Share

88 Selamanya Jadi Pemuja Rahasia?

Lunara sudah masuk ke dalam taksi dan Slavia masih berbincang sebentar dengan Ardan yang berdiri menunggu mereka.

“Bukan hak aku buat memberi tahu anak itu segalanya,” komentar Ardan. “Justru aku yang salut sama kamu, karena kamu bisa mendidik Luna tanpa perlu mengenalkan kebencian terhadap ayah yang meninggalkannya.”

Slavia menganggukkan kepalanya.

“Aku Cuma mau Luna jadi anak baik,” ujar Slavia. “Saat aku nggak bisa menghadirkan sosok ayah untuknya, maka aku juga nggak mau menghadirkan sedikitpun kebencian di hati Luna.”

Ardan tersenyum mendengarnya.

“Pulanglah, kamu kelihatan capek.” Dia berkata sambil membuka pintu taksinya agar Slavia segera masuk.

Begitu taksi yang membawa Lunara dan Slavia berlalu, Ardan berbalik untuk kembali ke dalam kantor yang dirintis olehnya bersama Raras dan Slavia.

“Kamu perhatian sekali ya, sama Via dan anaknya?” komentar Raras yang sudah berdiri di depan pintu ruangannya saat Ardan lewat. “Aku lihat semua perlakuan kamu dari ruanganku tadi.”

Ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status