Share

56. Tetap waspada

Penulis: Damaya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 22:20:24

Kemunculan Ghavin yang tiba-tiba di kantor G2 Group tentu saja mengejutkan banyak orang, tak terkecuali semua staf serta jajaran petinggi perusahaan. Hari itu juga langsung diadakan pertemuan yang dihadiri semua pemegang saham dalam rangka menyambut pemimpin G2 Group yang kembali pasca mengalami kecelakaan maut beberapa saat lalu. Hanya saja kali ini Ghavin datang sendiri tanpa ditemani Galih asisten pribadinya.

Setelah kepergian Ghava, Galih yang sebelumnya berada di posisi manager operasional, langsung dipindahkan menjadi asisten pribadi sang CEO. Bukan karena masih memiliki hubungan kerabat, tetapi Ghavin beserta para petinggi perusahaan begitu juga Martin menganggap Galih cukup mampu menggantikan posisi Ghava. Terbukti ketika Dyra menjadi pengganti sementara Ghavin selama beberapa bulan, kondisi perusahaan tetap stabil.

Sedangkan Dyra, kendati sudah lama tidak berkecimpung dalam dunia bisnis, tetapi kemampuannya tetap tidak bisa diragukan. Bersama Galih, Dyra bisa menjalankan per
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   57. Tidak tahu diri

    Baru saja Ghavin duduk setelah mengantar kepergian Darwin, dan bersikap akan memeriksa berkas di depannya, suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. “Masuk!”“Maaf, Tuan. Ada Nyonya Marissa yang memaksa ingin bertemu Anda.” Stella melapor ragu sesaat setelah berdiri di depan meja kerja Ghavin.Tahu Marissa bukan lagi istri sang Tuan, Stella buru-buru melarangnya masuk ketika melihat wanita itu masih bersikap seperti biasa—melenggang penuh percaya diri.“Biarkan dia masuk.” Ghavin bicara tanpa beralih menatap sekretarisnya yang langsung mengangguk paham, lantas melangkah pergi.Tidak lama terdengar suara hentakan heels yang Ghavin yakini milik Marissa. Ternyata benar, begitu ia beralih pandang wanita itu sedang berjalan ke arahnya.“Aku senang ternyata kau masih selamat.” Marissa berbasa-basi. Tanpa menunggu dipersilahkan, Marissa langsung duduk di sofa panjang, dan melipat kaki. Seolah menunjukkan kakinya yang mulus jenjang. “Tidak kusangka pada akhirnya kau hanya membodohiku.” M

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   58. Sosok pendukung

    Marissa belum bisa mempercayai jika mayat di depannya itu adalah Sushmita. Bagaimana tidak, mayat tersebut mengalami luka bakar hampir seratus persen. Bagian wajah yang paling parah sehingga membuatnya ragu, itu benar jasad sang mama. Tapi walaupun masih menunggu hasil otopsi yang katanya sebentar lagi keluar, bulir bening Marissa sudah mengalir deras membasahi pipi. Ia hanya terlalu takut memikirkan bakal seperti apa hidupnya tanpa sang mama, sedangkan selama ini ia sangat bergantung. Marissa tak ubahnya seperti bayi besar yang tidak bisa melakukan apapun tanpa saran dan bimbingan Sushmita. Ia tidak benar-benar dewasa. Selain terkendali serta terpantau, Marissa juga bisa menjadi sangat patuh hanya pada Sushmita. Kondisi yang membuat Marissa ketergantungan, sehingga tidak bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya sangat diinginkan. “Tidak! Aku yakin ini bukan mama. Mama akan kembali padaku, kita akan sama-sama lagi.” Marissa berusaha menyakinkan diri. Padahal pagi tadi mereka masih

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   59. Dibalik topeng

    “Tidak kusangka Ibu Sushmita berakhir tragis.” Dyra menyatakan keprihatinannya akan kematian wanita yang pernah menyakiti dirinya bukan hanya secara verbal, tapi juga fisik. Tapi walaupun demikian, Dyra tidak menyangka akhir hidup Sushmita bakal sangat menyesakkan pastinya bagi Marissa. “Aku jadi berpikir mungkin saja kecelakaan yang terjadi padanya sama seperti yang pernah Mas alami tempo hari.” Ghavin baru beralih pandang, menatap Dyra yang sedang meluruskan pandangan—memperhatikan langit-langit kamar. “Tidak bisa aku bayangkan, bagaimana kerasnya usaha kalian mengatasi mobil saat keluar jalur.”Mengingat mobil Ghavin terperosok ke dalam jurang dan terbakar di dasar. Sedangkan dilihat dari jejak roda mobil Sushmita, kendaraan tersebut sempat berputar arah sebelum akhirnya menghantam pembatas jalan hingga akhirnya terbakar.“Jangan dibayangkan.” Ghavin menjawab sambil mengulurkan tangan ke bawah caruk leher Dyra, lantas membawa tubuh sang istri merapat padanya. “Sudah aku katakan,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   60. Dugaan Dyra

    Setelah meninggalkan kediaman mewah Tuan Prabu, Marissa mengendarai mobilnya menuju apartemen Romi. Ia sama sekali tidak menaruh curiga saat melintasi sofa tunggu yang ada di lobby, mengabaikan seorang pria yang wajahnya tertutup surat kabar. Begitu Marissa sudah melewatinya—sedang berdiri di depan lift, pria itu segera meletakkan surat kabar ke atas meja dan buru-buru melakukan panggilan. “Tidak salah lagi, itu memang dia,” ujarnya memberitahu seseorang di seberang sana ketika menoleh Marissa yang sudah memasuki lift. Sesampainya Marissa di depan pintu penthouse Romi, dengan percaya diri langsung menekan beberapa digit nomor. Tapi ternyata sudah dua kali mencoba, nomor yang ditekan tidak valid. Pintu masih tertutup rapat. “Apa-apaan ini? Romi sengaja mengubah kode sandinya?” Marissa menggeram kesal. Padahal sebelumnya ia berpikir bisa mendatangi tempat tersebut kapan saja setelah kepergian Sushmita. Tapi ternyata, benar-benar mengecewakan. “Dia berani bermain-main denganku rupa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   61. Kontradiksi

    Ghavin benar-benar tidak bisa memejamkan mata walau hanya semenit, dan akhirnya memilih tetap terjaga di ruang kerjanya lantaran tidak ingin mengusik tidur sang istri. Pikiran Ghavin masih terlalu mencemaskan Galih yang tak kunjung menghidupkan ponselnya. Sudah pasti sesuatu terjadi pada adiknya itu, tapi sialnya tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ghavin juga merasa telah kecolongan dengan tidak pernah mengantisipasi hal itu bakal terjadi. Sebab, sebelumnya ia yakin Galih bisa menjaga diri meski tidak memiliki skil beladiri ataupun yang lainnya. Tapi dengan insting yang tajam, Galih dianggap bisa lebih waspada. Tapi ternyata?“Kamu belum tidur, Vin?”Terkejut dengan suara sang ayah, Ghavin segera memutar badan ke belakang dan mendapati Martin sudah ada di ambang pintu. Sialnya ia lupa menutup pintu sehingga keberadaannya bisa diketahui Martin. “Papa sendiri kenapa belum tidur? Aku masih ada sedikit pekerjaan.” ujarnya terpaksa berbohong sambil membantu mendorong kursi roda Mar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   62. Lebih berbahaya

    “Bagaimana kondisimu?” Darwin bertanya pada putranya yang masih berbaring di ranjang—tanpa mengenakan pakaian atas. Terlihat juga bahu sebelah kiri masih tertutup perban. Ada bekas goresan cukup dalam di sana.“Sudah jauh lebih baik sekarang?”“Baguslah. Kau sudah lebih tiga hari tertidur, papa sempat mencemaskanmu.” Darwin memilih duduk di sofa, sedikit jauh dari ranjang. Sedangkan Romi tetap berbaring, karena selain luka di bahu kirinya, pun bekas luka bakar di tangannya yang belum sembuh, ditambah lagi luka tembak di kedua kakinya yang membuatnya belum bisa duduk bersandar. Ghavin memang sialan bisa meninggalkan luka sebanyak itu di tubuhnya.“Terima kasih Papa datang di waktu yang tepat,” ujarnya pelan. Tapi tersimpan kemarahan dibalik rahangnya yang mengeras. “Jika Papa telat sedikit saja, mungkin sekarang tubuhku sudah terkubur di dalam tanah.“Kau belum boleh mati sebelum menuntaskan dendammu,” balas Darwin sangat tenang. Bersikap seolah kematian bukan perkara serius. “Kau han

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   63. Kejujuran Dyra

    Dalam sekejap Marissa sudah hilang kesadaran, dan sekarang tidak tahu lagi dirinya hendak dibawa kemana. Seperti ngawang—tidak memiliki arah tujuan hidup, Marissa sampai tertidur di kamar VIP sebuah klub malam. Lantaran terlalu banyak minum, membuatnya tidak ingat lagi bakal tertidur di sana sampai hampir tengah hari. Jika saja perutnya tidak terus meronta, mungkin ia akan tetap tertidur di sofa sampai hari kembali malam. Namun, baru meninggalkan pintu masuk klub, Marissa tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan langsung menyeretnya agar memasuki mobil yang bukan miliknya. Merasa dalam bahaya, Marissa berusaha meronta, tetapi karena kondisinya sangat lemas—menahan lapar, ia kalah dan berakhir tidak sadarkan diri. Mengetahui keberadaan Marissa dari mata-mata yang mengikutinya sejak semalam, Tuan Prabu yang baru menyelesaikan meeting langsung memberi perintah bodyguard wanita menjemput Marissa, dan membawanya ke suatu tempat. Lantaran Marissa ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   64. Misi dimulai

    Duduk di depan layar televisi yang menyala, Ghavin bukan sedang serius menonton siaran yang tengah berlangsung. Melainkan otak cerdasnya sibuk menduga-duga menghilangnya Galih pasti ada campur tangan Romi, atau bahkan pihak lain yang tak kalah lebih kuat. Mengingat aksi hari itu yang nyaris mencelakai Galih serta Bella dilakukan orang suruhan Romi. Sekalipun sanksi kunci lebih dulu meregang nyawa, tapi Ghavin tetap yakin hanya Romi yang paling beralasan ingin melenyapkan satu-persatu anggota keluarganya.Namun, tiba-tiba perhatian Ghavin teralihkan ke layar ponsel yang ada di atas meja, ternyata ada pesan masuk. Saat membaca pesan dan mengharuskan dirinya pergi, Ghavin memastikan ke kamarnya lebih dulu. Mengetahui Dyra sudah tertidur, begitu juga Martin, ia lantas bergegas pergi diam-diam. Tentunya setelah memastikan keamanan rumahnya selama dirinya pergi. Walaupun tidak ada Janur, tapi Ghavin yakin beberapa pria yang menjaga kediamannya bisa menjamin keselamatan keluarga dari orang-o

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   66. Pulau pengasingan

    “Aku tidak mau disini! Buka pintunya!” Di tengah malam ketika orang lain sedang tertidur lelap, Marissa justru menggedor pintu sambil terus berteriak kesetanan. Ia marah begitu kesadarannya kembali dan berniat meninggalkan kamar, ternyata seseorang telah mengunci pintu dari luar. “Brengsek! Aku pastikan akan membunuh siapapun yang berani mengurungku disini!” makinya sekali lagi. Sebenarnya Tuan Prabu yang ada di kamar sebelah bisa mendengar jelas suara Marissa, tetapi memilih tak acuh dengan tetap membaca buku di tangannya. “Buka!” teriak Marissa lagi. Tapi begitu sadar tidak juga ada jawaban, ia berubah cemas. Bagaimana jika dirinya hanya sendiri di tempat tersebut? Marissa lantas berbalik badan, memilih kembali duduk di tepi ranjang dengan benak yang terus dibuat bertanya-tanya, siapa yang telah membawanya ke tempat sialan itu. Tapi tiba-tiba ia ingat kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan membawanya paksa meninggalkan klub pagi tadi. Yah! Marissa tidak lupa, wanit

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   65. Menuju pulau

    Ghavin tiba di pelabuhan penyebrangan menuju pulau xxx lebih dulu dibanding Janur dan yang lain. Melihat kapal yang diyakini sebagai transportasi menuju pulau bersandar di dermaga, Ghavin masih harus waspada. Bukan tidak mungkin ada banyak jebakan di sekitarnya. Ternyata dugaan Ghavin selama ini benar, Darwin tidak sebaik yang terlihat. Bahkan lebih licik dari Romi putranya.Turun dari kendaraan roda duanya Ghavin memperhatikan sekitar yang tampak sepi. Karena memang pelabuhan bukan diperuntukkan untuk komersial, melainkan milik pribadi dan Ghavin tahu bagian dari aset keluarga Darwin. “Tuan,” Ghavin tersentak dengan panggilan pelan itu, ternyata Derry sudah ada di belakangnya. “Saya sudah memeriksa semua tempat ini, dan bisa saya pastikan tidak ada penjagaan sampai di dalam kapal.”“Tapi kita tetap harus berhati-hati, terlalu mustahil Darwin membiarkan orang lain memasuki tempatnya.” Peringatan yang langsung Derry balas tegas. “Baik, Tuan.” Selain mengenakan jaket anti peluru sepe

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   64. Misi dimulai

    Duduk di depan layar televisi yang menyala, Ghavin bukan sedang serius menonton siaran yang tengah berlangsung. Melainkan otak cerdasnya sibuk menduga-duga menghilangnya Galih pasti ada campur tangan Romi, atau bahkan pihak lain yang tak kalah lebih kuat. Mengingat aksi hari itu yang nyaris mencelakai Galih serta Bella dilakukan orang suruhan Romi. Sekalipun sanksi kunci lebih dulu meregang nyawa, tapi Ghavin tetap yakin hanya Romi yang paling beralasan ingin melenyapkan satu-persatu anggota keluarganya.Namun, tiba-tiba perhatian Ghavin teralihkan ke layar ponsel yang ada di atas meja, ternyata ada pesan masuk. Saat membaca pesan dan mengharuskan dirinya pergi, Ghavin memastikan ke kamarnya lebih dulu. Mengetahui Dyra sudah tertidur, begitu juga Martin, ia lantas bergegas pergi diam-diam. Tentunya setelah memastikan keamanan rumahnya selama dirinya pergi. Walaupun tidak ada Janur, tapi Ghavin yakin beberapa pria yang menjaga kediamannya bisa menjamin keselamatan keluarga dari orang-o

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   63. Kejujuran Dyra

    Dalam sekejap Marissa sudah hilang kesadaran, dan sekarang tidak tahu lagi dirinya hendak dibawa kemana. Seperti ngawang—tidak memiliki arah tujuan hidup, Marissa sampai tertidur di kamar VIP sebuah klub malam. Lantaran terlalu banyak minum, membuatnya tidak ingat lagi bakal tertidur di sana sampai hampir tengah hari. Jika saja perutnya tidak terus meronta, mungkin ia akan tetap tertidur di sofa sampai hari kembali malam. Namun, baru meninggalkan pintu masuk klub, Marissa tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan wanita berpakaian serba hitam, dan langsung menyeretnya agar memasuki mobil yang bukan miliknya. Merasa dalam bahaya, Marissa berusaha meronta, tetapi karena kondisinya sangat lemas—menahan lapar, ia kalah dan berakhir tidak sadarkan diri. Mengetahui keberadaan Marissa dari mata-mata yang mengikutinya sejak semalam, Tuan Prabu yang baru menyelesaikan meeting langsung memberi perintah bodyguard wanita menjemput Marissa, dan membawanya ke suatu tempat. Lantaran Marissa ter

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   62. Lebih berbahaya

    “Bagaimana kondisimu?” Darwin bertanya pada putranya yang masih berbaring di ranjang—tanpa mengenakan pakaian atas. Terlihat juga bahu sebelah kiri masih tertutup perban. Ada bekas goresan cukup dalam di sana.“Sudah jauh lebih baik sekarang?”“Baguslah. Kau sudah lebih tiga hari tertidur, papa sempat mencemaskanmu.” Darwin memilih duduk di sofa, sedikit jauh dari ranjang. Sedangkan Romi tetap berbaring, karena selain luka di bahu kirinya, pun bekas luka bakar di tangannya yang belum sembuh, ditambah lagi luka tembak di kedua kakinya yang membuatnya belum bisa duduk bersandar. Ghavin memang sialan bisa meninggalkan luka sebanyak itu di tubuhnya.“Terima kasih Papa datang di waktu yang tepat,” ujarnya pelan. Tapi tersimpan kemarahan dibalik rahangnya yang mengeras. “Jika Papa telat sedikit saja, mungkin sekarang tubuhku sudah terkubur di dalam tanah.“Kau belum boleh mati sebelum menuntaskan dendammu,” balas Darwin sangat tenang. Bersikap seolah kematian bukan perkara serius. “Kau han

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   61. Kontradiksi

    Ghavin benar-benar tidak bisa memejamkan mata walau hanya semenit, dan akhirnya memilih tetap terjaga di ruang kerjanya lantaran tidak ingin mengusik tidur sang istri. Pikiran Ghavin masih terlalu mencemaskan Galih yang tak kunjung menghidupkan ponselnya. Sudah pasti sesuatu terjadi pada adiknya itu, tapi sialnya tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ghavin juga merasa telah kecolongan dengan tidak pernah mengantisipasi hal itu bakal terjadi. Sebab, sebelumnya ia yakin Galih bisa menjaga diri meski tidak memiliki skil beladiri ataupun yang lainnya. Tapi dengan insting yang tajam, Galih dianggap bisa lebih waspada. Tapi ternyata?“Kamu belum tidur, Vin?”Terkejut dengan suara sang ayah, Ghavin segera memutar badan ke belakang dan mendapati Martin sudah ada di ambang pintu. Sialnya ia lupa menutup pintu sehingga keberadaannya bisa diketahui Martin. “Papa sendiri kenapa belum tidur? Aku masih ada sedikit pekerjaan.” ujarnya terpaksa berbohong sambil membantu mendorong kursi roda Mar

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   60. Dugaan Dyra

    Setelah meninggalkan kediaman mewah Tuan Prabu, Marissa mengendarai mobilnya menuju apartemen Romi. Ia sama sekali tidak menaruh curiga saat melintasi sofa tunggu yang ada di lobby, mengabaikan seorang pria yang wajahnya tertutup surat kabar. Begitu Marissa sudah melewatinya—sedang berdiri di depan lift, pria itu segera meletakkan surat kabar ke atas meja dan buru-buru melakukan panggilan. “Tidak salah lagi, itu memang dia,” ujarnya memberitahu seseorang di seberang sana ketika menoleh Marissa yang sudah memasuki lift. Sesampainya Marissa di depan pintu penthouse Romi, dengan percaya diri langsung menekan beberapa digit nomor. Tapi ternyata sudah dua kali mencoba, nomor yang ditekan tidak valid. Pintu masih tertutup rapat. “Apa-apaan ini? Romi sengaja mengubah kode sandinya?” Marissa menggeram kesal. Padahal sebelumnya ia berpikir bisa mendatangi tempat tersebut kapan saja setelah kepergian Sushmita. Tapi ternyata, benar-benar mengecewakan. “Dia berani bermain-main denganku rupa

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   59. Dibalik topeng

    “Tidak kusangka Ibu Sushmita berakhir tragis.” Dyra menyatakan keprihatinannya akan kematian wanita yang pernah menyakiti dirinya bukan hanya secara verbal, tapi juga fisik. Tapi walaupun demikian, Dyra tidak menyangka akhir hidup Sushmita bakal sangat menyesakkan pastinya bagi Marissa. “Aku jadi berpikir mungkin saja kecelakaan yang terjadi padanya sama seperti yang pernah Mas alami tempo hari.” Ghavin baru beralih pandang, menatap Dyra yang sedang meluruskan pandangan—memperhatikan langit-langit kamar. “Tidak bisa aku bayangkan, bagaimana kerasnya usaha kalian mengatasi mobil saat keluar jalur.”Mengingat mobil Ghavin terperosok ke dalam jurang dan terbakar di dasar. Sedangkan dilihat dari jejak roda mobil Sushmita, kendaraan tersebut sempat berputar arah sebelum akhirnya menghantam pembatas jalan hingga akhirnya terbakar.“Jangan dibayangkan.” Ghavin menjawab sambil mengulurkan tangan ke bawah caruk leher Dyra, lantas membawa tubuh sang istri merapat padanya. “Sudah aku katakan,

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   58. Sosok pendukung

    Marissa belum bisa mempercayai jika mayat di depannya itu adalah Sushmita. Bagaimana tidak, mayat tersebut mengalami luka bakar hampir seratus persen. Bagian wajah yang paling parah sehingga membuatnya ragu, itu benar jasad sang mama. Tapi walaupun masih menunggu hasil otopsi yang katanya sebentar lagi keluar, bulir bening Marissa sudah mengalir deras membasahi pipi. Ia hanya terlalu takut memikirkan bakal seperti apa hidupnya tanpa sang mama, sedangkan selama ini ia sangat bergantung. Marissa tak ubahnya seperti bayi besar yang tidak bisa melakukan apapun tanpa saran dan bimbingan Sushmita. Ia tidak benar-benar dewasa. Selain terkendali serta terpantau, Marissa juga bisa menjadi sangat patuh hanya pada Sushmita. Kondisi yang membuat Marissa ketergantungan, sehingga tidak bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya sangat diinginkan. “Tidak! Aku yakin ini bukan mama. Mama akan kembali padaku, kita akan sama-sama lagi.” Marissa berusaha menyakinkan diri. Padahal pagi tadi mereka masih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status