Home / Romansa / Menjadi Istri Mantan Bos / Bab 20. Kakak dan Adik

Share

Bab 20. Kakak dan Adik

Author: Onynaga
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Apa Kakak perlu bantuan?"

"Tidak," jawab Rendra dengan cepat.

Bantuan yang dimaksud Nia adalah untuk mendekati Ayu. Ia tahu sang kakak sangat kaku dan tak tahu bagaimana cara untuk bersikap romantis. Entah bagaimana Rendra bisa berpacaran dengan Calantha dan menikah meski gagal.

"Kakak yakin tidak perlu bantuanku?" tanya Nia sekali lagi.

Rendra mendengus kasar, memandang keponakan dan adik iparnya yang sedang bermain di halaman belakang villa. Sedangkan mereka duduk bersebelahan di sebuah ayunan sembari minum teh hangat.

Rendra mengambil pisang goreng buatan bik Minah, pengurus villa yang sudah bekerja sejak Rendra masih kecil. Memasukkan ke mulut dan menggigit sedikit, rasa manis terasa di lidah dari pisang yang telah digoreng bercampur dengan tepung.

Bik Minah memilih bekerja di villa karena umurnya sudah tidak muda lagi, tenaganya juga sudah mulai berkurang. Jika di villa tidak terlalu banyak yang dikerjakan karena villa jarang ditempati. Karena keluarga Narendra semua sedang ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 21. Outdoor Party

    Ayu berlari begitu melihat Roma turun dari mobil. Tak menyangka sahabatnya yang berasal dari Tapanuli itu datang ke desa X. Mereka berpelukan sebagai tanda melepas rindu setelah Ayu mencium pipi kiri dan kanan Roma secara bergantian."Ayo kita ke sana."Ayu mengajak Roma ke arah meja yang berada di halaman villa. Mobil yang ditumpangi Roma, terparkir di halaman belakang hanya untuk menurunkan barang-barang yang dibawa dari kota. Bahan makanan yang khusus dibeli oleh keluarga Narendra. Sebagian bahan makanan akan mereka pakai untuk acara outdoor party malam ini.Seperti yang telah dijanjikan oleh Deasy, ibu dua anak itu mengajak Ayu untuk datang ke villa mereka. Sebelumnya, Deasy juga sudah ke warung Ayu. Meski warung Ayu tampak kumuh dari luar, Deasy tetap melangkah masuk ke warung tanpa merasa jijik sedikit pun. Karena di dalam warung tampak bersih, rapi dan kinclong berbeda dengan penampakan dari luar. Deasy memesan nasi uduk buatan Ayu, satu suapan masuk ke mulut dan berlanjut ke s

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 22. Outdoor Party 2

    "Kenapa lo bisa kesini?"Roma bergeming tak menjawab pertanyaan Ayu. "Kau lihat Pak Rendra itu dari tadi asik kau saja yang dilihat.""Jangan lo alihkan pertanyaan gue!" ketus Ayu sambil menepuk kepala Roma dengan serai."Sakit!" Roma meringis kala menerima pukulan di kepala dan membuat ia harus memijitnya."Lo pacaran ama Pak Dito?"Pertanyaan telak membuat Roma membelalakan mata. Sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Sepandai pandainya menyimpan hubungan pasti akan ketahuan."Sejak kapan? Kenapa gak cerita?" cecar Ayu sembari mengangkat dagu.Dengan malu-malu Roma akhirnya menjawab,"sudah lama." Roma pun melirik pria yang sedang mereka bicarakan."Trus?""Terus apa?""Kenapa lo gak cerita?""Kau gak ada nanya," elak Roma.Hubungan Roma dan Dito sudah berlangsung lama, terbilang sejak Ayu masih bekerja di kantor yang sama dengan Ayu. Mereka merahasiakan hubungan itu karena tidak ingin diketahui oleh teman sekantor. Lagi, di perusahaan mereka bekerja tidak boleh ber

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 23. Rencana Liburan.

    "Sambalnya enak, mah.""Uhuk."Sontak semua mata tertuju pada Ayu yang tiba-tiba saja terbatuk."Kamu tidak apa-apa?" tanya Rendra menyodorkan segelas air putih pada Ayu. Dengan sigap Ayu meraih gelas pemberian Rendra dan menegak habis cairan berwarna bening itu.Setelah meletakkan gelas Ayu pun berucap, "tidak apa-apa."Namun, wajahnya sudah memanas bak kepiting rebus. Ia tidak bisa menyembunyikan wajahnya, satu-satunya cara adalah dengan menundukkan kepala dan berpura-pura memotong daging, padahal potongan sudah pas untuk masuk ke mulut."Ayu yang membuat sambalnya, Pak," ucap Roma seakan tak peduli dengan keadaan sahabatnya."Enak sekali," puji Bayu dan Nia hampir bersamaan.Tidak dapat diragukan sambal racikan Ayu memang pas di lidah. Rasa pedas yang membuat lidah seakan terbakar dan menggoyangkan lidah tergantikan dengan adanya rasa manis dari sambal.Rendra yang memperhatikan Ayu yang semakin menunduk malu akhirnya menyodorkan ikan bakar, yang tentunya telah ia sisihkan tulangny

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 24. Lamaran Mendadak

    "Kamu pesan makanan dulu! Aku mau ke toilet," ucap Rendra begitu mereka sampai di sebuah Resort.Resort yang mereka kunjungi memiliki sebuah restoran yang dibuka untuk umum. Resort ini juga sangat unik karena ada area makan di tengah kolam.Sebelumnya Rendra sudah memesan tempat untuk mereka. Melalui koneksi yang ia punya, akhirnya ia bisa memesan tempat di area kolam. Karena tempat itu biasanya sangat diminati, jadi sebelum berkunjung harus memesan terlebih dahulu sehari sebelumnya. Atau bisa juga menunggu giliran. Namun, sangat kecil kemungkinan mengingat banyaknya pengunjung ke tempat itu."Sudah pesan?" tanya Rendra begitu tiba dan mendudukkan bokong di kursi sebelah Ayu."Sudah," jawab Ayu dengan lirih hampir tak terdengar. Namun, dari tempat Rendra duduk, pria itu masih bisa mendengar suara Ayu walau samar."Apa yang kamu pesan?" Kenapa banyak tanya sekali? Apa gak sabar menunggu pramusaji saja yang menyajikan. Saat di mobil saja diam, tak ada percakapan diantara mereka. Kenapa

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 25. Menerima Lamaran (End)

    "Ayo, masuk!" ajak Ayu begitu mereka sudah keluar dari mobil.Namun, langkah Rendra terhenti kala melihat sesuatu yang panjang tepat berada dekat pintu masuk rumah. Pria itu ragu melangkah dengan kaki gemetar dan telapak tangannya mulai berkeringat dingin."Kenapa?" Ayu membalik badan dan melihat Rendra yang mematung dan mengikuti tatapan mata pria itu yang tertuju pada sebuah benda di dekat pintu. Kemudian Ayu mendekat dan mengambil benda itu."ini hanya tali," ucap Ayu sambil menunjukkan tali tepat di wajah Rendra. "Kenapa kamu melihatnya seperti ular?" lanjutnya lagi.Sontak pria itu mundur dan memegangi dada. Napasnya memburu, keringat sebesar jagung sudah membasahi wajah tampannya. Ingatan tentang 21 tahun silam berkelabat di benaknya dan pria itu jatuh tersungkur dengan wajah menghadap tanah. Masih memegangi dadanya. Melihat hal itu dengan langkah terburu Ayu mendekati Rendra."Jauhkan tali itu," ucap Rendra dengan napas tersenggal.Tanpa pikir panjang Ayu langsung membuang tali

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 1. Gagal menikah (lagi)

    Bab 1 : Gagal menikah (lagi)“Calantha menghilang.”Teriakan seseorang dari koridor hotel sontak menarik perhatian orang-orang yang berada di ballroom hotel. Saat ini ballroom hotel itu telah disulap menjadi sebuah tempat ikrar pernikahan dan sekaligus nantinya akan menjadi tempat resepsi.Mempelai pria yang baru saja keluar dari kamar hotel tempat ia mengganti pakaian yang akan ia kenakan untuk acara pemberkatan menendang pot bunga yang ada didekatnya dan meninju dinding hotel. Ia melampiaskan kemarahannya pada benda tak bernyawa, nafasnya memburu, ototnya menegang, detak jantungnya meningkat lebih cepat dan pupil mata melebar seolah bola matanya akan melompat keluar.Mempelai pria itu adalah Samudera Narendra yang akrab disapa Rendra pria blasteran Jerman d

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 2. Resign

    Bab 3 : Resign“Eh Ayu, lo dari mana aja? Pekerjaan lo jadi gue yang handle ini,” Anandita masuk ke ruangan sambil mengomel.Anandita baru saja keluar dari ruang rapat. Ia yang menggantikan Ayu sebagai notulen. Hanya Ayu tidak mengikuti rapat karena terlambat datang.Ayu mengelus dadanya ia terkejut dengan kedatangan Dita yang tiba-tiba.“Tenang aja Dit, mulai besok dan seterusnya lo bakalan gak ngehandle kerjaan gue lagi,” jawab Ayu santai.Anandita ini dari dulu selalu saja hitung-hitungan masalah pekerjaan. Gak pernah ikhlas membantu pekerjaan temannya. Anandita berlalu begitu saja meninggalkan meja Ayu dan berjalan ke mejanya.Mendengar jawaban ambigu dari Ayu, teman-temannya yang baru s

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Ban 3. Insiden di gang kost

    Bab 3.“Aku butuh penjelasan dari kau,” ucap Roma pada Ayu.Mereka kini berada di rooftop gedung kantor. Tempat ini biasa menjadi tempat favorit para karyawan dan jika penat karyawan lelaki akan merokok di tempat ini. Dari atap ini kita dapat melihat gedung-gedung tinggi pecakar langit dan hiruk pikuk kota Jakarta.“Penjelasan apa?” tanya Ayu bingung.“Kenapa kau tiba-tiba resign?”Roma tidak sabar menuggu sampai pulang kantor ia ingin segera menuntaskan rasa penasaran dalam dada. Walau masih jam kantor ia menyeret Ayu dengan paksa menuju rooftop dan tak peduli jika nanti atasan mengetahui perbuatannya. Nantilah dipikirkan alasan jika sudah menghadap atasan. Dengan langkah terseret ak

Latest chapter

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 25. Menerima Lamaran (End)

    "Ayo, masuk!" ajak Ayu begitu mereka sudah keluar dari mobil.Namun, langkah Rendra terhenti kala melihat sesuatu yang panjang tepat berada dekat pintu masuk rumah. Pria itu ragu melangkah dengan kaki gemetar dan telapak tangannya mulai berkeringat dingin."Kenapa?" Ayu membalik badan dan melihat Rendra yang mematung dan mengikuti tatapan mata pria itu yang tertuju pada sebuah benda di dekat pintu. Kemudian Ayu mendekat dan mengambil benda itu."ini hanya tali," ucap Ayu sambil menunjukkan tali tepat di wajah Rendra. "Kenapa kamu melihatnya seperti ular?" lanjutnya lagi.Sontak pria itu mundur dan memegangi dada. Napasnya memburu, keringat sebesar jagung sudah membasahi wajah tampannya. Ingatan tentang 21 tahun silam berkelabat di benaknya dan pria itu jatuh tersungkur dengan wajah menghadap tanah. Masih memegangi dadanya. Melihat hal itu dengan langkah terburu Ayu mendekati Rendra."Jauhkan tali itu," ucap Rendra dengan napas tersenggal.Tanpa pikir panjang Ayu langsung membuang tali

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 24. Lamaran Mendadak

    "Kamu pesan makanan dulu! Aku mau ke toilet," ucap Rendra begitu mereka sampai di sebuah Resort.Resort yang mereka kunjungi memiliki sebuah restoran yang dibuka untuk umum. Resort ini juga sangat unik karena ada area makan di tengah kolam.Sebelumnya Rendra sudah memesan tempat untuk mereka. Melalui koneksi yang ia punya, akhirnya ia bisa memesan tempat di area kolam. Karena tempat itu biasanya sangat diminati, jadi sebelum berkunjung harus memesan terlebih dahulu sehari sebelumnya. Atau bisa juga menunggu giliran. Namun, sangat kecil kemungkinan mengingat banyaknya pengunjung ke tempat itu."Sudah pesan?" tanya Rendra begitu tiba dan mendudukkan bokong di kursi sebelah Ayu."Sudah," jawab Ayu dengan lirih hampir tak terdengar. Namun, dari tempat Rendra duduk, pria itu masih bisa mendengar suara Ayu walau samar."Apa yang kamu pesan?" Kenapa banyak tanya sekali? Apa gak sabar menunggu pramusaji saja yang menyajikan. Saat di mobil saja diam, tak ada percakapan diantara mereka. Kenapa

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 23. Rencana Liburan.

    "Sambalnya enak, mah.""Uhuk."Sontak semua mata tertuju pada Ayu yang tiba-tiba saja terbatuk."Kamu tidak apa-apa?" tanya Rendra menyodorkan segelas air putih pada Ayu. Dengan sigap Ayu meraih gelas pemberian Rendra dan menegak habis cairan berwarna bening itu.Setelah meletakkan gelas Ayu pun berucap, "tidak apa-apa."Namun, wajahnya sudah memanas bak kepiting rebus. Ia tidak bisa menyembunyikan wajahnya, satu-satunya cara adalah dengan menundukkan kepala dan berpura-pura memotong daging, padahal potongan sudah pas untuk masuk ke mulut."Ayu yang membuat sambalnya, Pak," ucap Roma seakan tak peduli dengan keadaan sahabatnya."Enak sekali," puji Bayu dan Nia hampir bersamaan.Tidak dapat diragukan sambal racikan Ayu memang pas di lidah. Rasa pedas yang membuat lidah seakan terbakar dan menggoyangkan lidah tergantikan dengan adanya rasa manis dari sambal.Rendra yang memperhatikan Ayu yang semakin menunduk malu akhirnya menyodorkan ikan bakar, yang tentunya telah ia sisihkan tulangny

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 22. Outdoor Party 2

    "Kenapa lo bisa kesini?"Roma bergeming tak menjawab pertanyaan Ayu. "Kau lihat Pak Rendra itu dari tadi asik kau saja yang dilihat.""Jangan lo alihkan pertanyaan gue!" ketus Ayu sambil menepuk kepala Roma dengan serai."Sakit!" Roma meringis kala menerima pukulan di kepala dan membuat ia harus memijitnya."Lo pacaran ama Pak Dito?"Pertanyaan telak membuat Roma membelalakan mata. Sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Sepandai pandainya menyimpan hubungan pasti akan ketahuan."Sejak kapan? Kenapa gak cerita?" cecar Ayu sembari mengangkat dagu.Dengan malu-malu Roma akhirnya menjawab,"sudah lama." Roma pun melirik pria yang sedang mereka bicarakan."Trus?""Terus apa?""Kenapa lo gak cerita?""Kau gak ada nanya," elak Roma.Hubungan Roma dan Dito sudah berlangsung lama, terbilang sejak Ayu masih bekerja di kantor yang sama dengan Ayu. Mereka merahasiakan hubungan itu karena tidak ingin diketahui oleh teman sekantor. Lagi, di perusahaan mereka bekerja tidak boleh ber

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 21. Outdoor Party

    Ayu berlari begitu melihat Roma turun dari mobil. Tak menyangka sahabatnya yang berasal dari Tapanuli itu datang ke desa X. Mereka berpelukan sebagai tanda melepas rindu setelah Ayu mencium pipi kiri dan kanan Roma secara bergantian."Ayo kita ke sana."Ayu mengajak Roma ke arah meja yang berada di halaman villa. Mobil yang ditumpangi Roma, terparkir di halaman belakang hanya untuk menurunkan barang-barang yang dibawa dari kota. Bahan makanan yang khusus dibeli oleh keluarga Narendra. Sebagian bahan makanan akan mereka pakai untuk acara outdoor party malam ini.Seperti yang telah dijanjikan oleh Deasy, ibu dua anak itu mengajak Ayu untuk datang ke villa mereka. Sebelumnya, Deasy juga sudah ke warung Ayu. Meski warung Ayu tampak kumuh dari luar, Deasy tetap melangkah masuk ke warung tanpa merasa jijik sedikit pun. Karena di dalam warung tampak bersih, rapi dan kinclong berbeda dengan penampakan dari luar. Deasy memesan nasi uduk buatan Ayu, satu suapan masuk ke mulut dan berlanjut ke s

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 20. Kakak dan Adik

    "Apa Kakak perlu bantuan?""Tidak," jawab Rendra dengan cepat.Bantuan yang dimaksud Nia adalah untuk mendekati Ayu. Ia tahu sang kakak sangat kaku dan tak tahu bagaimana cara untuk bersikap romantis. Entah bagaimana Rendra bisa berpacaran dengan Calantha dan menikah meski gagal."Kakak yakin tidak perlu bantuanku?" tanya Nia sekali lagi.Rendra mendengus kasar, memandang keponakan dan adik iparnya yang sedang bermain di halaman belakang villa. Sedangkan mereka duduk bersebelahan di sebuah ayunan sembari minum teh hangat.Rendra mengambil pisang goreng buatan bik Minah, pengurus villa yang sudah bekerja sejak Rendra masih kecil. Memasukkan ke mulut dan menggigit sedikit, rasa manis terasa di lidah dari pisang yang telah digoreng bercampur dengan tepung.Bik Minah memilih bekerja di villa karena umurnya sudah tidak muda lagi, tenaganya juga sudah mulai berkurang. Jika di villa tidak terlalu banyak yang dikerjakan karena villa jarang ditempati. Karena keluarga Narendra semua sedang ada

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 19. Obrolan Keluarga

    "Kau sudah bangun, Nak?"Rendra menghampiri Deasy yang sedang menata makanan di atas meja dibantu oleh asisten rumah tangga yang dikhususkan untuk menjaga dan mengurus villa mereka."Ya, Ma," jawab Rendra sembari menarik kursi dan mendaratkan bokongnya.Niat hati ingin sarapan di warung Ayu ia batalkan, lebih memilih sarapan di rumah. Karena tak ingin membuat sang mama sakit hati yang telah susah payah membuat sarapan untuk mereka. Rendra menerima piring berisi nasi goreng yang di atasnya ada telur mata sapi dari Deasy. Kemudian mencicipi nasi goreng buatan ibunya. "Enak," gumannya dan menyisihkan telur mata sapi tanpa berniat menyentuhnya.Masakan sang ibunda selalu menjadi nomor satu buat Rendra maupun adiknya. Meski memiliki asisten rumah tangga, Deasy selalu menyempatkan diri untuk memasak bagi keluarganya. Sebagai tanda bakti seorang istri untuk suami dan anak-anaknya."Sorry, boy. Ibu lupa kamu tak suka telur mata sapi. Mari untuk Ibu saja."Deasy langsung menyambar telur yang

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 18. Ciuman

    Bab 18 Sejauh mata memandang hanya rumput ilalang yang terlihat dengan bantuan pencahayaan sinar rembulan di langit malam. Hembusan angin malam membuat rumput ilalang bergoyang seolah ada sesuatu diantara rumput yang bergerak seirama. Ayu menggosok kedua telapak tangan berharap hawa panas menjalar ke seluruh tubuh. Kemudian ia menyilangkan tangan di depan dada menghalau hawa dingin yang menusuk tulang. Hembusan angin malam langsung menerpa kulitnya, gaun yang ia kenakan tidak bisa menghalau dinginnya malam. Tanpa ia sadari sepasang tangan mendekap tubuhnya untuk menyampirkan jas mahal di pundak. Tanpa menoleh ia tahu siapa yang telah menyampirkan jas padanya. Aroma parfum mahal menyeruak ke indra penciuman begitu khas dan membuat dirinya sesaat terlena. Tubuhnya yang dingin seketika menghangat. "Kau sering kesini?" tanyanya pada pria yang telah berdiri di sampingnya, kedua tangan masuk ke saku celana bahan yang dikenakan. Ayu dan sepupunya sering ke sini, tapi di siang hari, bukan

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 17. Keluarga yang Ramah

    Ayu disambut hangat oleh keluarga Narendra, ternyata mereka sekeluarga sedang berada di desa X. Ini bukan akhir pekan, tapi kenapa mereka ada di sini? Kok nanya seperti itu? Tanah di desa ini hampir ½ adalah milik PT. Mandiri Sejahtera, jadi wajar mereka bisa ada di sini.Ayu duduk bersebelahan dengan Rendra di hadapan mereka pasangan suami istri Oceania dan Otto. Sedangkan di ujung meja ada Bayu, sebelah kanan istrinya - Deasy, di kiri anak Oceania - Ober. Anak Oceania yang paling kecil sedang di kamarnya, mungkin sudah terlelap.Sepanjang makan malam, Ober banyak berceloteh meski bahasa yang digunakan bercampur. Keluarga ini ternyata berbeda dengan keluarga lainnya. Ayu pernah menonton serial drama korea, dimana pada saat makan bersama, tidak ada yang boleh berbicara selama makan. Hanya dentingan garpu dan sendok beradu yang terdengar."Kamu sudah selesai?"Deasy melihat Ayu sudah membalik sendok dan membuat posisi sendok dan garpu menyilang. Pertanda Ayu telah selesai makan."Apa k

DMCA.com Protection Status