“Apa itu penting untukmu?” tanya Sangga dengan tatapan mata yang tajam tertuju pada Dania. “Setidaknya aku tahu apa yang harus aku lakukan saat bertemu dengan mereka.” “Lalu apa yang akan kamu lakukan?” Untuk pertanyaan kali ini terdengar sangat intimidatif. Dania terdiam karena memang tidak tahu
Sangga melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, kabar buruk yang menimpa Dania membuatnya seperti kehilangan setengah kewarasannya. Beruntung dia masih selamat dan bisa memarkirkan mobil mewahnya di area parkir rumah sakit. Dengan langkah yang tergesa-gesa dan setengah berlari, Sangga langsung me
Saat mata Dania terbuka, wajah Sangga adalah yang pertama kali dilihatnya. Ternyata suaminya juga tertidur bersamanya, sepertinya dia masih lelah setelah perjalanan bisnis kemarin. Dania menatap wajah Sangga dengan saksama, mencoba mencari kemiripan di antara mereka. Dania merasa apa yang diucapkan
Gonjang ganjing tentang video viral Dania sudah ramai di perusahaan Sari Pangan Andalan. Ari tidak ingin melewatkan kesempatan yang ada. Selagi berita itu masih hangat dan juga Dania yang belum kembali ke kantor karena alasan kesehatan, Ari mengumpulkan dewan direksi untuk membicarakan masalah yang
Marah, sakit hati dan entah rasa apalagi yang saat ini dirasakan oleh Dania atas perbuatan Reisa. Lima belas tahun hidup bersama di bawah satu atap, di mana saat itu Dania dirawat oleh kedua orang tua Reisa. Hal inilah yang membuat Dania tidak bisa mengambil keputusan dengan tegas terhadap sepupunya
Sebagai lelaki normal, dan dalam keadaan berdekatan dengan istri tentu membuat Sangga ingin selalu menikmati kebersamaan mereka, tetapi penolakan demi penolakan yang ada membuat Sangga curiga ada masalah lain dengan istrinya. Pikiran Sangga pun melanglang buana kemana-mana. Curiga jika Dania memili
Dengan langkah penuh percaya diri dunia menuju ke ruang kerja Ari. Dania mencoba untuk menghilangkan semua rasa ragu di hatinya, karena dia tidak ingin masalah dengan Reisa berlarut-larut lebih lama lagi. Dan kini, paman dan keponakan itu duduk saling berhadapan. "Aku tidak menyangka aku akan memil
Sangga tidak bisa mengabaikan nasehat dari sama Mama begitu saja. Dia merasa harus bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya. Demi kesehatan istri dan calon anaknya dan juga demi keutuhan rumah tangganya. Meskipun dirinya sendiri juga sedang sibuk dengan berbagai urusan pekerjaan di perusahaannya,
Lima tahun telah berlalu, kini Pillar dan Pijar sudah sekolah, dan tentunya menambah kesibukan baru bagi Dania. Keinginannya untuk kembali ke perusahaan warisan kedua orang tuanya tampaknya memang harus dia urungkan demi menjaga tumbuh kembang anak-anaknya. “Kakak Pillar jagain adik, ya!” ucap Dani
Dania tampak ragu-ragu saat mengangkat panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya, tetapi karena terus berulang akhirnya Dania pun menjawabnya. "Halo!" sapa Dania dengan suara lirih dan ragu-ragu. "Dengan Bu Dania Adityawarman?" Terdengar suara seorang pria dari ponsel Dania. "Ya, saya sendiri."
Hari bahagia Chiara dan Cyrus akhirnya datang juga. Meskipun tanpa kehadiran Dania, acara tersebut berjalan dengan khidmat dan penuh haru. Suasana hening tercipta kala penghulu yang duduk di hadapa Cyrus mulai menggenggam tangan pengacara muda itu dengan erat, seolah memberi tanda bahwa akad nikah
Dengan jemari yang masih saling bertautan Dion dan Reisa melangkah menuju ke poli kandungan seperti yang disarankan oleh dokter sebelumnya. Dion menoleh ke samping, menatap wajah sang istri yang terlihat sangat tegang “Bagaimana jika hasilnya negative?” tanya Reisa dengan suara lirih dan terdengar
Di bawah sinar matahari pagi, di taman yang dipenuhi dengan warna-warni bunga dan kupu-kupu yang berterbangan, Dania tampak sedang duduk di kursi taman sambil memangku si kecil, Pijar. Dania sengaja menjemur putrinya berharap mendapat manfaat dari sinar matahari pagi. Sementara itu di sudut yang be
Pagi ini Dion tampak berbeda, biasanya setelah menjalankan ibadah pagi dia akan berolahraga sebentar untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat dan fit karena sebagai pimpinan di Sari Pangan Andalan aktivitasnya semakin padat. Namun pagi ini dia justru kembali tidur, dan terlihat tidak berseman
Jika saat masih di rumah Ina mengatakan agar Reisa memangku anak Dania agar diompoli dan bisa segera hamil, tetapi kenyataan berbeda terjadi saat mereka sudah berada ruang perawatan Dania. Ina justru terlihat memonopoli bayi mungil itu dan tidak memberi kesempatan kepada Reisa untuk memegangnya. Di
“Aku tidak mau ikut,” ucap Reisa yang justru meringkuk di atas kasur setelah Dion mengajaknya untuk menjenguk Dania yang baru saja melahirkan. “Kenapa?” tanya singkat Dion didahului oleh hembusan napas kasar. “Mama sudah siap di bawah, katanya mau ketemu sama cucunya,” sambung Dion mencoba merayu R
Lega rasanya hati Sangga, bukan hanya proses kelahiran anak keduanya yang berjalan lancar, tetapi juga karena keluarga kecilnya kini terasa lengkap dengan dua anak, lelaki dan perempuan. Setelah bayi mungil itu dibersihkan, kini sudah berada Bersama kedua orang tuanya. Tanpa Dania sadari air matany