Share

Menjadi Janda di Malam Pertama
Menjadi Janda di Malam Pertama
Penulis: Pena_Zahra

Bab 1 MJDMP

Penulis: Pena_Zahra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-12 14:46:08

Bab 1

Berkalung Luka di Malam Pertama

"Enyah kau dari sini! Dasar perempuan nggak guna, Cacat! untuk apa aku menikahi gadis sepertimu? percuma cantik tapi nggak punya lubang! " Juragan Supeno keluar dari kamar pengantinnya dengan amarah berkobar, ia mengumpat dan mendorong Anjani–gadis yang baru saja ia jadikan istri ke-dua itu hingga tersungkur.

Gadis itu hanya terisak tanpa bisa memberikan perlawanan. Ingin rasanya ia balik memaki lelaki tua di hadapannya, tetapi lidahnya mendadak kelu sebab merasakan sakit yang begitu mendalam di hatinya. Jiwanya benar-benar terguncang mendengar hinaan Juragan Supeno di depan khalayak ramai.

"Bisa-bisanya Supeno mempermalukan ku seperti ini? Bukankah dulu dia sendiri yang selalu mengemis agar aku bersedia menerima pinangannya?" geram Anjani dalam hati.

"Mulai sekarang, kamu bukan lagi istriku. Aku talak kamu, Anjani! Nggak sudi aku punya istri sepertimu! cuuuihhh, masih mending ayam betina punya lubang buat bertelor, lah kamu?" sarkas Juragan bakso itu bagai sebilah pedang menghunus hati Anjani.

Suasana rumah yang memang masih ramai orang itu mendadak riuh. Semua orang saling berbisik satu dengan yang lain, mereka memandang Anjani dengan pandangan berbeda-beda.

Ada yang iba, heran, bahkan ikut mencela.

Sebagian besar dari mereka saling bertanya, merasa tak percaya dengan situasi yang tengah terjadi.

"Masa sih Anjani nggak punya itu?"

"Ya ampun kasihan ya, padahal cantik, tapi ternyata ...."

"Nasib Anjani memang kurang mujur. "

"Kasihan Anjani, pasti dia malu aibnya diketahui oleh seluruh penduduk desa."

Begitu lah kira-kira bisik-bisik yang terdengar oleh Anjani, membuat luka di hati akibat sabetan pedang Juragan Supeno itu bagai dibumbui oleh perasan air jeruk nipis, perih.

Di antara mereka, ada juga yang hanya sibuk dengan pikirannya sendiri. Walau banyak dari mereka yang iba, tapi tak ada satupun dari mereka yang berniat menolong Anjani. Mereka membiarkan Anjani tersungkur di depan kamar pengantinnya dengan busana yang begitu acak-acakan.

Gadis itu kini memandang juragan Supeno dengan pandangan nyalang, menyiratkan sebuah dendam yang mendalam. Dadanya sesak menahan tangis, hatinya begitu sakit menyadari perlakuan Supeno terhadapnya.

Desas-desus tentang Anjani gadis tanpa lubang kenikmatan itu dengan cepat tersebar ke seluruh penjuru rumah Supeno. Orang-orang yang menyaksikan langsung kejadian di TKP tak dapat berlaku apapun pada Anjani. Semua orang takut jika dianggap tidak berpihak pada Juragan Supeno. Takut jika melakukan hal yang bertentangan dengannya.

Sebab hanya Juragan Supeno orang terkaya yang bisa mereka harapkan untuk memohon belas kasihan saat mereka membutuhkan bantuan. Melawan Juragan Supeno sama artinya kehilangan harapan hidup di saat kesusahan.

"Basuki ...! Sini kau, Basuki!" teriak Juragan Supeno menggelegar memenuhi ruangan.

"Mana Basuki?" tanyanya pada semua orang dengan amarah menyala bak singa yang siap menerkam musuhnya.

Semua orang hanya saling pandang tanpa bisa menjawab. Sedangkan Basuki–Paman Anjani yang sejak tadi tak berani menampakkan batang hidungnya itu, kini terpaksa harus keluar dari tempat persembunyiannya.

"Dalem, Juragan," cicit Basuki yang menghadap Juragan Supeno dengan pandangan tertunduk.

"Dasar pembohong! Lihat keponakanmu ini! Nggak guna! Gadis cacat gini kau nikahkan denganku, mau main-main sama aku kau, Basuki?! Hah?!" bentak Juragan Supeno.

"Maaf, Juragan! Saya benar-benar tidak tahu soal itu. Selama ini saya pikir Anjani gadis normal. Saya juga baru tahu kalau dia ternyata—."

"Halah, omong kosong! Aku gak mau tau. Pokoknya aku gak mau gadis ini kau jadikan tebusan atas utang-utangmu itu. Gak sudi aku!"

"Ampun, Tuan. Saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk menebus hutang-hutang saya. Biarkan Anjani menjadi tebusannya. Kalau memang Tuan tidak berkenan menjadikannya istri, dia bisa menjadi pembantu di rumah ini. Beri dia pekerjaan apapun untuk menebus semua hutang-hutang kami," ungkap Basuki membuat Juragan Supeno tampak berpikir.

Sedangkan Anjani, ia memandang nyalang, tak menyangka bahwa paman yang selama ini ia kira mengasuhnya dengan penuh cinta, ternyata hanya menjadikannya sebagai tebusan hutang-hutangnya.

"Cukup, Paman! Aku sudah menuruti permintaan Paman dan Bibi untuk menikah dengan lelaki tua ini. Dan sekarang dia sendiri yang menolakku," ucap Anjani dengan sedikit bergetar namun terdengar lantang, "jadi, jangan pernah memaksa aku untuk melakukan lebih dari ini," sambung Anjani dengan mata berkaca-kaca. Ia perlahan bangkit dari tempatnya.

"Anjani, jangan ngelawan kamu! Semua ini terjadi juga gara-gara kamu!" bentak Basuki, yang mulai mengungkit penyebab hutangnya pada Juragan Supeno bertumpuk adalah Anjani.

"Sudahlah, Anjani, terima saja nasibmu. Masih baik kamu diterima sebagai babu, dari pada nasibmu dan keluargamu terkatung-katung tak menentu?

Lagian apa sih yang bisa dilakukan perempuan cacat sepertimu? Mau jadi pelacur pun tak kan laku! Hahahaha." tawa juragan Supeno menggelegar memenuhi seluruh ruangan. Perut buncitnya sampai naik turun sebab begitu lepasnya ia tertawa.

Sementara Anjani semakin menekankan tangannya di dada, berusaha meredam tekanan yang terasa semakin berat di sana. Selain itu, ia melakukannya sebagai upaya untuk berusaha menutupi bagian dada kebaya yang terkoyak akibat ulah Juragan Supeno yang bermain kasar tak sabaran.

"Tuhan, seumur hidup aku menjaga kehormatan sebagai seorang wanita, lalu dengan entengnya dia memperlakukanku lebih rendah dari seorang pelacur? Kamu kejam, Supeno! Kau harus menebus semua yang telah kau lakukan padaku." Anjani bertekad dalam hati.

Gadis yang sempat mendapatkan julukan kembang desa itu memajukan langkahnya mendekat ke arah Juragan Supeno, hingga tersisa jarak satu meter di antara mereka.

"Dengar ya, Juragan Supeno! Saya, lebih baik mati dengan terhormat, dari pada harus menjadi babu untuk manusia sepertimu!" Anjani berkata pelan, namun penuh penekanan.

"Halah! Gadis cacat saja sok bicara soal kehormatan! Kalau memang kamu mau jadi terhormat, bayar dong utang pamanmu! Miskin aja belagu!"

Anjani terkesiap mendengar ucapan Juragan Supeno yang semakin terasa tajam mencincang perasaannya. Sepedih ini kah jadi orang miskin? Apakah miskin membuat seseorang menjadi tak punya harga diri?

Anjani tersenyum getir menyadari nasibnya sendiri.

"Baiklah, saya akan membayar hutang-hutang itu, tanpa setetes pun keringat saya jatuh sebab melakukan pekerjaan untukmu!" jawab Anjani penuh keyakinan, kemudian berlalu meninggalkan tempat yang membuat kehormatannya terinjak-injak.

"Hei, Anjani! Aku kasih kau waktu 40 hari, kalau sampai kau tak datang untuk membayar hutang, maka selamanya kau harus menjadi babuku!" teriak Juragan Supeno mengiringi kepergian Anjani.

Namun gadis dua puluh tahun itu terus melangkah tak gentar, bahkan tak sedikitpun kembali menoleh ke belakang. Beberapa orang yang masih berkerumun saling berbisik memperbincangkannya. Namun ia berusaha menebalkan telinga dari hal-hal yang semakin menjatuhkannya.

Jelas saja hal itu membuat Supeno semakin murka, merasa dirinya yang berkuasa, ditentang oleh seorang bocah.

"Dasar bocah belagu! Lihat saja, gak lama lagi pasti dia akan kembali untuk mengabdi, dan menyesali keputusannya untuk melawanku! Kalau sampai itu terjadi, kan ku buat dia bersujud di kakiku!"

Samar-samar Anjani masih mendengar apa yang diucapkan Supeno, ia menghentikan langkahnya sejenak, kemudian tersenyum miring, "Aku bersumpah atas nama hidup dan mati, pantang bagiku kembali ke tempat ini demi harga diri yang terinjak-injak kembali.

Akan kubuktikan, bahwa nanti kamu dan semua antek-antekmu yang akan bersujud di kakiku, Supeno. Kau akan menyesal sebab telah mempermalukanku seperti ini," batin Anjani, kemudian kembali mengayun langkahnya pergi meninggalkan kediaman lelaki yang menjadikannya janda di malam pertama.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Pena_Zahra
makasih ya
goodnovel comment avatar
Polorida Hutahaean
menarik untuk dibaca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 2 MJDMP

    Bab 2 MJDMPLangkah Anjani kini terhenti di sebuah pertigaan, sejenak ia bingung kemana ia akan melangkahkan kakinya. "Ke mana aku harus pergi? Ke arah kiri kah untuk kembali ke rumah Paman dan Bibi? Atau ke arah kanan untuk kembali ke rumah terakhir Bapak dan Ibu? Atau justru berjalan lurus tanpa tujuan pasti? Aku sungguh tak punya pilihan," batin Anjani.Ia lalu melirik ke arah kiri, jalan yang mengarah ke tempat di mana ia tinggal sejak kecil. Anjani adalah yatim piatu, yang sejak kecil diasuh oleh pamannya, alias adik dari ibunya. Paman yang telah menjualnya ke Juragan Supeno demi melunasi hutang-hutangnya. Paman yang telah mengorbankan harga dirinya demi menebus sejumlah materi, yang kini mengantarkannya pada nasib yang sama sekali tak pernah ia inginkan.Mengatasnamakan balas budi, Paman Basuki meminta Anjani untuk melunasi hutang-hutangnya dengan menjadi istri ke-dua Juragan Supeno. Anjani menolak, namun Paman dan Bibinya memaksa, sehingga ia tak punya pilihan lain selain men

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 3 MJDMP

    Bab 3 MJDMP"Bu Ambar? Itu kan suara Bu Ambar, istri juragan Supeno?" batin Anjani tanpa menolehkan kepalanya.Ia justru mempercepat langkah kakinya, sengaja menghindar dari istri lelaki yang baru saja menceraikannya."Anjani! Jangan pergi!" teriak Bu Ambar seraya mengejar langkah Anjani. Dengan setengah berlari akhirnya Bu Ambar berhasil mencekal tangan Anjani. Membuat langkah gadis itu terhenti."Anjani, tunggu!""Ada apa, Bu? Saya sudah tidak ada urusan dengan ibu.""Saya ingin bicara sama kamu, Anjani.""Bicara apa? Meminta saya kembali untuk menjadi pembantu di rumah ibu demi membayar hutang saya? Maaf, itu tidak mungkin terjadi. Permisi!" Anjani menjawab dengan sinis, kemudian segera beranjak pergi.Namun sekali lagi, Bu Ambar mencegahnya."Anjani, sebentar saja, hanya lima menit. Ini bukan seperti yang kamu pikirkan. Saya ingin berbicara dengan kamu sebagai sesama wanita.Sebaiknya kita duduk di sana, kamu juga pasti belum sarapan, kan?" ucap Bu Ambar sembari menunjuk warung ra

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 4 MJDMP

    Bab 4 MJDMPTak lama setelah bel dibunyikan, seorang security keluar dari dalam gerbang."Selamat siang, Mbak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Satpam dengan name tag 'Toha' itu ramah."Siang, Pak. Apa benar ini kediaman dr. Ahmad?" tanya seorang petugas yang mengantarkan Anjani."Benar, Mbak. Mbaknya mau periksa? Maaf, Mbak, ini bukan jadwalnya," ucap Pak Toha seraya memandang Anjani dan petugas itu bergantian."Tidak, Pak. Kami kemari tidak untuk periksa. Perkenalkan saya tim dari Sumber Rejeki Agency, sudah membuat janji temu dengan dokter Ahmad. Apa dokter Ahmadnya ada?" tanya tkm Agency."Wah, sayang sekali, dr. Ahmad baru saja berangkat untuk seminar di luar kota. Tapi tadi beliau berpesan, kalau ada orang dari Sumber Rejeki Agency suruh dipertemukan dengan Ibu. Jadi, mari saya antar." Pak Toha kemudian membuka gerbang dan mempersilakan keduanya masuk.Anjani dan tim agency-nya lalu mengikuti langkah pak Toha untuk bertemu dengan sang pemilik rumah."Assalamualaikum," salam Toh

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 5 MJDMP

    Bab 5 MJDMP"MasyaAllah, dia manusia atau malaikat?" batin Anjani terkagum melihat pemandangan di hadapannya.Seorang lelaki dewasa dengan tubuh proposional tengah berdiri di ambang pintu. Perpaduan tinggi dan besar badannya begitu seimbang, sehingga menghasilkan pemandangan yang estetik di mata.Kulit putihnya yang terbalut almamater putih khas dokter terlihat begitu bening dan terpancar. Jambang tipis, bulu mata lentik, bibir merah dan hidung mancungnya yang overdosis menambah keindahan pemandangan mata. Benar-benar nyaris sempurna."Wa'alaikumsalam," jawab Ummi Fahira dan Zahira bersamaan. Gadis cilik yang semula cemberut itu mendadak berbinar melihat seseorang yang baru saja datang. Ia berlari dan berhambur ke dalam pelukan seraya berteriak memanggilnya."Daddy ...."Sesaat membuat Anjani tersadar dan segera menundukkan pandangannya."Hai, Sayang." Lelaki itu memperlakukan Zahira dengan begitu manis."Wah ada tamu, ya?" ucapnya seraya melirik Anjani dan Mbak Indah sekilas."Iya, d

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 6 MJDMP A

    Bab 6 MJDMPAnjani POVAku menutup pintu kamar saat Ummi Fahira baru saja keluar dari ruangan ini. Ruangan dengan ukuran yang cukup luas jika dibandingkan dengan kamarku di kampung.Bagiku ini cukup mewah untuk sekelas kamar pembantu, walaupun minimalis, tapi semua lengkap tersedia di sana. Ada lemari baju, meja rias dan juga TV berukuran 24 inch, bahkan di kamar ini juga tersedia kamar mandi lengkap dengan WC-nya.Keluarga ini memang sangat baik, mereka sangat menghargai orang lain. Kekayaan tidak membuat mereka bersikap congkak bahkan semena-mena terhadap orang kecil.Bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan dengan Supeno. Orang yang mendadak kaya karena warisan sehingga menjadi latah. Berlaku seolah dia yang paling berkuasa, seenaknya sendiri menindas orang-orang lemah yang berada di bawahnya.Padahal jika dihitung, mungkin kekayaan Supeno hanya seujung jari dari harta milik bib Ahmad dan Ummi Fahira.Ternyata memang benar, semakin berilmu seseorang, membuatnya semakin beradab. I

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 6 MJDMP B

    Tadi, Ummi Fahira mengajakku berkeliling ke setiap sudut ruangan yang ada di rumah ini, menjelaskan satu persatu apa yang menjadi tugasku selama bekerja di sini.Tidak berat, hanya pekerjaan rumah yang memang sehari-hari biasa aku lakukan, bahkan aku terbiasa bekerja yang lebih berat dari ini, terjun langsung ke sawah untuk membantu Paman dan Bibi bercocok tanam.Di sini aku sadar, bahwa Tuhan mengujiku untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagiku. Setidaknya di tempat ini aku akan memulai merajut asa dan meraih cita-cita yang tertunda, dan yang terpenting, aku akan membuktikan pada semua orang bahwa aku tidak lemah.Kubaringkan tubuh di kasur yang akan menemani malam-malamku, nyaman, itu yang aku rasakan.Aku memandang setiap sudut dari ruangan ini, rumah ini mewah, megah, akan tetapi isinya hanya ada Ummi Fahira, Zahira dan Bib Ahmad. Setelah berkeliling aku benar-benar tak mendapati tanda-tanda keberadaan ibunya Zahira. Bahkan sekedar foto keluarga yang bisa memuaskan rasa ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 7 MJDMP

    Bab 07 MJDMP"Zahira! Astaghfirullah, kenapa kamu bisa bawa pisau, Nak?" pekik Ummi Fahira terkejut melihat pisau yang terjatuh dari tangan Zahira.Bocah itu kemudian memeluk kaki Anjani dan bersembunyi di belakangnya."Anjani, kenapa Zahira bisa bermain pisau?" tanya Ummi Fahira pada Anjani yang juga tampak kebingungan, gadis itu tak menjawab barang sepatah-kata pun.Ummi Fahira lalu berjalan mendekati Zahira, berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Zahira."Zahira, bisa kamu jelaskan pada Ummi?" tanyanya pelan, seraya meraih tangan mungilnya agar bocah itu mendekat ke arahnya."Ummi jangan marahin Mbak Anjani, ya. Dia nggak salah kok, Zahira yang salah," ucap bocah mungil itu dengan tatapan penuh permohonan. Sejenak membuat hati Anjani meleleh merasakan ketulusannya.Hal yang berbeda justru dirasakan oleh Ummi Fahira. Nenek Zahira itu merasakan sesuatu yang berbeda dari cucunya, sebab ini kali pertama ia bisa dengan mudah akrab dengan seorang asing, terlebih dia adalah seoran

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Menjadi Janda di Malam Pertama   Bab 8 MJDMP A

    Bab 8 MJDMPDua hari kemudian.Waktu menunjukkan pukul 19.00 saat Anjani tengah sibuk menyiapkan makan malam. Ditemani gadis kecil yang kini telah menjadi sahabat barunya di rumah ini. Sahabat sekaligus majikan yang membuat hari-harinya terasa indah dan berwarna.Zahira, ia senang sekali ikut menyibukkan diri membantu Anjani. Putri habib Ahmad itu sangat kritis, rasa penasaran dan ingin tahunya begitu tinggi. Dia selalu ingin mencoba hal baru, dan hanya Anjani yang mampu memahaminya, dengan memberinya kesempatan untuk mencoba, namun tetap dalam pengawasannya.Hal itu lah yang membuat Zahira merasa menemukan sosok sahabat yang bisa memahaminya. Selama ini, yang ada dalam benaknya, orang-orang dewasa hanya akan membatasi geraknya, dengan selalu melarangnya untuk melakukan ini dan itu atas nama cinta.Tetapi, bersama Anjani, Zahira menemukan dunia baru, dunia yang selama ini ia rindukan, dunia yang memberinya kebebasan untuk mengeksplor segala sesuatu yang membuatnya penasaran.Hal itu d

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16

Bab terbaru

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 34 (ENDING)

    Bab 34 - DILEMASatu per satu rangkaian acara telah terlewati. Tak banyak yang dilakukan hari ini, hanya doa dan mauidzoh hasanah singkat. Tidak ada acara adat yang beragam. dr. Ahmad sengaja menfokuskan acara pada jamuan para tamu, sebagaimana judulnya tasyakuran.Satu per satu tamu undangan dan keluarga berpamit, kini hanya tersisa beberapa kerabat dan kolega dr. Ahmad, berkumpul untuk sekedar mengobrol, karena niatnya memang perkumpulan mereka untuk reuni.dr. Ahmad berkumpul dan bercengkrama dengan teman-temannya, sementara Anjani menemui para istri yang turut serta.Adapun Zahira, gadis itu berpindah-pindah, kadang berada di pangkuan Daddy-nya, kadang pula berpindah ke sisi Mommy untuk bersiaga. Kelucuan gadis itu menjadi bahan pembicaraan malam ini, gadis kecil dengan sikap dewasa namun tetap dengan cara khas anak-anak. Sungguh sangat menggemaskan.Sejak tadi, Anjani sebenarnya menahan sakit di perutnya. Semakin lama sakit itu semakin terasa intens. Namun di depan para tamu, ia

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 33

    Bab 33Anjani dan Zahira tengah berada di kamar untuk dirias. Malam nanti adalah malam acara 7 bulanan kehamilan Anjani.Sejak pagi, rumah sudah ramai kunjungan sanak saudara dr. Ahmad. Mereka berkumpul untuk meramaikan acara. Walaupun semua jamuan acara sudah di-handle oleh EO (event organizer) tapi tetap saja Mbak Sri dan kerabat dr. Ahmad menyibukkan diri menyiapkan jamuan.Zahira sangat bahagia hari ini, karena banyak teman saudaranya yang berkumpul. Terlebih, Anjani mengajaknya serta dalam hal tata rias, gadis kecil itu berasa akan disulap menjadi peri saat make up tipis disapukan ke wajah cantiknya.Zahira selesai lebih awal dirias. Gadis kecil itu kemudian dibantu oleh MUA untuk mengenakan gaunnya. Gaun berwarna biru langit senada dengan warna kebaya yang dikenakan Anjani juga jas yang dikenakan oleh Daddy-nya.Di depan cermin full body, Zahira memutar dirinya, mirip seperti tinkerbell yang imut dan menggemaskan.Anjani tersenyum melihat putri sambungnya begitu happy dan antusi

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 32

    Bab 32 - DILEMA"Bang ...." Anjani memanggil suaminya manja. Di minggu siang yang damai, karena hanya ada mereka berdua di rumah. Mbak Sri berpamit pulang kampung barang sehari, sementara Zahira, tadi.pagi dijemput saudara dari Surabaya untuk diajak ke taman safari.Anjani menolak untuk ikut serta, karena kehamilan yang semakin besar membuatnya merasa mudah capek saat melakukan perjalanan. Terlebih area taman safari sangat luas, kebun binatang Surabaya saja tak mampu ia taklukkan.Kandungannya sudah memasuki usia 7 bulan. Sejak masuk trimester tiga, Anjani menjadi sangat doyan makan. Setelah tiga bulan hanya terbaring dengan makanan infus, ia seperti balas dendam saat perutnya mulai bisa menerima makanan. Kata mbak Sri, itu namanya "Maruk'i". Akibat dari itu, berat badannya melonjak tinggi. Membuat aktivitasnya terasa sangat berat.dr. Ahmad pun tak mempermasalahkannya, asalkan masih di batas normal, dan asal istrinya bersedia melakukan senam hamil untuk tetap menjaga kebugaran. Apapu

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 31

    Bab 31 - DILEMASetelah rasa kram di perut Anjani berangsur hilang, dr. Ahmad membawa istrinya ke tempat makan. Sekedar duduk sembari menikmati es teh dan beberapa macam gorengan yang tersedia.dr. Ahmad memesan beberapa potong tempe mendoan, ote-ote dan juga pisang goreng. Kemudian membawany ke hadapan sang istri yang tengah duduk manis menikmati es teh."Masih anget, Sayang ... cobain, enak!" ucap dr. Ahamd seraya meletakkan sekotak forengan dengan toping cabe rawit yang menggugah selera.Tak menolak, Anjani pun langsung mencomot tempe mendoan dan memakannya."Enak?" tanya dr. Ahmad."Enak, Bang ... rasanya beda gitu kalau bikinan tangan orang," balas Anjani.dr. Ahmad terkekeh, "itu hanya perasaan kamu saja, kalau bagi Abang, ya jelas jauh lebih enak bikinan kamu," sanjung dr. Ahmad."Nah, itu juga cuma perasaan Abang. Jadilah makan gorengan aja bawa-bawa perasaan," sahut Anjani. Keduanya terkekeh bahagia.Sementara Anjani menikmati gorengan, dr. Ahmad mengangkat kaki Anjani dan me

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 30

    Bab 30 - DILEMAMobil dr. Ahmad melesat cepat membelah jalanan yang cukup senggang pagi ini. Sepanjang perjalanan, Zahira terlihat riang. Ia berceloteh dan bernyanyi. Sementara Ayuma lebih banyak diam. Moodnya hancur pagi ini. Ia sudah sangat keras memutar otak untuk menggagalkan rencana kepulangannya, namun ia tak mendapatkan hasil apa-apa. Pada akhirnya ia pun berada di mobil ini menuju bandara."Ante Yuma kenapa diem aja?" tanya Zahira menyapa Ayuma."Ante Yuma sedih, Sayang ...," sahut Ayuma mulai berdrama."Sedih kenapa, Ante? tanya Zahira peduli."Karena mau berpisah sama Zahira," sahut Ayuma. Anjani yang berada di bangku depan hanya bisa mengerlingkan kepala, senyum puas tergambar di wajah Ayuma saat melihat Anjani memalingkan wajah ke jendela, berhasil membuat Anjani kesal cukup membuatnya terhibur.Namun senyum itu mendadak berubah masam saat tangan dr. Ahmad meraihnya, lalu mereka saling berpandangan mesra dan menguatkan. Seketika rasa cemburu menguasai hati Ayuma."Ante Yum

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 29

    Bab 29 - DILEMA"Zahira ... dengar Daddy, Nak ... Mommy minta Ante Yuma untuk pulang itu bukan karena Mommy nggak suka sama Ante Yuma, Sayang ... tapi karena Mommy peduli sama Ante Yuma. Ante Yuma punya kesibukan di tempatnya, jadi Mommy nggak ingin merepotkan Ante Yuma di sini." dr. Ahmad menjelaskan dengan lembut pada Zahira. Namun gadis itu hanya terdiam."Lagi pula, tadi yang minta Ante Yuma pulang bukan Mommy, kok. Tapi Daddy," lanjut dr. Ahmad seketika membuat Zahira menoleh ke arahnya."Kok Daddy malah minta Ante Yuma pulang sih? Daddy nggak asih ah!" gerutu Zahira dengan kedua tangan disilangkan di dada.dr. Ahmad membelai kepala Zahira sayang. "Iya, Nak ... Daddy memang sengaja minta Ante Yuma untuk pulang, karena Daddy mau ajak Zahira ke Surabaya untuk bertemu saudara-saudara di sana? Gimana, Zahira mau, kan? Zahira bisa bebas bermain dengan banyak teman di sana." dr. Ahmad menyampaikan rencananya pada Zahira. Seketika raut wajah gadis itu berubah bahagia."Wah, beneran, Dad

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 28

    Bab 28 - DILEMA"Keterlaluan kamu, Ayuma!" uca dr. Ahmad menahan amarah."Kok aku? Istri kamu itu yang keterlaluan, mengganggu kenyamanan tamu di rumah suaminya. Emang dasar nggak ada akhlak!" gerutu Ayuma."Tapi kamu hampir saja menamparnya kalau aku nggak segera mencegah. Apa yang seperti itu dikatakan berakhlak?" balas dr. Ahmad tak terima.Ayuma terdiam, ia memalingkan pandangan dari dr. Ahmad. "Sorry ... tadi aku kelepasan. Ya coba aja bayangin, orang lagi tidur dipaksa bangun, kemudian diusir disuruh pindah, terus diomel-omelin, siapa yang nggak kesel coba?" balas Ayuma mulai memutar balikkan fakta."Semua tidak akan menjadi seperti itu kalau kamu langsung bangun dan menuruti permintaannya. Aku lihat sendiri Anjani membangunkanmu untuk shalat dengan penuh kelemah-lembutan, tapi kamu yang tiba-tiba ngegas!" balas dr. Ahmad memojokkan Ayuma.Ayuma semakin memasang wajah kesal."Sudah ya, aku di sini nggak sendang ingin menjelaskan siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi yang j

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 27

    Bab 27 - DILEMAdr. Ahmad mengerjapkan matanya. Malam ini tidurnya terasa sangat nyenyak. Setelah bermalam-malam ia kesulitan tidur nyenyak akibat banyaknya permasalahan yang ia pikirkan, akhirnya ia menemukan kedamaian. Kedamaian yang ia dapatkan setelah kembali merasakan indahnya surga dunia bersama istrinya.Mengingat pergulatan hebatnya semalam, dr. 7 tersenyum sendiri, ia pun memiringkan tubuhnya, berniat merangkul sang istri. Namun betapa terkejutnya ia saat yang ia dapati adalah sebuah guling."Loh, Anjani mana?" gumamnya dalam hati. Lalu samar-samar ia mendengar bacaan Al Qur'an yang dilantunkan oleh suara lembut sang istri."Masya Allah ...." Seketika rasa damai semakin mengaliri hatinya. Hari masih menjelang shubuh, namun Anjani sudah sibuk menghadap Rabb-nya.dr. Ahmad terbangun, berjalan ke arah Anjani. Merai kepala bagian belakangnya, kemudian mengecup pucuk kepala istrinya tanpa menyentuh kulitnya."Bang ... sudah bangun?" tanya Anjani seraya menutup mushaf di tangannya.

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 26

    Bab 26 - DILEMAdr. Ahmad mengusap wajahnya kasar, rasanya kepalanya hampir meledak. Belum sempat penat selepas mengantar Zahira ke rumah sakit hilang, Anjani semakin menambahnya secara bertubi-tubi. Beberapa kali ia menghela nafas panjang, berusaha menahan diri agar tak sampai dikuasai emosi."Kasih Abang waktu ya?" pinta dr. Ahmad setelah beberapa saat."Oke, sampai besok sore?" balas Anjani tegas."Sayang ... Zahira masih sakit, apa kamu tega?" dr. Ahmad terlihat memelas."Seharusnya tidak ada hubungannya antara Zahira sakit dengan Ayuma kalau Ayuma tak pernah berada di sini, Bang! Bukankah begitu? Bukankah selama ini kits mengurus Zahira sendiri? Kenapa sekarang seolah kita sangat butuh dengan Ayuma?" Anjani kembali berapi-api."An ... sekarang kondisinya beda, dulu ada Ummi, sekarang Ummi sudah nggak ada. Cobalah kamu mengerti sedikit saja!" pinta dr. Ahmad."Bang ... ada atau tidak adanya Ummi, tidak bisa menjadi alasan untuk kita membiarkan wanita lain masuk ke dalam kehidupan

DMCA.com Protection Status