Share

Bab 14

Author: Cancer Girl
last update Last Updated: 2025-03-23 13:47:20

Loren duduk dengan anggun di ruang kerjanya, jemarinya mengetuk-ngetuk meja dengan ritme pelan. Senyumnya mengembang saat membaca balasan pesan yang baru saja diterimanya.

"Semuanya berjalan sesuai rencana," gumamnya.

Helen yang duduk di seberang meja menatap ibunya dengan tatapan ragu. "Bu, kau benar-benar akan melakukan ini?"

Loren menoleh dengan ekspresi tajam. "Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan perempuan rendahan itu terus berada di sisi Taufik. Dia harus pergi sebelum keadaan semakin buruk."

Helen menggigit bibirnya. Meskipun ia tidak menyukai keberadaan Ernita, ia merasa ibunya mulai kelewatan.

"Tapi, Bu, kalau Taufik sampai tahu ...."

"Dia tidak akan tahu," potong Loren cepat. "Semuanya sudah kuatur dengan rapi. Aku tidak akan bertindak gegabah."

Helen pun terdiam sementara Loren kemudian menghubungi seseorang, berbicara dengan suara rendah dan penuh perintah.

"Besok pagi, sebarkan lebih banyak gosip di kalangan sosialita. Pastikan orang-orang mulai mempertanyakan reputasi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 15

    Taufik duduk di ruang kerjanya dengan ekspresi dingin. Tangannya menggenggam ponsel, memikirkan langkah selanjutnya. Gosip yang beredar semakin liar, dan ia tahu ini bukan sekadar rumor biasa. Seseorang pasti menyebarkannya dengan sengaja.Sang Presdir pun memutuskan untuk menghubungi beberapa orang kepercayaannya di dunia bisnis dan media. Setelah beberapa panggilan, ia mulai mendapatkan gambaran bahwa gosip itu dimulai dari lingkaran sosial ibunya, Loren. Namun, Taufik belum bisa memastikan apakah ibunya benar-benar dalangnya.Di sisi lain, Ernita pulang ke rumah dengan perasaan kacau. Sejak di pasar tadi, ia merasa seolah semua mata memandangnya dengan tatapan penuh hinaan. Begitu sampai di rumah, ia langsung menuju kamarnya dan duduk di tepi tempat tidur."Siapa yang menyebarkan semua ini?" gumamnya merasa putus asa.Tia yang baru selesai bekerja, melihat Ernita tampak murung. Dengan ragu, ia mendekat."Mbak Nita, ada yang bisa saya bantu?"Ernita tersenyum tipis, berusaha menyemb

    Last Updated : 2025-03-23
  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 16

    Pagi itu, suasana di rumah Taufik terasa lebih sunyi dari biasanya. Ernita sudah bangun lebih awal dan memilih untuk tidak banyak berbicara. Semakin hari, tekanan dari gosip yang beredar semakin menghimpitnya.Di dapur, Tia memperhatikan Ernita dengan tatapan khawatir. "Mbak Nita, tadi saya ke pasar dan ... orang-orang masih membicarakan gosip itu."Ernita menarik napas panjang. "Aku juga sudah menduganya, Mbak. Sepertinya mereka tidak akan berhenti dalam waktu dekat."Tia menggigit bibir. "Saya tidak suka melihat Mbak diperlakukan seperti ini. Saya ingin membantu, tapi saya tidak tahu harus bagaimana."Ernita tersenyum tipis. "Mbak sudah cukup membantu dengan selalu baik padaku. Aku hanya berharap masalah ini bisa segera selesai."Tia pun mengangguk ....Sementara di kantor, Taufik sibuk memeriksa laporan keuangan perusahaannya, tetapi pikirannya terus terganggu oleh gosip yang beredar. Semakin ia menyelidiki, semakin jelas bahwa seseorang sengaja menyebarkan kabar buruk tentang Erni

    Last Updated : 2025-03-26
  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 17

    Beberapa hari setelah pertemuan rahasia antara Loren dan Gudel, gosip tentang Ernita semakin menyebar luas. Kini bukan hanya lingkungan elite yang membicarakannya, tetapi juga beberapa rekan bisnis Taufik.Dan di kantor, Taufik pun mulai merasakan dampak buruknya. Beberapa klien mempertanyakan integritasnya, bahkan ada juga yang mulai menarik diri dari kerja sama."Taufik, apa benar gosip yang beredar tentang wanita itu?" salah satu kolega bisnisnya bertanya saat mereka bertemu dalam sebuah acara.Taufik menghela napas panjang, menahan amarahnya. "Jangan gampang percaya gosip murahan. Aku tahu siapa Ernita."Namun dalam hati, ia mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya dalang di balik semua ini?Sementara di Rumah Taufik, Ernita masih berusaha menjalani hari-harinya seperti biasa. Namun ia tidak bisa menutupi kegelisahannya. Setiap kali keluar rumah, ia merasakan tatapan aneh dari orang-orang sekitar termasuk semua tetangganya.Tia yang memperhatikan perubahan sikap Ernita, akhirnya ang

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 18

    Hari-hari berlalu dengan semakin banyaknya rumor yang beredar. Gosip mengenai Ernita dan hubungannya dengan Taufik kini semakin liar. Para karyawan di perusahaan Taufik mulai berbisik-bisik di belakangnya, beberapa rekan bisnisnya pun mulai mempertanyakan integritasnya.Sementara itu di rumah, Ernita semakin merasa tertekan. Pesan ancaman yang ia terima semakin menjadi-jadi. Bahkan, kini ada beberapa panggilan telepon tak dikenal yang mengganggunya. Setiap kali ia mengangkatnya, hanya ada suara napas berat di ujung sana sebelum panggilan diputus.Tia, satu-satunya asisten rumah tangga di rumah Taufik, mulai merasa kasihan melihat kondisi Ernita yang tampak semakin gelisah setiap harinya. Namun, ia juga tak berani ikut campur terlalu dalam.Suatu sore, ketika Ernita baru saja selesai menyusui bayi kembar Taufik, ia mendengar ketukan di pintu utama. Dengan sedikit ragu, ia berjalan ke arah pintu dan mengintip melalui lubang intip. Matanya membelalak saat melihat sosok yang berdiri di lu

    Last Updated : 2025-03-28
  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 19

    Taufik duduk di ruang kerjanya, matanya menatap layar laptop yang menyala, tapi pikirannya melayang ke tempat lain. Sudah berhari-hari ia mencoba mencari tahu siapa dalang di balik semua masalah yang menimpanya belakangan ini, gosip miring, klien yang menarik diri, dan rumor buruk tentang Ernita yang terus menyebar. Ia tahu seseorang bermain di belakang layar, tapi siapa?Taufik mengingat kejadian di acara pernikahan klien besarnya beberapa waktu lalu. Bagaimana orang-orang berbisik saat melihatnya, bagaimana mereka memandangnya dengan tatapan mencemooh, bahkan ada yang terang-terangan mengatakan, "Tidak kusangka, seorang Taufik bisa jatuh sejauh ini hanya karena wanita rendahan."Itu membuatnya semakin curiga. Siapa yang menyebarkan cerita itu? Apa tujuan mereka?Taufik memejamkan mata sejenak, mencoba menyusun kepingan-kepingan informasi yang ia miliki. Sampai akhirnya, sebuah nama mulai mencuat dalam pikirannya. Loren.Awalnya, ia menepis kemungkinan itu. Loren memang keras dan teg

    Last Updated : 2025-03-30
  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Tangisan Duka

    Hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang gelap. Petir menyambar-nyambar menerangi langit sesaat sebelum kegelapan kembali menguasai malam. Suara guntur bergemuruh, mengiringi tangisan seorang wanita yang baru saja mengalami kehilangan paling menyakitkan dalam hidupnya."Anakku! Anakku!" Ernita menjerit, suaranya bercampur dengan suara hujan yang mengguyur atap rumah sakit.Tubuhnya masih lemah, keringat dingin mengalir di pelipisnya. Rasa sakit akibat melahirkan secara sungsang masih terasa di setiap jengkal tubuhnya. Namun semua itu tidak ada artinya dibandingkan dengan rasa hancur yang kini merobek hatinya.Di depannya, bayi mungil yang baru saja ia lahirkan terbujur kaku. Bibirnya membiru, matanya tertutup rapat. Tak ada tangisan, tak ada gerakan. Hanya keheningan yang menyesakkan."Bu, tenang dulu. Kami sudah berusaha sebisa mungkin," ucap dokter dengan suara penuh simpati."Tidak! Tidak mungkin! Anakku tidak mungkin meninggal!" Ernita mengguncang tubuh kecil itu, berharap

    Last Updated : 2025-02-17
  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Tawaran tak Terduga

    Hujan semalam masih menyisakan jejak di dedaunan yang basah. Angin pagi berembus perlahan, membawa hawa dingin yang menusuk kulit. Ernita berdiri di depan rumah kos sederhana yang kini menjadi tempat tinggalnya. Mata sembabnya menatap kosong ke jalanan sepi.Hari ini genap seminggu sejak Gudel menceraikannya.Pernikahan yang ia jalani dengan penuh harapan kini hanya tinggal kenangan pahit. Ia tak hanya kehilangan bayinya, tetapi juga kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan segala yang pernah ia anggap rumah. Gudel mengusirnya tanpa belas kasihan. Tak ada harta yang bisa ia bawa selain beberapa potong pakaian dan sedikit uang di dalam dompetnya.Ernita menarik napas panjang, mencoba mengusir perasaan sakit yang terus menggerogoti hatinya."Sampai kapan aku akan begini?" gumamnya.Ia sadar, larut dalam kesedihan tak akan membuat hidupnya lebih baik. Ia harus bangkit, harus mencari cara untuk bertahan hidup. Uang yang tersisa semakin menipis, dan ia tidak punya siapa-siapa yang bisa ia

    Last Updated : 2025-02-17
  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 3

    Ernita terbangun pagi itu dengan perasaan campur aduk. Malam sebelumnya, setelah menyusui bayi kembar Taufik, ia tidur lelap tanpa terganggu, tetapi kini dengan pagi yang cerah, beban baru terasa semakin berat. Ernita tahu, pekerjaannya sebagai ibu susu bukanlah hal yang mudah. Namun pagi ini ia tidak bisa membiarkan dirinya ragu, apalagi setelah ia melihat betapa pentingnya peranannya bagi bayi-bayi tersebut. Setelah mandi dan mengenakan pakaian kerja yang diberikan oleh Taufik, Ernita menyiapkan sarapan sederhana di dapur. Setelah itu, ia langsung menuju ruang keluarga untuk merawat bayi-bayi kembar yang sedang tidur nyenyak di buaian. Ernita menatap kedua wajah kecil itu, hatinya tergerak oleh kasih sayang yang mendalam, meskipun mereka bukan darah dagingnya. Dia menggendong salah satu bayi dan duduk dengan hati-hati di kursi yang sudah disiapkan. Bayi itu mulai mengisap dengan tenang, sementara Ernita menatap keluar jendela, membiarkan pikirannya melayang. Tentu saja, ia tidak

    Last Updated : 2025-02-18

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 19

    Taufik duduk di ruang kerjanya, matanya menatap layar laptop yang menyala, tapi pikirannya melayang ke tempat lain. Sudah berhari-hari ia mencoba mencari tahu siapa dalang di balik semua masalah yang menimpanya belakangan ini, gosip miring, klien yang menarik diri, dan rumor buruk tentang Ernita yang terus menyebar. Ia tahu seseorang bermain di belakang layar, tapi siapa?Taufik mengingat kejadian di acara pernikahan klien besarnya beberapa waktu lalu. Bagaimana orang-orang berbisik saat melihatnya, bagaimana mereka memandangnya dengan tatapan mencemooh, bahkan ada yang terang-terangan mengatakan, "Tidak kusangka, seorang Taufik bisa jatuh sejauh ini hanya karena wanita rendahan."Itu membuatnya semakin curiga. Siapa yang menyebarkan cerita itu? Apa tujuan mereka?Taufik memejamkan mata sejenak, mencoba menyusun kepingan-kepingan informasi yang ia miliki. Sampai akhirnya, sebuah nama mulai mencuat dalam pikirannya. Loren.Awalnya, ia menepis kemungkinan itu. Loren memang keras dan teg

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 18

    Hari-hari berlalu dengan semakin banyaknya rumor yang beredar. Gosip mengenai Ernita dan hubungannya dengan Taufik kini semakin liar. Para karyawan di perusahaan Taufik mulai berbisik-bisik di belakangnya, beberapa rekan bisnisnya pun mulai mempertanyakan integritasnya.Sementara itu di rumah, Ernita semakin merasa tertekan. Pesan ancaman yang ia terima semakin menjadi-jadi. Bahkan, kini ada beberapa panggilan telepon tak dikenal yang mengganggunya. Setiap kali ia mengangkatnya, hanya ada suara napas berat di ujung sana sebelum panggilan diputus.Tia, satu-satunya asisten rumah tangga di rumah Taufik, mulai merasa kasihan melihat kondisi Ernita yang tampak semakin gelisah setiap harinya. Namun, ia juga tak berani ikut campur terlalu dalam.Suatu sore, ketika Ernita baru saja selesai menyusui bayi kembar Taufik, ia mendengar ketukan di pintu utama. Dengan sedikit ragu, ia berjalan ke arah pintu dan mengintip melalui lubang intip. Matanya membelalak saat melihat sosok yang berdiri di lu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 17

    Beberapa hari setelah pertemuan rahasia antara Loren dan Gudel, gosip tentang Ernita semakin menyebar luas. Kini bukan hanya lingkungan elite yang membicarakannya, tetapi juga beberapa rekan bisnis Taufik.Dan di kantor, Taufik pun mulai merasakan dampak buruknya. Beberapa klien mempertanyakan integritasnya, bahkan ada juga yang mulai menarik diri dari kerja sama."Taufik, apa benar gosip yang beredar tentang wanita itu?" salah satu kolega bisnisnya bertanya saat mereka bertemu dalam sebuah acara.Taufik menghela napas panjang, menahan amarahnya. "Jangan gampang percaya gosip murahan. Aku tahu siapa Ernita."Namun dalam hati, ia mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya dalang di balik semua ini?Sementara di Rumah Taufik, Ernita masih berusaha menjalani hari-harinya seperti biasa. Namun ia tidak bisa menutupi kegelisahannya. Setiap kali keluar rumah, ia merasakan tatapan aneh dari orang-orang sekitar termasuk semua tetangganya.Tia yang memperhatikan perubahan sikap Ernita, akhirnya ang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 16

    Pagi itu, suasana di rumah Taufik terasa lebih sunyi dari biasanya. Ernita sudah bangun lebih awal dan memilih untuk tidak banyak berbicara. Semakin hari, tekanan dari gosip yang beredar semakin menghimpitnya.Di dapur, Tia memperhatikan Ernita dengan tatapan khawatir. "Mbak Nita, tadi saya ke pasar dan ... orang-orang masih membicarakan gosip itu."Ernita menarik napas panjang. "Aku juga sudah menduganya, Mbak. Sepertinya mereka tidak akan berhenti dalam waktu dekat."Tia menggigit bibir. "Saya tidak suka melihat Mbak diperlakukan seperti ini. Saya ingin membantu, tapi saya tidak tahu harus bagaimana."Ernita tersenyum tipis. "Mbak sudah cukup membantu dengan selalu baik padaku. Aku hanya berharap masalah ini bisa segera selesai."Tia pun mengangguk ....Sementara di kantor, Taufik sibuk memeriksa laporan keuangan perusahaannya, tetapi pikirannya terus terganggu oleh gosip yang beredar. Semakin ia menyelidiki, semakin jelas bahwa seseorang sengaja menyebarkan kabar buruk tentang Erni

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 15

    Taufik duduk di ruang kerjanya dengan ekspresi dingin. Tangannya menggenggam ponsel, memikirkan langkah selanjutnya. Gosip yang beredar semakin liar, dan ia tahu ini bukan sekadar rumor biasa. Seseorang pasti menyebarkannya dengan sengaja.Sang Presdir pun memutuskan untuk menghubungi beberapa orang kepercayaannya di dunia bisnis dan media. Setelah beberapa panggilan, ia mulai mendapatkan gambaran bahwa gosip itu dimulai dari lingkaran sosial ibunya, Loren. Namun, Taufik belum bisa memastikan apakah ibunya benar-benar dalangnya.Di sisi lain, Ernita pulang ke rumah dengan perasaan kacau. Sejak di pasar tadi, ia merasa seolah semua mata memandangnya dengan tatapan penuh hinaan. Begitu sampai di rumah, ia langsung menuju kamarnya dan duduk di tepi tempat tidur."Siapa yang menyebarkan semua ini?" gumamnya merasa putus asa.Tia yang baru selesai bekerja, melihat Ernita tampak murung. Dengan ragu, ia mendekat."Mbak Nita, ada yang bisa saya bantu?"Ernita tersenyum tipis, berusaha menyemb

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 14

    Loren duduk dengan anggun di ruang kerjanya, jemarinya mengetuk-ngetuk meja dengan ritme pelan. Senyumnya mengembang saat membaca balasan pesan yang baru saja diterimanya."Semuanya berjalan sesuai rencana," gumamnya.Helen yang duduk di seberang meja menatap ibunya dengan tatapan ragu. "Bu, kau benar-benar akan melakukan ini?"Loren menoleh dengan ekspresi tajam. "Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan perempuan rendahan itu terus berada di sisi Taufik. Dia harus pergi sebelum keadaan semakin buruk."Helen menggigit bibirnya. Meskipun ia tidak menyukai keberadaan Ernita, ia merasa ibunya mulai kelewatan."Tapi, Bu, kalau Taufik sampai tahu ....""Dia tidak akan tahu," potong Loren cepat. "Semuanya sudah kuatur dengan rapi. Aku tidak akan bertindak gegabah." Helen pun terdiam sementara Loren kemudian menghubungi seseorang, berbicara dengan suara rendah dan penuh perintah."Besok pagi, sebarkan lebih banyak gosip di kalangan sosialita. Pastikan orang-orang mulai mempertanyakan reputasi

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 13

    Loren semakin gencar menyebarkan gosip tentang Ernita, seolah tidak mengenal batas. Baginya, ini bukan sekadar menyingkirkan seorang perempuan yang mengganggu, tetapi juga pembuktian bahwa ia masih memiliki kendali atas kehidupan Taufik.Setiap kesempatan yang ada, Loren menyisipkan cerita miring tentang Ernita kepada kenalan-kenalannya. Dengan statusnya sebagai wanita terpandang, tidak sulit baginya untuk membuat orang-orang percaya bahwa Ernita hanyalah seorang perempuan tak tahu diri yang menempel pada putranya demi kehidupan yang nyaman.Bahkan, ia mulai menyebarkan cerita bahwa Ernita memiliki masa lalu kelam yang membuatnya ditinggalkan oleh mantan suaminya. Tak peduli apakah itu benar atau tidak, Loren tidak memikirkan akibat dari perbuatannya. Yang terpenting baginya adalah Ernita segera keluar dari rumah Taufik.****Suatu hari, Taufik, Loren, dan Helen menghadiri undangan pernikahan seorang klien besar. Acara ini sangat penting bagi Taufik karena bisa memperluas jaringan bis

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 12

    Loren duduk di ruang tamunya dengan ekspresi puas. Ia sudah menghubungi beberapa kenalannya untuk menggali lebih dalam tentang masa lalu Ernita. Tak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan informasi yang bisa digunakannya sebagai senjata."Ibu yakin ini akan berhasil?" tanya Helen dengan ragu.Loren meneguk kopinya dengan tenang. "Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan perempuan itu terus berada di sisi Taufik."Helen menghela napas. Meskipun ia tidak terlalu menyukai Ernita, ia juga merasa ibunya mungkin sungguh keterlaluan dalam masalah ini.Sementara di Rumah Taufik, Ernita Mulai Merasa Gelisah. Hari itu, ia tengah menyuapi si kembar ketika Tia, asisten rumah tangga Taufik, datang menghampirinya."Mbak Nita, barusan ada yang mencari Mbak di luar," ujar Tia dengan suara pelan.Ernita menoleh dengan bingung. "Siapa?"Tia menggeleng. "Saya tidak tahu, tapi dia laki-laki yang terlihat mencurigakan. Begitu saya bilang Mbak tidak bisa menemui siapa pun sekarang, dia langsung pergi tanp

  • Menjadi Ibu Susu untuk Bayi Kembar Sang Presdir   Bab 11

    Loren duduk di ruang tamu rumahnya yang megah, jari-jarinya mengetuk meja dengan ritme teratur. Wajahnya menunjukkan ekspresi penuh perhitungan, sementara Helen duduk di seberangnya dengan wajah yang lebih gelisah."Kita tidak bisa langsung bertindak gegabah." Loren memulai pembicaraan. "Kalau kita menyerang Ernita secara langsung, Taufik bisa saja semakin melindunginya."Helen mengangguk pelan, tetapi dalam hatinya ia mulai meragukan niat ibunya. "Lalu, apa yang akan Ibu lakukan?"Loren tersenyum licik. "Kita akan buat Nita terlihat buruk di mata Taufik. Bukan hanya melalui gosip, tapi dengan bukti yang bisa menjatuhkannya."Helen mengernyit. "Apa Ibu berencana menjebaknya?"Loren mengangkat bahu dengan santai. "Sebut saja begitu. Tapi kita harus melakukannya dengan cermat. Aku akan menghubungi seseorang untuk mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan pribadinya sebelum bekerja untuk Taufik. Kita perlu menemukan celah yang bisa kita manfaatkan."Helen menghela napas berat. "Ibu yak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status