Share

65. Menuju pulau

Penulis: Damaya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-29 22:50:39

Ghavin tiba di pelabuhan penyebrangan menuju pulau xxx lebih dulu dibanding Janur dan yang lain. Melihat kapal yang diyakini sebagai transportasi menuju pulau bersandar di dermaga, Ghavin masih harus waspada. Bukan tidak mungkin ada banyak jebakan di sekitarnya.

Ternyata dugaan Ghavin selama ini benar, Darwin tidak sebaik yang terlihat. Bahkan lebih licik dari Romi putranya.

Turun dari kendaraan roda duanya Ghavin memperhatikan sekitar yang tampak sepi. Karena memang pelabuhan bukan diperuntukkan untuk komersial, melainkan milik pribadi dan Ghavin tahu bagian dari aset keluarga Darwin.

“Tuan,” Ghavin tersentak dengan panggilan pelan itu, ternyata Derry sudah ada di belakangnya. “Saya sudah memeriksa semua tempat ini, dan bisa saya pastikan tidak ada penjagaan sampai di dalam kapal.”

“Tapi kita tetap harus berhati-hati, terlalu mustahil Darwin membiarkan orang lain memasuki tempatnya.”

Peringatan yang langsung Derry balas tegas. “Baik, Tuan.” Selain mengenakan jaket anti peluru sepe
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   67. Pulau pengasingan

    “Aku tidak mau disini! Buka pintunya!” Di tengah malam ketika orang lain sedang tertidur lelap, Marissa justru menggedor pintu sambil terus berteriak kesetanan. Ia marah begitu kesadarannya kembali dan berniat meninggalkan kamar, ternyata seseorang telah mengunci pintu dari luar. “Brengsek! Aku pastikan akan membunuh siapapun yang berani mengurungku disini!” makinya sekali lagi. Sebenarnya Tuan Prabu yang ada di kamar sebelah bisa mendengar jelas suara Marissa, tetapi memilih tak acuh dengan tetap membaca buku di tangannya. “Buka!” teriak Marissa lagi. Tapi begitu sadar tidak juga ada jawaban, ia berubah cemas. Bagaimana jika dirinya hanya sendiri di tempat tersebut? Marissa lantas berbalik badan, memilih kembali duduk di tepi ranjang dengan benak yang terus dibuat bertanya-tanya, siapa yang telah membawanya ke tempat sialan itu. Tapi tiba-tiba ia ingat kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan membawanya paksa meninggalkan klub pagi tadi. Yah! Marissa tidak lupa, wanita itu t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   1. Egois

    Kedua tangan Dyra yang tertaut di atas pangkuan basah oleh keringat. Jantungnya berdetak kencang menunggu persetujuan yang tak kunjung ayah mertuanya berikan. Terlebih kehadiran Ghavin membuatnya semakin tidak nyaman sekaligus cemas, Martin bakal melarangnya pergi. “Kamu yakin dengan keputusanmu, Nak?” Martin merasa perlu memastikan, walaupun sudah jelas terlihat keseriusan di wajah Dyra. Akhirnya setelah cukup lama bungkam, suara pelan Martin dianggap seperti angin segar. Dyra lantas mengangguk yakin. Keinginannya hanya pergi dari rumah mewah Pramana agar bisa memulai hidup baru. “Iya, Pa. Aku sudah memikirkannya matang-matang. Aku hanya ingin menata hati dan melanjutkan hidup di kampung bersama Megan.” Dyra menjelaskan. Namun, baru saja menutup mulut, suara Ghavin menyentak Dyra yang seketika beralih pandang. “Kau tidak boleh membawa Megan. Jika ingin pergi, pergi saja sendiri!” Terkejut dengan larangan Ghavin, Dyra menyela tidak terima. “Apa maksud Mas mengatakan itu?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   2. Kesepakatan

    Ghavin berjalan tergesa menuju beranda samping untuk menerima panggilan. Panggilan yang sangat penting sampai ia harus menjauh agar tidak ada yang ikut mendengar. Pernikahan kedua Ghavin bersama Dyra sudah terjadi dua jam lalu. Sekarang Dyra sah menjadi istri kedua Ghavin Pramana. Tapi meski waktu sudah berlalu selama itu, Dyra belum beranjak dari sofa—-masih tercenung dengan pikiran berkelana jauh tak tentu arah. Beralih ke stroller Megan, senyum tipis terukir kala melihat malaikat kecilnya sedang tertidur pulas. Bayi itu benar-benar cantik dan menggemaskan. Mewarisi hampir seratus persen paras papanya. Dyra yang mengandung serta melahirkan saja nyaris tidak kebagian. Hanya rambut Megan yang seperti miliknya, keriting ikal. “Kamu alasan mama melakukan ini, Nak. Mama berharap sudah menentukan keputusan yang tepat untuk masa depanmu,” ujar Dyra pelan. “Ghavin!” Teriakan dari arah pintu utama mengejutkan Dyra juga Megan yang langsung terbangun dan menangis. Bahkan Martin yang ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   3. Curiga

    "Astaga! Mas Ghavin!" Dyra seketika duduk. Sebelumnya posisi Dyra berbaring membelakangi pintu, tapi ternyata Ghavin yang tidak tahu sejak kapan datangnya sudah berdiri di dekat ranjang, dan ketika membalik badan Dyra dibuat terkejut setengah mati. “Sedang apa disini?” Dyra buru-buru menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Namun, Ghavin tak bergeming, bahkan saat melihat keterkejutan Dyra. Dyra lantas menghidupkan lampu kamar menggunakan remot, dan ketika tahu penampilan Ghavin yang tak biasa, alisnya mengkerut dalam. Melihat Ghavin berdiri layaknya patung, pun dengan tatapan terkunci padanya, Dyra berubah gelisah. Ia merasa terancam. “A-ada apa?” ujarnya gugup. Selain aneh, Ghavin juga tampak berantakan. Tidak seperti biasanya yang selalu rapi. Kemeja putih yang Ghavin kenakan terburai keluar, dasi sudah melonggar tidak beraturan. Sedangkan rambutnya acak-acakan seperti tersapu angin beliung. Ghavin terlihat sangat kacau. Semakin mengherankan lagi ketika tiba-tiba langsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   4. Mendadak berubah

    Pagi itu ketiga kalinya Dyra mengajak Megan jalan-jalan pagi. Selain ingin mendapatkan udara segar, mereka juga masih perlu mengenal lingkungan baru. Tinggal di perumahan elit, Dyra bersyukur memilih tetangga yang ramah. Lingkungan sehat yang membuatnya nyaman, dan tentunya tidak ada yang tahu dirinya istri kedua Ghavin Pramana. Begitu memasuki pagar rumahnya, Dyra melihat Martin masih ada di dekat kolam ikan. Padahal matahari mulai terik untuk pria itu tetap ada di sana. Dyra segera mendorong stroller Megan mendekati sang mertua. “Papa, sudah waktunya sarapan?” Martin yang terhenyak segera menoleh "Papa sengaja menunggu kalian," kilahnya tidak ingin Dyra tahu dirinya sedang merenung. "Kalau begitu kita masuk sekarang." Dyra lantas membuka kunci rem pada roda di kursi roda Martin, dan setelahnya pria itu menarik tuas di atas roda kanan untuk jalan sendiri memasuki rumah. Melihat Martin bisa dengan mudah menggerakkan kursi rodanya, Dyra menyusul bersama stroller bayinya. “Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   5. Tegang tapi bukan tiang

    Sesekali Dyra mengalihkan pandangan dari layar televisi untuk memastikan Ghavin apakah masih serius dengan ponselnya. Ternyata pria itu benar-benar tidak pergi kemanapun. Ghavin sepertinya memang sengaja mengambil cuti. Tapi bukan itu yang Dyra pikirkan sekarang, melainkan keputusan Ghavin yang ingin bercerai dari Marissa masih sangat mengejutkan baginya. Mengingat hubungan keduanya selama ini terlihat baik-baik saja, meski belum memiliki keturunan. Dyra malah jadi resah, menganggap sudah pasti dirinya penyebab hancurnya pernikahan Ghavin dengan Marissa yang sempat membuat iri banyak orang. Tidak hanya itu, ia juga akan tersudut lantaran keputusan itu Ghavin certuskan tidak lama setelah pernikahan mereka dilakukan. “Akan ada yang datang.” Ghavin tiba-tiba bicara untuk memberitahu Dyra, tapi sayangnya Dyra yang sedang sibuk berpikir mengabaikannya. “Ada yang mengusik pikirkanmu?” Ghavin menatap heran Dyra yang masih merenung. “Hah?” Dyra terkesiap, dan seketika berubah gugup saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   6. Kotak hitam

    “Untuk apa mereka datang?” Martin mendesak putranya yang masih bergeming, setelah kepergian Dyra ke kamar membawa Megan. “Mengundangku dan Dyra ke acara anniversary Paman Darwin.” Ghavin menjawab apa adanya. “Ingat Ghavin! Sejak dulu papa tidak pernah menyukai wanita itu. Kau tetap harus berhati-hati." Martin mengingatkan. Curiga kedatangan Bella bukan saja karena ingin menyampaikan undangan pribadi orang tuanya, melainkan ada alasan lain. “Papa tahu dia masih sangat keras kepala untuk bisa menjadi bagian keluarga kita." “Dia sudah menjadi bagian keluarga kita setelah Galih menikahinya, Pa.” Ghavin balik mengingatkan agar sang ayah segera menyingkirkan pikiran buruk terhadap mantan kekasih kembarannya. "Aku percaya Galih bisa menjaganya." Walaupun faktanya memang benar Bella telah menjadi bagian keluarga besar Pramana setelah dinikahi sang keponakan, tetap saja Martin tidak bisa tenang. Dua kali pernah kehilangan orang tersayang membuatnya berpikir kritis terhadap keturunan Darwi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   7. Ayah pengganti

    Ghavin mendadak urung membuka pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Ia pilih mengintip Dyra yang masih menggantikan pakaian Megan setelah selesai dimandikan. Mendengar samar-samar suara Dyra menyanyikan lagu anak-anak, tanpa sadar Ghavin menyunggingkan senyum tipis. Kendati tidak jelas lagu apa yang sedang Dyra senandungkan, tapi rasanya Ghavin masih ingin lebih lama lagi mencuri dengar. Ghavin hanya masih tidak menyangka, Dyra—-wanita cerdas yang dulu pernah menjadi sekretaris pribadinya itu, sekarang memilih mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga. Benar-benar wanita rumahan yang mengurus putrinya seorang sendiri, tanpa bantuan pengasuh. Ketika dulu mendengar Ghava sering memuji Dyra, Ghavin menganggap adik yang hanya berbeda lima menit darinya itu terlalu bucin. Sehingga dengan mudah terperdaya oleh wanitanya. Tapi ternyata baru saja sehari tinggal bersama, Ghavin membuktikan sendiri perlakuan Dyra saat melayani bukan hanya dirinya, tapi juga sang ayah beserta putri kecil me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   67. Pulau pengasingan

    “Aku tidak mau disini! Buka pintunya!” Di tengah malam ketika orang lain sedang tertidur lelap, Marissa justru menggedor pintu sambil terus berteriak kesetanan. Ia marah begitu kesadarannya kembali dan berniat meninggalkan kamar, ternyata seseorang telah mengunci pintu dari luar. “Brengsek! Aku pastikan akan membunuh siapapun yang berani mengurungku disini!” makinya sekali lagi. Sebenarnya Tuan Prabu yang ada di kamar sebelah bisa mendengar jelas suara Marissa, tetapi memilih tak acuh dengan tetap membaca buku di tangannya. “Buka!” teriak Marissa lagi. Tapi begitu sadar tidak juga ada jawaban, ia berubah cemas. Bagaimana jika dirinya hanya sendiri di tempat tersebut? Marissa lantas berbalik badan, memilih kembali duduk di tepi ranjang dengan benak yang terus dibuat bertanya-tanya, siapa yang telah membawanya ke tempat sialan itu. Tapi tiba-tiba ia ingat kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan membawanya paksa meninggalkan klub pagi tadi. Yah! Marissa tidak lupa, wanita itu t

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   65. Menuju pulau

    Ghavin tiba di pelabuhan penyebrangan menuju pulau xxx lebih dulu dibanding Janur dan yang lain. Melihat kapal yang diyakini sebagai transportasi menuju pulau bersandar di dermaga, Ghavin masih harus waspada. Bukan tidak mungkin ada banyak jebakan di sekitarnya. Ternyata dugaan Ghavin selama ini benar, Darwin tidak sebaik yang terlihat. Bahkan lebih licik dari Romi putranya.Turun dari kendaraan roda duanya Ghavin memperhatikan sekitar yang tampak sepi. Karena memang pelabuhan bukan diperuntukkan untuk komersial, melainkan milik pribadi dan Ghavin tahu bagian dari aset keluarga Darwin. “Tuan,” Ghavin tersentak dengan panggilan pelan itu, ternyata Derry sudah ada di belakangnya. “Saya sudah memeriksa semua tempat ini, dan bisa saya pastikan tidak ada penjagaan sampai di dalam kapal.”“Tapi kita tetap harus berhati-hati, terlalu mustahil Darwin membiarkan orang lain memasuki tempatnya.” Peringatan yang langsung Derry balas tegas. “Baik, Tuan.” Selain mengenakan jaket anti peluru sepe

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   64. Misi dimulai

    Duduk di depan layar televisi yang menyala, Ghavin bukan sedang serius menonton siaran yang tengah berlangsung. Melainkan otak cerdasnya sibuk menduga-duga menghilangnya Galih pasti ada campur tangan Romi, atau bahkan pihak lain yang tak kalah lebih kuat. Mengingat aksi hari itu yang nyaris mencelakai Galih serta Bella dilakukan orang suruhan Romi. Sekalipun sanksi kunci lebih dulu meregang nyawa, tapi Ghavin tetap yakin hanya Romi yang paling beralasan ingin melenyapkan satu-persatu anggota keluarganya.Namun, tiba-tiba perhatian Ghavin teralihkan ke layar ponsel yang ada di atas meja, ternyata ada pesan masuk. Saat membaca pesan dan mengharuskan dirinya pergi, Ghavin memastikan ke kamarnya lebih dulu. Mengetahui Dyra sudah tertidur, begitu juga Martin, ia lantas bergegas pergi diam-diam. Tentunya setelah memastikan keamanan rumahnya selama dirinya pergi. Walaupun tidak ada Janur, tapi Ghavin yakin beberapa pria yang menjaga kediamannya bisa menjamin keselamatan keluarga dari orang-o

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   63. Kejujuran Dyra

    Dalam sekejap Marissa sudah hilang kesadaran, dan sekarang tidak tahu lagi dirinya hendak dibawa kemana.Seperti ngawang—tidak memiliki arah tujuan hidup, Marissa sampai tertidur di kamar VIP sebuah klub malam. Lantaran terlalu banyak minum, membuatnya tidak ingat lagi bakal tertidur di sana sampai hampir tengah hari. Jika saja perutnya tidak terus meronta, mungkin ia akan tetap tertidur di sofa sampai hari kembali malam.Namun, baru meninggalkan pintu masuk klub, Marissa tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan langsung menyeretnya agar memasuki mobil yang bukan miliknya. Merasa dalam bahaya, Marissa berusaha meronta, tetapi karena kondisinya sangat lemas—menahan lapar, ia kalah dan berakhir tidak sadarkan diri. Mengetahui keberadaan Marissa dari mata-mata yang mengikutinya sejak semalam, Tuan Prabu yang baru menyelesaikan meeting langsung memberi perintah bodyguard wanita menjemput Marissa, dan membawanya

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   62. Lebih berbahaya

    “Bagaimana kondisimu?” Darwin bertanya pada putranya yang masih berbaring di ranjang—tanpa mengenakan pakaian atas. Terlihat juga bahu sebelah kiri masih tertutup perban. Ada bekas goresan cukup dalam di sana.“Sudah jauh lebih baik sekarang?”“Baguslah. Kau sudah lebih tiga hari tertidur, papa sempat mencemaskanmu.” Darwin memilih duduk di sofa, sedikit jauh dari ranjang. Sedangkan Romi tetap berbaring, karena selain luka di bahu kirinya, pun bekas luka bakar di tangannya yang belum sembuh, ditambah lagi luka tembak di kedua kakinya yang membuatnya belum bisa duduk bersandar. Ghavin memang sialan bisa meninggalkan luka sebanyak itu di tubuhnya.“Terima kasih Papa datang di waktu yang tepat,” ujarnya pelan. Tapi tersimpan kemarahan dibalik rahangnya yang mengeras. “Jika Papa telat sedikit saja, mungkin sekarang tubuhku sudah terkubur di dalam tanah.“Kau belum boleh mati sebelum menuntaskan dendammu,” balas Darwin sangat tenang. Bersikap seolah kematian bukan perkara serius. “Kau han

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   61. Kontradiksi

    Ghavin benar-benar tidak bisa memejamkan mata walau hanya semenit, dan akhirnya memilih tetap terjaga di ruang kerjanya lantaran tidak ingin mengusik tidur sang istri. Pikiran Ghavin masih terlalu mencemaskan Galih yang tak kunjung menghidupkan ponselnya. Sudah pasti sesuatu terjadi pada adiknya itu, tapi sialnya tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ghavin juga merasa telah kecolongan dengan tidak pernah mengantisipasi hal itu bakal terjadi. Sebab, sebelumnya ia yakin Galih bisa menjaga diri meski tidak memiliki skil beladiri ataupun yang lainnya. Tapi dengan insting yang tajam, Galih dianggap bisa lebih waspada. Tapi ternyata?“Kamu belum tidur, Vin?”Terkejut dengan suara sang ayah, Ghavin segera memutar badan ke belakang dan mendapati Martin sudah ada di ambang pintu. Sialnya ia lupa menutup pintu sehingga keberadaannya bisa diketahui Martin. “Papa sendiri kenapa belum tidur? Aku masih ada sedikit pekerjaan.” ujarnya terpaksa berbohong sambil membantu mendorong kursi roda Mar

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   60. Dugaan Dyra

    Setelah meninggalkan kediaman mewah Tuan Prabu, Marissa mengendarai mobilnya menuju apartemen Romi. Ia sama sekali tidak menaruh curiga saat melintasi sofa tunggu yang ada di lobby, mengabaikan seorang pria yang wajahnya tertutup surat kabar. Begitu Marissa sudah melewatinya—sedang berdiri di depan lift, pria itu segera meletakkan surat kabar ke atas meja dan buru-buru melakukan panggilan. “Tidak salah lagi, itu memang dia,” ujarnya memberitahu seseorang di seberang sana ketika menoleh Marissa yang sudah memasuki lift.Sesampainya Marissa di depan pintu penthouse Romi, dengan percaya diri langsung menekan beberapa digit nomor. Tapi ternyata sudah dua kali mencoba, nomor yang ditekan tidak valid. Pintu masih tertutup rapat. “Apa-apaan ini? Romi sengaja mengubah kode sandinya?” Marissa menggeram kesal. Padahal sebelumnya ia berpikir bisa mendatangi tempat tersebut kapan saja setelah kepergian Sushmita. Tapi ternyata, benar-benar mengecewakan.“Dia berani bermain-main denganku rupanya?”

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   59. Dibalik topeng

    “Tidak kusangka Ibu Sushmita berakhir tragis.” Dyra menyatakan keprihatinannya akan kematian wanita yang pernah menyakiti dirinya bukan hanya secara verbal, tapi juga fisik. Tapi walaupun demikian, Dyra tidak menyangka akhir hidup Sushmita bakal sangat menyesakkan pastinya bagi Marissa. “Aku jadi berpikir mungkin saja kecelakaan yang terjadi padanya sama seperti yang pernah Mas alami tempo hari.” Ghavin baru beralih pandang, menatap Dyra yang sedang meluruskan pandangan—memperhatikan langit-langit kamar. “Tidak bisa aku bayangkan, bagaimana kerasnya usaha kalian mengatasi mobil saat keluar jalur.”Mengingat mobil Ghavin terperosok ke dalam jurang dan terbakar di dasar. Sedangkan dilihat dari jejak roda mobil Sushmita, kendaraan tersebut sempat berputar arah sebelum akhirnya menghantam pembatas jalan hingga akhirnya terbakar.“Jangan dibayangkan.” Ghavin menjawab sambil mengulurkan tangan ke bawah caruk leher Dyra, lantas membawa tubuh sang istri merapat padanya. “Sudah aku katakan,

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   58. Sosok pendukung

    Marissa belum bisa mempercayai jika mayat di depannya itu adalah Sushmita. Bagaimana tidak, mayat tersebut mengalami luka bakar hampir seratus persen. Bagian wajah yang paling parah sehingga membuatnya ragu, itu benar jasad sang mama. Tapi walaupun masih menunggu hasil otopsi yang katanya sebentar lagi keluar, bulir bening Marissa sudah mengalir deras membasahi pipi. Ia hanya terlalu takut memikirkan bakal seperti apa hidupnya tanpa sang mama, sedangkan selama ini ia sangat bergantung. Marissa tak ubahnya seperti bayi besar yang tidak bisa melakukan apapun tanpa saran dan bimbingan Sushmita. Ia tidak benar-benar dewasa. Selain terkendali serta terpantau, Marissa juga bisa menjadi sangat patuh hanya pada Sushmita. Kondisi yang membuat Marissa ketergantungan, sehingga tidak bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya sangat diinginkan. “Tidak! Aku yakin ini bukan mama. Mama akan kembali padaku, kita akan sama-sama lagi.” Marissa berusaha menyakinkan diri. Padahal pagi tadi mereka masih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status