Share

Bab 268

Author: Arizah Karimah
Keduanya saling bertukar senyum. Mata mereka memancarkan kilauan yang penuh kebencian.

"Tunggu apa lagi, aku harus pergi ke sana untuk melihat situasi sekarang. Kamu tetap di sini," kata Yoana sambil mengambil tasnya dan berjalan keluar.

Saat ini, seluruh Keluarga Adrian telah mengerahkan semua orang untuk mencari Daniel.

Harry yang baru kembali dari luar, melihat Eleanor ada di sana. Dia langsung berlari kegirangan, "Mama, kalian lagi apa?"

Eleanor merasa sangat senang, tetapi segera menyadari situasinya. "Harry?"

"Ya, Mama, ada apa? Apa yang kalian cari?"

Eleanor menatap Harry dengan mata memerah. Dia menyahut dengan lembut, "Nggak apa-apa, nggak ada masalah."

Kata-kata itu entah ditujukan untuk anaknya atau untuk dirinya sendiri.

"Harry, kamu pergi ke tempat yang lebih aman dulu ya?"

Harry melihat semua orang sangat sibuk, seolah-olah ada masalah besar yang terjadi. Dia tidak bisa membantu karena hanya akan mengganggu. Jadi, dia pergi ke ruang tamu dan duduk.

Bella melihat semua ora
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 269

    Bella tersenyum tipis. Suasana hatinya jauh lebih baik. "Kamu benar, memang kamu yang paling baik. Bantu aku duduk di kursi roda, dorong aku ke lantai atas.""Baik, Bibi." Yoana tertawa dingin dalam hati. Mereka tidak akan bisa menemukan anak itu dalam waktu dekat. Kalaupun ketemu, mungkin anak itu sudah tak bernyawa lagi.Anak Eleanor akan meninggal di rumah Keluarga Adrian. Meskipun bisa berpikir rasional dan tahu Jeremy tidak ada hubungannya dengan itu, tetap saja ada luka yang tidak bisa disembuhkan dalam hatinya.Di antara Eleanor dan Jeremy, akan selalu ada jarak yang memisahkan. Mereka tidak mungkin bisa bersama lagi.....Semua orang kembali mencari dengan cermat. Andy mendekati Jeremy dengan ekspresi putus asa. "Bos, nggak ada tanda-tanda Tuan Daniel."Jeremy mengangkat tangannya untuk memijat dahinya. "Apa setiap sudut sudah diperiksa?"Eleanor mengatakan anak itu ada di sini, jadi Jeremy menyuruh orang memblokir setiap pintu keluar di rumah Keluarga Adrian. Tidak akan ada ya

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 270

    Eleanor berusaha keras menahan Jeremy agar tidak menarik dirinya pergi. "Aku benaran nggak apa-apa.""Kamu terluka."Eleanor mengerutkan alis. "Cuma luka kecil.""Bohong."Jeremy menatapnya dengan tatapan suram yang penuh amarah. Tatapannya terkunci pada wajah yang memucat karena rasa sakit itu.Eleanor menarik napas dalam-dalam, berusaha mengabaikan rasa sakit di tubuhnya. "Yang penting adalah menemukan Daniel, aku nggak apa-apa.""Jangan keras kepala! Anak itu lebih penting dari dirimu?""Ya, anak itu lebih penting dari diriku. Kamu nggak menganggap mereka sebagai anak kandungmu, jadi kamu nggak akan mengerti. Daniel sudah mengalami begitu banyak penderitaan sejak kecil dan sekarang dia masih harus menderita. Bagiku, hal ini sama saja dengan membunuhku."Jeremy menatapnya beberapa saat. Ada kemarahan yang semakin memuncak di matanya. Namun, pada akhirnya dia melepaskan tangannya. "Ya sudah, terserah kamu!"Terserah jika wanita ini ingin mati. Jeremy sudah tidak peduli.Eleanor menaha

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 271

    Yoana bertanya dengan lantang kepada Eleanor, pura-pura membela Bella. Namun, yang sebenarnya adalah dia takut orang di dalam belum mati. Dia sedang mencoba menunda waktu.Eleanor menarik napas dalam-dalam dan memohon, "Bibi Bella, aku ... minta tolong padamu. Anakku mungkin ada di dalam. Biarkan kami masuk dan melihat ...."Segera setelah ucapan itu dilontarkan, terdengar suara yang samar seperti ketukan lantai dari dalam kamar."Mama," panggil Harry dengan cemas.Hati Eleanor langsung bergetar. Tanpa peduli pada Bella yang menariknya, dia melangkah maju dan menempelkan telinganya ke pintu. Setelah mendengarkan dengan saksama, matanya berbinar-binar. "Jeremy, ada suara, memang ada suara di dalam."Jeremy mengepalkan tangannya. "Buka pintunya.""Nggak boleh!" teriak Bella.Suasana langsung menjadi menegangkan.Andy dan para pelayan terdiam, tidak ada yang berani bersuara. Mereka tidak tahu harus berbuat apa.Jeremy menatap Bella dengan tatapan dingin. Bella gemetaran saking murkanya. "

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 272

    Darah seolah-olah mengalir berlawanan arah. Di dalam pikiran Eleanor, seperti ada sesuatu yang meledak dengan keras. Segala sesuatu di depan tiba-tiba menjadi gelap gulita. Rasa sakit yang hebat menjalar dari dada ke seluruh tubuh. Setiap tarikan napas seperti ditusuk oleh pisau.Eleanor sontak menerjang ke depan. Dia tidak berani berkedip sedetik pun. Kedua tangannya bergetar hebat saat meraih tubuh kecil yang tergeletak tak berdaya itu.Eleanor berusaha membuka mulutnya untuk menarik napas dalam-dalam. Pada akhirnya, dia meletakkan tangannya di atas pergelangan tangan Daniel.Satu detik, dua detik .... Eleanor berdoa dalam hatinya agar dirinya bisa tetap tenang sambil merasakan denyut nadi anaknya yang lemah itu. Kemudian, dia memeriksa cedera Daniel dan mencari kain untuk menekan lukanya yang mengeluarkan darah."Daniel ... jangan takut. Mama sudah datang ...."Sepasang tangan besar tiba-tiba membawa anak itu dari pelukan Eleanor. Kemudian, Jeremy langsung melangkah keluar.Bella me

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 273

    Saat pintu ruang operasi ditutup, Eleanor langsung lemas dan jatuh ke lantai. Wajahnya pucat pasi.Darah anaknya berceceran di tangannya, terlihat sangat menyilaukan mata. Seluruh tubuhnya dingin. Dia merasakan ketakutan yang tak terkendali.Jelas-jelas luka di punggungnya juga sakit, tetapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.Jeremy mengepalkan tangannya dengan erat. Wajah tampannya sedingin es. Hatinya juga hancur melihat situasi ini.Kini, suasana sungguh mencekam. Jeremy menatap wanita yang terduduk di lantai. Dia ingin meraihnya, tetapi tangannya membeku di udara."Remy ...." Yoana mendorong kursi roda Bella sambil bergegas menghampiri.Begitu mendengar suara Yoana, mata Eleanor berkilat dingin.Bella menatap Eleanor dengan cemas, lalu beralih menatap Jeremy. Setelah ragu-ragu, dia bertanya, "Gimana ... kondisi anak itu?"Jeremy menunduk dan diam. Jantung Bella sontak berdetak kencang. Ekspresinya sungguh rumit. Meskipun tidak menyukai anak Eleanor, dia ti

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 274

    Saat melihat situasi itu, tebersit keterkejutan pada ekspresi dingin Jeremy. Dia bergegas maju, lalu menahan tubuh Eleanor yang tegang untuk menariknya. "Eleanor! Tenangkan dirimu sedikit!"Yoana akhirnya dilepaskan. Tubuhnya menempel di dinding dan meluncur dengan lemas. Dia menarik napas dalam-dalam. Tercium bau amis darah dari lehernya. Saat ini, lehernya berlumuran darah karena tangan Eleanor."Uhuk, uhuk ... Uhuk, uhuk ...." Yoana terus terbatuk. Tadi Eleanor benar-benar berniat membunuhnya.Bella hanya bisa mematung di tempat sambil menutup mulutnya. Meskipun Eleanor telah ditahan oleh Jeremy, tatapannya yang penuh kebencian masih terfokus pada Yoana, seolah-olah ingin membakar Yoana menjadi abu.Beberapa saat kemudian, Yoana akhirnya tenang kembali. Dia bersandar di pojok dan menutup mulutnya sambil menangis. "Eleanor, kamu sudah gila ya? Aku saja nggak tahu kamu punya anak. Apa hubungannya masalah ini denganku? Kamu nggak punya bukti. Atas dasar apa menuduhku?""Dasar wanita gi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 275

    Eleanor menarik napas dalam-dalam sebanyak dua kali. Namun, dia masih merasa sesak.Dia membungkuk, mencengkeram dadanya dengan erat. Dia merasakan sakit seperti ada sesuatu yang merobek hatinya dan menembus jantungnya.Eleanor menggigit bibirnya dengan kuat. Dia terisak-isak, tetapi tidak bisa melontarkan sepatah kata pun.Mata Jeremy tampak bergetar. Dia menjulurkan lengannya untuk memeluk wanita yang gemetaran itu. Meskipun terhalang pakaian, dia bisa merasakan setiap getaran tubuh Eleanor. Secara naluriah, dia mempererat pelukannya.Sekarang baru musim gugur, tetapi udara terasa sangat dingin seperti musim dingin. Eleanor menggigil sambil memberontak sedikit. "Lepaskan aku! Aku mau temani Daniel! Daniel ...."Air mata berderai dan tidak bisa ditahan lagi. Daniel adalah anaknya. Daniel tidak boleh kenapa-napa.Jeremy terus memeluk Eleanor yang meronta-ronta. Dia menggigit bibirnya, merasakan sakit di hatinya, seperti ada bagian yang akan hilang."Eleanor, tenang sedikit. Pasti ada c

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 276

    Jeremy mengernyit dengan kuat, lalu melirik wanita yang bergerak sedikit dan perlahan berbalik badan.Eleanor berbalik. Tatapannya yang dingin jatuh pada Jeremy. Suaranya lemah, tetapi tegas saat berkata, "Itu ulah Yoana.""Kamu nggak punya bukti."Yang dikatakan Eleanor hanya spekulasi."Bukti? Ya, aku memang nggak punya bukti. Tapi, cuma ada dua orang yang mungkin melakukan hal seperti ini. Kalau bukan Yoana, berarti Tiara. Masalah ini nggak menguntungkan Tiara. Kalau ingin balas dendam padaku, dia nggak perlu menyusun rencana serumit ini. Jadi, cuma bisa Yoana."Jeremy menggosok keningnya dengan lelah. "Kita akan selidiki nanti." Kemudian, dia melangkah maju dan menggenggam lengan Eleanor. "Ayo.""Mau ke mana?""Menangani lukamu.""Nggak mau." Eleanor menoleh dan berjalan kembali ke depan jendela. Dia melihat anak yang harus dijaga 24 jam oleh dokter dan tubuhnya penuh dengan selang. Hatinya mencelos.Tatapan Jeremy tampak suram. Dia ingin langsung membawa wanita ini pergi, tetapi s

Latest chapter

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 317

    Jeremy semakin kesal. Wanita tak berperasaan ini benar-benar tidak tahu cara menunjukkan kepedulian.Eleanor menyunggingkan sudut bibirnya dengan agak pasrah. "Lalu, apa lagi yang bisa kulakukan?"Sebelum Jeremy sempat menjawab, ponsel Eleanor berdering. Dia mengangkatnya, ternyata panggilan dari Harry yang sedang menemani Daniel di rumah sakit."Halo, Harry.""Mama, kamu sudah mau balik?""Ya, Mama di jalan. Ada apa?""Ada dua paman datang menjenguk Kakak.""Dua paman?" Eleanor agak ragu. "Oke, sebentar lagi Mama sampai."Setelah mengakhiri telepon, Eleanor berujar. "Kalau nggak mau beli salep, langsung kembali ke rumah sakit saja. Ada tamu yang menjenguk Daniel. Harus ada orang dewasa di bangsal."Jeremy tidak menanggapi, hanya membelokkan mobil ke arah rumah sakit.Setibanya di bangsal, pintu baru saja dibuka dan Eleanor langsung melihat Danuar serta Bastian."Papa, Mama.""Jeremy, Eleanor."Tatapan Jeremy menyapu dingin ke arah mereka, lalu dia mengangguk ringan."Buset, wajahmu ke

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 316

    "Ya, aku tahu." Suara Eleanor terdengar dingin.Tatapan Jeremy yang gelap pun tampak agak kesal. "Apa kamu harus bicara denganku dengan nada sedingin ini?"Eleanor tersenyum tipis. Mereka hanyalah dua orang yang terhubung sebagai ibu dan ayah karena anak-anak mereka. Selain itu, tidak ada hubungan lain.Jika bukan karena kedua anak itu, mungkin mereka tidak akan pernah bertemu untuk seumur hidup. Jadi, sudah seharusnya mereka menjaga jarak.Taksi yang dipesan Eleanor sudah berhenti di tepi jalan di depan. Eleanor melirik Jeremy, lalu berkata dengan tenang, "Kita memang nggak punya hubungan apa-apa, wajar kalau menjaga jarak. Taksiku sudah sampai, aku pergi dulu."Jeremy mengerutkan alisnya, melangkah maju untuk mencoba meraih tangan Eleanor. Namun, sebuah ranting pohon yang menggantung menghalangi Eleanor. Eleanor mengangkat tangannya untuk menyingkirkan ranting itu.Plak! Ranting itu memantul kembali dan melewati Eleanor, tetapi juga tepat mengenai wajah Jeremy. Jeremy tersentak dan m

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 315

    "Lepaskan."Wajah dingin Jeremy tampak suram. Tatapannya gelap, sama sekali tidak memancarkan kehangatan."Nggak, Remy, jangan tinggalkan aku. Aku nggak bisa hidup tanpamu. Aku benaran nggak bisa hidup tanpamu, Remy ....""Pernikahan dibatalkan atau masuk penjara, pilih salah satu."Tubuh Yoana langsung bergetar hebat, tetapi tangannya yang memegang lengan baju Jeremy tetap enggan melepaskannya.Perlahan-lahan, Yoana mendongak menatap Jeremy. Mata yang dipenuhi air mata itu bergetar di bawah cahaya, bibir pucatnya bergetar saat bertanya, "Remy, apa kamu harus sekejam ini padaku?"Balasan yang didapatkan hanyalah tatapan dingin Jeremy. "Siapa yang kejam duluan? Aku sudah berusaha sabar berkali-kali. Yoana, cukup sudah!"Jeremy mengempaskan tangannya dengan marah, membuat tangan Yoana terlepas begitu saja.Yoana tertegun, menyadari bahwa pria ini pada dasarnya adalah orang yang berhati dingin. Semua kebaikan Jeremy dulu hanya karena rasa bersalahnya. Begitu rasa bersalah itu habis, tidak

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 314

    Jeremy mengerutkan alis, berpikir matang-matang sebelum akhirnya berucap, "Semoga kamu bisa menepati janjimu ini.""Kamu nggak perlu khawatir soal itu."Jeremy tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Simon. Dia berbalik dan bersiap meninggalkan ruang kerja."Tunggu sebentar," panggil Simon lagi."Ada apa lagi?"Simon menatap Jeremy dengan serius dan bertanya, "Kapan kamu berencana menikahi Yoana?"Mendengar pertanyaan itu, Jeremy hanya bisa tertawa dingin. Dia menoleh ke arah Simon, lalu membalas, "Sudah syukur aku melepaskannya. Menikahinya? Itu nggak akan pernah terjadi."Alis Simon berkerut, ekspresinya serius. "Hal ini sudah diputuskan sebelumnya. Apalagi, dia pernah mengandung anakmu. Masa kamu nggak mau bertanggung jawab?"Jeremy tersenyum sinis lagi, tatapannya semakin dingin. "Kakek, apa yang terjadi malam itu sudah kubayar selama lima tahun ini."Selama lima tahun terakhir, Jeremy terus membantu Keluarga Pratama. Bahkan ketika Keluarga Pratama menghadapi masalah, dia yang t

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 313

    Simon melirik Jeremy sekilas dan berkata dengan suara rendah, "Jeremy, biarkan mereka pergi.""Nggak bisa.""Biarkan mereka pergi!" Suara rendah Simon kembali terdengar, membuat atmosfer di ruang tamu seketika menjadi sangat dingin.Melihat perselisihan antara kakek dan cucu yang sama-sama dingin ini, ekspresi semua orang di ruang tamu berubah menjadi serius.Jeremy mengerutkan alisnya. "Apa kamu harus ikut campur dalam masalah ini?""Sudah kubilang, kalau kamu nggak bisa menanganinya dengan baik, aku yang akan turun tangan."Jeremy menyipitkan matanya yang suram. "Bukti sudah jelas. Semua orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya.""Lalu, gimana dengan wanita ini?" Simon melirik Eleanor dengan tajam.Ekspresi Jeremy tetap tenang. "Dia pantas mendapatkan semua itu. Kalau itu aku, aku juga akan melakukan hal yang sama."Wanita yang dimaksud jelas adalah Yoana.Wajah Simon menjadi semakin suram, tatapan tajamnya tertuju pada Jeremy. Saat melihat Jeremy bersikeras untuk tidak melepa

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 312

    Bella memijat pelipisnya yang terasa sakit. "Jeremy, ini urusan kalian. Kalian selesaikan sendiri."Bella malas ikut campur lebih jauh dalam masalah ini.Yoana menangis dengan air mata mengalir di seluruh wajahnya. Dia memegang tangan Bella erat-erat, tidak mau melepaskannya."Andy, panggil polisi." Suara dingin Jeremy terdengar, memecah keheningan.Hanya satu kalimat, tetapi cukup untuk membuat tubuh Yoana terasa dingin dari kepala hingga kaki. Apa yang Jeremy katakan? Panggil polisi? Pria ini ingin menyerahkannya ke polisi?"Remy, kamu ingin aku masuk penjara?""Apa ada yang salah?" Tatapan Jeremy semakin dingin, membuat Yoana gemetar ketakutan.Yoana langsung berlutut di lantai, matanya penuh ketakutan. "Kenapa? Remy, kenapa kamu tega padaku? Aku ini calon istrimu! Gimana bisa kamu melakukan ini kepadaku?"Jeremy memandangnya dengan ekspresi dingin dan menyahut, "Lima tahun lalu, aku sudah memperingatkanmu, jangan bermain tipu daya di sekitarku. Kamu nggak dengar itu?"Yoana menangi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 311

    Yoana terkejut hingga pupil matanya mengecil. Suaranya tiba-tiba menjadi melengking. "Tiara, kenapa kamu menatapku? Kapan aku pernah menyuruhmu melakukan ini?"Mata Yoana menyipit, penuh ancaman. Tiara menunduk dengan ketakutan.Mata Bella dipenuhi keterkejutan. "Yoana, ini benaran ulahmu?""Bukan, Bibi. Aku nggak melakukannya. Aku sama sekali nggak tahu apa-apa tentang ini. Mana mungkin aku yang melakukannya ...."Eleanor meraih kerah baju Yoana, lalu bertanya dengan tegas, "Apa dia yang menyuruhmu?""Bukan ... bukan ...." Tiara terus menggeleng. Dia tidak berani mengatakan bahwa Yoana adalah dalang sebenarnya, karena Yoana telah memperingatkannya sebelumnya.Jika dia berani membongkar rahasianya, seluruh keluarganya akan hancur dan Tiara tidak akan memiliki apa-apa lagi. Dia takut, sangat takut ...."Bukan dia, bukan. Aku melihat ke arahnya cuma karena ingin minta tolong .... Aku nggak bermaksud lain. Bukan dia ....""Tiara, aku peringatkan kamu untuk berpikir baik-baik sebelum berbi

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 310

    Yoana menatap Jeremy dengan tatapan penuh kegelisahan. Tubuhnya semakin berada di luar kendali.Jeremy melirik Yoana sekilas dengan tatapan suram. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke Bella. "Ibu.""Hm, Yoana masih belum pulih. Kenapa kamu menyuruhnya kemari?""Untuk menyelesaikan masalah." Suara dingin Jeremy membuat sekujur tubuh Yoana bergetar hebat.Yoana memaksakan senyuman. "Remy, ada masalah apa?" Jeremy tidak menjawab pertanyaannya. Tidak lama kemudian, terdengar suara panik dari luar. "Kenapa kalian membawaku ke sini? Lepaskan aku! Lepaskan ...."Tangan Yoana yang diletakkan di atas lutut pun terkepal erat. Pandangannya bergetar. Saat berikutnya, dia tidak sengaja bertatapan dengan Eleanor.Yoana lantas menggertakkan giginya dan buru-buru mengalihkan pandangan. Di depan pintu, dia melihat Tiara diseret masuk oleh dua orang pengawal. Seketika, Yoana terbelalak.Sesuai dugaannya, Tiara terungkap!Yoana menatap Tiara lekat-lekat dengan tatapan penuh ancaman. Tiara yang awaln

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 309

    Alicia menatap Yoana lekat-lekat. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan tegas, "Yoana, tenang sedikit. Apa pun yang terjadi, kamu nggak boleh mengaku. Jangan akui apa pun. Kami sudah menelepon Pak Simon. Dia pasti akan melindungimu.""Ibu, ini berbeda. Kalau Remy tahu anak itu anaknya, gimana dengan anak yang ada di kandunganku dulu? Dulu Remy melepaskanku karena aku bilang aku mengandung anaknya. Kalau dia tahu aku bohong, aku nggak tahu harus gimana lagi ...."Yoana merasa pikirannya sangat kacau. Dia tidak bisa memikirkan solusi apa pun.Alicia menggenggam tangannya dengan erat. "Kamu cuma perlu bersikeras kalau anak itu memang anak Jeremy. Anak itu sudah tiada, jadi nggak ada yang bisa diselidiki.""Apa bisa begitu?" Yoana menggenggam tangan Alicia dengan kuat."Kita cuma bisa mencoba. Kamu memang hamil sejak malam itu, sedangkan Eleanor belum tentu begitu. Asalkan kamu bersikeras mengatakan Jeremy pernah menyentuhmu, dia pasti akan merasa bersalah padamu."Yoana menggigit bib

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status