Share

Bab 8

Penulis: Bening Cinta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Karena lelah menangis akhirnya Alea tertidur.

Radit meninggalkan Alea di rumah bersama ART nya.

"Bik saya mau ke kantor, nanti kalo Lea nanyain saya bilang saya keluar sebentar. Suruh dia makan karena dari siang belum makan."

"Siap den."

Radit mengendarai mobilnya sendiri.

Radit datang ke kantor dan langsung mendapatkan ucapan selamat dari para karyawannya.

Jika pernikahannya kemarin gagal. Mungkin saat ini Radit tidak akan berani menampakkan wajahnya. Alea sudah menyelamatkan dirinya dari rasa malu.

Saat sampai di lantai atas dimana ruangannya berada asisten Radit terkejut melihat kedatangan bosnya.

"Pak Radit kenapa ke kantor. Bukannya seharusnya hari ini masih cuti sampai 1 Minggu kedepan ya." Tanya asisten pribadinya.

"Saya tidak boleh datang ke kantor saya sendiri begitu?"

"Bu-bukanya begitu pak. Ada yang bisa saya bantu pak?"

"Berikan laporan hasil penjualan bulan ini."

"Tapi pak, bulan ini masih kurang 2 Minggu lagi. Jadi belum di kerjakan."

"Kalau begitu yang bulan kemarin."

"Bukanya bulan kemarin bapak sudah menandatangani nya ya!"

Radit terdiam karena bingung akan mengerjakan apa.

Memang dirinya izin cuti selama seminggu karena ingin mengajak Maura bulan madu setelah menikah. Tapi rencana tinggal rencana.

"Pak, sebaiknya bapak ajak istri bapak bulan madu sesuai rencana Anda."

"Istriku bukan Maura. Tapi Alea!"

"Saya tau pak, tapi Nona Alea tetap istri anda kan. Nona Alea yang telah menyelamatkan pernikahan Anda agar tetap terjadi. Sebaiknya Anda memperlakukan Nona Alea selayaknya istri Anda." Sura memang mengetahui tragedi yang terjadi pada pernikahan Radit. Karena saat itu ia yang mencari tau kemana dan bersama siapa Maura kabur.

"Kau tidak mengerti bagaimana aku harus menikah dengan wanita yang seharusnya menjadi adik iparku."

"Saya tau pak. Perlakukan Nona Alea sebagaimana Anda memperlakukan Maura, mereka memang kakak adik, tapi mereka sudah sama-sama dewasa. Anda berhak atas dirinya begitupun Nona Alea juga berhak mendapatkan perhatian dari Anda."

"Baiklah, saya pulang dulu."

"Bagaimana tiket honeymoon nya pak? Apakah jadi saya pesankan?"

"Kemana?" Tanya Radit singkat.

"Ke Bali mungkin?"

"Tidak dulu, Alea sedang sibuk dengan skripsinya."

"Baiklah pak."

Radit meninggalkan kantor dan berencana ke mall untuk membelikan ponsel untuk Alea, karena ponsel Alea hancur setelah dibanting.

Radit memilih ponsel terbaru dan dengan harga yang mahal.

Ia membelikan Alea ponsel yang sama seperti miliknya. Ia juga membelikan beberapa potong pakaian untuk Alea.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Radit langsung memutuskan untuk pulang.

"Alea belum bangun bik?" Tanya Radit yang tak melihat Alea di lantai bawah.

"Sepertinya belum den, dari tadi bibik tungguin nggak turun-turun."

Radit menganggukkan kepalanya dan langsung naik ke lantai atas.

Ia mendatangi kamar Alea dan langsung membukanya.

Saat ia membuka pintu kamar Alea ternyata Alea baru selesai mandi dan akan mengganti pakaiannya.

Radit dan Alea sama-sama terkejut.

Radit terpaku melihat tubuh putih mulus Alea yang hanya memakai bra dan celana dalam dengan warna senada.

Tubuh Alea juga terkunci menatap Radit yang tiba-tiba muncul.

Radit masuk dan menutup pintunya mendekati Alea dan berdiri tepat didepannya ia meneguk ludahnya karena mulai tergoda dengan tubuh istrinya.

Radit menyodorkan paperbag ke hadapan Alea.

"Ini, aku belikan ponsel baru dan pakaian."

Alea menerima paperbag dari Radit.

"Te-terima kasih." Ujarnya dengan suara tercekat.

Radit membalikkan badannya hendak keluar.

Sebelum membuka pintu ia mengatakan sesuatu.

"Aku tunggu dibawah, kita makan bersama." Setelah mengatakan itu ia membuka pintu dan keluar.

Setelah Radit keluar baru lah tubuh Alea bisa di gerakkan. Ia duduk di tepi ranjang dan mengusap dadanya yang masih berdetak kencang.

Alea membuka satu persatu paperbag yang diberikan Radit.

Matanya berbinar melihat ponsel yang di belikan Radit.

"Inikan mahal banget harganya." Gumamnya dan lanjut membuka paperbag lainnya dan melihat beberapa potong pakaian yang semuanya adalah dress.

Alea memilih 1 dress yang akan ia pakai.

"Langsung pake nggak papa kali ya, lagian ini dari butik ternama." Alea bermonolog.

Ia memakai dress diatas lutut berwarna krem dengan model neck-v hingga terlihat belahan dadanya.

Setelah itu menyisir rambutnya dan memoles lipstick warna peach dan menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Ia turun ke bawah dan melihat Radit duduk di meja makan menunggunya di meja makan.

Mendengar langkah kaki dari tangga Radit mengarahkan pandangannya ke tangga.

Ia menatap Alea menggunakan dress mini yang tadi ia belikan.

Kesan seksi langsung mencuat kala melihat Alea.

Alea yang di tatap Radit seperti itu merasa rikuh.

"Kenapa mas? Nggak pantas ya Lea pakai ini?"

Tanya Alea ketika sudah didepan Radit.

"Egheem." Radit berdehem untuk menetralkan degub jantungnya.

"Nggak kok, kamu cantik. Kita makan sekarang."

Alea langsung duduk disebelah Radit dan mengisi piring Radit dengan nasi, sayur dan ayam goreng.

Bab terkait

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 9

    Mereka berdua makan dengan di selingi sedikit obrolan. "Gimana skripsi mu?" Tanya Radit tanpa menatap Alea. "Ya gitu deh, belum di ACC sama pak Nino." "Biar besok saya yang bilang sama Nino. Setelah di ACC apa kamu mau kita pergi bulan madu?" Uhuuk. Uhuuk. Mendengar perkataan Radit Alea langsung tersedak. Radit memberikan air minum pada Alea. "Pelan-pelan kenapa!" Ujarnya. "Bulan madu?" Alea bergidik membayangkan dirinya pergi bulan madu dengan Radit. "Kalo nggak mau juga nggak papa." Radit menyudahi makannya dan meninggalkan Alea sendiri di meja makan. Ia naik kelantai atas dan masuk ke dalam kamarnya. "Apa aku terlalu terburu-buru?" Radit bermonolog sambil menatap pantulan dirinya di depan cermin. *** Keesokan paginya Alea dan Radit berangkat ke kampus bersama-sama. Hari ini Radit masih cuti. Namun Ia sengaja ingin datang ke kampus untuk menemui rekannya. Sedangkan Alea masih harus menemui dosen pembimbingnya. "Mas, Lea turun duluan ya."

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 10

    Alea mengambil ponselnya dari dalam tasnya, dan mencari nama Diego dari daftar kontak. Setelah menemukan nama Diego, Alea mendial nya. “Halo, ada apa Le?” Tanya Diego dari seberang telepon. “Go, kamu lagi dimana?” “Aku lagi nunggu giliran bimbingan. Ada apa?” balas Diego.“Nanti kita ketemuan di kafe ya, ada yang mau aku sampein ke kamu!” “Ngomong di sini aja!” “Ini penting Go. Aku tunggu di kafe jam 11.” Terdengar suara decakan di sana. “Di kafe mana?” “Panorama.” “Oke.” Alea menutup teleponnya dan menghubungi Radit. “Mas, Lea nggak betah nunggu kalo sampe jam 1, urusan di kampus udah beres,” ujar Alea.“Ya sudah, aku jemput kamu sekarang.” “Mas Radit nggak kerja?” “Aku lagi cuti.” Radit menutup teleponnya dan keluar dari ruangannya. Ia mengendarai mobilnya sendirian menjemput Alea. “Keluarlah, aku sudah sampai.” Radit menghubungi Alea ketika sudah sampai didepan gerbang kampus. Alea melihat mobil Radit dan berjalan mendekatinya. Ia masuk ke dalam mobil lalu dudu

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 11

    Lepaskan tangan istri saya.” Ucap Radit mengulangi. Susi melepaskan tangan Alea dengan cara menghempaskan dengan kasar. “Aaawww.” Alea merintih karena tangannya sakit setelah di cekal dengan kuat. “Susi kamu boleh pergi.” Radit memberikan kode dengan kepalanya.Susi pergi meninggalkan mereka sambil menghentakkan kakinya. “Kenapa dia mas?” Tanya Alea sambil menatap kepergian Susi.Radit menggedikkan bahunya dan kembali masuk ke dalam. “Diego udah sampe mas.” “Oh ya.” Ujar Radit menatap Alea.Alea menganggukkan kepalanya. Radit mendekati Alea dan berdiri tepat didepannya. Ia mencondongkan tubuhnya hingga Alea memundurkan tubuhnya. “Kamu cantik kalo rambutnya di ikat.” Radit mengambil jedai milik Alea dari dalam tas Alea dan merapihkan rambutnya lalu menjepitnya dengan jedai. Alea merasa gugup dengan tindakan Radit. Setelah selesai Radit mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Alea dan menghisapnya.“Ssshhh.” Alea meringis merasakan sakit karena hisapan dan gigitan d

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 12

    "Mantan!" tegas Alea lalu pergi meninggalkan Radit menuju parkiran. Radit tertawa sambil berlari mengejar Alea. Mereka kembali ke rumah karena mood Alea sedang tidak baik. Sesampainya di depan rumah, Alea langsung turun dari mobil meninggalkan Radit, Radit menggelengkan kepalanya seraya tersenyum melihat Alea "Dasar bocah." Gumam Radit dan turun dari mobil menyusul Alea ke dalam rumah. "Alea!" Seru Radit memanggil Alea yang sudah berada di tengah anak tangga. Merasa namanya di panggil, Alea menoleh kearah Radit. "Ada apa mas?" "Buatkan aku kopi hitam, setelah itu antarkan ke ruang kerjaku." Titahnya, lalu berjalan mendahului Alea, menuju ruang kerjanya. Alea menghela nafas pelan lalu kembali menuruni tangga. Ia sadar jika saat ini sudah menjadi seorang istri, mau tidak mau dirinya harus melayani kebutuhan Radit mulai saat ini. Alea menuju ke dapur, ia tidak mengerti seluk beluk rumah ini. Ia hanya berdiam dan memindai kitchen set di depannya. Alea tidak pernah membuat kopi seb

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 13

    Alea mendorong tubuh Radit yang berada diatas tubuhnya lalu ia bangkit dari ranjang. Ia menatap Radit dengan kikuk. "Maaf mas, aku mau ke kamarku!" Kata Alea sambil menggaruk tengkuknya lalu membuka pintu kamar Radit dan keluar. Radit menghembuskan nafasnya dan kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan posisi terlentang. "Huuuuft." ia harus kembali bersabar untuk mendapatkan hati dan tubuh Alea, karena sadar jika mereka menikah karena terpaksa, sudah pasti Alea membutuhkan waktu untuk bisa menerimanya. Alea memukuli kepalanya pelan sambil bergumam. "Haiiss, bisa-bisanya kepegang torpedo nya mas Radit, bikin malu aja sih Alea alea." Alea masuk kedalam kamar dan menguncinya dari dalam. ia takut jika tiba-tiba Radit masuk ke dalam kamarnya. Alea berpikir jika ia sebaiknya tidak bertemu dulu dengan Radit selama beberapa waktu. Jujur saja Alea sangat malu sekali dengan kejadian tadi. "Huuuuft, semoga mas Radit nggak maksa buat ketemu dulu deh." Kata Alea dengan posisi sudah

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 14

    "Alea, Radit." Seru Linda dengan raut wajah terkejut melihat kedatangan anak dan menantunya. Alea menatap Maura dengan tatapan kebencian. "Ada apa ini mah?" Tanya Alea dengan wajah bingung. "Kenapa dia datang ke sini? apa dia yang sudah membuat mama menangis?" tanyanya lagi. Sedangkan Radit yang berdiri di ambang pintu terlihat sangat santai, netranya hanya fokus menatap Alea saja yang berdiri di sampingnya. Ia sama sekali tidak ingin tau lagi tentang kondisi Maura. Radit merangkul bahu Alea karena ia tau Alea sedang marah. Danu mendekati Radit dan Alea mempersilahkan nya untuk masuk. "Radit, Alea. Kalian kan baru datang, sebaiknya kalian istirahat saja dulu di kamar ya." Ucap Danu dan menggiring Mereke berdua untuk masuk ke dalam ruang tengah. Sebenarnya Alea berat untuk masuk karena ia ingin mengetahui ada apa kakaknya datang ke rumah orang tuanya, bukannya Maura pergi ke Australia bersama pria selingkuhan nya. Tapi kenapa ia tiba-tiba berada disini. "Sudah, kita ja

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 15

    Radit menggerayangi tubuh Alea dengan tangan kekarnya. Alea tidak bisa menolak keinginan suaminya kali ini karena ia juga telah terbuai dengan perlakuan Radit. "Eemmhh, , ," desah Alea saat Radit meremas bukit kembarnya. Mendengar desahan yang lolos dari bibir Alea Radit tersenyum dan semakin semangat mencumbui Alea. Dengan sadar Radit melucuti pakaian yang dipakai Alea. Alea menatap Radit dengan tatapan sayu. "Jangan tolak aku." pinta Radit tegas dengan tatapan berkabut gairah. Alea mengangguk dan membiarkan Radit melakukan apapun padanya. Sementara di kamar sebelah, Maura sedang berpikir untuk menemui Alea dan Radit, ia ingin meminta maaf pada mereka berdua karena telah membuat kekacauan di hari pernikahannya dan Radit sehingga Alea harus menggantikannya menjadi pengantin wanita. "Yah, sebaiknya aku datangi mereka sekarang. Aku akan menjelaskan dan minta maaf pada mereka berdua." Gumam Maura dan bersiap menuju kamar Alea yang berada di sebelah kamarnya. Saat sampai

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 16

    Dikamar Radit memompa tubuhnya diatas tubuh Alea dengan cepat karena akan menyelesaikan permainannya bersama Alea. Peluh mengalir keluar dari pori-pori tubuhnnya. meskipun kamar Alea menggunakan AC, namun tidak berguna sama sekali, tubuh mereka berdua tetap berkeringat. Setelah menyelesaikan permainan yang ke 2 kalinya. Radit merebahkan tubuhnya di sebelah Alea. Nafas mereka tersengal-sengal seperti habis berlari marathon. Radit menoleh menatap Alea yang sedang menatap langit-langit kamar. "Kau bahagia?" Tanya Radit dan mengubah posisi miring dan menopang kepalanya dengan sebelah tangannya. Alea tersenyum menatap Radit dengan malu-malu."Emm." jawab Alea mengangguk. Radit menutupi tubuh polos mereka dengan selimut dan menarik tubuh Alea ke dalam pelukannya. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh Alea seolah mentransfer perasaan bahagia yang ia rasakan. "Aku tidak menyangka kau mau melayaniku, padahal baru putus dari Diego." Ucap Radit sambil mengusap bahu telanjang Alea. Ale

Bab terbaru

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 24

    Susi terperangah mendengar Radit membentaknya terlebih di hadapan banyak orang. ia seperti di lempari kotoran di wajah nya. "Pak Radit memecat saya?" tanya Susi tak percaya. "Apa kurang jelas kata saya tadi, saya nggak bisa mentolerir perbuatan mu hari ini, pertama kamu mengintip saya dan istri saya yang sedang bercinta. kedua sekarang kamu melawan istri saya dan berbicara dengan tidak sopan. Sekarang kamu pergi dari hadapan saya dan jangan pernah kembali lagi ke kafe ini." mata radit menatap kearah citra yang berdiri di tangga. "Citra, berikan pesangon pada Susi sekarang." kata Radit lalu melambaikan tangannya memanggil pelayan lainnya. Radit tidak memperdulikan Susi yang berdiri dengan air mata berlinang. "Mau pesan apa pak Radit?" tanya pelayan pria bernama Fery. "Sayang mau pesan apa?" tanya Radit pada Alea. Alea menatap Radit datar. "Pesen yang bikin kenyang mas. apa aja, aku beneran laper." kata Alea. Radit tersenyum dan mengangguk. "Pesan nasi rawon, dan SOP kambing

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 23

    Mereka berdua turun ke bawah karena sangat lapar, tenaga mereka terkuras habis karena mereka bermain sangat lama. saat sampai di lantai bawah, mereka langsung di berikan tatapan tak biasa oleh karyawan Radit di bagian office, mereka tersenyum penuh arti menatap Radit. "Mau makan ya pak." kata Adit dengan senyum menggoda. "Kalian ngapain disini? sana kerja lagi, ini kenapa meja di giniin, nanti kalo ada pelanggan mau makan gimana? bereskan sekalian, setelah itu kembali bekerja." "Siap pak Radit." jawab mereka semua serentak. para karyawan yang perempuan tersebut menggoda Alea yang wajahnya sudah memerah. "Jangan menggoda istriku seperti itu ya kalian, kalau tidak mau aku potong gaji kalian, karena santai saat jam kerja." kata Radit bercanda. "Yaaah pak Radit, kan pak Radit yang nyuruh kita semua turun ke bawah, makanya pak, ruangannya di pasangin peredam dong." kata citra dan mereka semua tertawa. Alea menyembunyikan wajahnya di belakang bahu Radit karena malu. "Oh iya, Adit to

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 22

    Semakin lama desahan Alea semakin intens, semenjak Radit memberikan kenikmatan yang orang bilang surga dunia ini, Alea menjadi ketagihan. meskipun lelah ia ingin terus mengulanginya lagi dan lagi. Radit menggertakkan rahangnya karena menahan rudalnya yang sejak tadi sudah ingin memuntahkan cairannya. ia tidak ingin egois dan ingin membuat Alea puas terlebih dahulu. saat merasakan milik Alea semakin menjepit miliknya Radit memompa tubuhnya semakin cepat karena ia tau jika Alea akan segera mendapatkan pelepasan yang pertama. "ssshhh aaaahh masss Radit." Alea mencengkeram kuat bahu Radit hingga kukunya menancap dan membuat bahu Radit terluka.saat mendengar desahan panjang Alea dan merasakan milik Alea menjepit kuat dengan tubuh Alea yang menegang barulah Radit menyemburkan benihnya."Aaah aaah." Radit menghentakkan miliknya lebih dalam dan memuntahkan semua cairan miliknya. ia memeluk erat tubuh Alea yang sudah lemas dan berkeringat. "I love you." bisik Radit tepat di telinga Alea.

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 21

    Sesampainya di kafe, mereka langsung naik menuju ruangan Radit berada. "kamu mau pesen makan dulu nggak?" tanya Radit saat akan menaiki tangga. "nggak mas, masih kenyang." jawab Alea, saat akan menaiki tangga, Alea dan Radit bertemu dengan Susi yang baru mengantar pesanan pelanggan. "Siang pak Radit." sapa Susi dengan senyuman manisnya, tapi Radit hanya mengangguk dan tersenyum. Alea merasa tak suka dengan keramahan Susi langsung menggandeng tangan Radit. melihat hal itu Susi mencebikkan bibirnya seperti mengejek Alea. dan membuat Alea semakin geram. "sudah sayang, ayo naik." Radit merangkul bahu Alea dan mengajaknya naik keatas karena tau jika Alea sedang cemburu pada Susi. Alea mengikuti Radit menuju lantai atas. suasana hati Alea menjadi tidak baik setelah bertemu dengan Susi. Radit yang melihat bibir Alea manyun, tersenyum dan menarik kedua pipi Alea. "Kenapa manyun kaya gitu hemm, cemburu sama Susi ya." tanya Radit lalu menarik Alea masuk ke dalam ruangannya d

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 20

    Hari ini Alea sangat bosan, ia hanya bolak-balik naik turun ke lantai satu dan kembali lagi ke kamarnya di lantai 2. Alea merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan menatap jam dinding yang bertengger di atas tv menunjukan pukul 11 siang. Alea menghela nafas pelan karena tak tau harus melakukan apa untuk mengusir kebosanannya. Saat sedang menscroll sosial media nya, tiba-tiba ponselnya berdering dan tertera nama Radit di layar. Alea tersenyum senang dan langsung menekan tombol hijau. "Halo." sapa Alea. "Halo, lagi ngapain?" tanya Radit dari seberang telepon. Alea menghela nafas dan mengubah posisinya yang semula tiduran menjadi duduk. "Lea bosan dirumah mas." ucap Alea pelan. terdengar suara kekehan dari Radit. Alea menebak jika saat ini Radit sedang tertawa. "Mau aku jemput?" kata Radit. "Jemput kemana?" tanya Alea penasaran. "Ke kafe, aku baru selesai di urusan di kampus dan mau langsung ke kafe, kalo kamu mau aku jemput sekarang." "Emm, mau!" kata Alea sambil mengangguk. ia

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 19

    Pagi ini Alea terbangun dengan kondisi yang mengenaskan, tubuhnya begitu pegal-pegal karena semalam Radit meminta berkali-kali. Ia menatap Radit yang tertidur pulas dengan memeluknya. Alea tersenyum dan mengusap rahang tegas Radit. ia benar-benar tak menyangka jika bisa menjadi istri dari pria yang selama ini ia anggap kakak. Alea memutuskan untuk turun dari ranjang karena sudah risih dengan tubuhnya. ia menyingkirkan lengan kekar Radit yang memeluk perutnya secara perlahan lalu turun dari ranjang dan menuju kamar mandi dengan keadaan polos. Setelah mandi Alea memutuskan untuk turun ke bawah untuk membuat sarapan. Alea di pandu oleh art memasak nasi goreng. Ia ingin belajar bagaimana mengenyangkan perut suami melalui masakan yang ia buat dengan tangannya sendiri. Bibik tersenyum ketika melihat Radit memandang Alea dari pintu yang menghubungkan dapur dan ruang tengah. "Nona muda memasak nasi goreng spesial untuk anda Tuan." Bisik bibik pelan lalu meninggalkan pasangan pengantin bar

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 18

    "Oke, nggak ada yang kurang. sekarang kamu gantiin uang yang pernah aku keluarkan saat kita kencan dulu, dari awal sampe terakhir kita kencan udah aku catat semuanya disini. sekarang kamu bayar." Setelah selesai mengecek barang di dalam kardus, Diego menghampiri Alea dan memberikan buku catatan miliknya pada Alea. dengan cepat Radit mengambilnya dan melihat total jumlah uang yang di keluarkan Diego sejak berpacaran dengan Alea. Ia kembali mengulum senyumnya dan menggelengkan kepalanya. "Kalian berapa tahun sih pacaran?" Tanya Radit menatap mereka berdua bergantian. karena tidak ada yang menjawabnya Radit mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. "Berapa nomor rekeningmu, sini biar aku yang membayarkannya." Kata Radit menatap Diego. Diego menyebutkan nomor rekening miliknya pada Radit. "Oke, sudah ya. sekarang sudah selesai hubunganmu dan Alea." kata Radit lalu membuka pintu mobilnya dan meminta Alea untuk masuk. setelah Alea masuk, Radit menuju kursi kemudi. Diego menatap ny

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 17

    Sesampainya di lantai bawah, Alea menghampiri kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang televisi. "Mama, papa. Lea sama mas Radit pulang dulu ya." Linda dan Danu segera menoleh kearah anak dan menantunya. "Loh, kalian nggak nginap aja?" Tanya Danu. "Nggak pa, kami datang hanya untuk mengambil barang-barang Alea saja." jawab Radit sambil memperlihatkan kardus dan koper yang berisi beberapa pakaian Alea. "Kalian makan dulu ya sebelum pulang." Tawar Linda. "Mah, maaf bukannya Lea nggak mau, tapi Lea dan mas Radit masih kenyang. tadi sebelum datang ke sini kita mampir ke kafe nya mas Radit untuk makan." Tolak Alea dengan halus. Mendengar jawaban Alea, Danu dan Linda tidak bisa berkata apapun lagi. "Ya sudah. tapi lain kali kalian menginap disini ya. mama rindu sama Alea." kata Linda lalu memeluk Alea. Lae dan Radit tersenyum melihatnya. "Mama tenang saja, nanti aku akan sering-sering ajak Lea menginap disini. Kalo begitu kami pergi sekarang ya ma, pa." Jawab Radit lalu berjala

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 16

    Dikamar Radit memompa tubuhnya diatas tubuh Alea dengan cepat karena akan menyelesaikan permainannya bersama Alea. Peluh mengalir keluar dari pori-pori tubuhnnya. meskipun kamar Alea menggunakan AC, namun tidak berguna sama sekali, tubuh mereka berdua tetap berkeringat. Setelah menyelesaikan permainan yang ke 2 kalinya. Radit merebahkan tubuhnya di sebelah Alea. Nafas mereka tersengal-sengal seperti habis berlari marathon. Radit menoleh menatap Alea yang sedang menatap langit-langit kamar. "Kau bahagia?" Tanya Radit dan mengubah posisi miring dan menopang kepalanya dengan sebelah tangannya. Alea tersenyum menatap Radit dengan malu-malu."Emm." jawab Alea mengangguk. Radit menutupi tubuh polos mereka dengan selimut dan menarik tubuh Alea ke dalam pelukannya. Ia mengeratkan pelukannya pada tubuh Alea seolah mentransfer perasaan bahagia yang ia rasakan. "Aku tidak menyangka kau mau melayaniku, padahal baru putus dari Diego." Ucap Radit sambil mengusap bahu telanjang Alea. Ale

DMCA.com Protection Status