Share

108. Mulai Terlihat Hilal

Yakin hanya karena itu?"

"Tentu saja," jawabku senewen.

"Bukan karena benar-benar khawatir padaku? Takut aku kenapa-kenapa, terlepas dari aku bisa membantumu atau tidak?"

"Ya, tidak. Bukan. Aku khawatir. Tentu saja aku khawatir, Jup. Tapi bukan khawatir yang seperti itu."

"Terus yang seperti apa?"

"Arrgh!"

Jupri terbahak-bahak. Dari dulu, ia memang paling suka menggangguku seperti ini. Anehnya, aku hanya kesal. Tidak pernah terlintas rasa marah ataupun dendam pada Jupri.

"Iya, maaf sudah membuatmu khawatir."

"Iya, Jup, tapi ... terima kasih ya."

"Karena aku berhasil mengusirnya?"

Aku mengangguk. Aku sebenarnya kasihan melihat Jasen dipukuli, tapi di sisi lain aku senang ada yang memasang badan untukku. Kalau tidak ada Jupri, mungkin aku hanya bisa menangis mendengar hinaan Jasen.

"Ini tidak gratis," ucap Jupri cepat.

"Kok gitu sih."

"Iya, tidak gratis. Lain kali traktir soto lagi ya." Jupri terkekeh lalu kembali meringis kesakitan.

"Dih."

Aku mengerucutkan bibir lalu mulai member
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status