Semua surat itu disimpan di sebuah kotak hitam."Eleanor hanya bisa terdiam. Pria yang selalu membawa pisau atau pistol itu, menulis surat cinta?Harry menatap Eleanor dengan penasaran dan melanjutkan, "Mama, kalau Mama nggak suka Paman Charlie, apa Mama suka Jeremy?"Eleanor hampir tersedak mendengar pertanyaan itu. Sejak kapan anak ini memanggil Jeremy dengan begitu lancar? Mendengar nama Jeremy, ekspresi Eleanor menjadi agak getir.Dia menjawab dengan nada datar, "Dulu suka, sekarang nggak.""Kalau Mama juga nggak suka Jeremy, berarti Paman Charlie masih ada peluang, 'kan?"Eleanor merasa kepalany

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 62

    Eleanor benar-benar tidak ingin mengurus Jeremy, tetapi suara ketukan di pintu terus terdengar tanpa henti. Dia berbalik ke sisi lain tempat tidur, mengambil bantal, dan menutup kepalanya dengan bantal itu. Namun, ketukan di pintu tetap terdengar, bahkan sepertinya semakin keras.Dengan putus asa, Eleanor menghela napas panjang, lalu melempar bantal ke samping dengan kesal. Akhirnya, dia menyerah. Dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan dengan langkah berat ke pintu, lalu membukanya.Di luar, Jeremy yang sebelumnya pingsan sekarang sudah sadar. Namun, dia masih terlihat sangat lemah. Matanya memerah dan tampak lelah, sementara pandangannya yang dingin tertuju pada Eleanor.Wanita paruh baya dan para petugas medis masih berdiri di depan pintu."Anak muda, jangan bertengkar lagi. Pacarmu sekarang sangat lemah dan nggak mau pergi ke rumah sakit. Tolong bujuk dia!" ujar wanita itu dengan panik.Eleanor menarik napas panjang dan berusaha bersabar. "Dia bukan pacarku.""Ini ...." Wanita i

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 63

    Jika besok pagi Harry bangun untuk pergi ke sekolah dan kebetulan Jeremy melihatnya, situasinya akan menjadi sangat rumit. Dengan enggan, dia mengambil ponsel Jeremy dan menjawab panggilan itu."Halo?"Dari seberang, terdengar suara panik Yoana, "Jeremy, kamu di mana? Aku dan Bibi sudah nunggu kamu pulang!"Eleanor menjawab dengan nada dingin, "Dia pingsan di tempatku. Kalian bisa datang nanti untuk menjemputnya."Ada jeda singkat sebelum suara Yoana menjadi tajam dan penuh kecurigaan. "Kamu siapa? Tunggu ... Eleanor?!" Nada bicaranya berubah menjadi lebih nyaring, bahkan Eleanor hampir bisa membayangkan wajah marah Yoana di seberang sana."Eleanor! Kenapa Jeremy bisa ada di tempatmu? Jangan bilang kamu menggoda dia lagi!"Eleanor menghela napas panjang, berusaha mempertahankan kesabarannya. "Kamu ngerti bahasa manusia nggak? Dia datang ke rumahku dan pingsan. Dia! Yang! Datang! Ke! Rumahku!" Eleanor menekankan setiap kata dengan jelas."Tetap saja! Pasti kamu yang goda dia! Kalau ngga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 64

    Daniel mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, matanya penuh dengan keteguhan. Tanpa berkata apa-apa, dia berbalik dan berlari keluar. Melihat hal itu, Yoana langsung maju untuk menangkapnya. "Berhenti!"Namun, Daniel tiba-tiba berbalik dan menggigit lengan Yoana dengan keras."Ah!" Yoana berteriak kesakitan dan mendorong Daniel dengan marah.Tenaga orang dewasa jauh lebih besar daripada seorang anak kecil. Tubuh Daniel terlempar beberapa langkah ke belakang dan kepalanya terbentur sudut meja. Rasa sakit yang tajam langsung menjalar di belakang kepalanya. Air mata membasahi mata wajahnya, tetapi Daniel tetap menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit dan berdiri kembali dengan tegar.Dia harus keluar, dia harus menghubungi Harry agar bisa memberi tahu Eleanor bahwa dua wanita jahat ini sedang berusaha menyakitinya.Yoana memegangi lengannya yang sudah membekas gigitan. Rasa sakit itu membuatnya benar-benar marah, "Apa yang kalian lakukan? Cepat tangkap dia!""Tunggu." Bella mengangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 65

    Bunuh diri?Yoana melongo mendengar kata itu. Alasan apaan ini? Dia jelas tidak gila sampai ingin bunuh diri! Bagaimanapun, dia sangat yakin bahwa pria di depannya memang sengaja menabrak mereka untuk menghentikan mobil mereka."Siapa kamu sebenarnya? Nggak lihat ini mobil Keluarga Adrian? Kamu sengaja nabrak kami, nggak takut bakal nyinggung Keluarga Adrian?" Charlie menahan senyuman sinisnya, "Keluarga Adrian?"Yoana menggertakkan giginya sekilas. Tidak ada seorang pun yang berani menyinggung Keluarga Adrian di ibu kota ini. Yoana tidak peduli siapa pria ini, dia yakin bahwa pria ini tidak akan bisa menandingi Keluarga Adrian.Yoana mendengus dingin. "Kenapa? Sudah takut sekarang?"Charlie mengangkat alisnya perlahan, tebersit sorot penghinaan di matanya. "Oh, bukan apa-apa!"Wajah Yoana langsung menjadi kaku. "Bahkan Keluarga Adrian juga nggak kamu pedulikan? Lancang sekali kamu ini. Tunggu saja. Setelah kuadukan sama tunanganku nanti, dia pasti nggak akan ngampuni kamu."Senyuman

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 66

    Andy hanya bisa memohon lagi, "Kalau kamu nggak keberatan, gimana kalau aku pergi dari sini?"Eleanor menyunggingkan bibirnya. "Apa bedanya? Tetap saja ada pria di rumahku."Alis Jeremy bergerak sedikit.Andy ketakutan hingga jantungnya berdetak kencang. Dia merendahkan suara saat menatap Eleanor dengan serbasalah, "Bu, kita juga nggak punya cara lain untuk sekarang. Bukankah usahamu bakal sia-sia kalau Bos bangun? Kamu istirahat saja. Bos nggak mungkin bangun secepat itu. Dia nggak bakal mengganggumu."Andy menatap Eleanor dengan tatapan tulus. Dia berharap Eleanor bisa berbelaskasihan dengan mengizinkan Jeremy tinggal di sini.Eleanor mendongak memandang jam di dinding. Sepertinya memang tidak ada cara lain untuk sekarang. "Besok jam 5 pagi, kamu harus menjemputnya."Andy merasa lega. Dia menyahut, "Oke, aku pasti sampai tepat waktu."Eleanor melirik sekilas Jeremy yang berbaring di ranjang. Kedua mata itu terpejam rapat. Napasnya normal. Dia pergi ke kamarnya, lalu menyerahkan selim

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 67

    "Hm."Usai berbicara, Andy menatap Eleanor. "Bu, aku beli dua porsi sarapan. Yang satu lagi punyamu."Eleanor tidak tahu harus berkata apa melihat profesionalisme Andy. Harus diakui bahwa anak buah Jeremy bukan sembarangan orang. Mereka semua cerdik.Hanya saja, kapan Eleanor mengizinkan Jeremy mandi dan makan di rumahnya?Jeremy sudah bangkit dari sofa. Dia melirik Eleanor dan bertanya, "Aku boleh pakai kamar mandi di sini, 'kan?"Eleanor menatap Andy yang telah menyiapkan semuanya untuk Jeremy. Pada akhirnya, dia hanya menyahut, "Memangnya kamu nggak bakal pakai kamar mandiku kalau aku keberatan?"Jeremy mengangguk. "Baguslah kalau kamu nggak keberatan."Eleanor mengepalkan tangannya. Kenapa pria ini sama seperti Yoana yang tidak mengerti bahasa manusia?Jeremy mengikuti arah Eleanor keluar tadi. Kemudian, dia menemukan kamar mandi.Beberapa saat kemudian, Eleanor teringat pada sesuatu. Wajahnya memerah. Dia segera menyusul Jeremy, tetapi Jeremy sudah melepaskan kemejanya.Di bawah s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 108

    Begitu Eleanor mengangkat kepalanya, dia melihat Jeremy naik ke kapal dengan tubuh yang basah kuyup dan membawa hawa dingin yang menusuk. Wajah Jeremy tampak kelam, pandangan matanya tajam dan penuh kebencian saat dia menatap Eleanor.Eleanor segera berjaga-jaga dan mengarahkan pistol ke arahnya.Malam itu, langit tampak kelabu dan mendung, menambah suasana yang mencekam.Jeremy menatap Eleanor dengan dingin dan mengejek, "Kamu memang punya nyali." Dia sempat mengira Eleanor sudah mati di laut. Namun, ternyata wanita itu bukan hanya berhasil menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga berhasil membawa Vivi kembali. Kalau saja jaraknya ke daratan tidak terlalu jauh, mungkin dia juga bisa berenang sampai ke sana?"Kamu mau tembak aku?" Jeremy mengejek."Biarkan aku dan temanku pergi," Eleanor berkata tegas.Jeremy maju beberapa langkah dengan tatapan menghina. "Kamu pikir pistol kecil itu bisa mengancamku?"Dor!Peluru menembus papan kayu di depannya, hanya selangkah dari tubuh Jeremy.Je

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 107

    Melihat tindakan Eleanor yang nekat, Jeremy mendecakkan lidahnya dengan kesal dan mengerutkan kening. "Dia gila atau apa?"Air laut sedingin ini, kenapa dia berani melompat begitu saja tanpa ragu? Apakah wanita cerewet itu benar-benar sepenting itu baginya?Andy yang berdiri di samping kehabisan kata-kata. 'Bukankah Anda sendiri yang memancingnya berbuat seperti ini?' batinnya.Setelah beberapa saat berlalu, Eleanor tidak kunjung muncul ke permukaan. Ekspresi Jeremy semakin muram. Andy berpikir sejenak sebelum bertanya, "Bos, perlu kupanggil orang untuk menarik Nyonya ke atas?"Jeremy menatap tajam ke arah laut dan tidak melihat tanda-tanda keberadaan Eleanor sedikit pun. Dia tertawa sinis, "Dia sendiri yang nggak takut mati dan melompat ke sana. Kalau dia tenggelam, itu salahnya sendiri."Setelah mematikan puntung rokoknya, Jeremy menambahkan dengan dingin, "Nggak usah khawatir."Andy terdiam mendengarnya. Siapa yang sebenarnya khawatir di sini? Dia hanya bertanya karena melihat Jerem

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 106

    Ya, Andy memanggil Eleanor dengan sebutan Nyonya. Dia memang sengaja melakukannya.Charlie menatap pria di hadapannya dengan pandangan tajam penuh kebencian. Ekspresinya semakin dingin. "Pergi sana."Namun, Andy tetap bersikap sopan dan angkuh. "Saya harus bawa Nyonya dan Tuan Muda pulang." Sambil berbicara, dia melihat jam tangannya. "Tinggal dua menit lagi. Kalau Nyonya dan Tuan Muda nggak mau kembali, kami akan bertindak."Charlie tertawa sinis. Pandangan matanya dipenuhi aura membunuh yang mengerikan.Eleanor merasakan angin kencang berdesir di dekat wajahnya .... Sekejap kemudian, terdengar suara keras saat Andy yang berdiri tegap itu terjatuh ke tanah. Charlie mencekik lehernya dan menekan tubuhnya dengan kuat ke lantai.Aura membunuh dari tubuh Charlie menyebar begitu cepat dan kuat.Para pengawal di belakang Andy saling bertukar pandang dengan kaget. Mereka bahkan tidak sempat menarik senjata. Dalam sekejap mata, Charlie sudah berada di depan mereka dan menekan Andy ke tanah. J

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 105

    Sekarang Eleanor berhasil membawanya pergi, Papa pasti tidak akan setuju dan akan mengejar Mama. Itu semua salahnya hingga Mama berada dalam bahaya."Anak bodoh, kamu ngomong apaan? Kamu nggak salah. Ini semua urusan antara Mama dan Jeremy. Kamu dan Harry nggak seharusnya ikut terlibat. Kalau ada yang harus meminta maaf, itu seharusnya Mama," ujar Eleanor dengan lembut.Setelah emosi keduanya sedikit lebih tenang, Charlie yang mengemudi akhirnya membuka suara, "Apa yang kamu tukarkan sama Jeremy?"Eleanor terdiam sejenak, tatapannya menggelap. Melihat wajah Eleanor melalui kaca spion, pria itu tertawa dingin, sorot matanya dipenuhi cahaya berbahaya. "Dirimu atau kebebasanmu?"Eleanor menarik napas dalam-dalam, menunduk memandang anak kecil di pangkuannya. "Tenang saja, aku sudah punya rencana."Jika Eleanor memenangkan permainan ini, dia bisa membawa kedua anaknya pergi jauh dari tempat ini. Jika dia kalah, Jeremy akan menangkapnya kembali. Namun, Eleanor punya satu kelebihan ... penya

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 104

    Eleanor tidak mendengarkan ucapan Yoana lebih lanjut, dia buru-buru turun sambil memeluk Daniel. Yoana memandang punggung Eleanor yang menjauh, awalnya ingin mengikuti sarannya untuk berusaha menahan Jeremy.Namun, dia berpikir ulang. Bagaimana jika wanita sialan itu berbohong? Bagaimana jika ini hanya sandiwara dan dia sama sekali tidak berniat pergi? Jika Yoana benar-benar pergi menahan Jeremy, lalu malah membuat Jeremy marah, apa yang akan terjadi padanya?Pikiran itu membuat dahi Yoana berkerut. Tanpa memedulikan hal lainnya, dia langsung bergegas turun. Saat di lantai bawah, dia melihat Eleanor membawa Daniel naik ke mobil hitam.Yoana segera memotret pelat nomor mobil itu dan mengirimkannya ke Jeremy. Eleanor, masih mau nipu? Lucu sekali.Di dalam mobil, Charlie yang duduk di kursi pengemudi melihat Yoana memotret melalui kaca spion. Bibirnya melengkung tipis, sorot matanya memancarkan kebengisan yang menakutkan.Begitu Eleanor membawa Daniel masuk ke mobil, Charlie berkata denga

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 103

    Telepon kedua Eleanor ditujukan kepada Vivi. Jika dia melarikan diri, kemungkinan besar Jeremy akan menculik orang-orang di sekitarnya untuk memaksa dia kembali. Demi keselamatan Vivi dan dirinya sendiri, bersembunyi selama dua jam ini adalah pilihan yang paling aman bagi semua orang.Telepon ketiga, Eleanor menelepon Harry, lalu menjelaskan situasinya secara singkat. Hari ini dia tidak bisa membawa Harry pergi. Karena Jeremy tidak mengetahui keberadaan Harry, maka situasi Harry akan tetap aman selamanya.Jika Eleanor membawa Harry bersamanya dan tertangkap, semuanya akan hancur total. Dia dan Daniel sudah berada dalam bahaya, jadi dia tidak bisa menyeret Harry ke dalamnya. Asalkan bisa melewati dua jam ini, dia bisa menjemput Harry kapan saja.Tak lama kemudian, mobil Eleanor tiba di rumah sakit. Saat dia memasuki ruang perawatan, untuk pertama kalinya dia berdekatan dengan Daniel. Daniel memandang Eleanor dan terdiam sejenak. Matanya tampak terkejut, bibirnya bergerak, lalu tanpa sad

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 102

    Setelah mendengar perkataan Jeremy, wajah Eleanor sama sekali tidak menunjukkan rasa gembira. "Kalau aku nggak bisa bawa anak itu pergi?"Mulai sekarang, kamu harus patuh padaku. Aku panggil kapan saja, kamu harus datang. Apa pun yang aku suruh, termasuk menemaniku di ranjang."Seperti mainan, seperti milik pribadinya yang tidak bisa disentuh siapa pun.Tubuh Eleanor bergetar, wajahnya seketika berubah pucat. Dengan bibir bergetar, dia membalas, "Ini ibu kota, kamu menyuruhku membawa seorang anak melarikan diri dari tempat di mana kamu bisa mengendalikan segalanya. Jeremy, kamu sengaja mempersulitku."Hanya dengan sebuah perintah darinya, Jeremy bisa menangkap Eleanor kembali. Ini yang disebut memberinya kesempatan?"Ya, aku memang sengaja mempersulitmu."Jeremy mengangkat tangannya, jari-jarinya yang dingin sekali lagi menyapu lembut pipi Eleanor yang putih halus. "Eleanor, aku cuma ingin kamu belajar tunduk padaku. Kesempatan hanya ada satu kali, manfaatkan baik-baik.""Aku kasih kam

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 101

    Mata Jeremy meredup, tubuhnya diselimuti oleh aura dingin saat berkata, "Nggak perlu."Fakta sudah jelas di depan mata. Melakukan pemeriksaan lagi hanyalah membuang-buang waktu. Dia juga tidak ingin lagi menghadapi kenyataan bahwa istrinya pernah dinodai oleh pria lain, bahkan melahirkan seorang anak, dan anak itu dibesarkan di sisinya selama ini.Jeremy tidak mengizinkan siapa pun dari Keluarga Adrian mengatakan bahwa Daniel adalah anak haram. Selama tidak ada yang membicarakannya, dia bisa memperlakukan Daniel seperti anak kandungnya sendiri.Secercah harapan yang baru saja muncul di hati Eleanor kembali padam. Benar, dia percaya pada bukti yang ada di depannya, percaya Yoana, percaya petugas pemeriksaan, percaya Andy, tetapi satu-satunya yang tidak dia percaya adalah Eleanor.Seorang wanita yang dikenalnya selama sepuluh tahun, bahkan telah menjadi istrinya selama tiga tahun. Tidak ada kepercayaan sedikit pun.Eleanor merasa dirinya sangat bodoh. Mengapa dia masih berharap pada Jere

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 100

    Jika Jeremy tahu Daniel adalah anak kandungnya, mungkin dia akan memperlakukan Daniel dengan lebih baik.Eleanor merasa demikian. Namun, yang didapatkannya malah tawa sinis Jeremy. "Darah dagingku? Eleanor, apa serunya menipu diri sendiri?"Jeremy sangat jarang melakukan hal aneh saat mabuk. Dia yakin hal seperti itu hanya pernah terjadi sekali, yaitu saat kakeknya berulang tahun.Kala itu ketika dia bangun, wanita yang ada di sebelahnya adalah Yoana. Kemudian, Yoana pun hamil.Di luar dugaan, sebulan kemudian, Eleanor juga memberitahunya bahwa dirinya hamil, hamil anak Jeremy.Jeremy pun kebingungan. Dia menyuruh orang menyelidiki dan akhirnya mendapat informasi bahwa Yoana memberi obat kepada Eleanor. Obat itu membuat Eleanor memasuki kamar pria lain tanpa sadar. Itu sebabnya, dia hamil.Ketika memikirkan masalah ini, kepala Jeremy menjadi sangat pusing. Eleanor menunduk dan mengepalkan tangannya. Saat melihat celaan pada ekspresi Jeremy, hatinya terasa sakit."Kalau kamu nggak perca

DMCA.com Protection Status