Share

109. Jejak Yang Ditemukan Jafar

Pagi yang cerah kulangkahkan kakiku menuju toko kue, aku sengaja datang lebih awal jarena ada pesanan yang belum sempat di bungkus oleh para karyawanku. Pandanganku seketika menajam saat kulihat sosok yang aku kenal sedang berdiri dengan baju gamis telur asin.

Jupri, iya lelaki itu sudah berdiri sambil bersidekap tangan di dada. Terlihat penampilan yang rapi dan tampan. Sungguh berbeda dengan Jupri beberapa tahun yang lalu.

"Hai!" sapaku.

"Assalamualaikum, Ann!" balasnya.

Aku pun seketika merasa kikuk, lalu membalas ucapan salamnya tersebut. Senyum manis terukir di bibir tipisnya membuat dadaku berdebar sedikit lebih kencang. Oh, Tuhan. Batinku menjerit.

"Waalaikumsalam, Jup," jawabku.

"Ada yang ingin aku katakan padamu mengenai Amel," ucap Jupri.

"Katakan saja, aku akan berusaha untuk menjadi pendengar yang setia," kataku.

Jupri menarik napas kasar. Kemudian kulihat dia mengambil ponselnya jarinya terlihat memencet beberapa nomer. Kudengar nada sambung dari seberang.

"Siapa yang kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status