Share

Part 30 - Malaikat yang Jatuh

Penulis: Zia Cherry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-30 04:49:04
“Minna Rossa, putriku yang cantik.”

Di tengah alunan musik yang indah, aku ingat bagaimana Ayah masuk ke ruangan tempatku bermain. Ia mengangkat tubuhku, menggendongku di dalam pelukannya, lalu mulai menari bersama.

Helaian gorden yang tertiup semilir angin, gemersik dedaunan yang saling bergesek, bahkan ujung-ujung gaun putihku ikut menari bersama langkah ayah yang terayun lembut.

Kebahagiaan ayah membuatku ingin ikut tersenyum. Setelah kematian Ibu satu tahun yang lalu, ini adalah kali pertama ayah terlihat sebahagia itu.

“Mawarku yang paling indah…” senandung ayah penuh suka cita. “Sebentar lagi kita akan memiliki keluarga yang utuh lagi, Sayang.”

Aku mengerjap dalam dekapan ayah bersama tariannya.

“Apa aku akan punya ibu baru?”

Usiaku baru 7 tahun saat itu, masih terlalu kecil untuk mengerti celah di antara hitam dan putih. Duniaku hanya berisi ayah dan ibu. Dan kini, saat ibu pergi, duniaku sekosong kertas yang baru.

“Ya, dan tidak hanya ibu. Kamu juga akan memiliki seora
Zia Cherry

Kalau saya posting maraton setiap hari, setuju kah? Atau sebaiknya seminggu 3 kali saja? ^^

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nurkholillah Al Bantani
setuju thor semngt. trus ya
goodnovel comment avatar
Niswati Dirma
setuju thor, marathon tiap haribiR .akin greget nungguin updateyannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 31 - Surga yang Kelam

    Sejak dulu, aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengutarakan pendapatku. Suka atau tidak, mau atau tidak, aku harus menerima apapun yang mereka katakan.Jika aku menolak, tubuhku akan dipukuli, terkunci di dalam kamar, dibiarkan kelaparan selama beberapa waktu hingga aku menangis memohon maaf demi sepotong roti berjamur.Jika aku mengatakan aku menyukai sesuatu, maka hal itu takkan pernah kudapatkan. Bagaimana pun caranya, mereka akan membuat keinginanku menjadi hal terakhir yang terwujud di muka bumi.Jadi, untuk apa aku bersusah payah sekarang?Bukankah semuanya akan mengalir seperti sebelumnya?“Aku dengar kau melewatkan waktu makanmu.”Setelah mengurus kedatangan Lilly dan semua pekerjaannya yang tak kumengerti, ia mendatangiku. Tanpa ketukan, tanpa sapaan. Hanya menerobos masuk begitu saja.Sebuah buku terbuka lebar di atas pangkuanku, hal yang kupikir bisa mengalihkan perhatianku dari apapun yang terjadi di dalam mansion.“Apa ini bentuk protesmu?” hardiknya, marah.Atas

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 32 - Nyonya Rumah

    “Apa?!”Aku menahan tangan Windi, sebelum ia melakukan apapun yang akan memperburuk keadaan.“Ahaha… aku hanya bercanda, Kakak,” ujar Lilly dengan senyuman kecilnya yang menggemaskan. “Tolong jangan menatapku seperti itu… aku jadi sedikit takut…” Ia menunduk, menatap perban yang menutupi lengannya.Aku menelan ludah susah payah.Untung saja, guru matematika yang dijadwalkan pagi itu sudah datang.Kupikir, semuanya membaik.“Lilly?”Tapi ternyata, keberuntunganku tidak sampai sejauh itu.“Kak Rihanna?”Aku bahkan tidak menyangka jika mereka berdua saling mengenal.“Astaga, kamu benar-benar si cantik Lilly?” Rihanna, guru matematika yang terkenal begitu cerdas itu, mendekat dengan tatapan tidak percaya tanpa sekalipun menyapaku.“Kak Rihan… iya ini aku.”“Lilly, sudah lama sekali. Tapi apa yang terjadi? Kenapa kamu terluka seperti ini? Apa kamu mengalami kecelakaan?”Lilly melirikku sekilas. “Iya, aku mengalami sedikit kecelakaan kecil,” jawabnya, dengan suara selirih angin berembus.“I

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 33 - Jatuh

    Muak.Aku sangat muak.Aku muak pada keadaan, aku muak pada sikap Lilly, aku muak pada diriku sendiri.Mereka bisa menyakitiku, mereka bisa melukaiku, aku akan diam. Tapi jika mereka menyakiti orang-orang yang kusayangi, aku tidak akan pernah membiarkannya.Aku tidak ingin ada Ralla kedua, yang terluka karena sikap lemahku.“Tapi Kakak tidak bisa seenaknya memecat Martha!” teriak Lilly panik.Itu adalah ekspresi yang paling tulus yang pernah ia tunjukkan di rumah ini.“Kalau begitu, suruh dia melakukan tugasnya dengan baik, Lilly,” desisku, menatap tajam Martha yang membeku dalam amarah. “… atau kalau tidak… aku akan menyingkirkannya.”“Kakak! Apa Kakak tega melakukan itu? Di rumah ini aku hanya memiliki Martha!”Kekeh sinis melompat begitu saja dari mulutku. Aku berlutut di hadapan kursi roda Lilly. “Ada aku, Lilly, kamu lupa? Aku akan selalu ada untukmu.”Kedua netra gadis itu sedikit bergetar. Ia memalingkan wajah, menolak bersitatap denganku. “Tapi Kakak tetap tidak boleh memecat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 34 - Waktu yang Membeku

    “Dasar anak sialan! Apa yang sudah kamu lakukan kepada adikmu, hah?!” “I… itu… itu bukan salahku, Ibu. Aku tidak mendorong Lilly.” “Kamu masih berbohong?! Dasar sialan!” Ibu menarik rambutku, sampai kupikir kulit kepalaku akan terlepas paksa. Ia membawaku ke ruangan di mana Ayah tengah membaca koran paginya dengan tenang seperti biasa. Kupikir, saat Ayah melihat, dia akan menyelamatkanku dari murka Ibu. “Dia masih terus berbohong!” teriak Ibu marah. “A… Ayah, aku tidak mendorong Lilly,” gumamku sambil menahan rasa sakit dari kulit kepala yang ditarik ibu. Kumohon… tolong aku. “Lihat! Dia masih berani berbohong! Apa harus kujahit saja mulutnya supaya dia berhenti berbohong?!” Untuk anak kecil, ancaman itu sangat mengerikan. “Ayah!” teriakku panik. “Lakukanlah apa pun yang kamu inginkan, Amy,” katanya, sambil membalikan koran dengan santai, seakan sama sekali tidak mendengar teriakkan kesakitanku. Senyum bengis Ibu tersungging puas. Ia menarik rambutku semakin keras, meny

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 35 - Lingkaran Keji

    Aku pernah tenggelam.Aku tau rasanya saat kehilangan kemampuan untuk bernapas.Nyeri yang menyeruak masuk, air yang menerobos, mengisi setiap rongga dalam paru-paru, meninggalkan sensasi terbakar yang begitu mengerikan.Dan saat ini, pelukkan pria itu menimbulkan reaksi yang sama.Ia membuat napasku tercekat. Seakan seluruh organ pernapasanku kehilangan fungsi untuk meraup udara.Di dalam pelukan kasarnya, aku membeku tak mengerti.Apa yang sebenarnya terjadi?Bukankah seharusnya ia menamparku? Memukuliku? Mengusirku?Tapi mengapa ia justru membenamkan tubuhku dalam pelukannya?Atau, apa jangan-jangan ia menyelipkan belati yang akan mengoyak tubuhku di balik pelukannya?“Sialan, Minna, syukurlah kau baik-baik saja.”Pelukan itu semakin melingkar erat. Tubuh kasarnya, lengan kokohnya, bahkan desah napasnya, membelenggu tubuhku yang membatu.Hangat.Pelukannya terasa amat hangat. Seolah ia datang setelah berlari kencang hanya untuk melindungiku.Namun dadaku mengerut dalam pahit. Aku m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 36 - Perceraian

    Tiga hari setelah malam itu, aku benar-benar hidup bagai tahanan.Arlo memang tidak sampai mengikat kedua tanganku, tapi mereka tidak membiarkanku keluar dari kamar sama sekali.Selama waktu yang panjang itu, aku hanya duduk di sisi jendela, menatap bagaimana Lilly menikmati kesehariannya dengan Martha dan pelayan yang lain.Ia tampak sudah melupakan kejadian mengerikan yang kulakukan tempo hari. Tawa renyahnya melengking indah di antara bunga-bunga yang merekah, saat aku harus terkunci di dalam kamarku sendiri.Rasanya seperti kembali ke masa lalu.Saat aku melihat Ayah, Ibu, Kak Jasmine, dan Lilly tertawa bersama di pekarangan rumah kami, sedangkan aku meringkuk sendirian, kesakitan, dan kelaparan di dalam kamar loteng yang terkunci.Tapi setidaknya, meski pria itu sangat membenciku, di sini aku tidak akan kedinginan dan kelaparan.Tiga kali sehari, seorang pelayan akan datang mengantarkan makanan dan kudapan. Secara teratur, Dokter Fabian juga mengunjungiku untuk melakukan pemeriks

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 37 - Jingga Dari Masa Lalu

    “Penthouse ini memiliki dua private lift yang bisa digunakan. Di area foyer, terdapat area powder yang bisa digunakan sebelum masuk ke dalam penthouse Dan di kedua sisi ini juga terdapat storage yang cukup luas.” Seorang wanita berseragam biru tua menjelaskan setiap detail tempat yang kami datangi. Saat tidak mendapatkan respon apa pun dariku, ia melirik Windi dan Arlo yang menyertai. “Silakan dilanjutkan, Bu Erika,” senyum Windi sopan. Windi memang sudah terlatih dalam berbagai situasi. Jika ia bisa mengatasi air matanya yang terlalu sering menetes, mungkin ia biasa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik di luar sana. “Ba… baik,” ujar wanita itu sedikit kikuk, tapi tetap membukakan pintu untuk kami. “Silakan masuk,” katanya, menempelkan kartu di pintu ganda berwarna hitam itu. “Luas penthouse ini 506 meter persegi. Dengan satu master bedroom, dan dua kamar anak, serta satu kamar asisten rumah tangga. Area foyer bagian dalam ini terhubung dengan guest room dan balcony yang men

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 38 - Lara dan Rindu

    Ada satu masa ketika aku sangat merindukan kematian, saat rasanya dunia ini terlalu luas untuk genggaman tanganku yang ringkih, saat kupikir tak ada lagi yang tertinggal untukku di tempat yang asing ini. Mungkin… akan lebih mudah untuk melangkah mundur. “Fa Minna La Rosse?” Panggilan itu mengalun di telingaku, mengetuk seluruh memori yang kutinggalkan di masa lalu karena terlalu pahit. “Kamu… benar-benar Minna?” Dengan mata yang terbuka lebar, penuh ketidak percayaan seakan ia baru saja menemukan harta karun yang tersembunyi jauh di dalam lautan, ia bertanya hal yang sama berkali-kali. “Minna…” Namaku bagai jampi yang terulang di mulutnya. “Minna…” Lalu saat tatapan itu melebur dalam lega bersama genang tipis yang bergumul di pelupuk mata, rasanya hatiku hampir saja remuk oleh perasaan aneh. Kupikir tidak ada lagi yang tersisa untukku. “Nona kenal orang ini?” Dengan sikap waspada, Arlo maju selangkah, seakan melindungiku dari sesuatu yang mengancam. Aku tidak tau apa saja y

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 0 - The Eternal Lies (END SEASON 1)

    1 bulan sebelumnya.“Stockholm syndrome.”Kata-kata Laura kembali terngiang.“Apa?”“Itu adalah gangguan psikologis pada korban penculikan. Di mana korban justru mengembangkan perasaan simpati, bahkan kasih sayang terhadap pelakunya.”“Saya tau! Tapi itu tidak mungkin! Mana mungkin ada orang yang memiliki perasaan seperti itu kepada orang yang sudah menyakitinya?” Joachim, dengan seluruh upayanya menyangkal keras.Aku sedikit khawatir menempatkan mereka di satu ruang yang sama. Namun, wanita itu menepati janjinya. Ia mengabaikan Joachim seakan obsesinya tidak pernah ada sama sekali. “Kamu pikir apa alasan gadis berusia 22 tahun tetap berada di tempat yang menyakitkan seperti itu?!”“Karena dia dikurung!”“Jangan membuatku tertawa, Joachim. Dia tidak dipasung. Dia bebas. Dia memiliki akses luas. Terlepas dari seluruh perlakuan keluarga tirinya, dia dibiarkan bebas di dalam rumah. Dia bukan lagi gadis kecil berusia 6 tahun! Dia gadis dewasa berusia 22 tahun. Dia bisa meminta bantuan ke

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 52 - Drift Away

    Apa arti luka?Apakah itu ketika kau pecah, tergores, bersimbah darah, hingga kau berpikir itu akan menjadi sambutan kematianmu?Aku sudah berkali-kali berada di ambang rasa sakit itu.Kupikir aku sudah merasakan semuanya, tapi ternyata, itu hanyalah sebagian kecil dari potongan rasa sakit yang diciptakan segores luka.Klik.Pintu terbuka perlahan. Mengusik keheningan yang memenuhi jiwaku.“Kak Minna? Ke-kenapa Kakak bisa ada di sini?!”Aku selalu bertanya-tanya, mengapa dulu aku tidak memepertahankan apa yang Ibu tinggalkan? Mengapa aku membiarkan mereka membakar seluruh potret Ibu? Mengapa aku tidak menyembunyikan salah satunya di antara celah yang hanya aku sendiri yang mengetahuinya?Mengapa aku membiarkan mereka menghilangkan seluruh jejak Ibu?Mengapa aku membiarkan mereka membuatku melupakan Ibu?“Kak Minna! Apa yang Kakak lakukan di sini?! Pergi!”Aku bergeming. Menatap hampa ruang kelas yang kosong. Kesempatan yang tak pernah kudapatkan. Kesempatan yang mereka rebut dengan kej

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 51 - Matahari yang Meredup (2)

    Laskala.Nama itu terasa asing dan familiar secara bersamaan.Aku melewati malam tanpa terpejam hanya untuk mencari jejak di mana aku pernah mendengar nama Laskala sebelumnya.Dua malam yang lalu, setelah mendengar nama itu, aku bisa merasakan perubahan drastis pada sorot matanya.Ia menurunkanku dengan hati-hati dari dekapan, mengambil ponsel yang tersimpan di atas meja, lalu pergi setelah mengecup singkat keningku.Dalam hitungan detik, semua orang yang kupikir menghilang, tiba-tiba saja kembali memenuhi apartment, meskipun pada akhirnya mereka kembali pergi mengikuti langkah pria itu.“Jaga tempat ini sampai aku kembali.”Hanya pesan itu yang tinggalkan. Lalu ia pergi begitu saja, tanpa penjelasan, tanpa kabar. “Nona?” Windi muncul dengan senyuman cerah seperti biasa. Ia meletakkan sepiring stroberi segar yang sudah dipotong rapi ke atas meja. “Nona, Pak Gerad akan berbelanja bahan makanan. Apa ada makanan tertentu yang Nona inginkan untuk makan malam nanti?”Aku menurunkan cangk

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Part 50 - Matahari yang Meredup

    “Kemana semua orang?”Dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka, aku mengintip diam-diam.“Sedang apa kau?” tanya pria itu, berdiri di belakang punggungku.“Di luar… tidak ada siapa pun.”Tangan panjangnya mendorong pintu hingga terbuka, lalu ia melangkah keluar kamar begitu saja, tanpa memperdulikan keberatanku.Ia berjalan santai ke dapur yang kosong. Bahkan meja makan yang tadi amat ramai, kini hanya menyisakan makanan-makanan lezat tanpa sisa piring yang tertinggal.Aku menatap ke sekeliling apartment. Di mana semua orang? Mengapa mereka bisa lenyap seperti ini?“Makanlah yang banyak.” Pria itu mengelilingi meja dapur, mengambil sebuah apel, menggigitnya sambil menarik kursi meja makan. “Minna? Kau bilang kau lapar.”Mataku mengerjap cepat. Aku memang lapar, tapi ini sangat aneh.“Kemana semua orang?”Aku hampir tidak pernah melewati waktu tanpa Windi dan Arlo. Mereka tidak pernah meninggalkanku sendiri.“Apa terjadi sesuatu?” tanyaku cemas.“Tidak terjadi apapun. Sekarang duduk

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 49 - Gadis Ceroboh dan Pria Aneh (2)

    Tidak seperti saat menggendong, setidaknya saat ia mendudukanku di sisi ranjang, gerakannya jauh lebih manusiawi, walaupun tidak bisa dikatakan lembut sama sekali.“Aww.” Aku meringis pelan saat ia membuka serbet yang sekarang sudah dipenuhi darah dari tanganku.Sebenarnya lukanya tidak terlalu dalam, darahnya juga sudah berhenti menetes, tapi karena cukup panjang, darahnya hampir memenuhi salah satu sisi serbet, bahkan sampai merembes ke kemeja hitam pria itu.Ketukan di pintu mengiringi kedatangan Dokter Fabian yang membawa kotak P3K.“Maaf, ternyata tidak ada first aid kit di apartment.”Itu menjelaskan keringat yang memenuhi keningnya. Ia pasti harus mengambil kotak itu di mobil.Pria itu menudingku dengan tatapan sengitnya, seakan ketidakberadaan kotak P3K di apartment adalah sebuah kejahatan yang fatal dan sengaja kulakukan. Dokter Fabian menarik kursi di depan meja rias, lalu duduk di hadapanku, memeriksa lukaku dengan seksama.“Apa perlu dijahit?”Pria itu bersidekap, menatap

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 48 - Gadis Ceroboh dan Pria Aneh

    “Pak Kenan sudah mengirimkan email, Pak. Saya juga sudah meminta tim finance untuk melengkapi data sales periode pertama. Haruskah saya menghubungi bagian operator?”“Tidak perlu. Persiapkan saja datanya, kita akan meeting 15 menit lagi.”“15 menit? Tapi itu…”Ia menoleh, membuat sekretarisnya menelan keberatan apa pun yang tadi sempat tergantung di lidahnya.“Ya, 15 menit lagi. Saya akan siapkan link meetingnya, dan mengirim undangan.”“Bagus. Dan minta juga bagian marketing mengirimkan bahan marketing yang sudah direvisi. Pastikan manager pengembang hadir. Poin yang perlu direvisi dari MoU sudah kusertakan, bereskan itu sekarang, dan segera email kembali.”Dari balik counter dapur, aku tidak bisa berhenti menatap ruang keluarga yang kini sudah diubah menjadi ruang kerja sementara pria itu. Sebenarnya, apartment ini memiliki ruang khusus yang bisa digunakan sebagai ruang kerja, tapi pria itu memilih ruang keluarga.Sekarang, melihat berkas-berkas yang tersebar, aku jadi mengerti.Tap

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 47 - Pertengkaran Sepasang Suami Istri

    Part 47“Nona Minna?” Windi berbisik gelisah di sampingku. Sesekali ia melirik ke lantai dua, sebelum kembali menundukkan wajah sambil menelan ludah susah payah.Aku melirik pintu The Oak Tree yang tertutup. Di kejauhan, aku bisa melihat beberapa mobil terparkir di depan toko. Salah satu mobil itu berisi Dokter Fabian, Hugo, dan Jeremy yang diusir oleh pria itu.“Nona yakin ini tidak apa-apa?”Apanya yang tidak apa-apa, semuanya benar-benar kacau sekarang.Meksi aku sudah menempatkan pria itu di meja yang paling jauh dari pengunjung lain karena kondisi gynophobianya, tapi entah bagaimana hanya dengan keberadaannya sendiri saja, perhatian semua orang sangat mudah tertuju kepadanya.Entah karena kemeja hitam yang lebih cocok digunakan ke pemakaman itu, atau karena ekspresi wajahnya ayng menyebalkan, atau entah apa pun itu, tapi rasanya semua wanita di tempat itu terus melirik ke meja mereka.Beberapa gadis muda bahkan secara terang-terangan memotret dengan ponsel.Ah. Aku bisa gila rasan

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 46 - Pertemuan Dua Harimau

    “Cara menaburkan bubuk cabai diam-diam ke mulut atasan.”Deg.Aku langsung memasukkan ponsel Windi yang tertinggal di ruang staf. Setelah memastikan tidak ada siapa pun di sana, buru-buru aku menghapus riwayat pencarian yang baru saja kubaca dari ponselnya.Atasan siapa yang dia maksud? Apakah itu Kak Ronan? Atau…Astaga, membayangkannya saja sudah membuatku merinding.“Minna, bisa bantu serve table 3?”“Ya!” jawabku dari ruang staf sebelum berlari menuju area kasir. Salah satu rekan seniorku sudah menanti dengan baki berisi dua burger, tiga gelas kopi, dan sepiring kentang goreng.“Table 3,” katanya, sekali lagi. Padahal aku juga bisa melihatnya dari nota pesanan yang tersemat di bawah salah satu gelas kopi. “Trims, Minna.”Aku tersenyum dan mengangguk sebelum membawa pesanan itu ke lantai dua.Di kejauhan, aku bisa melihat Windi yang tengah berbicara dengan seorang gadis kecil di depan rak buku anak-anak, sedangkan Arlo sibuk meracik kopi untuk sepasang kekasih yang mengenakan pakai

  • Menjadi Istri Kelima Penguasa Kejam   Bab 45 - Trouble Couple

    “Ehm.” Dokter Fabian berdeham beberapa kali di hadapanku. “Mohon maaf, Nona Minna, tapi… yang tadi itu… cukup… mm… berbahaya…” katanya, sambil mengusap tengkuk dengan kikuk.Tanganku terlipat di dada, wajahku berpaling ke sembarang arah, tapi aku bisa merasakan semburat panas menjalar di kedua pipiku.“Sa… saya mengerti kalau Nona marah, tapi tolong… jangan pukul bagian… i…itu.”Argh, gila!Apa tidak bisa dia berhenti bicara saja?! Kepalaku benar-benar terasa akan meledak karena malu!“Itu pasti sangat menyakitkan.” Jeremy bergumam serius.“Pukulannya keras.” Arlo menjawab, dengan wajah yang jauh lebih serius lagi.Entah sadar atau tidak, ia merapatkan kakinya, meletakkan tangan di depan celana, seakan melindungi sesuatu yang berharga.Aku ternganga tak percaya. Aku benar-benar ingin melemparkan mereka keluar apartment sekarang juga!Dan lagi pula, andai ia tidak mengejutkanku, aku tidak mungkin refleks memukul pria itu di sana! Harusnya ia ikut bertanggung jawab menanggung malu!“Ka…

DMCA.com Protection Status