Share

Bab 290

Penulis: Arizah Karimah
Yoana hanya kehilangan banyak darah dan nyawanya tidak berada dalam bahaya.

Patrick dan Alicia datang dengan terburu-buru. Ketika melihat sang putri yang dipenuhi luka, Alicia sontak berteriak histeris dan memeluk Yoana sambil menangis. Dia meraih tangan Yoana dengan gemetaran sambil bertanya, "Yoana, siapa yang melakukan ini padamu?"

Tubuh Patrick gemetaran saking kesalnya. Putri kesayangan yang dimanjakannya selama ini malah dicelakai orang lain sampai seperti ini. Dia ingin sekali membunuh pelakunya!

"Cepat selidiki apa yang terjadi! Aku mau pelakunya ditangkap! Aku nggak akan mengampuni orang itu begitu saja!" pekik Patrick kepada bawahannya. Dia pasti akan membuat pelakunya mendapatkan balasan berkali-kali lipat.

Jeremy yang tiba di depan bangsal tentu mendengar suara Patrick. Langkah kakinya sontak terhenti. Tatapannya seketika menjadi semakin dingin.

Putri mereka baik-baik saja, tetapi mereka sudah ingin membunuh pelakunya. Lantas, bagaimana dengan Eleanor yang anaknya sedang kr
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 291

    Tiba-tiba, Patrick tercengang. Matanya berputar, lalu segera bereaksi dan membantah, "Benar-benar omong kosong! Hanya karena dia berkata begitu, langsung dianggap benar?""Kamu tahu kan, dia nggak akur sama Yoana. Ini fitnah! Suruh dia tunjukkan bukti. Kalau nggak, jangan sembarang menuduh tanpa dasar."Jeremy tersenyum dingin, lalu mengucapkan beberapa kata dengan nada sinis, "Kata-kata yang sama, kukembalikan padamu."Ketiga anggota Keluarga Pratama tertegun serentak. Dengan suara lemah dan tatapan penuh iba, Yoana menatap Jeremy. "Remy, memang dia. Kamu nggak percaya sama aku?"Tatapan dingin Jeremy menyapu Yoana, lalu berhenti pada wajahnya yang pucat dan lemah. "Kamu bilang itu perbuatan Eleanor. Aku tanya, kenapa dia harus melakukan itu?""Karena ...." Yoana menggigit bibirnya, air mata mengalir deras. "Karena Eleanor bilang aku telah menyakiti anaknya. Tapi aku benar-benar nggak melakukannya .... Remy, aku bahkan nggak tahu dia punya anak laki-laki. Mana mungkin aku punya kesemp

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 292

    Jeremy mengatupkan bibirnya dengan rapat dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sepasang matanya yang dalam, dipenuhi dengan amarah yang semakin membara. Andy ketakutan hingga menundukkan kepalanya lebih rendah.Andy merasa bingung. Dulu, ketika bosnya mengalami kecelakaan mobil dan terluka parah, Eleanor merawat Jeremy selama dua bulan penuh. Selama dua bulan itu, Simon bahkan sangat menyukai Eleanor dan terang-terangan mengumumkan bahwa Eleanor akan menjadi istri Jeremy, serta memberikan dukungan penuh padanya di Keluarga Adrian.Namun, entah bagaimana, sikap Simon terhadap Eleanor tiba-tiba berubah total. Eleanor tidak melakukan apa pun, tetapi Simon berubah.Setelah kecelakaan itu, Jeremy baru sadar dua bulan kemudian. Di satu sisi, Simon dengan tegas meminta Jeremy menikahi Eleanor. Namun di sisi lain, dia membiarkan Jeremy memperlakukan Eleanor dengan buruk. Bahkan, Simon sendiri tidak lagi bersikap ramah pada Eleanor.Seolah-olah ... itu adalah bentuk penyiksaan terselubung. Pe

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 293

    Maksud Simon dengan "menyelesaikan masalah ini" adalah menyerahkan Eleanor kepada Keluarga Pratama agar mereka bisa melampiaskan amarah mereka. Namun, jika Jeremy tetap melindungi Eleanor, Keluarga Pratama tidak akan bisa menyentuhnya.Jeremy tidak berkomentar lebih jauh. Dia langsung memutuskan panggilan.Ucapan Mona semalam telah meninggalkan duri dalam hatinya. Namun, dia tidak cukup bodoh untuk langsung mempertanyakan Simon. Hal-hal seperti ini masih harus dia selidiki perlahan dan diuraikan sedikit demi sedikit.Mengenai soal tes DNA ... Jeremy memicingkan matanya. Setelah berpikir beberapa detik, dia mengangkat tangannya.Dari kejauhan, Andy segera mendekat. "Bos.""Atur ulang, lakukan tes DNA sekali lagi."Berhubung hal ini sudah pernah dibahas sebelumnya, Andy tidak terlalu terkejut dengan keputusan Jeremy untuk melakukan tes DNA ulang. "Baik, Bos.""Bos!" Salah satu pengawal yang bertugas di depan kamar Daniel tiba-tiba berlari dengan panik. "Bos, Tuan Daniel dalam masalah. An

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 294

    Jeremy berdiri tertegun di luar untuk waktu yang lama. Akhirnya, dia berkata pelan, "Bawa Harry ke sini.""Baik," jawab Andy dengan mata yang juga penuh kesedihan.Ah .... Anak sekecil itu, bagaimana mungkin pelaku bisa tega melakukan hal sekejam itu? Betapa kejamnya pelaku ini! Jika benar ini perbuatan Yoana, Andy merasa Yoana benar-benar tidak pantas hidup.....Harry segera dibawa ke sisi Jeremy. Melihat suasana yang begitu muram, Harry bisa merasakan bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.Tanpa disadari, matanya memerah dan air matanya jatuh.Jeremy menoleh menatap Harry. Dia terdiam sejenak sebelum berbicara perlahan, "Pergilah temani Mama dan kakakmu, ya."Harry mengatupkan bibirnya erat-erat. Air mata dan ingusnya bercampur, dan setelah beberapa lama, dia bertanya dengan suara bergetar, "Kakak ... dia akan baik-baik saja, 'kan?"Mendengar pertanyaan itu, tubuh Jeremy bergetar hebat dan punggungnya semakin kaku. Dengan suara yang nyaris tak terdengar, dia menjawab, "Dia akan bai

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 295

    Yoana menarik napas dalam-dalam karena rasa sakit yang menusuk. Alicia segera mendekat untuk membantunya, "Aduh, sayangku, pelan-pelan, sakit sekali, ya?""Mm ...." Suara Yoana terdengar seperti hampir menangis. Merasakan rasa sakit di tubuhnya, kebenciannya terhadap Eleanor semakin membara. Dia ingin sekali menghancurkan Eleanor hingga tak bersisa.Alicia menepuk punggung Yoana untuk menenangkannya. "Bersabarlah sedikit lagi. Nanti aku dan ayahmu pasti akan menangkap perempuan itu untuk melampiaskan amarahmu."Yoana menahan amarah di dalam hatinya dan mengangguk dengan ekspresi penuh dendam. "Ibu, kita nggak boleh melepaskannya.""Ibu tahu, Sayang. Ibu tahu.""Soal Remy yang akan melakukan tes DNA sama anak itu, kalian harus mengawasi dengan sangat ketat. Nggak boleh ada kesalahan sekecil apa pun dalam hal ini." Yoana menggenggam tangan Alicia dan terus-menerus mengingatkannya."Baik, Ibu tentu tahu. Aku dan ayahmu sudah sangat berhati-hati. Kamu nggak perlu khawatir."Alicia memahami

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 296

    Eleanor panik. Dia berusaha sekuat tenaga mengejar, tetapi langkahnya tidak cukup cepat untuk menyusul Daniel yang semakin menjauh. "Daniel, jangan pergi! Daniel, kembali! Daniel ...."Daniel menoleh, tersenyum padanya, lalu berbalik dan pergi. Eleanor mencoba mengejarnya, tetapi dia terjatuh dengan keras.Ketika dia mengangkat kepalanya lagi, Daniel sudah menghilang. Sebagai gantinya, Harry muncul di hadapannya. Namun perlahan-lahan, Harry juga mulai menghilang.Air mata menggenang di mata Eleanor. Dengan panik, dia berteriak, "Jangan! Jangan pergi! Daniel! Harry!"Eleanor bangkit dari tanah, tetapi kabut putih tiba-tiba naik dan menutupi penglihatannya. Dia mencari dengan cemas, tetapi dia tidak dapat menemukan satu pun anak-anaknya."Daniel! Harry!" Eleanor tiba-tiba terbangun dari tempat tidurnya. Dia duduk dengan cepat. Tubuhnya penuh keringat dingin, napasnya terengah-engah, dan matanya penuh dengan kepanikan.Segala sesuatu dalam mimpinya terasa begitu nyata, begitu nyata hingga

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 297

    "Hah, tunggu saja," kata Glenn sambil menatap dengan sorot mata yang gelap, lalu berjalan ke jendela dan menelepon seseorang.Vivi memandangnya dengan bingung, tidak tahu apa yang dia rencanakan.Setengah jam kemudian.Entah dari mana, mereka berhasil mendapatkan dua jas putih seperti dokter. Dengan masing-masing membawa dua ember putih, mereka tiba di depan kamar Yoana.Vivi memandang benda yang dipegangnya, lalu menoleh ke arah Glenn yang kini telah menyamar dengan sangat rapi. "Kamu yakin nggak akan ada yang mengenalimu?""Apa yang perlu ditakutkan? Aku lagi menjalankan misi kebenaran."Vivi mengangkat ibu jarinya dengan kagum. "Hanya karena kamu bilang itu misi kebenaran, aku resmi jadi temanmu."Glenn menyeringai, "Sama-sama.""Ayo."Mereka berdua mendorong pintu kamar. Yoana sedang bersandar di tempat tidur sambil bermain ponsel. Wajahnya sudah terlihat jauh lebih baik. Luka-lukanya memang menyakitkan, tetapi tidak sampai mengancam nyawa.Keluarga Pratama yang kaya telah menyedia

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 298

    Para pelayan yang sebelumnya ketakutan oleh kejadian tadi hanya bisa bersembunyi di sudut ruangan. Ketika mereka sadar dan ingin mengejar, semuanya sudah terlambat.Pintu kamar Yoana dipenuhi orang-orang yang berkumpul untuk menyaksikan pemandangan kacau dan agak menyeramkan di dalam. Banyak di antara mereka mengeluarkan ponsel dan mulai merekam."Astaga, apa yang dilakukan dua orang ini sampai dibalas seperti ini?""Iya, pasti mereka melakukan sesuatu yang buruk. Kalau nggak, siapa yang tega membalas dendam sekejam ini?"Tiara keluar dari kamar dengan penampilan yang sangat berantakan. Orang-orang di sekitar langsung menutup hidung dan menjauh darinya."Astaga, baunya menyengat sekali! Cepat masuk lagi, jangan keluar!""Benar, jangan mengganggu orang lain dengan bau ini."Komentar orang-orang membuat Tiara merasa sangat malu. Dengan wajah merah padam, dia kembali ke kamar dengan penuh rasa malu dan amarah.Namun, kamar itu sendiri sudah dipenuhi bau amis darah yang sangat menyengat, m

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 317

    Jeremy semakin kesal. Wanita tak berperasaan ini benar-benar tidak tahu cara menunjukkan kepedulian.Eleanor menyunggingkan sudut bibirnya dengan agak pasrah. "Lalu, apa lagi yang bisa kulakukan?"Sebelum Jeremy sempat menjawab, ponsel Eleanor berdering. Dia mengangkatnya, ternyata panggilan dari Harry yang sedang menemani Daniel di rumah sakit."Halo, Harry.""Mama, kamu sudah mau balik?""Ya, Mama di jalan. Ada apa?""Ada dua paman datang menjenguk Kakak.""Dua paman?" Eleanor agak ragu. "Oke, sebentar lagi Mama sampai."Setelah mengakhiri telepon, Eleanor berujar. "Kalau nggak mau beli salep, langsung kembali ke rumah sakit saja. Ada tamu yang menjenguk Daniel. Harus ada orang dewasa di bangsal."Jeremy tidak menanggapi, hanya membelokkan mobil ke arah rumah sakit.Setibanya di bangsal, pintu baru saja dibuka dan Eleanor langsung melihat Danuar serta Bastian."Papa, Mama.""Jeremy, Eleanor."Tatapan Jeremy menyapu dingin ke arah mereka, lalu dia mengangguk ringan."Buset, wajahmu ke

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 316

    "Ya, aku tahu." Suara Eleanor terdengar dingin.Tatapan Jeremy yang gelap pun tampak agak kesal. "Apa kamu harus bicara denganku dengan nada sedingin ini?"Eleanor tersenyum tipis. Mereka hanyalah dua orang yang terhubung sebagai ibu dan ayah karena anak-anak mereka. Selain itu, tidak ada hubungan lain.Jika bukan karena kedua anak itu, mungkin mereka tidak akan pernah bertemu untuk seumur hidup. Jadi, sudah seharusnya mereka menjaga jarak.Taksi yang dipesan Eleanor sudah berhenti di tepi jalan di depan. Eleanor melirik Jeremy, lalu berkata dengan tenang, "Kita memang nggak punya hubungan apa-apa, wajar kalau menjaga jarak. Taksiku sudah sampai, aku pergi dulu."Jeremy mengerutkan alisnya, melangkah maju untuk mencoba meraih tangan Eleanor. Namun, sebuah ranting pohon yang menggantung menghalangi Eleanor. Eleanor mengangkat tangannya untuk menyingkirkan ranting itu.Plak! Ranting itu memantul kembali dan melewati Eleanor, tetapi juga tepat mengenai wajah Jeremy. Jeremy tersentak dan m

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 315

    "Lepaskan."Wajah dingin Jeremy tampak suram. Tatapannya gelap, sama sekali tidak memancarkan kehangatan."Nggak, Remy, jangan tinggalkan aku. Aku nggak bisa hidup tanpamu. Aku benaran nggak bisa hidup tanpamu, Remy ....""Pernikahan dibatalkan atau masuk penjara, pilih salah satu."Tubuh Yoana langsung bergetar hebat, tetapi tangannya yang memegang lengan baju Jeremy tetap enggan melepaskannya.Perlahan-lahan, Yoana mendongak menatap Jeremy. Mata yang dipenuhi air mata itu bergetar di bawah cahaya, bibir pucatnya bergetar saat bertanya, "Remy, apa kamu harus sekejam ini padaku?"Balasan yang didapatkan hanyalah tatapan dingin Jeremy. "Siapa yang kejam duluan? Aku sudah berusaha sabar berkali-kali. Yoana, cukup sudah!"Jeremy mengempaskan tangannya dengan marah, membuat tangan Yoana terlepas begitu saja.Yoana tertegun, menyadari bahwa pria ini pada dasarnya adalah orang yang berhati dingin. Semua kebaikan Jeremy dulu hanya karena rasa bersalahnya. Begitu rasa bersalah itu habis, tidak

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 314

    Jeremy mengerutkan alis, berpikir matang-matang sebelum akhirnya berucap, "Semoga kamu bisa menepati janjimu ini.""Kamu nggak perlu khawatir soal itu."Jeremy tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Simon. Dia berbalik dan bersiap meninggalkan ruang kerja."Tunggu sebentar," panggil Simon lagi."Ada apa lagi?"Simon menatap Jeremy dengan serius dan bertanya, "Kapan kamu berencana menikahi Yoana?"Mendengar pertanyaan itu, Jeremy hanya bisa tertawa dingin. Dia menoleh ke arah Simon, lalu membalas, "Sudah syukur aku melepaskannya. Menikahinya? Itu nggak akan pernah terjadi."Alis Simon berkerut, ekspresinya serius. "Hal ini sudah diputuskan sebelumnya. Apalagi, dia pernah mengandung anakmu. Masa kamu nggak mau bertanggung jawab?"Jeremy tersenyum sinis lagi, tatapannya semakin dingin. "Kakek, apa yang terjadi malam itu sudah kubayar selama lima tahun ini."Selama lima tahun terakhir, Jeremy terus membantu Keluarga Pratama. Bahkan ketika Keluarga Pratama menghadapi masalah, dia yang t

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 313

    Simon melirik Jeremy sekilas dan berkata dengan suara rendah, "Jeremy, biarkan mereka pergi.""Nggak bisa.""Biarkan mereka pergi!" Suara rendah Simon kembali terdengar, membuat atmosfer di ruang tamu seketika menjadi sangat dingin.Melihat perselisihan antara kakek dan cucu yang sama-sama dingin ini, ekspresi semua orang di ruang tamu berubah menjadi serius.Jeremy mengerutkan alisnya. "Apa kamu harus ikut campur dalam masalah ini?""Sudah kubilang, kalau kamu nggak bisa menanganinya dengan baik, aku yang akan turun tangan."Jeremy menyipitkan matanya yang suram. "Bukti sudah jelas. Semua orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya.""Lalu, gimana dengan wanita ini?" Simon melirik Eleanor dengan tajam.Ekspresi Jeremy tetap tenang. "Dia pantas mendapatkan semua itu. Kalau itu aku, aku juga akan melakukan hal yang sama."Wanita yang dimaksud jelas adalah Yoana.Wajah Simon menjadi semakin suram, tatapan tajamnya tertuju pada Jeremy. Saat melihat Jeremy bersikeras untuk tidak melepa

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 312

    Bella memijat pelipisnya yang terasa sakit. "Jeremy, ini urusan kalian. Kalian selesaikan sendiri."Bella malas ikut campur lebih jauh dalam masalah ini.Yoana menangis dengan air mata mengalir di seluruh wajahnya. Dia memegang tangan Bella erat-erat, tidak mau melepaskannya."Andy, panggil polisi." Suara dingin Jeremy terdengar, memecah keheningan.Hanya satu kalimat, tetapi cukup untuk membuat tubuh Yoana terasa dingin dari kepala hingga kaki. Apa yang Jeremy katakan? Panggil polisi? Pria ini ingin menyerahkannya ke polisi?"Remy, kamu ingin aku masuk penjara?""Apa ada yang salah?" Tatapan Jeremy semakin dingin, membuat Yoana gemetar ketakutan.Yoana langsung berlutut di lantai, matanya penuh ketakutan. "Kenapa? Remy, kenapa kamu tega padaku? Aku ini calon istrimu! Gimana bisa kamu melakukan ini kepadaku?"Jeremy memandangnya dengan ekspresi dingin dan menyahut, "Lima tahun lalu, aku sudah memperingatkanmu, jangan bermain tipu daya di sekitarku. Kamu nggak dengar itu?"Yoana menangi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 311

    Yoana terkejut hingga pupil matanya mengecil. Suaranya tiba-tiba menjadi melengking. "Tiara, kenapa kamu menatapku? Kapan aku pernah menyuruhmu melakukan ini?"Mata Yoana menyipit, penuh ancaman. Tiara menunduk dengan ketakutan.Mata Bella dipenuhi keterkejutan. "Yoana, ini benaran ulahmu?""Bukan, Bibi. Aku nggak melakukannya. Aku sama sekali nggak tahu apa-apa tentang ini. Mana mungkin aku yang melakukannya ...."Eleanor meraih kerah baju Yoana, lalu bertanya dengan tegas, "Apa dia yang menyuruhmu?""Bukan ... bukan ...." Tiara terus menggeleng. Dia tidak berani mengatakan bahwa Yoana adalah dalang sebenarnya, karena Yoana telah memperingatkannya sebelumnya.Jika dia berani membongkar rahasianya, seluruh keluarganya akan hancur dan Tiara tidak akan memiliki apa-apa lagi. Dia takut, sangat takut ...."Bukan dia, bukan. Aku melihat ke arahnya cuma karena ingin minta tolong .... Aku nggak bermaksud lain. Bukan dia ....""Tiara, aku peringatkan kamu untuk berpikir baik-baik sebelum berbi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 310

    Yoana menatap Jeremy dengan tatapan penuh kegelisahan. Tubuhnya semakin berada di luar kendali.Jeremy melirik Yoana sekilas dengan tatapan suram. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke Bella. "Ibu.""Hm, Yoana masih belum pulih. Kenapa kamu menyuruhnya kemari?""Untuk menyelesaikan masalah." Suara dingin Jeremy membuat sekujur tubuh Yoana bergetar hebat.Yoana memaksakan senyuman. "Remy, ada masalah apa?" Jeremy tidak menjawab pertanyaannya. Tidak lama kemudian, terdengar suara panik dari luar. "Kenapa kalian membawaku ke sini? Lepaskan aku! Lepaskan ...."Tangan Yoana yang diletakkan di atas lutut pun terkepal erat. Pandangannya bergetar. Saat berikutnya, dia tidak sengaja bertatapan dengan Eleanor.Yoana lantas menggertakkan giginya dan buru-buru mengalihkan pandangan. Di depan pintu, dia melihat Tiara diseret masuk oleh dua orang pengawal. Seketika, Yoana terbelalak.Sesuai dugaannya, Tiara terungkap!Yoana menatap Tiara lekat-lekat dengan tatapan penuh ancaman. Tiara yang awaln

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 309

    Alicia menatap Yoana lekat-lekat. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan tegas, "Yoana, tenang sedikit. Apa pun yang terjadi, kamu nggak boleh mengaku. Jangan akui apa pun. Kami sudah menelepon Pak Simon. Dia pasti akan melindungimu.""Ibu, ini berbeda. Kalau Remy tahu anak itu anaknya, gimana dengan anak yang ada di kandunganku dulu? Dulu Remy melepaskanku karena aku bilang aku mengandung anaknya. Kalau dia tahu aku bohong, aku nggak tahu harus gimana lagi ...."Yoana merasa pikirannya sangat kacau. Dia tidak bisa memikirkan solusi apa pun.Alicia menggenggam tangannya dengan erat. "Kamu cuma perlu bersikeras kalau anak itu memang anak Jeremy. Anak itu sudah tiada, jadi nggak ada yang bisa diselidiki.""Apa bisa begitu?" Yoana menggenggam tangan Alicia dengan kuat."Kita cuma bisa mencoba. Kamu memang hamil sejak malam itu, sedangkan Eleanor belum tentu begitu. Asalkan kamu bersikeras mengatakan Jeremy pernah menyentuhmu, dia pasti akan merasa bersalah padamu."Yoana menggigit bib

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status