Share

32. Papa tahu

Aku tak mengizinkan Mita keluar dari kamar, terlalu candu bagiku untuk terus mencumbunya.

"Aku akan memasak makanan ke sukaanmu."

"Nanti dulu."

Aku tak membiarkannya beranjak dari tempat tidur. Kutatap wajah isteri cantikku ini, bukan wajah cantiknya yang membuatku mencintainya, tapi hatinya yang selalu perduli pada orang lain, perhatiannya dan hati yang mudah memaafkan semua kesalahanku.

"Nanti malam kita akan melakukannya sampai pagi."

Ucapan Mita membuatku tertawa terbahak-bahak, dia berpikir aku menahannya untuk kebutuhan biologisku. Memang ku akui sejak menikah dengannya aku seakan menemukan kembali gairah hidupku, aku terus bersemangat di tempat tidur tanpa kenal lelah. Tetapi bukan hanya itu yang membuat hidupku penuh gairah, tetapi kenyamanan dan kebahagiaan barulah kutemukan sekarang.

"Kenapa tertawa, tidak lucu tau...!"

Mita menepis tanganku lalu bangkit menuju ke kamar mandi. Rasanya aku ingin mengejarnya dan memulai kembali rasa yang muncul tiba-tiba. Tapi kutepis semua r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status