Share

119

Ajeng meringis malu ketika mereka kembali menjadi pusat perhatian. Pengunjung mall yang ada di sekitar mereka semuanya menoleh.

"Mas, jangan begini. Malu dilihat banyak orang," tegur Ajeng dengan lembut.

Entah kenapa Evan justru semakin mengeratkan pelukannya. Pria itu bahkan menciumi puncak kepala Ajeng berkali-kali, seolah-olah mereka baru saja bertemu setelah sekian tahun berpisah.

Lama-lama dia terkikik geli karena Evan kini beralih menciumi kening dan pipinya. "Sayang, kamu kenapa sih? Tadi pagi kan udah. Kayak baru ketemu aja."

"Jaga sikap kamu, Van. Mama nggak ngajarin kamu untuk mengumbar kemesraan di tempat umum. Ini bukan Jerman ya." Gantian Dahlia yang menegur Evan dengan wajah datar sambil melipat tangan di depan dada.

Untung Nathan dengan sigap langsung menghalangi pandangan orang-orang dengan tubuhnya yang tinggi dan besar, sedangkan Dahlia menghalangi pandangan orang-orang dari dalam restoran.

"Kok kamu bisa ada di sini? Waktunya kerja loh, Mas. Kamu udah berapa hari am
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status