“Papa sudah sering menasihatimu, jika perempuan itu racun dunia. Kamu harus setia pada satu perempuan agar hidupmu bisa tenang.” Nasihat Singgih Sugandhi kepada putra yang mengikutinya berkarir sebagai seorang pengacara. Sebagai seorang ayah tentu Singgih tidak ingin karir anaknya hancur hanya kare
Saat akan menghubungi Chiara, Cyrus baru sadar jika ternyata nomornya telah diblokir. Berulang kali membuat masalah dengan sahabat Dania itu akhirnya berujung dengan pemblokiran nomornya. Dan saat ini Cyrus bingung caranya untuk menghubungi Chiara untuk membicarakan rencana Singgih Sugandhi. Cyrus
Singgih Sugandhi SH [ Hallo Dania ] [ Ada hal penting yang ingin om sampaikan. Tapi tadi om hubungi tidak diangkat, mungkin kamu masih sibuk ] [ Sebenarnya sudah sejak lama om menaruh hati kepada perawat Bu Santi, tetapi om tidak tahu bagaimana menyampaikan hal ini kepadanya. Bahkan om ada niat u
“Ada kesalahpahaman yang harus kita luruskan,” ucap Cyrus yang berusaha tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh Chiara. “Tidak perlu, keluar sekarang juga!” perintah Chiara yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan Cyrus di ruang kerjanya, apalagi pria yang berprofesi sebagai pengacara itu denga
“Mengapa pintunya harus dikunci, jika kalian memang tidak melakukan apa-apa?” cecar Damian Rahardja dengan tatap mata seolah menelisik inchi demi inchi penampilan Chiara dan Cyrus saat ini. Baik Chiara maupun Cyrus memang masih terlihat rapi, hanya rambut Cyrus saja yang sedikit berantakan karena s
“Siang!” sapa singkat Dania yang terlihat canggung saat berada satu ruang bersama Reisa. Sejak kecil tinggal dan tumbuh di baweah atap yang sama ternyata tidak menjamin dua sosok yang masih memiliki hubungan kekerabatan itu bisa tetap akrab. Bahkan saat ini keduanya terlihat seperti dua orang asing
“Mama sudah tidur?” tanya Sangga saat melihat Dania keluar dari kamar Santi. “Ya, tapi badan mama panas lagi,” jawab Dania dengan wajah yang terlihat sangat bersedih dengan keadaan ibu mertuanya. “Sudah minum obat?” tanya Sangga lagi yang langsung mendapat jawaban berupa anggukan kepala dari istri
“Saya titip Pillar dulu karena saya sedang menemani mama di rumah sakit. Stock ASI masih cukup untuk malam ini?” tanya Dania yang ingin memastikan putranya tetap baik-baik saja saat dia tinggalkan. “Masih, Bu!” Terdengar suara Suci memberikan jawaban dalam perbincangan mereka melalui ponsel tersebu
Lima tahun telah berlalu, kini Pillar dan Pijar sudah sekolah, dan tentunya menambah kesibukan baru bagi Dania. Keinginannya untuk kembali ke perusahaan warisan kedua orang tuanya tampaknya memang harus dia urungkan demi menjaga tumbuh kembang anak-anaknya. “Kakak Pillar jagain adik, ya!” ucap Dani
Dania tampak ragu-ragu saat mengangkat panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya, tetapi karena terus berulang akhirnya Dania pun menjawabnya. "Halo!" sapa Dania dengan suara lirih dan ragu-ragu. "Dengan Bu Dania Adityawarman?" Terdengar suara seorang pria dari ponsel Dania. "Ya, saya sendiri."
Hari bahagia Chiara dan Cyrus akhirnya datang juga. Meskipun tanpa kehadiran Dania, acara tersebut berjalan dengan khidmat dan penuh haru. Suasana hening tercipta kala penghulu yang duduk di hadapa Cyrus mulai menggenggam tangan pengacara muda itu dengan erat, seolah memberi tanda bahwa akad nikah
Dengan jemari yang masih saling bertautan Dion dan Reisa melangkah menuju ke poli kandungan seperti yang disarankan oleh dokter sebelumnya. Dion menoleh ke samping, menatap wajah sang istri yang terlihat sangat tegang “Bagaimana jika hasilnya negative?” tanya Reisa dengan suara lirih dan terdengar
Di bawah sinar matahari pagi, di taman yang dipenuhi dengan warna-warni bunga dan kupu-kupu yang berterbangan, Dania tampak sedang duduk di kursi taman sambil memangku si kecil, Pijar. Dania sengaja menjemur putrinya berharap mendapat manfaat dari sinar matahari pagi. Sementara itu di sudut yang be
Pagi ini Dion tampak berbeda, biasanya setelah menjalankan ibadah pagi dia akan berolahraga sebentar untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat dan fit karena sebagai pimpinan di Sari Pangan Andalan aktivitasnya semakin padat. Namun pagi ini dia justru kembali tidur, dan terlihat tidak berseman
Jika saat masih di rumah Ina mengatakan agar Reisa memangku anak Dania agar diompoli dan bisa segera hamil, tetapi kenyataan berbeda terjadi saat mereka sudah berada ruang perawatan Dania. Ina justru terlihat memonopoli bayi mungil itu dan tidak memberi kesempatan kepada Reisa untuk memegangnya. Di
“Aku tidak mau ikut,” ucap Reisa yang justru meringkuk di atas kasur setelah Dion mengajaknya untuk menjenguk Dania yang baru saja melahirkan. “Kenapa?” tanya singkat Dion didahului oleh hembusan napas kasar. “Mama sudah siap di bawah, katanya mau ketemu sama cucunya,” sambung Dion mencoba merayu R
Lega rasanya hati Sangga, bukan hanya proses kelahiran anak keduanya yang berjalan lancar, tetapi juga karena keluarga kecilnya kini terasa lengkap dengan dua anak, lelaki dan perempuan. Setelah bayi mungil itu dibersihkan, kini sudah berada Bersama kedua orang tuanya. Tanpa Dania sadari air matany