Share

121. Memberi Kabar

"Iya, benar apa yang dikatakan oleh Mbak Ann itu, Bi Ijah. Maka mulai hari ini kami akan memanggil dengan sebutan Emak saja atau Bibi. Bagaimana, Mbak?" balas Andin.

"Nah iya benar!" jawabku.

"Tetapi ini tidak baik lho, Nyonya!" kekeh Bi Ijah.

Aku dan Andin sepakat menggelengkan kepala, kemudian tiba-tiba Andin menjerit. Gadis itu ingat bila Dahlian harus masuk lebih pagi karena dia ada tugas piket kelas. Gegas Andin berlari masuk kamarnya guna membangunkan Dahlia. Tetapi yang akan dibangunkan justru dengan santainya sudah keluar dari kamar dengan pakaian sekolah lengkap.

Andin tersenyum puas melihat kecekatan sang adiknya, tetapi Andin masih bimbang. Dia seperti ingin mengutarakan sesuatu. Aku berusaha membuatnya nyaman. Lalu kudekati dia.

"Ada apa, Ndin?" tanyaku.

"Mbak, sudahkah menghubungi Mas Frans? Dia berpesan pada HP toko agar segera memberitahukan informasi terkini mengenai Amel. Maafkan aku, Mbak!" ungkap Andin.

"Ah, kamu benar, Ndin," kataku.

Segera kuraih pinselku yang mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status