Share

155. Perjalanan di Mulai

"Assalamualaikum!"

Sayup-sayup kudengar suara perempuan mengucap salam dan mengetuk pintu utama rumahku. Aku pun bergegas berdiri dari duduk jongkokku. Amel menggeleng, gadis kecil itu seakan tidak rela jika aku yang akan menemui suara itu. Namun, aku menganggukkan kepala, meminta persetujuanku. Lama Amel menjawab isyaratku, akhirnya dia tersenyum dan berdiri. Tidak lupa meraih jemariku.

"Mari Bund, kita temui bersama!" ajak Amel.

Aku pun mengangguk setuju dengan ajakannya itu. Tetapi baru saja aku membuka pintu kamar, Bi Ijah sudah membukakan pintu utama tersebut dan muncullah wajah Irene dengan senyumnya.

"Maaf aku datang di pagi buta seperti ini, Bi, Ann!" ucapnya.

Aku tersenyum sambil menggeleng kepala. Ternyata kebiasaan Irene belum berubah terhadapku. Perhatiannya dan kasih sayangnya selayaknya saudara masih sama. Aku sungguh bahagia.

"Semalam aku tidak bisa tidur nyenyak. Pikirku selalu tertuju padamu, Ann. Kamu pulang jam berapa semalam?" tanya Irene.

"Jam sepuluh malam," jaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status