Share

90. Pencarian

"Aku akan mengeceknya di terminal, berharap Amel berada di sana," lanjutnya membuatku sadar.

"Bukankah sudah lewat hari, Frans? Memangnya kapan si Amelnya kabur?" tanyaku.

"Pagi buta tadi, dia hanya berbekal uang tabungannya berkisar seratus ribu dan beberapa pakaiannya," jawab Frans.

Aku terdiam membayangkan putriku yang pergi hanya berbekal uang seratus ribu, mungkin uang itu cukup untuknya sampai di Kota Madiun. Pikiranku melayang tidak karuan, entah apa yang terjadi dengan perjalanan Amelia. Semoga engkau selamat tidak kurang suatu apapun, Nak. Aku selalu berdoa yang terbaik untukmu.

"Aku akan menunggu kabar darimu, Frans!" kataku tegas.

"Tunggu, ini aku sedang dalam perjalanan menuju terminal Bungurasih," balas Frans yang kudengar suara klakson saling bersahutan.

'Baiklah, aku tunggu!"

Hening. Frans, hanya kudengar mengembuskan napas kasarnya berulang kali. Sama halnya denganku yang tidak bisa tenang. Hatiku kembali gundah. Pikiranku terus melayang, sepertinya aku harus segera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status