Share

55.

Penulis: El Alfun27
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 22:56:39

Alya semakin dibuat kesal. Dari kemarin dia selalu tersulut emosi jika bertemu Fatah. Meskipun sebelumnya dia sangat senang saat berpapasan dengan Fatah. “Udah lah Gus, mau gimanapun saya tetap salah dan akan selalu salah di nmata Gus Fatah,” ucap Alya dengan kesal.

“Hm, iya mungkin,” ucap Fatah berlagak biasa saja. Alya mencengkram bahu atas adanya. Dia ingin marah sebab emosinya sudah tak setabil kemarin. Namun dia masih berusaha untuk menahannya.

Alya membuang muka tak ingin melihat Fatah yang sedang berdiri di hadapannya. Dia pura-pura sibuk dengan memainkan ponselnya yang sebenarnya tak ada kepentingan apa-apa di ponselnya itu.

“Eeh, udah ya ngobrolnya, gimana Gus Fatah, Alya baik-baik aja kan?” ucap Vina yang baru datang dari kamar mandi.

“Bisa langsung kamu lihat sendiri kondisi orangnya,” ucap Fatah. Vina pun cengengesan setelah melihat wajah kesal di sahabatnya itu.

“Aduh, iya juga ya, sepertinya Alya kayak bahagia banget deh setelah ngobrol sama Gus Fatah,” timpal Vina memba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Duda Muda   56.

    Hari kedua acara lomba dimulai. Hari ini akan ada tiga cabang lomba yang akan diperlombakan. Dan hari ini Gibran dan Naila akan tampil membawa nama baik pesantren Al-fatah. Juga beberapa santri dan santriwati lainnya. Lomba akan dimulai sejak oukul tujuh sampai pukul lima sore. Karena banyaknya peserta dan juga nanti di dua haru terakhir akan ada final para peserta. Setelahnya akan full satu hari pengumuman pemenang dan sekaligus pembagian hadiah.Untuk urusan Ridho, masih belum diambil keputusan. Namun Kyai Zulkifli memberi Ridho waktu satu hari jika masih beluk sesempurna Ashraf maka Ridho akan dicabut sebagai ketua panitia. Sementara Gus Rohman tak terlalu mengurusi karena dia sibuk dengan para tamu untuk menemui dan menjamu para tamu. Para ulama dan beberapa kyai besar.Semuanya berjalan dengan lancar, namun masalahnya masih satu. Ridho malah semakin menjadi, dia malah tak membantu kesusahan para anggota panitia meskipun dirinya sudah standby di ruang pengurus. Sungguh ketua panit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Menjadi Istri Duda Muda   57.

    Semua penjaga tak bisa berkutik saat pasukan the Alfarez menyerbu gedung kosong tanpa ampun. Mereka semua dilumpuhkan ditempat. Dion memang paling bisa dalam urusan mengepung orang. “Nih ketiga pelakunya,” Dion membawa ke empat perempuan. Kaca mata mereka semua dibuka. Dihadapkan kepada ketiga Gus kembar. “Astaghfirullah, kenapa harus kalian, dan kamu siapa?” ucap Fahri dibuat kaget. Begitupun kemal dan Fatah yang tambah kaget. “Woahh, kalau Ning kembar mah gak kaget, dari kemarin suka buat masalah. Ya buat Jihan sedikit kaget lah, dendam kamu ke Adiva?!” geram Fatah. “Kenapa emang? Hahaha, kasian Adiva dikurung seharian di gedung kosong dan gelap. Paling setelah ini dia bakal depresi,” ucap Hajar tertawa keras. “Benar, mampus lah cewek pengganggu, gak jelas, miskin lagi!” imbuh Jihan dengan lirikan mematikan. “Astaghfirullah, jahat banget kalian!” tegur Fahri masih tak habis pikir dengan kelakuan ketiga orang itu. “Kamu siapa?” tanya Fahri pada seorang perempuan yang tak dia k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Menjadi Istri Duda Muda   58.

    “Yaelah bang, kita nyariin ini kemana-mana. Taunya disini,” keluh Fatah dan Kemal yang tiba-tiba datang dengan nafas memburu.“Woah, kok rame, ada masalah apa?” tanya Kemal mendekati Fahri dan Dion.Kemal dan Fatah pun menyalami Dion. Bagaimana pun mereka juga berteman dekat. Meskipun Dion lebih dekat dengan Fahri.“Gawat, gimana ini vidio Gus Fahri waktu mukul Farhan udah kesebar di grup. Udah pada rame,” ucap Nia yang merupakan teman kelas Adiva dan Farhan.“Tenang jangan panik,” Fatah mengambil ponsel Nia dan melakukan sesuatu hal begitu cepat.“Beres kan,” imbuh Fatah dengan nafas lega. Lalu mengembalikan ponsel milik Nia kembali.“Woah, Gus Fatah keren. Vidio yang kekirim langsung terhapus. Tapi teman kelas udah pada tau, gimana Gus?” tanya Nia.“Gampang mah,” ucap Fatah masih mengotak atik ponsel miliknya sendiri.“Kamu apakan fat, vidionya,” tanya Fahri dengan khawatir.“Aish, bang, masa lupa sih sama saudara sendiri,” ucap Fatah menyombongkan diri “Wkwkw, iya juga ya, Fatah b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Menjadi Istri Duda Muda   59.

    Kemal dan Fatah melotot tajam mendengar penuturan dari Fahri. “Bang, serius aja. Kita bertiga gak jago berantem loh,” Celetuk Fatah kebingungan, dia menyenggol bahu kakaknya, Kemal. “Iya Bang, mau ngelawan mereka dengan cara apa emang? Lomba pidato atau debat kita gitu, nggak lucu bang!” timpal Kemal menggaruk telinganya.Fahri tersenyum samar. “Mau dimana dan kapan?” tanya Fahri pada kelima orang itu. Fahri tak mempedulikan keluhan kedua adiknya.“Nanti malam jam delapan, di markas jalan pahlawan dekat dengan pabrik tahu,” ucap ketua dari pasukan itu yang katanya teman dekat dari Farhan.“Oke,” sahut Fahri. Lalu kelima orang itu meninggalkan mereka.Ketiga Gus kembar pun langsung membereskan kekacauan yang kelima orang itu buat. Kemal memanggil montir langganannya untuk mengurus kedua motor yang mereka pakai pergi ke kampus.“Bang, beneran nggak barusan?” tanya Fatah lagi. Dia masih penasaran dengan rencana apa yang sebenarnya sangat kakak buat.“Aku gak ikut-ikutan bang. Banyak tug

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Menjadi Istri Duda Muda   60.

    Setelah sadar dari komanya, Kemal masih harus melakukan perawatan berlanjut di rumah sakit. Mau tidak mau, Ashraf dan Balqis menyerahkan pada Gibran dan istrinya untuk mengatasi semua urusan pesantren teebih dahulu. Dibantu juga Fahri dan Fatah yang juga sudah terbiasa dengan tugas-tugas di pesantren.Seperti saat ini, Fahri sedang mengisi materi untuk semua santri pesantren Al Muhajirin. Sebab hari ini bertepatan dengan acara sholawat Akbar di pesantren Al Muhajirin.“Para santri yang dirahmati oleh Allah SWT. Saya mewakili Kyai Ashraf untuk memberi beberapa amanat untuk kalian semua. Yang pertama, Kyai Ashraf dan Nyai Balqis meminta maaf karena belum bisabhadir pada sholawat Akbar malam ini. Lalu yang kedua, kyai Ashrydan Nyai Balqis meminta para santri untuk menyumbang doa pada Gus Kemal yang sedang dirawat di rumah sakit pasca koma selama sembilan belas hari. Dan pesan yang ketiga, kalian harus tetap disiplin selama beraktivitas dan belajar di pesantren Al Muhajirin. Sebab kyai As

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Menjadi Istri Duda Muda   61.

    Kepala Fatah cenat cenut, sejak tadi diganggu perempuan yang sudah beberapa bulan ini tak muncul. Sekarang malah datang lagi dan menganggu kehidupan Fatah kembali. Selama jam mata kuliah fokus Fatah menjadi pecah. Pikirannya kemana-mana.“Dasar cewek gak jelas, aish, stress kalau gini terus. Mana gak bisa main game, astaghfirullah, gini banget ujian hidup!” keluh Fatah memukul tas ranselnya.Fatah tak fokus sama sekali selama pelajaran berlangsung. Otak dia terus berputar dimana kejadian dia di tampar oleh sang Abah. Fatah merasa di dibedakan dari saudaranya yang lain. Padahal dia ingin berbeda dan hanya ingin melakukan semua keinginan yang menurutnya dia suka.Fatah keluar kelas dengan wajah lesu. Dia langsung menghampiri sopirnya di parkiran khusus mobil. Sesampainya disana dia kembali terkejut.“Iya pak, sudah lama ya jadi sopirnya Fatah?” tanya Alya sudah terlihat sangat akrab dengan sopir yang ditugaskan untuk mengantar dan menjemput Fatah.“Iya mbak, saya sudah sekitar tujuh tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Menjadi Istri Duda Muda   62.

    Fakih sudah datang terlebih dahulu sebelum pukul empat. Dia sengaja datang lebih awal dari Anggi. Sementara Anggi masih berada di jalan. Dengan keadaan jalan yang cukup ramai, masih sangat macet karena ini jam pulang kerja.Sementara faqih sudah menyiapkan tempat duduk khusus untuk dirinya dan juga anggi. Faqih juga sudah memesan minuman kopi kesukaan anggi yang di mana minumannya juga sama dengan kesukaan dirinya. Faqih menunggu anggi dengan duduk bersantai di ruang pojok kedai kopi di mana ini sudah tiga kali pertemuan mereka dan saat ini pertemuan yang direncanakan.Anggi datang dengan pakaian yang begitu sopan dan tidak seperti biasanya kali ini dirinya terlihat cukup pendiam dan sedikit berbicara. “Maaf ustad Faqih, sudah lama yah menunggu, maaf barusan di jalan macet banget jadi waktunya keteteran,” ungkap Anggi namun Fakih hanya menampilkan senyuman khasnya.“Tidak apa-apa, saya paham kok, ya sudah kamu duduk saja. Ini sudah saya pesankan minuman kesukaan kamu,” ungkap Fakih me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Menjadi Istri Duda Muda   63.

    Seminggu dari pernikahannya, Fahri dan Adiva tinggal di tengah kawasan pesantren Al Muhajirin. Rumah mereka pun bersebalahan dengan rumah Balqis dan Ashraf. Hanya jarak beberapa langkah saja dari sana.“Umi, Abi berangkat mau ngajar dulu ya,” pamit Fahri tengah merapikan pakaiannya.“Eh, kak, panggilannya ganti lagi ya?” Tanya Adiva. Sebab selama seminggu terakhir ini mereka memanggil dengan sebutan kakak dan adek.“Hehe, biar ada nuansa baru aja, Umi dan Abi, lucu kan?” sahut Ashraf sambil menampilkan senyuman termanisnya.“Hemm, boleh aja sih kak, eh Abi!” beo Adiva menyadari kesalahannya.“Ya sudah umi, Abi mau ngajar dulu ya, nanti siang mau lanjut urus rumah makan di Solo,” izin Fahri mendekati sang istri.Adiva memanyunkan bibirnya. “Adek mau ikut kak, umi maksudnya,” cengir Adiva. Dia masih belum terbiasa dengan sebutan barunya.“Aduh, jauh dek, kakak takut kamu kenapa-kenapa. Kamu juga masih pusing kan, barusan aja mual-mual. Apa jangan-jangan kamu udah mau hamil ya,” gelagat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Duda Muda   70.

    Semakin dekat waktunya dalam perlombaan olimpiade sesama santri di pesantren Al Muhajirin. Beberapa undangan sudah disebar. Mengundang beberapa orang besar dan ulama kitab yang berada di provinsi Jawa Tengah. Lomba kali ini besar-besaran. Ketiga Gus kembar benar-benar mengerahkan semua kemampuannya untuk menunjang keberhasilan lomba kali ini.“Bagaimana persiapan lombanya untuk hari ini?” tanya Fahri pada semua panitia.“Alhamdulillah sudah rampung semuanya Gus,”“Alhamdulillah, jadi bersiaplah, setelah ini lomba akan segera dimulai. Kami harap kalian bisa melakukan yang terbaik untuk lomba ini,” pesan Fahri. Semuanya mengangguk paham. Tibalah hari ini lomba itu dilaksanakan. Persiapan hari yang cukup dan usaha semua panitia yang terlihat begitu kompak. Menjadi nilai tambah dalam terlaksananya lomba olimpiade ini.Semua peserta lomba berkumpul. Para juri sudah datang dan duduk di tempatnya masing-masing. Ashraf membuka acara di depan pentas.“Alhamdulillah, olimpiade kali ini dilaksa

  • Menjadi Istri Duda Muda   69.

    Fahri menemui pihak keamanan di ruang akademik Fakultas. Sebelumnya dia sudah berjanjian dengan salah satu karyawan bagian keamanan.“Bagaimana bapak?” tanya Fahri memasuki ruangan bernuansa hitam itu.Laki-laki itu menunjukkan sebuah rekaman dari layar komputer di depannya. Fahri pun menyimak dengan fokus tanpa melewatkan setiap detik dari tambilan layar itu.“Gimana, segitu aja?” tanya lelaki itu.“Mantab pak! Ini yang saya mau,” kata Fahri dengan senang sambil memberikan selembar uang berwarna biru.“Jangan sogok saya, saya sudah di gajai kerja disini. Dan ini bagian dari tugas saya memang,” ucap lelaki itu menolak pemberian Fahri.“Itu bukan menyogok pak, anggap saja ini hadiah. Karena menemukan adegan itu kan masih harus mencari dengan detail. Ambil ya, lumayan buat beli makan siang,” kata Fahri langsung memberikan uangnya itu.“Duh, gak enak saya jadinya Gus. Tapi tak apalah, saya terima. Makasih ya Gus,” ucap bapak itu secara malu-malu menerima uang pemberian Fahri.“Oke pak, s

  • Menjadi Istri Duda Muda   68.

    Fahri terbangun membuka mata. Dia menerawang di sekitar. Tempat yang biasanya dia buat untuk beristirahat. “Sakit, aduh!” keluh Fahri memegangi kepalanya. Sekujur tubuhnya terasa begitu sakit. “Bangun juga kamu bang,” seru Fatah lalu bergegas memberikan segelas air putih kepada Fahri. Fahri langsung meneguknya hingga tandas. Kemal dan Fatah mendekati sang kembarannya yang baru tersadar. “Gimana baku hantamnya bang? Kalah pasti ya, soalnya kamu tak sadarkan diri tadi. Dion yang nganter, untuk penjaga depan lagi di kantin,” ucap Fatah suaranya menggema satu ruangan. “The Alfarez ikut berarti kan bang?” tanya Kemal. Kini Kemal yang begitu penasaran. “Hm,” sahut Fahri. Kesadarannya masih diambang. Nyawanya belum terkumpul seluruhnya. “Istirahat dulu deh bang, nanti baru jelasin kalau udah sadar penuh,” ucap Kemal akhirnya. Lalu Kemal kembali fokus dengan tugasnya yang bejibun. Sementara Fatah kembali lagi fokus dengan gamenya. Fahri pun tak menyia-nyiakan waktu berharganya itu.

  • Menjadi Istri Duda Muda   67.

    Zahra langsung menemui Kemal yang lagi mengobrol dengan Ummahnya. Zahra berlari mendekati Kemal dengan raut wajah sedih bercampur kesal. “Kak Kemal!” panggil Zahra. Kemal dan Balqis pun sedikit terkejut dengan suara Zahra.“Kenapa nak?” tanya Balqis dengan raut khawatir.“Ini ummah, kak Kemal lagi Deket sama temen di kampusnya. Padahal kan kata ayah Fakih, kak Kemal cuma boleh deket sama Zahra,” kesal Zahra dengan melipat kedua tangannya di dada.“Kumat nih orang,” gerutu Kemal. Sepertinya Kemal sudah muak dengan semua yang terjadi di hari ini. Dia sedang berurusan dengan dua wanita sekaligus dan dengan kasus yang sama.“Kenapa sih nak, Kemal,” pinta Balqis. Menyuruh Kemal untuk menjelaskan.“Jelasin gak kak Kemal ish,” geram Zahra. Dia sudah tak sabar mendengar penjelasan dari Kemal.“Aduh, gini ya Zahra. Kamu ini masih sangat muda tapi udah bahas kayak gitu. Kata ayah Fakih itu kan dulu, waktu kita kecil, waktu kita masih suka main bareng. Sekarang udah beda urusannya lagi, Zahra. T

  • Menjadi Istri Duda Muda   66.

    Ketiga Gus kembar pun langsung pergi kesana. Perasaan Fahri campur aduk. Setelah mendengar penuturan dari Fatah kalau Adiva ada di gedung kosong. Pikiran Fahri langsung kemana-mana. Yang dia pikirkan sekarang hanya keselamatan Adiva. Sementara di gedung kosong itu, Adiva tengah terbangun dengan wajah sembabnya. Dia selalu menangis tanpa henti. Sampai dia tertidur dan bangun dia kembali memangis lagi. Selalu seperti itu sampai pagi.Adiva membuka matanya, dia melihat cahaya. Beberapa jendela di gedung itu dibuka hingga cahaya begitu jelas disana. Di deoannya sudah ada beberapa orang. Terdiri dari dua laki-laki dan satu sosok perempuan yang menggunakan topeng.“Bangun juga kamu!” ucap perempuan itu menghampiri Adiva yang tengah menyipitkan mata.Bagian seluruh tubuh Adiva terasa sakit. Tangannya pasti sudah memerah. Kepakanya terasa pusing karena tidur dengan posisi yang tidak benar. Adiva benar-benar merasa lelah.“Tolong lepasin saya,” pinta Adiva dengan suara seraknya.“Sudah buat k

  • Menjadi Istri Duda Muda   65.

    Hari ini pembelajaran seperti biasa. Adiva sudah mulai mengajar kembali. Seperti sekarang ini Adiva mengajar kelas dua madrasah Tsanawiyah dengan materi “Jangan Dzolimi diri sendiri dan jangan Dzolimi orang lain”.“Para santri putri, kita hidup di dunia ini hanya sebentar. Kehidupan di dunia tak luput dari namanya bersosial. Kita harus bisa membangun sikap sosial yang baik. Dan yang paling penting jangan pernah dzolim dengan diri sendiri, dan juga jangan dzolim dengan orang lain,”“Contoh dzolim kepada diri sendiri yaitu tidak peduli dengan kebutuhan tubuh, seperti tidak makan, tidak minum. Itu kan namanya tidak sayang dengan tubuh sendiri. Itu namanya dzolim, karena sejatinya kesehatan itu mahal. Jaga kesehatan selalu,”“Contoh dari dzolim kepada orang lain, seperti membully, mencemooh, menjelekkan orang lain atau bahkan sampai menganggap rendah. Jangan pernah lakukan itu, bertemanlah yang baik-baik saja. Baik itu ketika di kelas, ketika di kamar atau ketika sedang di acara. Karena k

  • Menjadi Istri Duda Muda   64.

    Dua tahun berlalu. Ketiga Gus kembar pun wisuda barengan di tahun ini. Seperti sekarang mereka sudah selesai dengan acara wisuda. Lalu mereka berkumpul di gedung fakultas. Disana juga sudah ada Adiva yang memakai baju tiga dan di make up dengan sangat cantik.“Alhamdulillah, selamat semuanya atas gelar yang telah diraih,” ucap Adiva kepada ketiga Gus kembar.“Uhuy, S.ag sama S.ag nih, kapan tanggal tepatnya?” sindir Kemal pada Adiva dan Fahri.“Secepatnya gak sih,” imbuh Fatah yang menyenggol sang kakak. Fahri hanya tersenyum dibuatnya.Ashraf dan Balqis turut hadir. Mereka juga ikut tersenyum senang melihat anak-anaknya wisuda. Dan benar dengan Jani Ashraf yang akan menanggung biaya kehidupan Adiva. Ashraf menanggung biaya hidup Adiva. Dan Adiva pun tak keberatan setelah mendapat dukungan juga dari Fahri dan Balqis.“Doakan aja ya,” pinta Adiva sambil melihat Fahri. Keduanya juga saling menahan senyum. Lalu mereka berlanjut berfoto untuk mengabadikan moment di Lalu tiba-tiba datang

  • Menjadi Istri Duda Muda   63.

    Seminggu dari pernikahannya, Fahri dan Adiva tinggal di tengah kawasan pesantren Al Muhajirin. Rumah mereka pun bersebalahan dengan rumah Balqis dan Ashraf. Hanya jarak beberapa langkah saja dari sana.“Umi, Abi berangkat mau ngajar dulu ya,” pamit Fahri tengah merapikan pakaiannya.“Eh, kak, panggilannya ganti lagi ya?” Tanya Adiva. Sebab selama seminggu terakhir ini mereka memanggil dengan sebutan kakak dan adek.“Hehe, biar ada nuansa baru aja, Umi dan Abi, lucu kan?” sahut Ashraf sambil menampilkan senyuman termanisnya.“Hemm, boleh aja sih kak, eh Abi!” beo Adiva menyadari kesalahannya.“Ya sudah umi, Abi mau ngajar dulu ya, nanti siang mau lanjut urus rumah makan di Solo,” izin Fahri mendekati sang istri.Adiva memanyunkan bibirnya. “Adek mau ikut kak, umi maksudnya,” cengir Adiva. Dia masih belum terbiasa dengan sebutan barunya.“Aduh, jauh dek, kakak takut kamu kenapa-kenapa. Kamu juga masih pusing kan, barusan aja mual-mual. Apa jangan-jangan kamu udah mau hamil ya,” gelagat

  • Menjadi Istri Duda Muda   62.

    Fakih sudah datang terlebih dahulu sebelum pukul empat. Dia sengaja datang lebih awal dari Anggi. Sementara Anggi masih berada di jalan. Dengan keadaan jalan yang cukup ramai, masih sangat macet karena ini jam pulang kerja.Sementara faqih sudah menyiapkan tempat duduk khusus untuk dirinya dan juga anggi. Faqih juga sudah memesan minuman kopi kesukaan anggi yang di mana minumannya juga sama dengan kesukaan dirinya. Faqih menunggu anggi dengan duduk bersantai di ruang pojok kedai kopi di mana ini sudah tiga kali pertemuan mereka dan saat ini pertemuan yang direncanakan.Anggi datang dengan pakaian yang begitu sopan dan tidak seperti biasanya kali ini dirinya terlihat cukup pendiam dan sedikit berbicara. “Maaf ustad Faqih, sudah lama yah menunggu, maaf barusan di jalan macet banget jadi waktunya keteteran,” ungkap Anggi namun Fakih hanya menampilkan senyuman khasnya.“Tidak apa-apa, saya paham kok, ya sudah kamu duduk saja. Ini sudah saya pesankan minuman kesukaan kamu,” ungkap Fakih me

DMCA.com Protection Status