Home / Rumah Tangga / Menjadi Ibu Untuk Anakku / 23. Batasan Sangat Keras

Share

23. Batasan Sangat Keras

last update Last Updated: 2023-06-03 05:41:18

Pesta ulang tahun Kiano berjalan dengan sangat lancar. Kebahagiaan yang terpancar dari wajah bocah kecil itu menular memenuhi seluruh tamu undangan yang datang. Mulai dari kerabat dekat dan teman sekolah Kiano. Potongan kue pertama diberikan Kiano pada Mikail, dan potongan kedua … anak mungil sempat meragu saat memberikannya pada Alicia. Karena Nicholas satu-satunya tamu yang tidak datang.

Mikail sendiri meyakinkan pada putranya bahwa Nicholas sedang memiliki urusan yang mendadak. Sehingga tidak sempat mengabari akan ketidak hadirannya. Tetapu akan tetap mengirim hadiah untuk anak itu.

Setelah acara utama selesai, Mikail mendapat satu isyarat singkat bahwa pengawalnya teah berhasil mengamankan Nicholas. Mikail pun memastikan putranya sibuk dengan teman-temannya sebelum ia pergi meninggalkan keramaian pesta menuju ruang kerjanya. Tempat Nicholas dan anak buahnya menunggu.

“Jadi semua ini rencanamu?!” sembur sepupunya begitu Mikail muncul dari pintu yang dibuka. Hendak menghambur ke
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   24. Mama Kiano

    “Apa itu benar, Om Nicky?”Raut wajah Mikail membeku, menekan dalam-dalam ketegangan yang meremas dadanya.“Ya, jagoan. Kau harus mendengar apa yang dikatakan oleh papamu.”Bibir Mikail menipis tajam akan jawaban Nicholas yang berada di tengah-tengah. Tak memberinya keamanan sekaligus tak memperburuk keadaan. Tersirat dengan jelas rencana yang licik di kedua mata pria itu. Mikail bisa melihat dengan jelas.Akan tetapi, setidaknya jawaban Nicholas mampu menghentikan rasa penasaran yang menghiasi wajah sang putra. Mikail berhasil membujuk Kiano kembali ke pesta setelah Nicholas memberikan hadiah dari pria itu untuk Kiaono yang diletakkan di meja.Dan setikdaknya Kiano tak mempertanyakan fakta itu lebih banyak lagi. Ataupun menyinggung tentang ibu kandung. Seperti biasanya. Acara malam itu berlangsung dengan lancar, senyum dan kebahagiaan di wajah Kiano kembali seperti semula. Sepanjang acara.Mikail berharap Kiano tak pernah lagi mempertanyakan hal ini sampai kapan pun. Dan harap

    Last Updated : 2023-06-03
  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   25a. Lebih Baik Mati

    Mikail membeku. Jelas itu adalah sebuah pertanyaan yang besar.“Apa mama tidak menyayangi Kiano?” Keantusiasan memenuhi kedua mata bulat Kiano. “Apa mama tahu siapa Kiano?”Lagi, bibir Mikail dibuat membeku. Tak mengatakan apa pun adalah cara teraman untuk menghadapi situasinya saat ini.Jika ia menjawab yang sesungguhnya, pun semua kesalahan berada di pihak Megan. Tetap saja jawaban itu akan membuat Kiano tersakiti.“Apakah itu sebabnya mama meninggalkan Kiano saat itu? Karena tidak tahu siapa Kiano yang sebenarnya?”Rasa panas menjalar di kedua ujung matanya, belum pernah Mikail merasa seterpojok ini. Nicholas benar, Kepercayaan dirinya belum pernah diruntuhkan sehancur ini oleh siapa pun. Tak ada yang berani melakukan hal segila itu padanya, bahkan memikirkannya pun tidak.Melihat kerinduan yang begitu besar menyelimuti kedua mata biru itu, Mikail tahu segala hal yang telah ia berikan dan limpahkan pada putranya tidak melengkapi kekosongan hati Kiano. Bahkan mungkin tak perna

    Last Updated : 2023-06-04
  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   25b. Lebih Baik Mati

    “Apa sekarang kau puas, Megan?” desis Mikail dengan gurat amarah yang menggaris tajam di wajah pria itu. Berjalan semakin dekat hingga membuat Megan terhuyung ketika mencoba melompat menghindar. Tetapi pinggangnya ditangkap oleh Mikail dan mendorong kedua tubuh mereka hingga merapat ke dinding. “Kau sudah merencanakan semua ini, kan? Ck, aku kehilangan kata-kata untuk kelicikanmu.”Megan memiringkan wajahnya ke samping. Napas panas Mikail yang bercampur alkohol benar-benar membuatnya perutnya bergejolak. “L-lepaskan, Mikail. Aku tak tahu apa yang kau katakan.”“Kau harus bertanggung jawab.” Mikail mencengkeram rahang Megan, membawa kedua mata wanita itu menatap lurus ke arahnya. “Aku akan membuatmu membayar mahal, Megan. Kau pikir bisa mempermainkan kami sesuka hatimu. Datang dan pergi di kehidupan kami kapan pun kau inginkan, hah?”Megan meringis merasakan tekanan yang kuat di wajahnya. Nyaris meremukkan tulang rahangnya. Membuatnya kesultan mengerang tanpa rasa sakit. Dan meski e

    Last Updated : 2023-06-04
  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   26. Demi Kiano

    Rasa pusing menusuk kepala Megan, matanya mengerjap beberapa kali ketika menyesuaikan cahaya di sekitarnya. Hingga pemandangan di sekitarnya menjadi jelas. Pemandangan wajah familiar dengan ekspresi datar dan gelombang amarah yang masih memekati kedua bola biru di sampingnya. “M-mikail?” Megan mengerjap lagi, mencoba menggali ingatan terakhirnya. Tetapi segera teralihkan oleh rasa berat di kepalanya. Tangannya bergerak, hendak menyentuh kepalanya. Tetapi tertahan oleh sesuatu yang menempel di tangannya.Megan menunduk, melihat pergelangan tangannya dibebat perban dan cairan infus tersambung di selang yang menempel di punggung tangan kirinya.“Ya, memangnya siapa lagi yang kau harapkan akan ada di sini, hah?” dengusan tajam menyelimuti nada suara Mikail yang tajam. Menyembunyikan gemuruh amarah yang menerjang layaknya badai di dalam dadanya.Megan tak terlalu fokus akan kemarahan dalam tatapan pria itu, pandangannya berkeliling. Mencari tahu di mana keberadaannya saat ini. Semaki

    Last Updated : 2023-06-04
  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   27. Pengorbanan

    “P-pernikahan?” Bibir Megan yang pucat bergerak dengan kaku. Sekarang Megan tak yakin apakah berada di ambang kematian lebih buruk dari sebuah pernikahan. Bibir Mikail menipis dengan tajam menangkap reaksi yang ditampilkan oleh Megan. Seolah pernikahan yang telah mereka jalani di masa lalu adalah hal terburuk yang ada di hidup Megan. Dan sekarang ia menyodorkan hal terburuk itu di hadapan Megan. Yang tak diberi pilihan selain menelan semua keburukan itu mentah-mentah. Hati Mikail benar-benar tergores dengan keras. Amarah bergemuruh di dadanya. Menerjang-nerjang dinding dadanya dengan keras. Dan satu-satunya orang yang lebih berhak menerima semua luapan emosinya hanyalah Megan. Satu-satunya dan hanya Megan seorang. Akan tetapi, ia menekan dalam-dalam kemarahan di dadanya. Menekannya kuat-kuat. Demi kewarasannya. “Kenapa? Kau tak suka?” Mikail melemparkan pertanyaan itu dengan sengit. “Kiano adalah segalanya bagiku, Megan. Aku tak akan mempertaruhkan keberuntunganku dengan membia

    Last Updated : 2023-06-05
  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   28. Berubah Pikiran

    Menjelang pagi, Megan masih tak bisa memejamkan matanya. Pikiran dan hatinya masih dipenuhi tentang Mikail dan pernikahan yang pria itu inginkan. Ia masih berbaring di tempat tidur hingga hari berubah siang. Cairan infusnya sudah habis dan dokter datang satu jam yang lalu untuk menggantinya. Menanyakan beberapa hal yang tak sungguh-sungguh Megan dengan dan jawab dengan benar. Tetapi dokter itu mengatakan bahwa kondisinya masih belum pulih benar dan harus meminum makan dan minum obat, yang tidak juga ia laksanakan. Tidak ada Jelita yang memaksanya melakukan semua itu seperti biasanya ketika ia sedang sakit. Jelita masih juga tak bisa dihubungi dan Megan tak ingin menghubungi Mikail untuk menanyakan managernya itu pada Mikail. Megan percaya Jelita baik-baik saja seperti yang dikatakan Mikail. Dan itu lebih dari yang diinginkannya untuk Jelita. Suara sering ponsel membuat Megan tersentak dengan keras. Melihat nama Nicholas sebagai pemanggil nya. Megan mengangkat benda pipih itu dan me

    Last Updated : 2023-06-05
  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   29. Pengorbanan Nicholas

    Rahang Nicholas semakin terkatup rapat. Sesuatu yang tidak menyenangkan akan datang. Dari raut dan nada suara Megan, sudah menjelaskan lebih dari cukup. Kemajuan hubungannya dan Megan, mengalami kemunduran yang buruk. “Kiano sudah tahu tentang siapa aku?” Keterkejutan yang besar tercipta di wajah Nicholas. Dua hari yang lalu, Kiano nyaris mengetahui rahasia besar ini setelah memergoki pembicaraannya dan Mikail. “B-bagaimana?” Megan menggeleng dengan gugup, tampak kelas kebingungan dan bibirnya kesulitan mencari kata-kata. Nicholas mengulurkan tangan, menangkap tangan wanita itu. Saat itulah, tanpa sengaja tangan Mikail menyentuh sesuatu yang mengganjal di pergelangan tangan Megan. Megan yang tak menyadari hal tersebut pun dibuat terkejut ketika Nicholas tiba-tiba menyingkap lengan blazernyya yang panjang dan membelalak menatap perban yang melilit pergelangan tangannya. “Apa ini, Megan?” Kedua mata Nicholas membelalak, menatap Megan dengan tajam. “Apa yang dilakukan Mikail padamu

    Last Updated : 2023-06-06
  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   30. Malam Yang Kacau

    Malam hari, Jelita benar-benar datang ke apartemen Megan. Tetapi apartemen itu kosong. Menemukan ponsel Megan yang tergeletak di tengah tempat tidur, Jelita melihat panggilan terakhir wanita itu dengan Nicholas. Jelita pun menghubungi Nicholas. “Jelita?” Suara Megan menyapa dari seberang. “Kaukah itu?” “Ya, Megan. Apa yang terjadi? Kenapa kau meninggalkan ponselmu di apartemen dan malah memegang ponsel Nicholas?” “Cerita yang panjang, Jelita. Aku sedang di rumah sakit.” “Rumah sakit?!” Jelita tersentak. “Apa yang terjadi denganmu? Apakah Mikail melukaimu?” “B-bukan.” “Lalu?” “Nicholas. Dia sedang ada di ruang operasi.” “Apa?” “Aku akan menceritakannya nanti, bisakah kau datang ke sini. A-aku … aku benar-benar ketakutan, Jelita. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku bahkan tak tahu siapa yang harus kuhubungi untuk memberitahu keadaan Nicholas. Orang tuanya …” “Sshhh … tenanglah. Tarik napasmu.” Megan berusaha mengikuti, tetapi kepanikan masih menyelimuti desah napas wan

    Last Updated : 2023-06-06

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   5. Little Extra Megan Dan Marcel

    Mikail dan Kiano masih menunggu baby Kylie di ruang bayi setelah mengantarkan Megan ke ruang perawatan. Memastikan sang istri untuk istirahat sebelum pergi, tetapi Megan tak bisa tidur. Pun dengan rasa lelah dan letih yang masih membuatnya lemah dan berbaring di tempat tidur. Perutnya terasa lapar setelah semua tenaga yang ia kerahkan saat persalinan. Suara pintu diketuk, Megan menoleh. Sepertinya perawat yang disuruh Mikail untuk membawakannya makanan untuknya. Tetapi wajahnya berubah masam ketika bukan perawat yang muncul, melainkan Marcel. Satu tangan membawa nampan berisi makanan dan satu tangannya disembunyikan di belakang. Membuat Megan berkerut kening akan sikap aneh pria itu. “Kenapa kau di sini, Marcel?” tanya Megan dengan nada tak bersahabat seperti biasa. Marcel tak menjawab, pria itu meletakkan nampan di nakas. “Aku tahu kau tak akan suka jika aku menyuapimu, kan?” Megan hanya mendengus tipis. Tentu saja ia akan menunggu Mikail. Dan ia langsung mengambil ponsel untuk

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   4. Extra Megan Dan Mikail

    Delapan bulan kemudian … Megan memuntahkan seluruh isi perutnya di lubang toilet dengan hentakan yang kuat dari dalam perutnya. Membungkuk dengan kedua tangan bersandar di dinding karena perutnya yang besar membuatnya kesulitan berjongkok. “Kau muntah lagi?” Marcel muncul dari balik pintu yang tak sempat Megan tutup ketika bergegas masuk ke kamar mandi. Berdiri di belakang Megan sembari menggosok pelan punggung wanita itu. Megan yang sudah lemas, tak punya kekuatan untuk menolak perhatian Marcel, apalagi untuk memanggil Mikail yang masih belum turun ke lantai satu. Kedua kakinya melemah dan jatuh bersandar ke tubuh Marcel, sesi muntahan itu akhirnya berhenti dan Marcel mendudukkan Megan di lubang toilet. “Lepaskan dia, Marcel.” Mikail muncul di ambang pintu. Menghampiri Megan dan menarik lengan sang adik untuk menjauh dari istrinya. Marcel hanya mengedikkan bahu dan menuruti keinginan sang kakak meski tidak meninggalkan kamar mandi. Ia mengamati Mikail yang mengambil beberapa lem

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   3. Extra Jelita Dan Nicholas

    Jelita menurunkan ponselnya dari telinga dengan helaan napas yang lolos dari kedua lubang hidung dan bibirnya. Matanya terpejam dengan telapak tangan yang menyentuh perutnya yang masih rata. Pernikahan? Ia tak bisa menolak Nicholas yang ingin menikahinya. Terutama setelah pria itu tahu saat ini dirinya tengah hamil. Ya, seminggu yang lalu. Tiba-tiba ia pingsan di tempat pemotretan Nicholas, pria itu membawanya ke rumah sakit. Dan saat ia terbangun dari pingsannya, pria itu sudah menyelipkan cincin di jari manisnya dengan omong kosong tentang pernikahan. “Apa-apaan ini, Nicholas?” Jelita berusaha melepaskan cincin tersebut dari jari manisnya tetapi ditahan oleh Nicholas. “Menikah? Apa kau kehilangan kewarasanmu? Apa kepalamu baru saja dilempar kamera? Atau kejatuhan lampu?” rentetnya dengan kesal. Bukankah ia yang jatuh pingsan, kenapa malah Nicholas yang kehilangan otaknya. Nicholas hanya menarik seulas senyum sebagai jawaban. “Kita harus menikah. Kita membutuhkan pernikahan ini.”

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   2. Extra Kiano Dan Marcel 2

    Sepanjang perjalanan, Megan sengaja membisu. Matanya terpejam, menahan tangisan kekecewaan dan perasaannya yang campur aduk. Semua ingatan buruknya naik ke permukaan. Keberengsekan Marcel, kehamilannya, pertengkarannya dan Mikail, lalu perceraian mereka. Semua memenuhi benaknya, menekan dadanya. Setelah semua ini, kenapa kenyataan ini harus naik ke permukaan. Menamparnya dengan keras.Setelah setengah jam kemudian, Mikail menghentikan mobil tepat di teras rumah. Belum sempat mematikan mesin mobilnya, Megan sudah membuka pintu mobil. “Tunggu, Megan.” Tangan Mikail tak sempat menangkap tangan Megan yang sudah melompat turun. “Kau harus hati-hati. Kakimu …” Mikail pun menyusul melompat turun dari dalam mobil.Mikail semakin dibuat kebingungan oleh perubahan sikap Megan. Ia setengah berlari mengejar dan berhasil menangkap pergelangan tangan wanita itu di tengah ruang tamu. “Apa yang terjadi, Megan? Kenapa denganmu?”Megan menatap wajah Mikail dengan penuh kekecewaan, tetapi bibirnya tetap

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   1. Extra Kiano Dan Marcel

    Satu bulan kemudian … Setelah satu bulan. Dengan diantar Mikail, akhirnya hari ini Megan kembali ke rumah sakit untuk melepaskan gips di kaki kanannya. Retakan di tulang kaki Megan sudah sembuh, meski harus tetap hati-hati dan menggunakan peyangga demi melatih kaki yang sudah lama tidak digunakan untuk jalan. Sekarang keduanya berada di lift, hendak turun ke lantai basement dan kembali pulang. Megan duduk di kursi roda, meski sudah bersikeras akan berjalan kaki dengan peyangga saja, Mikail malah mendudukkan pantatnya di sana. Mendorong kursi roda dan membungkam protes Megan dengan tegas. “Jam berapa sekarang?” “Dua.” “Kiano sudah pulang?” “Ya, Marcel sudah menjemputnya, dia baru saja sampai di sekolahnya Kiano.” Megan mendesah kesal. Selama satu bulan penuh dan karena kakinya yang butuh perawatan khusus, Mikail menyerahkan semua tentang Kiano pada Marcel. Ya, Megan masih belum sepenuhnya menerima sikap baik Marcel meski pria itu selalu memperlakukannya dengan baik. Seperti yang

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   100. Akhir Untuk Alicia

    Mikail membeku dalam ketercengangannya, kehilangan kata-kata ketika menemukan perut Alicia yang membesar hanyalah sebuah perut palsu yang dililit di pinggang. Sekilas tampak seperti nyata, tapi … itu terbuat dari bantalan kain yang menyerupai perut asli. Bahkan memiliki pusar di tengahnya. Cukup lama bagi Mikail untuk mencerna apa yang disaksikannya saat ini, dalam kebingungannya ia berusaha menemukan pijakannya. Alicia membelalak, terkesiap dengan keras dan wajahnya tertunduk menatap perut palsunya yang sekarang terekspos di hadapan Mikail. Kebohongannya terbongkar, dilucuti habis-habisan tak hanya oleh Mikail, tetapi juga oleh Marcel. Tidak, kebohongannya yang sudah ia bangun mati-matian, tidak bisa terbongkar semudah ini. “M-mi …” bibirnya bergetar hebat, bahkan hanya untuk memanggil nama Mikail. Ia bahkan belum sepenuhnya menyadari apa yang terjadi, tetapi kembali dipatahkan oleh kalimat Marcel. “Dia benar-benar menipumu mentah-mentah, Mikail. Aku sudah mengatakan padamu, kan.

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   99. Terbongkar

    Alicia tak berhenti berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, kedua tangannya saling meremas dengan gugup. Ia sudah membereskan CCTV, bukti kebusukannya. Tapi masih ada satu bukti yang akan memberatkannya. Bukti yang masih hidup itu harus ia lenyapkan. Janji Alicia pada dirinya sendiri. Kedua tangannya mengepal dengan kuat oleh kegugupan yang tak berhenti menghantui benaknya. Wanita itu mengambil ponselnya, sudah hampir tengah malam. Tapi ia jelas tak bisa tidur dengan semua kegelisahan ini. Tidak, malam ini adalah kesempatannya. Ia harus menutup mulut Megan sebelum wanita itu membuka mulut. Alicia memasukkan ponselnya ke dalam tas dan berjalan keluar kamar. Membangunkan sopir untuk membawanya ke rumah sakit sambil memegang perut dan berpura kesakitan. Sopir pun bergegas membawa Alicia ke rumah sakit. Baru saja penjaga keamanan menutup pintu gerbang setelah mobil Alicia pergi, penjaga keamanan itu kembali membukakan pintu gerbang untuk Marcel. Sesampai di rumah sakit, Alicia turun

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   98. Kepalsuan

    Akan tetapi, seringai itu hanya bertahan satu detik di ujung bibirnya. Ketika suara langkah kaki yang bergema dari lantai bawah memucatkan seluruh permukaan wajahnya. Dan dari atas ia bisa melihat Marcel yang tercengang menemukan tubuh Megan yang tersungkur di lantai. “Megan?!” Marcel melompat ke arah tubuh Megan yang tergeletak di lantai, tak bergerak dengan kepala yang berdarah. Pria itu terduduk di lantai, membawa kepala Megan dalam pangkuannya. Telapak tangannya menepuk pelan pipi Megan, berusaha menyadarkan wanita itu. “Ada apa ini? Megan?” Mikail muncul, tak kalah tercengangnya dengan Marcel dan ikut duduk di lantai memeriksa keadaan Megan. Marcel mendongak, tatapannya menajam ke ujung tangga. “Alicia?” Sekali lagi Mikail dikejutkan dengan Alicia yang juga tak sadarkan diri di tengah anak tangga. “Aku harus membawanya ke rumah sakit.” Marcel menyelipkan kedua lengannya di balik punggung dan lutut Megan. Menggendong tubuh Megan dan bergegas membawanya keluar. Mikail ingin m

  • Menjadi Ibu Untuk Anakku   97. Kebusukan Alicia

    Hari ini, Megan harus berhasil. Janji Megan pada dirinya sendiri yang tengah berdiri di depan cermin. Kedua tangannya saling meremas, memberikan dukungan dan semangat untuk dirinya sendiri. Setelah Mikail berangkat kerja dan ia mengantar Kiano ke sekolah, Megan menghabiskan waktu di lantai satu untuk mengintai kegiatan Alicia. Wanita itu hanya keluar untuk makan pagi, dengan memasang raut pucat yang ditampakkan semenyedihkan mungkin. Mikail terlihat ibat, tapi untuk pertama kalinya ia merasa Marcel memihaknya karena pria itu sama sekali tak terpengaruh dengan tampilan Alicia. Pria itu seolah bisa membaca mata batin Alicia yang sesungguhnya. Jika saja sedikit kecerdasan Marcel dimiliki oleh Mikail, tapi ia sendiri tak bisa menyalahkan Mikail. Dirinyalah yang menciptakan ketakutan itu pada Mikail saat hamil Kiano. Dan rupanya itu membekas begitu dalam di hati Mikail sehingga kebaikan hati pria itu dimanfaatkan oleh wanita licik seperti Alicia. Alicia tampak tak tenang ketika di meja m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status